Energi geothermal merupakan energi yang berasal dari

Panas bumi adalah energi alternatif ramah lingkungan yang dapat menopang upaya pemenuhan kebutuhan energi bersih Indonesia di masa depan. Lalu, seperti apa energi panas bumi itu?

Panas bumi merupakan sumber energi panas yang terbentuk di kerak bumi. Energinya tersimpan dalam bentuk uap air atau air panas yang berasal dari pemanasan batuan dan air, bersama dengan unsur lainnya.

Berdasarkan informasi situs Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), secara teknis air akan meresap ke dalam tanah hingga batuan reservoir. Air tersebut kemudian terpanaskan oleh magma yang menjadi sumber panas utama hingga berubah menjadi air panas atau uap panas.

Panas bumi memiliki banyak kegunaan. Secara langsung bisa dimanfaatkan untuk geowisata seperti Kawah Kamojang di Garut, Jawa Barat. Di wilayah Kamojang, panas bumi juga dimanfaatkan oleh sektor agrobisnis sebagai energi untuk mengeringkan biji kopi.

Sementara secara tidak langsung, panas bumi bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan listrik. Indonesia memiliki sejumlah pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) di mana salah satu operatornya adalah Pertamina Geothermal Energy. Kapasitas terpasang pembangkit panas bumi Indonesia juga terbesar kedua di dunia setelah Amerika Serikat, yakni 2.131 Megawatt (MW).

Energi geothermal merupakan energi yang berasal dari

Sejak pertama kali digunakan di Italia pada tahun 1904, panas bumi telah menjadi sumber energi yang konsisten digunakan dan terus berkembang dalam beberapa tahun terakhir. Menurut International Renewable Energy Agency (IRENA), energi panas bumi telah tumbuh dengan baik dari sekitar 10GW di seluruh dunia pada 2010 menjadi 13,3GW pada 2018.

Jadi apa itu energi panas bumi, dari mana asal energi panas bumi?

Asal Energi Geothermal

Energi geothermal adalah panas yang berasal dari bawah permukaan bumi. Itu terkandung dalam batuan dan cairan di bawah kerak bumi dan dapat ditemukan hingga ke batuan cair panas bumi, magma.

Untuk menghasilkan tenaga dari energi panas bumi, sumur digali sejauh 2,5 km ke dalam reservoir bawah tanah untuk mengakses uap dan air panas di sana, yang kemudian dapat digunakan untuk menggerakkan turbin yang terhubung ke generator listrik. Ada tiga jenis pembangkit listrik tenaga panas bumi ; uap kering, flash dan biner.

Uap kering adalah bentuk tertua dari teknologi panas bumi dan mengeluarkan uap dari tanah dan menggunakannya untuk menggerakkan turbin secara langsung. Flash plant menggunakan air panas bertekanan tinggi menjadi air dingin bertekanan rendah sementara plant biner melewatkan air panas melalui cairan sekunder dengan titik didih lebih rendah, yang berubah menjadi uap untuk menggerakkan turbin.

Keuntungan Panas Bumi Geothermal di Bidang Industri

British Geological Survey menggambarkan energi panas bumi sebagai “bentuk energi bebas karbon, terbarukan, berkelanjutan yang menyediakan pasokan panas terus menerus dan tidak terputus yang dapat digunakan untuk menghangatkan rumah dan gedung perkantoran dan untuk menghasilkan listrik.”

Maka dari itu, banyak ilmuwan yang menyarankan berbagai industri untuk menggunakan panas bumi geothermal. Lalu, apa saja keuntungan panas bumi di bidang industri?

Ramah Lingkungan

Energi panas bumi dikenal lebih ramah lingkungan dibandingkan sumber bahan bakar konvensional seperti batu bara dan bahan bakar fosil lainnya. Selain itu, jejak karbon pembangkit listrik tenaga panas bumi rendah. Meskipun ada beberapa polusi yang terkait dengan energi panas bumi, ini relatif minimal jika dibandingkan dengan bahan bakar fosil .

Renewable

Energi panas bumi merupakan sumber energi yang dapat terbarukan dan akan bertahan hingga Bumi dihancurkan oleh matahari dalam waktu sekitar 5 miliar tahun. Waduk panas di dalam bumi diisi ulang secara alami, menjadikannya terbarukan dan berkelanjutan.

Memiliki Potensi Besar

Konsumsi energi di seluruh dunia saat ini sekitar 15 terawatt, yang jauh dari total energi potensial yang tersedia dari sumber panas bumi. Meskipun saat ini kami tidak dapat menggunakan sebagian besar waduk, ada harapan bahwa jumlah sumber daya panas bumi yang dapat dieksploitasi akan meningkat dengan penelitian dan pengembangan yang sedang berlangsung di industri ini. Saat ini diperkirakan pembangkit listrik tenaga panas bumi dapat menyediakan daya antara 0,0035 dan 2 terawatt.

Stabil

Panas bumi menyediakan sumber energi yang andal dibandingkan dengan sumber daya terbarukan lainnya seperti angin dan tenaga surya. Ini karena sumber daya selalu tersedia untuk dimanfaatkan, tidak seperti energi angin atau matahari.

Pemanasan dan Pendinginan

Penggunaan panas bumi yang efektif untuk pembangkit listrik membutuhkan suhu air lebih dari 150 ° C untuk menggerakkan turbin. Sebagai alternatif, perbedaan suhu antara permukaan dan sumber tanah dapat digunakan. Karena tanah lebih tahan terhadap perubahan panas musiman daripada udara, tanah dapat bertindak sebagai penyerap / sumber panas dengan pompa panas bumi hanya dua meter di bawah permukaan.

Andal

Energi yang dihasilkan dari sumber daya ini mudah dihitung karena tidak berfluktuasi dengan cara yang sama seperti sumber energi lain, seperti matahari dan angin. Artinya kita dapat memprediksi keluaran daya dari pembangkit panas bumi dengan tingkat akurasi yang tinggi.

Evolusi yang Cepat

Ada banyak eksplorasi ke dalam energi panas bumi saat ini, yang berarti bahwa teknologi baru sedang diciptakan untuk meningkatkan proses energi. Ada semakin banyak proyek untuk meningkatkan dan menumbuhkan bidang industri ini. Dengan evolusi yang cepat ini, banyak kekurangan energi panas bumi saat ini akan diatasi.

Begitulah sederet mengenai penerapan panas bumi geothermal di bidang industri. Apakah Anda setuju untuk menerapkan panas bumi geothermal di Indonesia di masa depan? Baca juga informasi terkait Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi Di Indonesia

Pemerintah Indonesia mencanangkan bauran energi baru terbarukan mencapai 23% pada 2025 dan naik lagi 31 persen pada 2050. Sebaliknya, bauran energi dari minyak bumi pada 2050 diturunkan separuhnya dari saat ini 40%.

Di tengah rencana transisi penggunaan energi terbarukan tersebut, tidak banyak yang sadar bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan geotermal (panas bumi) terbesar di dunia. Sampai saat ini, pemanfaatan potensi tersebut belum maksimal.

Posisi Indonesia dalam wilayah tumbukan lempeng tektonik dan garis khatulistiwa membuat negara ini memiliki cadangan energi yang besar. Indonesia memiliki cadangan energi fosil seperti minyak, gas dan batu bara dan cadang energi nonfosil seperti energi geotermal, air, angin, dan matahari. Penggunaan energi fosil bersifat merusak lingkungan dan cadangannya yang terus menipis. Maka ketergantungan terhadap energi fosil harus dikurangi dengan menggantinya dengan energi terbarukan dengan cadangan yang berlimpah, salah satunya geotermal.

Jumlah potensi sumber daya geotermal Indonesia sekitar 11.073 Megawatt listrik (MWe) dan cadangannya sekitar 17.506 MWe. Kapasitas pembangkit listrik secara nasional yang pada akhir 2016 memproduksi listrik 59,6 Gigawatt (GWe) atau 59.600 MWe. Maka, jika potensi tersebut digunakan semua sebagai pembangkit listrik, maka menambah kapasitas 18% dari total produksi listrik saat ini.

Join 175,000 people who subscribe to free evidence-based news.

Penyebaran sumber energi geotermal ini hampir merata, bisa ditemukan lebih dari 300 titik dari Sabang sampai Merauke.

Energi ini dapat dimanfaatkan untuk membangkitkan energi listrik dan dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar minyak (BBM) sebagai sumber tenaga listrik. Kebijakan pemanfaatan energi geotermal secara serius akan dapat mengatasi krisis listrik yang saat ini sangat menghantui masyarakat Indonesia.

Dalam Road Map Pengembangan Geotermal yang disusun oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Indonesia menargetkan mengembangkan energi geotermal sekitar 7000 MW pada 2025. Sebuah program yang cukup ambisius. Karena itu dibutuhkan investasi yang besar, penyiapan teknologi eksplorasi dan produksi, manajemen, penyediaan sumberdaya manusia yang kompeten dengan jumlah yang cukup, serta dukungan iklim investasi yang menarik bagi investor.

Energi raksasa bumi

Energi geotermal adalah energi panas yang terkandung dalam fluida air (bisa dalam uap, cair, atau campuran keduanya) yang berada pada kedalaman lebih dari 1 kilometer di bawah permukaan bumi.

Fluida panas ini memiliki temperatur dan tekanan yang tinggi. Bahkan, ada yang memiliki temperatur lebih dari 300 derajat Celsius. Ini menjadikan geotermal sebagai penyedia energi yang masif.

Energi geotermal ini berasal dari sistem geotermal yang ada di bumi (lihat gambar di bawah), yaitu sistem yang terdiri dari: batuan panas (sumber panas) pada kedalaman lebih dari 3 km, batuan rekahan yang mengandung reservoir fluida berada di atas batuan panas, dan batuan penudung yang biasanya berupa lempung ubahan yang menyelimuti reservoir.

Kita bisa mengenali keberadaan sistem geotermal dengan tanda-tanda yang tampak di permukaan bumi, seperti mata air panas, semburan uap, lumpur panas, sublimasi belerang, dan batuan ubahan/alterasi akibat pemanasan yang dilakukan fluida hidrotermal.

Energi geothermal merupakan energi yang berasal dari
(Kiri) Ilustrasi sederhana geotermal sebagai reservoir uap. (Kanan) Sistem geotermal di bumi.

Sistem geotermal dapat dikategorikan berdasarkan temperatur reservoirnya dan fasa (jumlah zat homogen) fluida di reservoir. Sistem geotermal berdasarkan kisaran temperatur reservoirnya dapat dibedakan menjadi 3 macam: sistem geotermal temperatur tinggi (>225°C), temperatur sedang (125-225°C), dan temperatur rendah (<125°C).

Dilihat dari fasa fluidanya, ada sistem geotermal dominasi uap, dominasi air, dan campuran kedua fasa. Indonesia memiliki semua variasi jenis sistem geotermal tersebut.

Pemanfaatannya

Energi geotermal dapat dimanfaatkan secara tidak langsung dan langsung. Pemanfaatan tidak langsung sebagai energi listrik, sedangkan secara langsung dalam wujud pemanfaatan energi panas untuk berbagai keperluan seperti pemanasan kolam renang, pengeringan hasil pertanian, perkebunan, pemanasan (penghangatan) budi daya ikan, dan pemanfaatan panas untuk keperluan yang lain. Pemanfaatan secara langsung ini dapat terus berkembang dan bervariasi tergantung inovasi yang dibuat.

Pengembangan energi geotermal untuk pemanfaatan langsung di Indonesia dilakukan untuk agroindustri, proses industri, dan pariwisata. Beberapa contoh pemanfaatan langsung di negeri: tercatat untuk pemandian air panas, pengeringan kopra, pengeringan teh, budidaya jamur, budidaya kentang, proses produksi gula aren, dan pengilangan minyak akar wangi (Astiri).

Penggunaan energi geotermal mengeluarkan emisi rendah, karena setelah energi dimanfaatkan untuk pembangkit listrik atau pemanfaatan secara langsung. Dalam sistem pembangkit geotermal, fluida yang telah mendingin kemudian direinjeksi ke bawah permukaan bumi menuju ke reservoir sehingga tidak ada fluida yang dibuang yang mencemari lingkungan. Dengan demikian, terjadi siklus pemanasan, pemanfaatan, dan reinjeksi kembali fluida di dalam reservoir.

Di Indonesia, pengembangan energi geotermal untuk pembangkit tenaga listrik dimulai pada 1978 dengan pengembangan Monoblok 250 kW di Lapangan Kamojang, Garut, Jawa Barat, sebagai pembangkit listrik tenaga panas bumi pertama di Indonesia. Namun, lapangan/tempat panas bumi pertama yang beroperasi secara komersial baru dibuka pada 1983 seiring dengan beroperasinya Unit I sebesar 30 MW di Lapangan Kamojang.

Perkembangan berikutnya adalah pengembangan lapangan panas bumi di Dieng Jawa Tengah (60 MW), Lahendong Sumatra Utara (60 MW), Salak Sukabumi (377 MW), Darajat Garut (260 MW), Wayang Windu Bandung (227 MW) diikuti oleh pengembangan lapangan-lapangan geotermal di Sumatra, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur.

Total kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) saat ini sebesar 1.948 MW. Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai negara produsen energi geotermal terbesar kedua setelah Amerika Serikat (3.591 MW).

Rencana ke depan

Keberadaan area-area prospek geotermal di Indonesia yang kebanyakan di wilayah pegunungan dan pulau-pulau kecil seperti di Indonesia timur, memungkinkan pengembangan energi listrik untuk memenuhi kebutuhan rakyat di daerah terpencil.

Selain di Pulau Jawa dan Sumatra, pengembangan energi geotermal juga dilakukan oleh pemerintah di pulau-pulau kecil seperti di Halmahera dan Pulau Bacan (Maluku Utara), Pulau Ambon (Maluku), Pulau Flores, Pulau Lembata (Nusa Tenggara Timur), Sumbawa (Nusa Tenggara Barat), dan pulau-pulau kecil lain. Saat ini, pemerintah aktif menggelar survei pendahuluan di wilayah-wilayah tersebut, baik dilakukan sendiri melalui Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral maupun survei pendahuluan oleh BUMN maupun perusahaan swasta.

Untuk mengurangi risiko pengusahaan panas bumi (misalnya gagal menemukan sumber uap yang memadai) pada tahap eksplorasi, pemerintah menggulirkan strategi “government drilling alias pengoboran oleh pemerintah”. Melalui program ini, daerah yang sudah dibor dan ditemukan uap, akan dijadikan Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang siap ditenderkan ke publik. Pemenangnya yang harus mengganti biaya pengeboran tersebut. Dana ini kemudian dapat digunakan untuk program serupa di area prospek geotermal yang lain.

Jika rencana bauran energi baru terbarukan itu berhasil, akan jarang terdengar lagi terjadinya krisis listrik di negeri ini karena sumber energi terbarukan begitu melimpah.

Muhammad Gaffar berkontribusi dalam penerbitan artikel ini.

If so, you’ll be interested in our free daily newsletter. It’s filled with the insights of academic experts, written so that everyone can understand what’s going on in the world. With the latest scientific discoveries, thoughtful analysis on political issues and research-based life tips, each email is filled with articles that will inform you and often intrigue you.

Editor and General Manager

Find peace of mind, and the facts, with experts. Add evidence-based articles to your news digest. No uninformed commentariat. Just experts. 90,000 of them have written for us. They trust us. Give it a go.

If you found the article you just read to be insightful, you’ll be interested in our free daily newsletter. It’s filled with the insights of academic experts, written so that everyone can understand what’s going on in the world. Each newsletter has articles that will inform and intrigue you.

Komentari artikel ini