Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi frekuensi pernapasan jelaskan
Show Surel :
Alamat Kantor : Kompleks Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta Pusat 10270
Tahukah anda bahwa manusia dapat bernapas karena melalui proses yang kompleks? Secara sederhana, proses pertama yang terjadi ketika anda bernapas adalah masuknya oksigen melalui rongga hidung, kemudian terjadi pertukaran oksigen dengan karbon dioksida di dalam paru-paru, kemudian karbon monoksida tersebut akan dikeluarkan kembali melalui rongga hidung. Manusia dapat bernafas dengan normal karena mendapat signal dari otak. Bagian otak yang mengatur proses ini adalah medulla oblongata. Ketika kadar karbon dioksida di dalam darah tinggi, medulla oblongata akan memberikan signal untuk meningkatkan frekuensi pernapasan anda dengan cara meningkatkan kerja otot diafragma. Frekuensi pernapasan normal adalah antara 12 – 20 kali per menit (1), namun ada banyak faktor yang dapat mempengaruhi frekuensi pernapasan yang perlu anda kenali, apa saja faktor-faktor tersebut? 1. Jenis kelaminJenis kelamin memiliki pengaruh terhadap frekuensi pernapasan anda. Berdasarkan penelitian, lelaki cenderung memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi daripada perempuan, karena volume paru-paru yang lebih besar. (2) 2. UsiaUsia juga berpengaruh pada frekuensi pernapasan. Faktanya, bayi memiliki frekuensi yang lebih cepat dibandingkan dengan anak-anak maupun orang dewasa. Jadi jangan heran apabila bayi anda bernapas lebih cepat. Hal ini disebabkan karena kebutuhan energi yang dibutuhkan oleh bayi untuk berkembang lebih banyak daripada orang dewasa. (3) 3. Suhu tubuhPernahkah anda menyadari, ketika anda di daerah yang cenderung lebih dingin, napas anda jadi terasa lebih cepat? Hal ini dapat terjadi karena otak memberikan signal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasan anda dengan tujuan mempercepat pembakaran energi, agar tubuh anda tetap terasa hangat. (4) 4. Berat badanSemakin berat badan anda, maka frekuensi pernapasan anda juga akan semakin meningkat. Hal ini dapat dikarenakan peningkatan berat badan dapat memberikan beban tambahan pada otot-otot pernapasan untuk bekerja, mengakibatkan membutuhkan energi ekstra untuk bernapas. (5) 5. Berat aktivitasApabila anda memiliki aktivitas yang berat, maka frekuensi pernapasan anda akan cenderung lebih cepat. Hal ini disebabkan karena tubuh anda membutuhkan oksigen yang lebih besar dibandingkan orang-orang yang memiliki aktivitas ringan. Semakin berat aktivitas anda, maka energi yang anda butuhkan akan semakin besar pula. (6) 6. Posisi tubuhKetika anda berdiri, frekuensi pernapasan anda cenderung akan lebih cepat dibandingkan ketika anda tidur atau beristirahat. Anda memerlukan lebih banyak energi untuk menjaga tubuh agar tidak jatuh, dan salah satu mekanisme tubuh untuk memperoleh energi tersebut adalah dengan meningkatkan frekuensi pernapasan anda. (7) Faktor-faktor diatas dapat secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi frekuensi pernapasan anda. Frekuensi pernapasan yang normal dibutuhkan untuk mempertahankan tubuh agar tetap terjaga kesehatannya. Apabila terlalu cepat, anda dapat merasa sesak karena pertukaran udara di paru-paru tidak seimbang. Selalu jaga kesehatan anda, dan catat gejalanya dengan aplikasi Personal Health Record dari Carevo di https://www.carevo.id/personal-health-record Referensi
Frekuensi pernapasan adalah intensitas memasukkan dan mengeluarkan udara pernapasan dalam tiap menit. Normalnya, frekuensi pernapasan yaitu sekitar 12-15 kali per menit. Namun, frekuensi pernapasan pada setiap orang berbeda-beda dan dipengaruhi oleh berbagai faktor. Faktor yang mempengaruhi frekuensi pernapasan yaitu :
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi dalam proses respirasi antara lain usia, jenis kelamin, suhu tubuh, posisi tubuh, aktivitas, dan kadar oksigen di lingkungan. Usia, pada bayi frekuensi pernapasan lebih cepat dibandingkan orang dewasa karena organ-organ pernapasannya belum sempurna namun kebutuhan oksigennya cukup tinggi. Jenis kelamin, laki-laki biasanya memiliki frekuensi pernapasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita. Hal ini dikarenakan volume paru-paru wanita lebih kecil dibandingkan laki-laki. Suhu tubuh, ketika suhu tubuh menurun, otak akan mengirim sinyal agar paru-paru meningkatkan frekuensi pernapasan. Sehingga, tubuh akan mempercepat metabolisme agar tetap hangat. Posisi tubuh, jika seseorang berada dalam posisi berdiri, frekuensi pernapasannya akan lebih tinggi dibandingkan jika ia sedang duduk atau berbaring. Hal ini terjadi karena ketika ia berdiri, tubuh memerlukan energi yang lebih besar untuk menjaga agar tetap seimbang. Aktivitas, semakin berat aktivitas seseorang, maka frekuensi pernapasannya pun akan semakin meningkat. Gunanya adalah untuk memasok oksigen untuk menghasilkan energi dan mengeluarkan karbon dioksida hasil dari proses metabolisme tubuh. Kadar oksigen di lingkungan, saat berada di lingkungan minim oksigen contohnya di dataran tinggi maka tubuh akan mempercepat frekuensi pernapasannya untuk mengimbangi kebutuhan oksigen tubuh. |