Emak-emak di bekasi tersangka bunuh perempuan saat diminta kerokan

Emak-emak di bekasi tersangka bunuh perempuan saat diminta kerokan

Emak-emak di bekasi tersangka bunuh perempuan saat diminta kerokan
Lihat Foto

KOMPAS.com/RAHEL NARDA

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Rusdi Hartono di Mabes Polri Jakarta, Rabu (29/11/2021).

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri sedang melakukan pendalaman adanya dugaan pelanggaran aparat terkait kejadian seorang ibu di Bekasi diminta untuk menangkap sendiri pelaku pencabulan anaknya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Irjen (Pol) Rusdi Hartono menegaskan pendalaman tengah dilakukan Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam).

"Tentunya Polri sendiri melakukan pendalaman, apakah memang kejadian tersebut terjadi dan dilakukan anggota Polri ketika melayani masyarakat, ini sedang didalami oleh Propam," kata Rusdi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (29/12/2021).

Menurut Rusdi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga sempat menekankan kepada jajarannya agar kejadian serupa tidak terulang.

Baca juga: Polda Metro Selidiki Kasus Polisi yang Minta Ibu Korban Pencabulan di Bekasi Tangkap Sendiri Pelaku

Ia melanjutkan, jajaran Polri juga diharapkan bisa meningkatkan kualitas tugas pokok Polri sebagai pelayan, pelindung, pengayom masyarakat sesuai harapan masyarakat.

"Tadi juga bapak Kapolri juga menekankan masalah seperti itu, bagaimana hal seperti ini tidak terjadi lagi," ungkap dia.

Diketahui, seorang ibu berinisial DN (34) menangkap sendiri pelaku yang telah mencabuli anaknya. Penangkapan itu dilakukan setelah sang ibu mencoba melapor ke polisi, namun justru diminta menangkap sendiri pelaku.

DN mengatakan, kasus dugaan pelecehan seksual terhadap anaknya itu dilaporkan ke Polres Metro Bekasi Kota pada 21 Desember 2021 lalu. Pelakunya adalah A (35) yang merupakan tetangga korban.

Baca juga: Pelaku yang Ditangkap Keluarga Korban di Bekasi Cabuli Dua Anak Kakak-Beradik

Mendengar kabar dilaporkan, A pun hendak kabur ke Surabaya. DN yang mengetahui rencana A kabur pun memberitahukan ke polisi dan meminta petugas untuk segera melakukan penangkapan.

Namun, polisi setempat tidak bisa bertindak dan menyampaikan belum ada surat perintah penangkapan.

Menurut DN, petugas kepolisian saat itu justru menyuruh DN dan keluarga menangkap sendiri pelaku. Ucapan polisi itu ternyata benar-benar dilakukan lantaran DN khawatir pelaku kabur.

"Dia (polisi) bilang saya yang harus disuruh nangkep sendiri, yaudah akhirnya saya sama adek saya sama sodara lapor ke Stasiun Bekasi buat nangkep pelaku," kata DN, dikutip Kompas.com dari Tribun Jakarta, Senin (27/12/2021).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Emak-emak di bekasi tersangka bunuh perempuan saat diminta kerokan
Emak-emak di bekasi tersangka bunuh perempuan saat diminta kerokan

TRIBUNNEWS.COM – Video emak-emak hina Ibu Negara Iriana Jokowi, viral di media sosial.

Berdasarkan penelusuran Tribunnews.com, video bernada hinaan kepada istri Presiden Jokowi itu pertama kali diunggah oleh akun TikTok @elsanita628.

Kini akun @elsanita628 yang membuat video menghina Iriana Jokowi sudah tidak bisa ditemukan.

Meskipun demikian, video sudah diunggah ulang oleh warganet lain seperti di akun Twitter @Gembul99999.

Pada rekaman yang beredar, memperlihatkan seorang emak-emak mengucapkan kalimat tak pantas yang ditujukan kepada Iriana Jokowi.

“Ini he, istrinya Bapak Presiden, Ibu Negara. Elsanita, orang Raha, orang Muna, orang Kendari. Cantik toh, bandingin sama Iriana.”

Baca juga: Ibu-ibu Asal Kendari Diduga Menghina Ibu Negara Iriana Jokowi: Mengaku Seorang Tenaga Kesehatan

“Iriana sudah mati bulan, makannya makan hati terus dia sama saya, sedangkan presiden dia klepek-klepek sama aku,” ucap wanita tersebut.

Hingga Senin (25/7/2022), video emak-emak hina Iriana Jokowi sudah ditonton ratusan ribu kali.

Warganet juga beramai-ramai memberikan berbagai responsnya.

Termasuk menyayangkan karena video seharusnya tidak patas untuk dibuat dan diunggah ke media sosial.

Lanjut Baca

VIVA – Pembunuhan yang terjadi di Bekasi, Jawa Barat dan menelan korban perempuan berinisial HS (53) pada Selasa 11 Januari 2022 telah terungkap. Ternyata teman dekatnya dengan inisial RG (53) juga seorang perempuan lah yang telah tega membunuh korban.  

Berikut fakta-fakta yang terdapat dalam peristiwa pembunuhan di Bekasi yang terjadi pada korban perempuan paruh baya yang informasinya didapatkan dari keterangan Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki di Polres Metro Bekasi Kota pada Kamis 13 Januari 2022.

Pelaku dan korban teman baik

Peristiwa mengenaskan itu terjadi di rumah kakak pelaku pada sekitar pukul 22.00 WIB tepatnya di Perumahan Jatibening Estate, Bekasi, Jawa Barat pada Selasa 11 Januari 2022. Menurut keterangan dari pihak polisi, korban dan pelaku merupakan teman baik sejak kecil dan memang sering bertemu di rumah kakak RG. 

Pelaku mendengar bisikan gaib

Pada saat keduanya bertemu, diketahui korban meminta tolong kepada pelaku untuk mengerok badannya karena sedang kurang enak badan. Menurut pengakuan RG, ia merasa seperti mendengar bisikan setan atau gaib untuk membunuh korban yang merupakan temannya sendiri itu. Sehingga pembunuhan di Bekasi itu pun tak dapat dihentikan, leher korban akhirnya digorok dengan menggunakan pisau dapur oleh pelaku hingga meninggal. 

Pelaku ditangkap polisi

Merdeka.com - Perempuan paruh baya berinisial HS (53) dibunuh temannya RG (53) di Perumahan Jati Bening Estate, Jalan Bangau, Kelurahan Jatibening, Kecamatan Pondok Gede, Kota Bekasi, Selasa (11/1). Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Hengki mengatakan tersangka dan korban sudah bersahabat sejak masih kecil.

"Kejadiannya ini dimana kedua belah pihak memiliki hubungan sebagai teman, dimana mereka bertemu antara HS dan RG di rumah Kakak RG," jelasnya kepada wartawan, Kamis (13/1).

Hengki menceritakan, pada saat itu HS bercerita dengan RG bahwa dirinya sedang tidak enak badan. Lalu HS meminta RG untuk mengeroki punggungnya di lantai 3 rumah kakaknya.

"Kemudian karena korban merasa tidak enak badan, akhirnya minta tolong ke RG untuk di kerokan," jelasnya.

Ketika saat dikerokin, tersangka RG mendapatkan bisikan gaib untuk segera membunuh HS. "Berdasarkan keterangan yang bersangkutan mendapatkan bisikan sehingga terjadi aksi itu," katanya.

Korban HS terkena sayatan di bagian leher dengan menggunakan pisau. Pada saat kejadian, pisau berada tidak jauh dari pelaku RG.

"Luka sayatan korban itu ada di leher korban," kata Hengki.

Namun, korban ditemukan di teras rumah. Diduga setelah terjadi penggorokan korban sempat mencoba menyelamatkan diri namun nyawanya tidak tertolong.

"Kalau dari olah TKP yang sudah dilakukan oleh Tim Identifikasi Satreskrim Polres Metro Bekasi dari lantai 3, tapi korban sudah ditemukan di teras dalam rumah (TKP) dengan posisi sudah tertelungkup bersimbah darah," jelasnya.

Saat ini, polisi masih memeriksa kejiwaan pelaku RG di RS Polri keramat jati. "Yang bersangkutan (tersangka) tengah di observasi di RS Polri Kramat Jati yaitu di instalasi kejiwaan," jelasnya.

Berdasarkan keterangan suami RG, lanjut Hengki, pelaku memiliki kelainan syndrom yang dapat tiba-tiba merasakan ketakutan.

"Menurut keterangan dari suami tersangka bahwa tersangka ini mempunyai riwayat penyakit yaitu kelenjar getah bening, serta syndrom yang suka ketakutan," jelasnya.

Atas tindakannya, tersangka diancam pasal 338 KUHPidana tentang Pembunuhan dengan ancaman 15 tahun kurungan penjara.

"Terhadap RG kita jerat dengan pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara," jelasnya. (mdk/eko)

Baca juga:
Polisi Ringkus Dua Pemuda Penganiaya Pelajar hingga Tewas di Tasikmalaya
Kasus Penganiayaan Mahasiswa Alor, Polisi Tahan Satu Tersangka
Dua Pria di Musi Banyuasin Duel Gara-Gara Wanita, Satu Tewas Dibacok
Tersinggung Dilihat Usai Geber Motor, HR Bunuh Pemuda Lagi Nongkrong
Juru Parkir Jadi Korban Salah Sasaran, Dianiaya Tiga Pemuda hingga Tewas
Dipicu Sengketa Tanah, Warga Sumba Barat Dibunuh di Pematang Sawah