Ekonomi kreatif memperluas lapangan pekerjaan sehingga angka titik-titik menurun

Top 1: Sebutkan contoh-contoh kebijakan khusus yang dilakukan pemerintah ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 104

Ringkasan: . 1. bagaimanakah bentuk dinamika hidrosfer di bumi? 2. apa sajakah potensi yang didapatkan dalam hidrosfer?haloo aku minta tolongg bantuinn yaa makasii. … iii​ secara umum,wilayah Indonesia berada di antara benua asia dan daratan benua Australia juga berada di antara perairan samudra hindia dan samudra Pasifi. … k menurut letak geografis Indonesia potensi kesalahan seperti apa yg dapat di lakukan oleh negara asing​ 8. ciri iklim :1. suhu terendah 18°c2.

Hasil pencarian yang cocok: Sebutkan contoh-contoh kebijakan khusus yang dilakukan pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja? - 8103273. ...

Top 2: Sebutkan usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dal...

Pengarang: roboguru.ruangguru.com - Peringkat 186

Hasil pencarian yang cocok: Sebutkan usaha-usaha yang dilakukan pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja! ...

Top 3: Kreatif, ini usaha pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja

Pengarang: m.merdeka.com - Peringkat 163

Ringkasan: Merdeka.com - Belakangan ini, bisnis wirausaha semakin banyak didirikan dimana-mana. Kamu bisa melihat banyak pedagang yang melakukan pembelian di pasar dengan harga tertentu, lalu menjual barangnya ke tempat lain dengan harga bersaing. Wirausaha ini penting banget, karena biasanya nggak semua orang bisa mendapatkan lowongan kerja di perusahaan. Nggak semua orang juga cocok untuk menjadi karyawan. Luasnya kesempatan kerja berhubungan erat dengan kemampuan tenaga kerja untuk dapat mengisi kesempa

Hasil pencarian yang cocok: 22 Apr 2016 — Dengan menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun masyarakat. Dengan peningkatan sumber daya ... ...

Top 4: EKONOMI : CARA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH UNTUK ...

Pengarang: dwiwahyuhastuti.wordpress.com - Peringkat 172

Ringkasan: . menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan. meningkatkan kualitas sumber daya manusia. mendirikan berbagai macam usaha. membantu dan mendorong usaha wiraswasta. membangun proyek-proyek padat karya. meningkatkan transmigrasi. memberi kesempatan para TKI bekerja di luar negeri. menyediakan informasi tentang lowongan kerja. meningkatkan pembangunan di pedesaan.

Hasil pencarian yang cocok: 4 Mar 2011 — EKONOMI : CARA YANG DILAKUKAN PEMERINTAH UNTUK MEMPERLUAS KESEMPATAN KERJA · menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan · meningkatkan kualitas ... ...

Top 5: Upaya Kemnaker Perluas Kesempatan Kerja SDM Indonesia

Pengarang: amp.kompas.com - Peringkat 161

Ringkasan: . Lihat FotoDok. Humas Kemnaker - KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Ketenagakerjaan [Kemnaker] terus berupaya menanggulangi pengangguran.. Selain itu, Kemnaker juga hendak meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan meningkatkan peluang usaha bagi masyarakat dengan mengoptimalkan potensi daerah yang ada.. Baik potensi Sumber Daya Alam [SDA] maupun potensi Sumber Daya Manusia [SDM]. . Baca juga: Kemnaker: Pengangguran Menurun, Lapangan Kerja Meningkat. Inspektur Jender

Hasil pencarian yang cocok: 27 Agu 2019 — Inspektur Jenderal [Irjen] Kemnaker Budi Hartawan mengatakan pemerintah akan merumuskan solusi terbaik bagi permasalahan ketenagakerjaan. ...

Top 6: Atasi Pengangguran, Ini Upaya Menaker Memperluas Kesempatan ...

Pengarang: amp.kompas.com - Peringkat 182

Ringkasan: . Lihat FotoDokumentasi Humas Kementerian Ketenagakerjaan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memberikan sambutan secara virtual di Jakarta, Senin [4/1/2021]. JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan [Menaker] Ida Fauziyah mengatakan, untuk mengurangi angka pengangguran, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan akan melakukan kegiatan perluasan kesempatan kerja "Hal ini dilakukan melalui kegiatan-kegiatan yang misalnya padat karya, melakukan peningkatan infrastruktur, melakuka

Hasil pencarian yang cocok: 17 Feb 2021 — JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan [Menaker] Ida Fauziyah mengatakan, untuk mengurangi angka pengangguran, pemerintah melalui ... ...

Top 7: Ini Langkah-langkah Pemerintah Untuk Menambah Lapangan Kerja

Pengarang: finance.detik.com - Peringkat 178

Ringkasan: Foto: Agung Pambudhy. Jakarta - Seiring melemahnya pertumbuhan ekonomi dan melemahnya harga komoditas, angka pengangguran di Indonesia juga turut meningkat. Ini merupakan tantangan berat yang harus dihadapi pemerintah yang harus tetap menyediakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat.Ia mencontohkan, daerah yang bergantung pada Sumber Daya Alam angka penganggurannya meningkat signifikan."Seperti Kaltim misalnya, dan daerah yang bergantung tambang, kami lihat terjadi kenaikan pengangguran cukup s

Hasil pencarian yang cocok: 8 Jun 2016 — Yang kedua, pemerintah juga membangun kawasan industri di luar Jawa dan memberi insentif ke Kawasan Ekonomi Khusus [KEK] untuk menambah lapangan ... ...

Top 8: Kajian Kebijakan Investasi OECD Indonesia 2020

Pengarang: books.google.com.au - Peringkat 339

Hasil pencarian yang cocok: Cara pemerintah di seluruh dunia mengatur kerangka kelembagaan mereka untuk ... baru dibentuk untuk mengawasi kerja BKPM dan diberi kewenangan khusus ... ...

Top 9: Sebutkan contoh-contoh kebijakan khusus yang ... - KUDO.TIPS

Pengarang: kudo.tips - Peringkat 201

Ringkasan: . Litaelayef. @Litaelayef January 2019. 1. 211. Report Sebutkan contoh-contoh kebijakan khusus yang dilakukan pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja? . sofifi1 . Pendidikan keterampilan tenaga kerja,pelaksanaan program padat karya,serta pinjaman lunak bagi wirausaha.semoga membantu* . 19 votes. Thanks 45 More Questions From This User See All.

Hasil pencarian yang cocok: Sebutkan contoh-contoh kebijakan khusus yang dilakukan pemerintah untuk memperluas kesempatan kerja?. Question from @Litaelayef - Sekolah Menengah Atas ... ...

Top 10: Peran Pemerintah Ketenagakerjaan Dalam Perspektif Undang-Undang ...

Pengarang: disnakertrans.lomboktimurkab.go.id - Peringkat 231

Hasil pencarian yang cocok: 25 Jun 2019 — Perencanaan Tenaga Kerja Dan Informasi Ketenagakerjaan ... mengembangkan usaha, memperluas lapangan kerja, dan memberikan kesejahteraan ... ...

Sektor Ekonomi Kreatif

Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia semakin hari semakin nyata. Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi baru yang memperkenalkan ide, gagasan, kreatif, dan inovasi sebagai modal utama dalam menjalankan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. [Purnomo, R.A, 2016]. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti pada era industri, tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju. Belakangan ini, pemerintah Indonesia lebih memfokuskan diri dalam pengembangan sektor-sektor ekonomi kreatif. Hal ini dikarenakan ekonomi kreatif memiliki potensi yang menjanjikan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tidak hanya itu, ekonomi kreatif juga memberi nilai tambah, memperluas lapangan pekerjaan, serta menekan angka kemiskinan sehingga dapat memperkecil kesenjangan sosial yang ada di Indonesia.

 Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sejak tahun 2012 mengalami perlambatan. Pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi mencapai angka 6,3%, namun setelah itu perekonomian justru menurun. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi menurun drastis menjadi 4,8%. Meskipun meningkat sedikit pada tahun 2016 sebesar 5,02%, pertumbuhan ekonomi kembali menurun setelahnya. Melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional tersebut menuntut upaya dari pemerintah untuk mencari sumber-sumber serta menyusun strategi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lain yang dimiliki Indonesia. Apalagi pada tahun 2019, pemerintah menargetkan pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 7%. Bahkan diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu negara dengan berpendapatan high middle income country [Firdausy, 2017].

Realitas Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di Indonesia

Data hasil riset gabungan yang dilakukan Badan Pusat Statistik [BPS] dan Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019 menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif telah menyumbang sekitar 5,10% terhadap total Produk Domestik Bruto [PDB] Indonesia dan menyerap 19,01 juta orang tenaga kerja. Selain itu, sektor ekonomi kreatif pada 2019 telah berhasil menyumbangkan nilai ekspor sebesar 22,07 Miliar USD. Pemerintah juga membentuk kelembagaan sektor ekonomi kreatif yakni Badan Ekonomi Kreatif [Bekraf]. Badan ini diharapkan mampu membina dan mengembangkan keenambelas subsektor ekonomi kreatif yang dituangkan dalam Peraturan Presiden [Perpres] Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perpres No. 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif  [Firdausy, 2017]. Perubahan ini berkaitan dengan sektor ekonomi kreatif yang berkembang mulai dari 14 menjadi 16 subsektor, yaitu industri periklanan, arsitektur, barang seni, kerajinan, desain, fashion, film, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, kuliner, dan aplikasi serta game developer. 

Strategi yang Diterapkan oleh Pemerintah

Bekraf menetapkan beberapa program kerja dan strategi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor ekonomi kreatif. Beberapa strategi dibuat terkait dengan hal ini. Salah satu program dari Bekraf adalah Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara [IKKON] merupakan sebuah program live-in yang menempatkan seseorang atau sekelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong dan membentuk pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal. IKKON telah dilaksanakan oleh pemerintah sejak tahun 2016 hingga saat ini dengan melaksanakannya di 5 daerah setiap tahunnya. Pada tahun 2019 IKKON hadir di lima kota terpilih di Indonesia, seperti Kabupaten Aceh Utara, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Lombok Timur, Kota Kupang, dan Kota Tomohon. Dalam mengimplementasikan program tersebut, diharapkan para peserta program IKKON dan masyarakat lokal dapat saling belajar, berbagi, berinteraksi, bereksplorasi dan berkolaborasi, tujuannya agar setiap pihak mendapat manfaat yang berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, Bekraf melakukan survei ke daerah-daerah yang menerima program IKKON untuk melakukan penyesuaian terhadap situasi dan kondisi disana. 

Dalam upayanya, ekraf juga mempunyai program lain yaitu Bekraf for Pre-Startup [BEK-UP]. Program ini merupakan upaya dalam pengembangan startup lokal dengan harapan meningkatkan kualitas industri kreatif sehingga berdaya saing tinggi. BEK-UP telah berdiri sejak 2016 tepatnya selama 4 tahun yang lalu dan telah berkembang melalui pemberian fasilitas  para startup di 17 kota Indonesia. Tujuan dari dikembangkannya program BEK-UP sebagaimana disebutkan dalam penjelasan berikut. Bekraf menargetkan 500 startup agar ikut berpartisipasi dalam program BEK-UP 2020. Hal ini dilakukan melalui proses seleksi 40 startup terbaik dari 5 wilayah di Indonesia. BEK-UP juga berupaya dalam membantu pelaku industri kreatif Indonesia dengan melakukan pengembangan startup digital yang dapat memberi dampak pada pariwisata dan ekonomi kreatif. Adapun klasifikasi startup untuk dapat mendaftar program BEK-UP diantaranya:

startup bergerak di industri kreatif maupun sosial.

  • startup harus sudah memiliki MVP [Minimum viable product]. 

  • startup harus memiliki matriks yang jelas dan terukur.

  • Page 2

    Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia semakin hari semakin nyata. Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi baru yang memperkenalkan ide, gagasan, kreatif, dan inovasi sebagai modal utama dalam menjalankan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. [Purnomo, R.A, 2016]. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti pada era industri, tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju. Belakangan ini, pemerintah Indonesia lebih memfokuskan diri dalam pengembangan sektor-sektor ekonomi kreatif. Hal ini dikarenakan ekonomi kreatif memiliki potensi yang menjanjikan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tidak hanya itu, ekonomi kreatif juga memberi nilai tambah, memperluas lapangan pekerjaan, serta menekan angka kemiskinan sehingga dapat memperkecil kesenjangan sosial yang ada di Indonesia.

     Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sejak tahun 2012 mengalami perlambatan. Pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi mencapai angka 6,3%, namun setelah itu perekonomian justru menurun. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi menurun drastis menjadi 4,8%. Meskipun meningkat sedikit pada tahun 2016 sebesar 5,02%, pertumbuhan ekonomi kembali menurun setelahnya. Melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional tersebut menuntut upaya dari pemerintah untuk mencari sumber-sumber serta menyusun strategi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lain yang dimiliki Indonesia. Apalagi pada tahun 2019, pemerintah menargetkan pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 7%. Bahkan diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu negara dengan berpendapatan high middle income country [Firdausy, 2017].

    Realitas Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di Indonesia

    Data hasil riset gabungan yang dilakukan Badan Pusat Statistik [BPS] dan Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019 menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif telah menyumbang sekitar 5,10% terhadap total Produk Domestik Bruto [PDB] Indonesia dan menyerap 19,01 juta orang tenaga kerja. Selain itu, sektor ekonomi kreatif pada 2019 telah berhasil menyumbangkan nilai ekspor sebesar 22,07 Miliar USD. Pemerintah juga membentuk kelembagaan sektor ekonomi kreatif yakni Badan Ekonomi Kreatif [Bekraf]. Badan ini diharapkan mampu membina dan mengembangkan keenambelas subsektor ekonomi kreatif yang dituangkan dalam Peraturan Presiden [Perpres] Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perpres No. 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif  [Firdausy, 2017]. Perubahan ini berkaitan dengan sektor ekonomi kreatif yang berkembang mulai dari 14 menjadi 16 subsektor, yaitu industri periklanan, arsitektur, barang seni, kerajinan, desain, fashion, film, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, kuliner, dan aplikasi serta game developer. 

    Strategi yang Diterapkan oleh Pemerintah

    Bekraf menetapkan beberapa program kerja dan strategi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor ekonomi kreatif. Beberapa strategi dibuat terkait dengan hal ini. Salah satu program dari Bekraf adalah Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara [IKKON] merupakan sebuah program live-in yang menempatkan seseorang atau sekelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong dan membentuk pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal. IKKON telah dilaksanakan oleh pemerintah sejak tahun 2016 hingga saat ini dengan melaksanakannya di 5 daerah setiap tahunnya. Pada tahun 2019 IKKON hadir di lima kota terpilih di Indonesia, seperti Kabupaten Aceh Utara, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Lombok Timur, Kota Kupang, dan Kota Tomohon. Dalam mengimplementasikan program tersebut, diharapkan para peserta program IKKON dan masyarakat lokal dapat saling belajar, berbagi, berinteraksi, bereksplorasi dan berkolaborasi, tujuannya agar setiap pihak mendapat manfaat yang berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, Bekraf melakukan survei ke daerah-daerah yang menerima program IKKON untuk melakukan penyesuaian terhadap situasi dan kondisi disana. 

    Dalam upayanya, ekraf juga mempunyai program lain yaitu Bekraf for Pre-Startup [BEK-UP]. Program ini merupakan upaya dalam pengembangan startup lokal dengan harapan meningkatkan kualitas industri kreatif sehingga berdaya saing tinggi. BEK-UP telah berdiri sejak 2016 tepatnya selama 4 tahun yang lalu dan telah berkembang melalui pemberian fasilitas  para startup di 17 kota Indonesia. Tujuan dari dikembangkannya program BEK-UP sebagaimana disebutkan dalam penjelasan berikut. Bekraf menargetkan 500 startup agar ikut berpartisipasi dalam program BEK-UP 2020. Hal ini dilakukan melalui proses seleksi 40 startup terbaik dari 5 wilayah di Indonesia. BEK-UP juga berupaya dalam membantu pelaku industri kreatif Indonesia dengan melakukan pengembangan startup digital yang dapat memberi dampak pada pariwisata dan ekonomi kreatif. Adapun klasifikasi startup untuk dapat mendaftar program BEK-UP diantaranya:

    startup bergerak di industri kreatif maupun sosial.

  • startup harus sudah memiliki MVP [Minimum viable product]. 

  • startup harus memiliki matriks yang jelas dan terukur.


  • Lihat Ekonomi Selengkapnya

    Page 3

    Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia semakin hari semakin nyata. Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi baru yang memperkenalkan ide, gagasan, kreatif, dan inovasi sebagai modal utama dalam menjalankan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. [Purnomo, R.A, 2016]. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti pada era industri, tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju. Belakangan ini, pemerintah Indonesia lebih memfokuskan diri dalam pengembangan sektor-sektor ekonomi kreatif. Hal ini dikarenakan ekonomi kreatif memiliki potensi yang menjanjikan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tidak hanya itu, ekonomi kreatif juga memberi nilai tambah, memperluas lapangan pekerjaan, serta menekan angka kemiskinan sehingga dapat memperkecil kesenjangan sosial yang ada di Indonesia.

     Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sejak tahun 2012 mengalami perlambatan. Pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi mencapai angka 6,3%, namun setelah itu perekonomian justru menurun. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi menurun drastis menjadi 4,8%. Meskipun meningkat sedikit pada tahun 2016 sebesar 5,02%, pertumbuhan ekonomi kembali menurun setelahnya. Melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional tersebut menuntut upaya dari pemerintah untuk mencari sumber-sumber serta menyusun strategi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lain yang dimiliki Indonesia. Apalagi pada tahun 2019, pemerintah menargetkan pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 7%. Bahkan diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu negara dengan berpendapatan high middle income country [Firdausy, 2017].

    Realitas Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di Indonesia

    Data hasil riset gabungan yang dilakukan Badan Pusat Statistik [BPS] dan Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019 menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif telah menyumbang sekitar 5,10% terhadap total Produk Domestik Bruto [PDB] Indonesia dan menyerap 19,01 juta orang tenaga kerja. Selain itu, sektor ekonomi kreatif pada 2019 telah berhasil menyumbangkan nilai ekspor sebesar 22,07 Miliar USD. Pemerintah juga membentuk kelembagaan sektor ekonomi kreatif yakni Badan Ekonomi Kreatif [Bekraf]. Badan ini diharapkan mampu membina dan mengembangkan keenambelas subsektor ekonomi kreatif yang dituangkan dalam Peraturan Presiden [Perpres] Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perpres No. 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif  [Firdausy, 2017]. Perubahan ini berkaitan dengan sektor ekonomi kreatif yang berkembang mulai dari 14 menjadi 16 subsektor, yaitu industri periklanan, arsitektur, barang seni, kerajinan, desain, fashion, film, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, kuliner, dan aplikasi serta game developer. 

    Strategi yang Diterapkan oleh Pemerintah

    Bekraf menetapkan beberapa program kerja dan strategi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor ekonomi kreatif. Beberapa strategi dibuat terkait dengan hal ini. Salah satu program dari Bekraf adalah Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara [IKKON] merupakan sebuah program live-in yang menempatkan seseorang atau sekelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong dan membentuk pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal. IKKON telah dilaksanakan oleh pemerintah sejak tahun 2016 hingga saat ini dengan melaksanakannya di 5 daerah setiap tahunnya. Pada tahun 2019 IKKON hadir di lima kota terpilih di Indonesia, seperti Kabupaten Aceh Utara, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Lombok Timur, Kota Kupang, dan Kota Tomohon. Dalam mengimplementasikan program tersebut, diharapkan para peserta program IKKON dan masyarakat lokal dapat saling belajar, berbagi, berinteraksi, bereksplorasi dan berkolaborasi, tujuannya agar setiap pihak mendapat manfaat yang berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, Bekraf melakukan survei ke daerah-daerah yang menerima program IKKON untuk melakukan penyesuaian terhadap situasi dan kondisi disana. 

    Dalam upayanya, ekraf juga mempunyai program lain yaitu Bekraf for Pre-Startup [BEK-UP]. Program ini merupakan upaya dalam pengembangan startup lokal dengan harapan meningkatkan kualitas industri kreatif sehingga berdaya saing tinggi. BEK-UP telah berdiri sejak 2016 tepatnya selama 4 tahun yang lalu dan telah berkembang melalui pemberian fasilitas  para startup di 17 kota Indonesia. Tujuan dari dikembangkannya program BEK-UP sebagaimana disebutkan dalam penjelasan berikut. Bekraf menargetkan 500 startup agar ikut berpartisipasi dalam program BEK-UP 2020. Hal ini dilakukan melalui proses seleksi 40 startup terbaik dari 5 wilayah di Indonesia. BEK-UP juga berupaya dalam membantu pelaku industri kreatif Indonesia dengan melakukan pengembangan startup digital yang dapat memberi dampak pada pariwisata dan ekonomi kreatif. Adapun klasifikasi startup untuk dapat mendaftar program BEK-UP diantaranya:

    startup bergerak di industri kreatif maupun sosial.

  • startup harus sudah memiliki MVP [Minimum viable product]. 

  • startup harus memiliki matriks yang jelas dan terukur.


  • Lihat Ekonomi Selengkapnya

    Page 4

    Perkembangan Ekonomi Kreatif di Indonesia semakin hari semakin nyata. Ekonomi Kreatif merupakan sebuah konsep ekonomi baru yang memperkenalkan ide, gagasan, kreatif, dan inovasi sebagai modal utama dalam menjalankan kegiatan ekonomi untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi. [Purnomo, R.A, 2016]. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan oleh bahan baku atau sistem produksi seperti pada era industri, tetapi lebih kepada pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang semakin maju. Belakangan ini, pemerintah Indonesia lebih memfokuskan diri dalam pengembangan sektor-sektor ekonomi kreatif. Hal ini dikarenakan ekonomi kreatif memiliki potensi yang menjanjikan dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Tidak hanya itu, ekonomi kreatif juga memberi nilai tambah, memperluas lapangan pekerjaan, serta menekan angka kemiskinan sehingga dapat memperkecil kesenjangan sosial yang ada di Indonesia.

     Pertumbuhan ekonomi di Indonesia sejak tahun 2012 mengalami perlambatan. Pada tahun 2012 pertumbuhan ekonomi mencapai angka 6,3%, namun setelah itu perekonomian justru menurun. Pada tahun 2015, pertumbuhan ekonomi menurun drastis menjadi 4,8%. Meskipun meningkat sedikit pada tahun 2016 sebesar 5,02%, pertumbuhan ekonomi kembali menurun setelahnya. Melambatnya pertumbuhan ekonomi nasional tersebut menuntut upaya dari pemerintah untuk mencari sumber-sumber serta menyusun strategi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi lain yang dimiliki Indonesia. Apalagi pada tahun 2019, pemerintah menargetkan pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar 7%. Bahkan diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu negara dengan berpendapatan high middle income country [Firdausy, 2017].

    Realitas Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di Indonesia

    Data hasil riset gabungan yang dilakukan Badan Pusat Statistik [BPS] dan Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2019 menyatakan bahwa sektor ekonomi kreatif telah menyumbang sekitar 5,10% terhadap total Produk Domestik Bruto [PDB] Indonesia dan menyerap 19,01 juta orang tenaga kerja. Selain itu, sektor ekonomi kreatif pada 2019 telah berhasil menyumbangkan nilai ekspor sebesar 22,07 Miliar USD. Pemerintah juga membentuk kelembagaan sektor ekonomi kreatif yakni Badan Ekonomi Kreatif [Bekraf]. Badan ini diharapkan mampu membina dan mengembangkan keenambelas subsektor ekonomi kreatif yang dituangkan dalam Peraturan Presiden [Perpres] Nomor 72 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Perpres No. 6 Tahun 2015 tentang Badan Ekonomi Kreatif  [Firdausy, 2017]. Perubahan ini berkaitan dengan sektor ekonomi kreatif yang berkembang mulai dari 14 menjadi 16 subsektor, yaitu industri periklanan, arsitektur, barang seni, kerajinan, desain, fashion, film, permainan interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan percetakan, layanan komputer dan piranti lunak, televisi dan radio, riset dan pengembangan, kuliner, dan aplikasi serta game developer. 

    Strategi yang Diterapkan oleh Pemerintah

    Bekraf menetapkan beberapa program kerja dan strategi guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor ekonomi kreatif. Beberapa strategi dibuat terkait dengan hal ini. Salah satu program dari Bekraf adalah Inovatif dan Kreatif melalui Kolaborasi Nusantara [IKKON] merupakan sebuah program live-in yang menempatkan seseorang atau sekelompok pelaku kreatif pada suatu wilayah di Indonesia yang bertujuan untuk mendorong dan membentuk pengembangan potensi ekonomi kreatif lokal. IKKON telah dilaksanakan oleh pemerintah sejak tahun 2016 hingga saat ini dengan melaksanakannya di 5 daerah setiap tahunnya. Pada tahun 2019 IKKON hadir di lima kota terpilih di Indonesia, seperti Kabupaten Aceh Utara, Kota Tanjung Pinang, Kabupaten Lombok Timur, Kota Kupang, dan Kota Tomohon. Dalam mengimplementasikan program tersebut, diharapkan para peserta program IKKON dan masyarakat lokal dapat saling belajar, berbagi, berinteraksi, bereksplorasi dan berkolaborasi, tujuannya agar setiap pihak mendapat manfaat yang berkelanjutan. Dalam pelaksanaannya, Bekraf melakukan survei ke daerah-daerah yang menerima program IKKON untuk melakukan penyesuaian terhadap situasi dan kondisi disana. 

    Dalam upayanya, ekraf juga mempunyai program lain yaitu Bekraf for Pre-Startup [BEK-UP]. Program ini merupakan upaya dalam pengembangan startup lokal dengan harapan meningkatkan kualitas industri kreatif sehingga berdaya saing tinggi. BEK-UP telah berdiri sejak 2016 tepatnya selama 4 tahun yang lalu dan telah berkembang melalui pemberian fasilitas  para startup di 17 kota Indonesia. Tujuan dari dikembangkannya program BEK-UP sebagaimana disebutkan dalam penjelasan berikut. Bekraf menargetkan 500 startup agar ikut berpartisipasi dalam program BEK-UP 2020. Hal ini dilakukan melalui proses seleksi 40 startup terbaik dari 5 wilayah di Indonesia. BEK-UP juga berupaya dalam membantu pelaku industri kreatif Indonesia dengan melakukan pengembangan startup digital yang dapat memberi dampak pada pariwisata dan ekonomi kreatif. Adapun klasifikasi startup untuk dapat mendaftar program BEK-UP diantaranya:

    startup bergerak di industri kreatif maupun sosial.

  • startup harus sudah memiliki MVP [Minimum viable product]. 

  • startup harus memiliki matriks yang jelas dan terukur.


  • Lihat Ekonomi Selengkapnya

    Video yang berhubungan

    Bài mới nhất

    Chủ Đề