Free download buku panduan operator komatsu hd

POWER TRAIN Hal : 1

1. PANDANGAN UMUM UNIT

Keterangan :
1. Dump body
2. Rear wheel
3. Front wheel
4. Turn signal light
5. Head lamp

Arti code unit HD 785-7
HD = Heavy dump truck Komatsu
78 = Max Pay load 90 ton
5 = Torque converter
7 = Serie 7

GALEO ( Genuine Answers for Land & Environment Optimization)

G = Genuine
A = Answer
L = Land
E = Environment
O = Optimization

Operational Training Department HD 785 -7

POWER TRAIN Hal : 2

2. DIAGRAM POWER TRAIN

Keterangan : 6. PTO 12. Rear Brake
1. Engine 7. TC 13. Tyre
2. Out put shaft 8. Transmission 14. Final drive
3. Front drive shaft 9. Rear Drive Shaft 15. Parking brake
4. Brake cooling pump 10. Diferential gear 16. Steering hoist pump
5. TC / TM cahrge pump 11. Drive shaft

Brake cooling control pump

Operational Training Department HD 785 -7

POWER TRAIN Hal : 3

3. SPESIFIKASI UNIT

Items Unit HD 785-7
Overall weight Kg (lb)
Unloaden weight Kg (lb) 163080 (359591)
Max Payload Kg (lb) 72000 (158760)
Dump Body 91000 (200655)
M3 (cu.yd)
Struck M3 (cu.yd) 40 (53.32)
Heaped sec 60 (78.48)
Dumping speed at 2000 rpm (raised)
Engine type KW (HP)/rpm 13
Fly wheel hp of Engine N.m(kgf.m, lbft)/rpm Komatsu SAA12V140E-3
Max Torque Mm (ft.in) 879(1178)/1900
Min Turning radius 1st Km/h (MPH) 5076(518)/1350
Travel Speed 2nd Km/h (MPH) 10100 (33’ 2")
Forward 3rd Km/h (MPH) 10.5 (6.5)
4th Km/h (MPH) 15.0 (9.3)
Reverse 5th Km/h (MPH) 20.0 (12.4)
6th Km/h (MPH) 27.0 (16.8)
7th Km/h (MPH) 36.0 (22.4)
1st Km/h (MPH) 48.5 (30.1)
65.0 (40.4)
11.5 (7.1)

Operational Training Department HD 785 -7

POWER TRAIN Hal : 4

4. SPESIFIKASI ENGINE Komatsu SAA12V140E – 3
Model Water-cooled, 4 cycle
Type Turbo-cahrged and air to air after cooled
Aspirations 12
Jumlah silinder 140 mm
Bore 165 mm
Stroke
Piston Displacement 30.5 ltr

Performance 551 kW 739 HP
Gross HP 533 kW 715 HP
Flywheel HP 2000 rpm
518 kg.m
Rated RPM Direct Injection
Maximum torsi Electronically controlled
Fuel System
Governor Gear pump, forced lubrication
Lubrication system Full-flow type
Dry type with double element plus dust indicator
Method
Filter
Air Cleaner

5. TRANSMISI 3 element, 1 stage, 2 phase
Torque Converter Full automatic, planetary type
Transmission 7 speed maju dan 1 mundur
Speed range Wet, multiple disc clucth
Lock up clutch TC drive in speed 1
Forward Direct drive in speed 1 lock up and all higher gear
Torque converter drive
Reserve
Shift control Electronic shift control with automatic clutch modulation
in all gear
Maximum speed 65 km/h (40.4 MPH)

6. TYRE
Standart type tyre 27.00R49 PR

7. SUSPENSSION SYSTEM
Suspensi yang digunakan type independent hydropneumatic suspenssion dengan fixed throtlle
dan damper vibration yang membuat kenyamanan dan meningkatkan maksimum produktivity
dan rasa percaya diri operator.

Operational Training Department HD 785 -7

POWER TRAIN Hal : 5

8. STEERING SYSTEM Full hydraulic power steering dengan double acting
Type Manually controlled
Supplementary steering 10.1 m
390
Minimum turning radius
Maksimum steering angle
(outside tyre)

9. HYDRAULIC SYSTEM Twin, 2 stage telescopic
Hoist silinder 210 kg/cm2
Relief pressure 13 detik
Hoist time

10. BRAKE SYSTEM Full-hydraulic control, calliper disc type
Service brake : Full-hydraulic control, oil cooled multiple disc type

Front Spring applied, multiple disc type
Rear
Oil cooled, multiple disc rear brake act as retarder
Parking brake
A relay valve automatically actuates the service
Retarder Juga memungkinkan manual operasi

Secondary

Wet Multiple disc brake dan retarder yang dikontrol secara hidrolik
Wet multiple brake menjamin kehandalan dan kestabilan performa brake. Kapasitas besar,
pendinginan terus menerus, wet multiple brake juga berfungsi sebagai retarder dengan
responsif yang tinggi memberikan kepercayaan diri operator pada kecepatan tinggi ketika
travel di turunan. Kapasitas retarder 785 kW (1.052 HP).

11. TAMBAHAN

A. Automatic Idling Setting System (AISS)

Engine ini dilengkapi dengan fasilitas quick engine warm up dan cab cooling / warming.
Ketika setting system “ON” engine idle speed ditahan pada 945 rpm ketika temperature
pendingin 500C atau lebih rendah. Speed secara otomatis ke 750 rpm ketika temperatur
pendingin mencapai 500C.

B. K-Atomics with “Skip-Shift” Function

K-ATOMICS (Komatsu Advanced Transmission with Optimum Modulation Control
System) yang menjamin tekanan modulasi clutch dengan benar ketika clutch engage.
Control system meliputi engine dan transmisi dan dilengkapi dengan fungsi “Skip-Shift”
yang manjamin perpindahan speed yang halus dan akselerasi yang responsif.

Operational Training Department HD 785 -7

POWER TRAIN Hal : 6

Fungsi “Skip-shift” :
Optimum Travel speed secara otomatis disesuaikan dengan sudut kenaikan. Serta
menghasilkan pengurangan frekuensi dari shift down dan operasi yang lebih halus.

C. Auto Reatrder Speed Control
ARSC mengijinkan operator untuk mengeset travel speed saat turun dengan mudah dan
menuruni slope pada kecepatan yang konstan. Hasilnya, operator dapat konsentrasi ke
steering. Kecepatan dapat diset dengan tambahan 1 km/h (0.6 mph) per klik (penyetelan

maksimum kecepatan  5 km/h (3.1 mph)) untuk mendapatkan optimum speed pada
kemiringan. Temperatur oli pendingin retarder selalu dikontrol, kecepatan secara otomatis
turun untuk mencegah overheating.

Operational Training Department HD 785 -7

POWER TRAIN Hal : 7

D. ABS (Anti-Lock Braking System) (Optional)
Menggunakan tehnologi yang canggih, komatsu adalah industri alat berat yang
memperkenalkan pertama kali system ABS. System ini mencegah tyre terkunci sehingga
meminimalkan Skidding ketika kondisi licin ketika service brake diaktifkan.

E. ASR (Automatic Spin Regulator) (Optional)
ASR secara otomatis mencegah tyre belakang dari slipping pada tanah lembek untuk
mendapatkan optimal traksi.

F. PLM II (Memory Card Type Payload Meter) (Optional)
PLM II mengetahui volume produksi dan kondisi kerja dari dump truck dapat dianalisa
dan dikontrol secara langsung dengan komputer. System dapat disimpan hingga 2900
siklus kerja.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 8

INSTRUMEN PANEL

GENERAL VIEW OF CONTROLS GAUGES

1. Dump Lever HD 785 -7
2. Lamp switch, Turn signal lever Dimmer Switch
3. Steering wheel
4. Machine monitor
5. Retarder control lever
6. Cigarette lighter
7. Shift lever
8. Parking brake switch
9. Accelerator pedal
10. Brake pedal
11. Emergency brake pedal
12. Safety lock knob
13. Auto retarder (ARSC) set lever

Operational Training Department

INSTRUMEN PANEL Hal : 9

1. Machine monitor mode selector switch 2 HD 785 -7
2. Machine monitor mode selector switch 1
3. Fog lamp switch (optional)
4. Yellow rotating lamp switch (optional)
5. Side lamp switch (optional)
6. Machine monitor bulb check switch
7. Night lighting dimmer switch
8. Hazard lamp switch
9. Emergency steering switch
10. Power mode selector switch
11. AISS LOW switch
12. Exhaust brake switch (optional)
13. Auto retarder (ARSC) switch
14. ASR switch (optional)
15. ABS switch (optional)

Operational Training Department

INSTRUMEN PANEL Hal : 10

A : Character display D : Meter display portion
B : Caution items E : Central warning lamp
C : Emergency stop items

Catatan :
Putar kunci kontak ke posisi “ON” untuk memeriksa system selam 30 detik, sebelum
menghidupkan engine.

 Central warning lamp menyala selama 2 detik selanjutnya mati

 Alarm buzzer bunyi selama 2 detik selanjutnya berhenti

 Monitor lampu menyala selama 2 detik dan lalu mati 1 detik

 Shift indicator display menunjukkan 88 selama 2 detik dan lalu mati 1 detik

 Setelah 3 detik pemeriksaan system, pengukur mulai berfungsi

 Tulisan ”KOMATSU SYSTEM CHECK” ditampilkan pada layar selama 3
detik

 Jika lampu tidak berfungsi, mungkin ada kerusakan atau terlepas segera lakukan
pemeriksaan

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 11

2.1 Character Display HD 785 -7

Service meter
Angka pada service meter ini menunjukkan jam total
pengoperasian unit.
Pada saat engine hidup, kenaikan angka service meter
ini secara konstan walaupun unit tidak bergerak.

Odometer
Meter ini menandakan jumlah jarak yang telah
ditempuh dalam kilometer.

Reverse Travel Odometer
Meter ini menandakan total perjalanan unit mundur
yang telah ditempuh dalam kilometer.

Action Code Display
Display panel akan memunculkan code action yang
lebih penting pada waktu yang bersamaan. Mulai E03,
E02, E01. Ketika terjadi action code E03 dan E02
alarm buzzer akan berbunyi dan lampu peringatan
utama akan menyala.
E03 : Ketika code ini muncul di display. Hentikan unit
dan segera lakukan pemeriksaan

E02 : Ketika code ini muncul di display. Kurangi
putaran engine dan kecepatan unit sambil terus
beroperasi. Hentikan unit dan biarkan engine berputar
tanpa beban pada kecepatan sedang.

E01 : Jika display menunjukkan maintenance dan
lampu peringatan menyala, lakukan pemeriksaan dan
perbaikan setelah selesai bekerja.

Operational Training Department

INSTRUMEN PANEL Hal : 12

Filter, Oil Replacement Display

Setelah system memeriksa secara menyeluruh. Display
selama 30 detik akan menunjukkan interval pergantian
oli dan filter, waktu bersamaan lampu peringatan
maintenance akan berkedip atau menyala.

2.2 Caution Items

Jika lampu monitor menyala selama perjalanan (travel), Inspeksi lokasi masalah dengan
cepat dan ambilah tindakan yang diperlukan.

1. Seat Belt Caution lamp
Lampu ini akan menyala apabila seat belt tidak dikenakan
(dipakai). Ada bahaya selama perjalanan maka selalu kenakan
seat belt.

2. Parking Brake Pilot Lamp
Lampu monitor akan menyala apabila parking brake diaktifkan

3. Dump Body Pilot Lamp

Lampu monitor akan menyala apabila dump body lever pada
posisi selain “FLOAT”

4. Emergency Steering Pilot Lamp

Lampu akan menyala apabila emergency steering diaktifkan.
(unit dilengkapi dengan Auto emergency steering)
Jika ada ketidaknormalan yang terjadi pada sirkuit tekanan oli
ketika unit berjalan. Auto emergency steering diaktifkan dan
lampu akan menyala.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 13

5. Fuel Level Caution Lamp
Lampu akan menyala apabila bahan bakar ditangki kurang dari
140 liter. Jika lampu menyala, check fuel level dan tambahkan
bahan bakar.

6. Maintenance Caution Lamp
Ketika monitor menyala, tertulis “E01” dan lokasi yang perlu
diperbaiki tertera pada character display. Maka segera lakukan
pemeriksaan, tambah ataupun ganti.
 Drop in engine oil level (Jika dilengkapi)
 Clogged engine oil filter (Jika dilengkapi)
 Drop in oil level steering, hoist oil tank (Jika dilengkapi)
 Clogged air cleaner
 Clogged steering, hoist oil filter (Jika dilengkapi)
 Clogged transmission oil filter
 Drop in engine cooling water level
 Clogged brake cooling oil filter (Jika dilengkapi)
 Worn brake disc (rear) (Jika dilengkapi)
 Drop in battery electrolyte level (Jika dilengkapi)
 Drop in transmission oil level (Jika dilengkapi)

2.3 Emergency Items

Jika monitor menyala, segera hentikan operasi kemudian check area yang berhubungan

dan segera perbaiki.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 14

1. Engine water temperature warning lamp HD 785 -7

Lampu ini memperingatkan operator bahwa suhu air pendingin
di engine naik. Ketika lampu menyala pada character display
akan menampilkan “E02 ENGINE OVERHEAT” dan pada
saat yang sama output engine akan dibatasi secara otomatis.
Jalankan engine tanpa beban pada putaran sedang sampai
lampu mati.(1200 - 1400 Rpm)

2. Torque converter oil temperature warning lamp

Lampu ini memperingatkan operator bahwa suhu oli torque
converter temperature naik.
Ketika lampu menyala, pada character display akan
menampilkan “E02 TC OVERHEAT”, Hentikan unit pada
tempat yang aman, posisi gear shift lever “N” dan jalankan
engine tanpa beban pada putaran sedang sampai lampu mati.
(1200 – 1400 Rpm )

3. Retarder oil temperature warning lamp

Lampu ini memperingatkan operator bahwa suhu oil Brake
cooling (rear brake) naik.
Ketika lampu menyala, pada character display akan
menampilkan “E02 BRAKE OVERHEAT”, Hentikan unit
pada tempat yang aman, posisi gear shift lever “N” dan
jalankan engine tanpa beban pada putaran sedang sampai
lampu mati (1200 – 1400 Rpm) .

4. Battery charge circuit warning lamp
Lampu akan menyala apabila charging system tidak normal.
Ketika lampu menyala, pada character display akan
menampilkan “E03 CHECK RIGHT NOW”, Hentikan unit
pada tempat yang aman, matikan engine dan periksa charging
sirkuit.

5. Steering oil temperature warning lamp (Jika dilengkapi)

Lampu ini menyala memperingatkan operator bahwa steering
oil temperature naik.
Ketika lampu menyala, pada character display akan
menampilkan “E02 STRG OVERHEAT”, Hentikan unit pada
tempat yang aman, Posisikan gear shift lever pada “N” dan
jalankan engine tanpa beban pada putaran sedang sampai
lampu mati (1200 – 1400 Rpm) .

Operational Training Department

INSTRUMEN PANEL Hal : 15

6. Engine oil pressure warning lamp HD 785 -7

Lampu ini menyala memperingatkan operator bahwa tekanan
pelumasan oil engine telah turun di bawah standart
Ketika lampu menyala, pada character display akan
menampilkan “E03 CHECK RIGHT NOW”, output engine
akan berkurang secara otomatis. Hentikan unit dengan segera,
matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.
Lampu menyala jika engine oil pressure berada pada tekanan
dibawah 1,2 Kg/cm2 ketika mesin berjalan.
Jika engine tidak hidup maka lampu tidak akan menyala.

7. Brake oil pressure warning lamp (accumulator oil pressure)

Lampu ini menyala memperingatkan operator bahwa tekanan
pada brake accumulator telah turun dibawah harga spesifiknya.
Central warning lamp dan alarm tidak aktif ketika engine mati.
Jika accumulator oil pressure masih dibawah harga spesifiknya
setelah 30 detik engine distart. Pada character display akan
menampilkan “E03 CHECK RIGHT NOW”, output engine
akan berkurang secara otomatis. Hentikan unit pada tempat
yang aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.

8. Tilt warning lamp (jika dilengkapi)

Lampu ini menyala jika dump body bergeser dari tempatnya
ketika bagian rangka belakang terangkat melebihi batas aman
ke kanan atau kiri.
Turunkan dump body dan pindahkan unit ketempat yang aman
dan stabil.

9. Machine monitor, option system warning lamp

Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
pada machine monitor atau pada system atau pada system
tambahan (optional).
Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
aman dan lakukan pemeriksaan.

10. Engine system warning lamp

Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
pada system control oleh engine controller.
Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.

Operational Training Department

INSTRUMEN PANEL Hal : 16

11. Transmission system warning lamp

Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
pada system control oleh transmission controller.
Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.

12. Retarder system warning lamp
Lampu ini menyala jika ada ketidaknormalan yang terdeteksi
pada system control oleh retarder controller.
Ketika lampu menyala pada character display tertera “E03
CHECK RIGHT NOW” Segera hentikan unit ditempat yang
aman, matikan mesin dan lakukan pemeriksaan.

2.4 Meter Display Portion

2.4.1 Pilot Display Portion
Ketika kunci kontak ON, pilot display menyala apabila pilot display berfungsi.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 17

1. Preheating Pilot Lamp
Monitor menyala ketika electrical heater untuk pemanasan
engine diaktifkan.
Ketika starting switch diposisi ON pada cuaca dingin lampu
monitor menyala. Dan akan mati setelah 20 – 30 detik untuk
menunjukkan bahwa preheating telah selesai.

2. Retader Pilot Lamp
Monitor menyala ketika retarder control lever ditarik dan
diaktifkan

3. Lock-Up Pilot Lamp
Monitor menyala ketika torque converter lock up berfungsi
dan transmission berpindah ke direct drive (penggerak
langsung).

4. Head Lamp High Beam Pilot Lamp
Monitor menyala ketika lampu utama pada posisi high beam.

5. Turn Signal Pilot Lamp
Monitor menyala ketika lampu sinyal menyala

6. Shift Indicator
Monitor menunjukkan rentang kecepatan transmisi.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 18

7. Shift lever position Pilot Lamp
Monitor menunjukkan posisi gear shift lever.
Huruf atau angka untuk rentang kecepatan ditunjukkan oleh
shift lever yang menyala.

8. Power Mode Pilot Lamp

Monitor menunjukkan Power Mode.
Ketika power mode dipilih dengan power mode switch antara
High power (P) atau economi (E) maka lampu akan menyala.

9. Auto Suspension Mode Pilot Lamp (Jika dilengkapi)

Monitor menunjukkan Suspension Mode. Ketika mesin
dilengkapi suspension controller.
Jiks system dilengkapi dengan system ini maka suspensi akan
secara otomatis mempunyai kelembaman sesuai dengan beban
unit, penggunaan rem, pengoperasian steering dan
pengoperasian dump control.
Secara normal suspensi diset pada soft mode ketika dump
truck travel kosongan dan menjadi medium mode ketika travel
bermuatan. Ketika foot brake dioperasikan, unit berbelok atau
dump lever dioperasikan maka suspensi akan menjaga
kestabilan dari depan ke belakang dan kiri dan kanan.
H : Hard Mode
M : Medium Mode
S : Soft Mode

10. Auto Retarder Set Speed Indicator

Monitor menunjukkan travel speed yang dipilih untuk Auto
retarder speed control (ARSC).
Ketika ARSC switch OFF lampu mati. Jika set travel speed
dibatalkan maka “0” ditampilkan.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 19

11. Auto Retarder READY Pilot Lamp
Monitor menunjukkan Auto retarder speed control diaktifkan
pada set travel speed.
Ketika monitor OFF, Auto retarder speed control tidak
diaktifkan.

2.4.2 Meter Display

1. Speedometer HD 785 -7
Monitor ini menunjukkan kecepatan unit saat berjalan.

2. Tachometer

Monitor ini menunjukkan kecepatan engine.
Jika jarum berada pada rentang merah maka alarm akan
berbunyi dan central warning lamp akan menyala maka
kurangi kecepatan engine dan kecepatan unit.

Operational Training Department

INSTRUMEN PANEL Hal : 20

3. Fuel Gauge HD 785 -7

Meter ini menunjukkan jumlah bahan bakar yang masih ada
pada tangki. Lampu akan menyala jika bahan bakar pada
tangki kurang dari 140 liter. Apabila terjadi periksa dan segera
tambahkan bahan bakar.

4. Engine Water Temperature Gauge

Meter ini menunjukkan suhu air pendingin.
Jarum harus berada pada rentang putih selama beroperasi. Jika
jarum berada pada rentang merah maka alarm akan berbunyai
dan central warning lamp akan menyala dan pada character
display tertulis “E02 ENGINE OVERHEAT”. Jika hal ini
terjadi jalankan engine tanpa beban pada medium speed
sampai jarum berada kembali pada rentang putih.

5. Torque Converter Oil Temperature Gauge
Meter ini menunjukkan suhu oli torque converter.
Jarum harus berada pada rentang putih selama beroperasi. Jika
jarum berada pada rentang merah maka alarm akan berbunyai
dan central warning lamp akan menyala dan pada character
display tertulis “E02 TC OVERHEAT”. Jika hal ini terjadi
jalankan engine tanpa beban pada medium speed sampai jarum
berada kembali pada rentang putih.

6. Retarder Oil Temperature Gauge
Meter ini menunjukkan suhu oli retader.
Jarum harus berada pada rentang putih selama beroperasi. Jika
jarum berada pada rentang merah maka alarm akan berbunyai
dan central warning lamp akan menyala dan pada character
display tertulis “E02 BRAKE OVERHEAT”. Jika hal ini
terjadi parkir unit ditempat yang aman, transmisi pada posisi
“N” jalankan engine tanpa beban pada medium speed sampai
lampu mati.

7. Central Warning Lamp

Central warning menyala dan alarm akan berbunyi, jika :
 Terjadi ketidaknormalan pada emergency stop item.
 Ketika error code “E02” dan “E03” tertera pada layar

character display.
 Ketika parking aktif sedangkan shift lever pada posisi

selain netral.
 Ketika dump body pada posisi selain float sedangkan shift

lever pada posisi selain “N”.
 Ketika engine tachometer pada rentang merah.

Operational Training Department

INSTRUMEN PANEL Hal : 21

2.5 Switch

1. Power Mode Selector

Switch ini digunakan untuk memilih tenaga mesin yang akan
digunakan sesuai dengan kondisi operasi.
Posisi ON : High Power
Digunakan untuk kondisi operasi yang normal.
Posisi OFF : Economy
Digunakan ketika akan menghemat konsumsi bahan bakar,
seperti perjalanan di jalan datar dimana maksimum output
tidak diperlukan.

2. Emergency Switch Steering

Switch ini digunakan untuk mengaktifkan emergency steering
pump. Bila switch ditekan maka pilot lamp akan menyala.
 Emergency steering pump dapat digunakan maksimum 90

detik.
 Pada saat emergency steering digunakan maksimum

kecepatan 5 km/jam.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 22

3. Parking Brake Switch HD 785 -7

Switch ini digunakan untuk mengaktifkan dan melepas
parking brake valve.

a. Parking
Parking brake diaktifkan.

b. Travel
Parking brake release.

Ketika posisi parking maka pilot lamp menyala dan bila shift
lever selain “N” maka central warning lamp akan menyala.
Jika ada ketidaknormalan pada brake circuit dan tekanan
accumulator turun maka secara otomatis emergency brake
akan diaktifkan.

4. AISS LOW Switch

Switch ini digunakan untuk posisi AUTO dan LOW.
a. Posisi Auto
Untuk operasi normal
b. Posisi Low
Untuk gerakan yang sangat pelan. Seperti parkir
digarasi.

Jika switch berada pada posisi auto :
 Ketika parking atau retarder brake dioperasikan maka

secara otomatis Idle pada posisi speed rendah. Tetapi
ketika posisi release maka idle pada posisi high speed.
 Pada saat suhu air rendah maka idle pada high speed untuk
mengurangi waktu pemanasan.

5. Exhaust Brake Switch (Jika dilengkapi)

Switch ini digunakan metode pengereman sesuai dengan
kondisi permukaan jalan.
Jika posisi (a) ditekan maka fungsi exhaust brake diaktifkan
saat pedal gas di lepas dan TC posisi lock up.
Jika posisi (b) ditekan maka fungsi exhaust brake diaktifkan
saat pedal gas di lepas dan TC posisi lock up , retarder control
lever di operasikan.
Jika posisi (c) ditekan maka fungsi exhaust brake tidak
diaktifkan

6. Auto Retarder (ARSC) Switch

Switch ini digunakan menentukan ARSC system “ON” atau
“OFF”.

(a) ARSC system OFF
(b) ARSC system ON

Operational Training Department

INSTRUMEN PANEL Hal : 23

7. Fog Lamp Switch (Jika dilengkapi)
Switch ini digunakan mengaktifkan Fog Lamp (Lampu kabut).

(a) Fog lamp mati
(b) Fog lamp menyala

8. Side Lamp Switch (Jika dilengkapi)
Switch ini digunakan mengaktifkan Side Lamp.

(a) Side lamp mati
(b) Side lamp menyala

9. Yellow Rotating Lamp Switch
Switch ini digunakan mengaktifkan rotari Lamp.

(a) Rotari lamp mati
(b) Rotari lamp menyala

10. Power Windows Switch (kanan & kiri)

Switch ini digunakan membuka atau menutup kaca jendela.
Switch hanya dapat bekerja saat starting switch pada posisi
“ON”

(a) Kaca turun
(b) Kaca naik
Ketika kaca sudah sampai diatas atau dibawah lepaskan
switch.

11. Machine Monitor Mode Selctor Switch

Switch ini digunakan untuk mengoperasikan Character
display.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 24

12. Cigarette Lighter
Ketika cigarette lighter ditekan, maka akan kembali ke posisi
semula setelah beberapa detik. Kemudian tarik untuk
menyalakan rokok.

13. Horn Button (Tombol Klakson)
Ketika tombol klakson pada tengah steering wheel ditekan
maka klakson akan berbunyi.

14. Wiper, Window Washer Switch

Switch ini digunakan untuk mengoperasikan wiper pada kaca
depan. Menggunakan wiper saat kaca kering akan menggores
kaca, Gunakan air washer sebelum mengoperasikan wiper.
Posisi (a) (Off) Berhenti
Posisi (b) (Inv) Wiper bergerak setiap 4 – 7 detik.
Posisi (c) (Low) Wiper bergerak pelan
Posisi (d) (High) Wiper bergerak cepat
Ketika Tombol “A” ditekan air akan keluar. Jangan menekan
tombol lebih dari 10 detik.

15. Room Lamp Switch
Switch ini digunakan untuk menyalakan lampu.
Posisi (a) (Off) Berhenti
Posisi (b) Lampu menyala pada saat pintu dibuka
Posisi (c) Lampu menyala

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 25

2.6 Control Lever dan Pedal

1. Brake Pedal
Digunakan untuk pengereman pada roda.

2. Accelerator Pedal
Digunakan untuk mengatur kecepatan engine. Dapat
digunakan bebas antara low idle sampai dengan full throttle.

3. Shift Lever
Posisi gear dapat dipilih sesuai dengan kondisi perjalanan.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 26

Posisi “D”

Digunakan untuk berjalan normal. Pada saat shift lever pada posisi ini secara

transmisi otomatis berpindah antara gigi 2 torque converter sampai gigi 7 direct drive

sesuai dengan kecepatan unit. Pada saat berjalan dan dump body pada posisi “Raise”

maka selalu letakkan lever pada posisi “D”. Maksimum kecepatannya 65 km/jam.

Posisi “R”

Digunakan untuk berjalan mundur dan selalu menggunakan torque converter.

Maksimum kecepatannya adalah 11.5 km/jam. Jika dump body berada pada posisi

selain “Float” dan lever pada posisi “R” maka unit tidak dapat berjalan mundur.

Posisi “L”

Digunakan untuk medan yang sulit pada kecepatan tinggi, berjalan di tanah yang

lunak serta start pada kemiringan. Digunakan juga pada saat turunan untuk

mengurangi gaya dorong unit.

Daerah rentang kecepatan untuk setiap posisi speed :

Posisi Rentang Kecepatan Kecepatan Maksimu

6 1st torque converter – 6th direct 48.5 km/jam

5 1st torque converter – 5th direct 36 km /jam

4 1st torque converter – 4th direct 27 km/jam

3 1st torque converter – 3rd direct 20 km/jam

2 1st torque converter – 2nd direct 15 km/jam

L 1st torque converter – 1st direct 10,5 km/jam

 Bila mengoperasikan Gear Shift Lever, taruhlah Lever pada setiap posisi dengan
aman.
Bila lever diletakkan dengan posisi tidak sempurna, maka lampu tampilan pada
shift indicator akan hilang/mati dan lampu peringatan untuk Transmission
menyala.

 Untuk perpindahan Speed dari Forward ke Reverse atau sebaliknya , unit harus
benar-benar dalam keadaan berhenti.

 Bila menghidupkan Engine, pastikan Gear Shift Lever berada pada posisi “N”
(netral). Apabila berada pada posisi selain “N” , engine tidak akan bisa hidup.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 27

 Bila Starting Switch pada posisi ON dengan Gear Shift lever pada posisi selain
“N” (Netral) lampu peringatan pusat akan menyala dan bel alarm berbunyi.

 Jika Gear Shift Lever berada pada posisi selain “N” waktu Parking Brake di
operasikan, lampu peringatan akan menyala dan alarm berbunyi.

 Jika Gear Shift Lever dipindahkan ke posisi selain “N” saat Dump Body Lever
selain Float , lampu peringatan pusat akan menyala dan alarm berbunyi,

 Bila sedang beroperasi ( Unit sedang berjalan ) jangan memindahkan Gear Shift
Lever ke posisi “N”.

 Bila memindahkan Gear Shift Lever dari “N” ke Forward atau Reverse , Pedal gas
harus dilepas.
Bila memindahkan Gear Shift lever dari “N” ke
“R” atau dari D ke 6, tekan Lock Lever pada
Gear Shift Lever sebelum memindahkan.

4. Dump Lever HD 785 -7

Lever ini digunakan untuk mengoperasikan dump body.
(a) Raise; menaikkan
(b) Hold ; dump body stop dan ditahan
(c) Float ; dump body turun bebas dengan beban vessel
(d) Lower; menurunkan dengan gaya hydraulic .

Pada saat travel dump body harus pada psosi “Float”.

5. Retarder Control Lever

Lever ini digunakan untuk mengoperasikan retarder pada saat
jalan menurun. Semakin besar tarikan maka gaya pengereman
juga semakin kuat. Ketika retarder diaktifkan maka pilot lamp
akan menyala. Selalu gunakan parking brake saat
meninggalkan kursi operator.

6. Safety Lock Knob

Digunakan untuk mengunci dump lever. Untuk mengatur pada
posisi “bebas” tarik tombol ke atas sampai ujung kemudian
kembalikan ke posisi semula.
Untuk mengatur pada posisi “Lock” tarik tombol ke atas
kemudian geser untuk melepaskan kunci. Tombol akan
didorong oleh gaya pegas dan lock akan diaktifkan. Setelah
melakukan hal ini lakukan pengecekan pada dump lever lock.

Operational Training Department

INSTRUMEN PANEL Hal : 28

7. Emergency Brake Pedal

Pedal ini digunakan untuk mengaktifkan rem depan dan
parking brake.
Gunakan pedal ini pada saat kondisi emergency, dimana pada
saat pedal brake mengalami kerusakan dan tidak ada reaksi
pengereman pada roda .
Catatan :
Jika tekanan dalam accumulator turun, secara otomatis
emergency brake akan bekerja.

2.7 Auto Retarder Speed Control (ARSC)

Ketika berjalan menurun, jika switch ditekan untuk kecepatan tertentu, maka retarder
secara otomatis diaktifkan untuk mencegah travel speed dari kelebihan kecepatan
sehingga ini akan membuat retarder beroperasi lebih mudah.

PENJELASAN KOMPONEN

(a) SET (c) Decrease Speed
(b) Increase Speed (d) Cancel

1. ARSC Switch
Switch ini digunakan untuk menghidupkan / mematikan (ON / OFF) ARSC system.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 29

2. ARSC Set Lever
Gunakan lever ini ketika akan mengatur kecepatan kendaraan :
 Ketika mengatur kecepatan kendaraan dengan cara menekan lever naik – turun.
 Ketika membatalkan kecepatan kendaraan yang telah diset tekan lever ke atas.

3. Auto Retarder set speed indicator
Layar ini menunjukkan kecepatan (km/h (MPH)) yang telah diset.
Ketika ARSC switch pada “OFF” layar padam. Layar akan menunjukkan “0” jika
travel speed dibatalkan. Ketika starting switch pada “ON”, ARSC switch “ON”
travel speed sebelumnya ditampilkan.

4. Central Warning Lamp
Lampu menyala jika ada ketidaknormalan atau kelainan pada ARSC system.

5. Retarder Control Lever
Walaupun ARSC dioperasikan, retarder dapat dioperasikan dengan retarder lever.
Selama pengoperasian ARSC, ada tenaga lebih besar ketika lever ditarik. Jika
retarder lever dioperasikan dengan tiba-tiba (terlalu banyak), Brake akan berkerja
mendadak.

6. Accelerator Pedal
ARSC diaktifkan hanya jika pedal accelerator tidak diinjak.

7. Brake Pedal
Meskipun ARSC sedang dioperasikan, pengereman pada semua roda masih dapat
dikendalikan melalui pedal ini .

8. Auto Retarder Ready pilot lamp
Ketika lampu menyala, hal ini menunjukkan pengoperasian ARSC mungkin pada
set travel speed. Ketika mati maka ARSC tidak berfungsi. Ini menyala sekitar 3
detik ketika starting switch pada posisi ON untuk mengecek Bulb.

9. Retarder Pilot Lamp
Lampu menyala ketika retarder dioperasikan walaupun ARSC sedang dioperasikan.

Operational Training Department HD 785 -7

INSTRUMEN PANEL Hal : 30

2.8 Fuse (Sekring)

Fuse digunakan untuk melindungi peralatan elektronik dan
kabel dari kebakaran. Jika fuse kelihatan rusak atau ada serbuk
putih segera ganti fuse tersebut.
Peringatan :
 Ketika mengganti fuse pastikan unit dalam keadaan mati

(starting switch pada posisi “Off”.
 Ketika mengganti fuse, selalu gunakan type dan kapasitas

fuse yang sama.

2.9 Peralatan Pengontrol Mekatronik

1. Transmision Controller (Pengontrol Transmisi)
Dua (2) digit kode kerusakan ditampilkan pada jendela inspeksi untuk menunjukkan
tempat kelainan. Ketika kondisi normal ditampilkan “0.0” , “0.L” , “0.-“ atau “0.C”.

2. Retarder Controller (Pengontrol Retarder)
Dua (2) digit kode kerusakan ditampilkan pada jendela inspeksi untuk menunjukkan
tempat kelainan. Ketika kondisi normal ditampilkan “0.0”.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 31

PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE
PEMERIKSAAN KELILING

PERINGATAN

Kebocoran oli atau bahan bakar, atau terkumpulnya material yang mudah terbakar
sekitar bagian-bagian yang bersuhu tinggi, seperti muffler engine atau turbocharge,
bisa menyebabkan kebakaran. Periksa dengan teliti, dan jika ada kelainan
ditemukan, perbaiki atau hubungi distributor Komatsu anda.

Selalu laksanakan jenis-jenis dari bagian ini sebelum menghidupkan engine
setiap hari.

1. PERIKSA DUMP BODY, FRAME, TIRES, CYLINDERS, LINKAGE, KERUSAKAN HOSE,
KEAUSAN DAN PLAY.

Periksa dump body, frame , tires, cylinders, linkage dan hose untuk keretakan,atau
keausanatau play dan laksanakan perbaikan jika ada kelainan ditemukan.

2. BUANG KOTORAN DARI SEPUTAR ENGINE, SEPUTAR BATTERY, RADIATOR
Periksa bahwa disana tidak ada kotoran atau debu yang terkumpul seputar engine dan radiator.
Periksa juga bahwa disana tidakada material yang mudah terbakar (daun kering, ranting dsb)
terkumpul seputar battery, engine, muffler, turbocharge atau bagian - bagian lain engine yang
bersuhu tinggi.
Buang kotoran atau material yang mudah terbakar yang ditemukan.

3. PERIKSA KEBOCORAN OLI DAN AIR DARI SEPUTAR ENGINE.
Periksa bahwa disana tidak ada kebocoran oli dari engine, dan air pendingin dari sistim
pendingin, jika ada kelainan ditemukan, perbakilah.

4. PERIKSA KEBOCORAN OLI DARI KOTAK TRANSMISSI, KOTAK DIFFERENTIAL,
KOTAK FINAL DRIVE, FRONT DRIVE TANK, HYDRAULIC TANK,HOSE-HOSE DAN
JOINT

Periksa kebocoran oli, dan kelainan yang ditemukan, perbaiki lokasi kebocoran.
Ketika memeriksa kebocoran oli, periksa tanda-tanda kebocoran dari undercover atau tanda-
tanda oli yang menetes diatas tanah.

5. PERIKSA BAUT-BAUT MOUNTING AIR CLEANER YANG LEPAS.
Periksa bahwa disana tidak ada baut-baut mounting yang lepas dari air cleaner. Jika ada yang
lepas ditemukan, kencangkan.
6. PERIKSA RUBBER MOUNT DUMP BODY
Periksa keretakan, benda asing yang melekat, atau baut yang lepas.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 32

7. PERIKSA KERUSAKAN TANGGA,BAUT-BAUT YANG LEPAS
Jika kerusakan ditemui, perbaikilah. Kencangkan baut yang lepas.

8. PERIKSA KERUSAKAN GAUGE, LAMPU-LAMPU,BAUT-BAUT YANG LEPAS
Periksa bahwa disana tidak ada kerusakan panel, gauge, lampu-lampu, dan jika ada kelainan
ditemui, gantilah part. Bersihkan kotoran dari permukaannya.

9. PERIKSA SPION BELAKANG, SPION DEPAN
Periksa kerusakan spion –spion, jika ada kerusakan ditemui, gantilah.
Bersihkan semua kotoran dari permukaan spion dan setel sudutnya supaya bayangan
dibelakang ataupun dibawah unit dapat dilihat dari tempat duduk operator.

10. PERIKSA SEAT BELT DAN CLAMP-CLAMP
Periksa bahwa disana tidak ada kelainan pada seat belt atau pengikatnya. Jika ada kerusakan
ditemukan, gantilah dengan part yang baru.
 Periksa baut-baut yang lepas dari peralata muonting clamp unit. Kencangkan baut-baut

yang lepas.
 Apabila seat belt telah terpakai lama sekali,jika ada kerusakan sisi luarnya atau jumbaian

nya terlihat atau jika clampnya patah atau cacat bentuknya, gantilah seat belt.

11. PEMERKSAAN BAN-BAN

PERINGATAN

Jika ban yang aus atau yang rusak digunakan,
bisa meledak dan mengakibatkan kecelakaan
yang serius atau kematian.

Ban aus:
 Ban yang mempunyai tread groove kurang

dari 15% dari ban baru.
 Ban yang keausannya sangat extrem tidak

rata.

Ban rusak:
 Ban yang mempunyai satu bagan alir

sampai manembus cord atau retak bagian
dalam karetnya.
 Ban yang cordnya pecah atau koyak.
 Ban yang permukaanya sobek-sobek
 Ban tubeless yang bocor atau yang tidak
bisa diperbaiki.
Ban yang tua, tidak berbentuk atau rusak tidak
normal dan terlihat tidak bisa digunakan lagi.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 33

12. PEMERIKSAAN RIM

PERINGATAN

Periksa Rim (roda-roda) dan Ring dari belah, karat dan retak. Khususnya periksa
side rings, lock rings dam rim flanges

PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN

Selalu laksanakan pemeriksaan dalam bagian ini sebelum menghidupkan engine.

PEMERIKSAAN LEVEL AIR PENDINGIN, TAMBAH AIR

PERINGATAN

 Jangan membuka tutup ketika air radiator panas. Jika memeriksa air pendingin
selalu pada keadaan Engine dingin dan periksa dari sub tank.

1. Periksa bahwa batas air pendingin berada antara
tanda FULL dan LOW pada subtank (1)

2. Jika level air kurang, tambah air melalui
penambah air (2) pada tangki cadangan sampai
tanda FULL.

3. Jika air tidak nampak pada subtank, tambah air
melalui pengisian radiator (3) pada bagian atas
radiator,lalu tambahkan air pada subtank.

4. Periksa air tidak bercampur dengan oli atau
ketidak normalan yang lain.

5. Setelah menambah air, kencangkan tutup dengan
aman.

6. Jika isi air yang ditambah lebih dari biasanya,
periksa kemungkinan kebocoran air.

PERIKSA DUST INDICATOR
1. Periksa bahwa display kuning (1) tidak

menandakan 7.5 kPa (0,076 kgf/cm2, 1.1 PSI)
2. Jika garis merah menandakan 7.5 kPa (0.076

kgf/cm2, 1.1 PSI) bersihkan atau ganti elemen
dengan segera.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 34

3. Setelah pemeriksaan, pembersihan atau
penggantian, tekan dust indicator (1) untuk
mengembalikan piston kuning ke posisi semula.

PERIKSA LEVEL OLI ENGINE , TAMBAH OLI
1. Periksa level oli dengan dipstick “G”.
2. Ambil dipstick “G”, dan hapus oli dengan kain lap.
3. Masukkan dipstick “G” pada pipa oli, kemudian

tarik kembali.
4. Level oli harus ada antara tanda H dan L pada

tulisan ENGINE STOP pada dipstick. Jika oli
dibawah tanda L, tambah oli melalui lubang
penambah oli “F”.
5. Jika oli ada diatas tanda H, buka plug untuk drain,
dan lepaskan valve drain (2) untuk membuang
kelebihan oli engine, kemudian periksa kembali
level oli.
6. Jika level oli betul, kencangkan tutup penambah
dengan aman.

KETERANGAN
 Apabila memeriksa oli engine setelah unti beroperasi, tunggu kurang lebih 15 menitsetelah

engine dimatikan.
 Jika unit parkir ditempat yang agak turun, tempatkan ditempat yang rata sebelum

pemeriksaan oli engine.
 Dipstick level oli telah ditandai pada kedua sisi : ENGINE STOPED untukpengukuran ketika

engine mati, dan ENGINE IDLING untuk pengukuran saat engine hidup.
 Apabila memeriksa level oli, matikan engine dan periksa dengan sisi ENGINE STOPED

dipstick.
Hal ini juga memungkinkan untuk memeriksa ketika engine hidup, tapi mengikuti prosedur
harus digunakan.
 Periksa bahwa suhu air engine ada didaerah hiaju.
 Gunakan sisi ENGINE IDLING dipstick.
 Buka tutup pengisian oli

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 35

PERIKSA LEVEL OLI TRANSMISSI, TAMBAH OLI
1. Setelah menghidupkan engine, putaran engine

pada low idling dan periksa level dengan sight
gauge. (G2).
2. Jika level oli kurang, tambah oli melalui fillernya
(F)

CATATAN
 Level oli berubah sesuai suhu oli, jadi lakukan pemeriksaan setelah operasi

pemanasan selesai.
 Selama operasi, atau ketika engine hidup pada idling setelah operasi, level

oli berada diatas (G2).
 Apabila pemeriksaan level oli dengan engine mati, periksa dengan sight

gauge (G1) sebagai garis panduan dan membuat pemeriksaan terakhir
dengan (G2).
 Apabila pemeriksaan level oli dengan engine mati,tunggu setelah engine
dimatikan ± 20 menit dan periksa dengan sight gauge (G1)

PERIKSA LEVEL OLI STEERING DAN TANGKI OLI
HOIST, TAMBAH OLI

PERINGATAN

Apabila tutup penambah oli dibuka, oli bisa menyemprot, jadi bukalah dengan
pelan-pelan untuk melepaskan tekanan dari dalam, kemudian bukalah dengan hati-
hati.

1. Periksa dengan sight gauge (G).
2. Jika level oli tidak naik pada window sght gauge

(G), tambah oli melalui filler oli (F).

ALIRKAN AIR, ENDAPAN DARI TANGKI BAHAN HD 785 -7
BAKAR
Putar keran (1) dibawah tangki bahan bakar, dan alirkan air
dan endapan yang terkumpul di tangki bahan
bakar.bersamaan dengan bahan bakar.

Operational Training Department

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 36

PERIKSA DAN ISI BAHAN BAKAR

PERINGATAN

Apabila menambah bahan bakar, jangan sampai tumpah. Ini bisa menyebabkan
kebakaran. Jika minyak tertumpah, bersihkanlah.

1. Periksa level minyak melalui fuel gauge G yang
dipasang pada pada fuel tank.

2. Setelah selesai operasi, tambah bahan bakar
melalui lubang bahan bakar F pada fuel tank.
Kapasitas fuel tank 750 liter (206.1 US gal)

3. Setelah menambah bahan bakar, kencangkan
tutup dengan baik.

KETERANGAN
 Jika breather buntu (1), tekanan dalam tangki

turun dan kemungkinan bahan bakar tidak
mengalir, jadi bersihkan lubang breather dari
waktu ke waktu.
 Untuk mencegah udara masuk ke Engine, jangan
biarkan jumlah bahan bakar habis

PERIKSA MUR-MUR RODA, KENCANGKAN
Periksa kekendoran mur roda (1), jika ada yang
lepas/kendor, kencang.
Torque Kekencangan: 1519 to 1617 N.m

(155 to 165 kgf.m, 1121 to 1193 lbft)

Masukan socket wrench pada pipa, dengan memakai force 1568 N (160 kgf) pada poin 1 m dari
titik tumpu untuk kenkencangan torque 1568 N.m (160 kgf.m, 1157 lbft)
Jika mur hub telah dikencangkan lagi setelah penggantian roda, travel dengan jarak 5 – 6 km,
kemudian periksa bahwa roda tidak ada kekendoran dan kekencangan torque.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 37

PERIKSA TEKANAN RODA
Mengukur tekanan roda dengan gauge tire pressure ketika roda dingin sebelum memulai
bekerja.
Pada saat yang sama pemeriksaan tekanan roda, periksa dengan hati-hati untuk sayatan kecil
atau kerusakan lain, dan periksa juga bahwa tidak ada paku atau logam pada ban yang mana
bisa menyebabkan suatu kebocoran.
Standar kekencangan tekanan roda (roda depan dan belakang)

PERIKSA WARNING LAMP PUSAT, ALARM BUZZER, MONITOR LAMPS DAN METER
Sebelum menghidupkan Engine putar switch starter
keposisi ON. Tekan switch monitor machine (1) dan
periksa bahwa monitor tidak terdapat kerusakan.

Jika terdapat instrument panel tidak berfungsi,
kemungkinan kerusakan untuk itu hubungi PT United
Tractors Tbk untuk perbaikan.

PERIKSA BEKERJANYA BRAKE

Periksa Parking Brake, Foot Brake dan Retarder brake bekerja dengan baik.

Jika terjadi ketidaknormalan segera hubungi PT United Tractors Tbk untuk perbaikan

PEMERIKSAAN KAPASITAS PENGEREMAN

EMERGENCY BRAKE

Pemeriksaan kapasitas pengereman emergency brake sbb:

1. Hentikan unit pada daerah datar, naikkan tekanan

oli pada maximum, Set parking brake ke posisi

TRAVEL, kemudian injak pedal Emergency brake.

2. Set shift lever (2) ke posisi D, naikan putaran

engine secara bertahap dan periksa bahwa unit

tidak bergerak ketika mencapai kecepatan penuh.

Jika unit tidak bergerak berarti unit normal.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 38

3. Turunkan putaran Engine dan set shift lever pada
posisi “N” dan set Parking brake pada posisi
“PARK”

PEMERIKSAAN STEERING EMERGENCY
 Pemeriksaan emergency secara manual
1. Putar kunci switch starter keposisi ON.
2. Putar switch steering emergency (1) keposisi ON,

dan periksa bahwa roda kemudi dapat
dioperasikan. Jika roda kemudi tidak dapat
dioperasikan, mohon hubungi PT United Tractors
Tbk.

 Pemeriksaan auto emergency steering
(Unit yang dilengkapi dengan auto emergency
steering)

1. Putar switch starter ke posisi START dan hidupkan
engine.

2. Periksa bahwa lampu peringatan tekanan oli mati,
lalu tarik retarder control lever (2) sepenuhnya
dan matikan Engine.

3. Putar switch starter keposisi ON
4. Periksa bahwa monitor emergency steering

bekerja dan steering dapat bekerja 1 detik setelah
switch parking brake (3) di set ke posisi TRAVEL

PERIKSA BACKUP ALARM
1. Putar switch starter ke posisi ON
2. Tarik shift lever keposisi R dan perikasa bahwa backup alarm bekerja.

PERIKSA KABEL LISTRIK

PERINGATAN

 Jika fuse sering putus atau jika ada bekas konslet pada kabel listrik, segera lakukan
perbaikan.

 Kumpulan material yang mudah terbakar (daun kering, ranting, rumput dsb.) seputar
battery dapat menyebabkan kebakaran, jadi selalu periksa dan buang semua material.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 39

 Jagalah kebersihan permukaan atas battery dan periksa lubang pernafasan pada tutup
battery. Jika tersumbat dengan debu atau kotoran, cuci tutup battery supaya lubang
pernafasan bersih.

Periksa untuk kerusakan dan kapasitas yang salah dari fuse dan tanda-tanda terlepasnya
atau konslet dalam kabel listrik. Periksa juga untuk terminal yang lepas dan kencangkan
bagian-bagian yang lepas.
Periksa kabel battery, starting motor dan alternator dengan teliti.

Ketika melakukan pemeriksaan sambil mengelilingi unit atau
pemeriksaan sebelum menghidupkan engine, selalu periksa
jika ada kumpulan material yang mudah terbakar seputar
battery dan buang material tsb.

PENYETELAN SEBELUM OPERASI

PENYETELAN OPERATOR SEAT

PERINGATAN

 Parkir unit ditempat yang aman dan matikan engine ketika melakukan penyetelan operator
seat.

 Setel tempat duduk sebelum mulai operasi atau ketika berganti operator

 Setel tempat duduk sehingga anda mampu menekan pedal brake secara penuh dengan
punggung anda melawan sandaran.

A. Penyetelan ke posisi depan dan belakang
Tarik lever (1) ke arah atas, set tempat duduk kearah
yang diinginkan, kemudian lepaskan levernya.
Rentang penyetelan: 180 mm (7.1 in)

(10 mm(0.4) x 18 tingkat)

B. Penyetelan kemiringan
Tarik lever (2) keatas, dan tekan kebawah pada
bagian belakang kursi untuk memiringkan kebelakang.
Dorong lever (2) kebawah dan tekan kebawah pada
bagian depan kursi untuk memiringkan kedepan.
Rentang penyetelan: 130 sudut kemiringan ke atas
dan ke bawah.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 40

C. Penyetelan berat
Putar grip (3) dibawah tempat duduk untuk menyetel kekuatan dari suspension.
Rentang penyetelan: 50 kg ~ 120 kg (110 ~ 265 lb)

D. Penyetelan kemiringan sandaran
Tarik lever (4) ke atas, set sandaran kearah yang diinginkan, dan lepaskan lever.
Rentang penyetelan: 660 ke depan (30 x 22 tingkat )

720 ke belakang (30 x 24 tingkatan)

E. Penyetelan ketinggian
Gerakan lever (2) ke atas, set tempat duduk ke posisi yang diinginkan, kemudian lepaskan
levernya.

Rentang penyetelan: 60 mm (2.4 in)

F. Penyetelan ketinggian headrest
Gerakkan headrest keatas atau kebawah sesuai dengan kenyaman anda.
Rentang penyetelan : 50 mm (2.0 in)

G. Penyetelan sudut headrest
Gerakkan heaadrest kedepan dan kebelakang.

H. Lumbar support
Putar grip (5) untuk mengatur kekencangan lower back.

PENGATUARAN SEAT BELT

PERINGATAN

 Sebelum mengencangkan seat belt, periksa bahwa seat belt tersebut tidak mengalami
kerusakan pada pengikat atau beltnya.

 Dimana tidak mengalami kerusakan ganti seat belt tersebut setiap 3 tahun. Tanggal
perbuatan terdapat di balik seat belt.

 Atur dan pasangkan seat belt sebelum mulai jalan.
 Selalu gunakan seat belt selama operasi.
 Jangan gunakan seat belt dengan salah satu atau seat belt melipat.

Memasang dan melepaskan seat belt. HD 785 -7

Operational Training Department

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 41

1. Duduki tempat duduk operator. Injak brake pedal
sepenuhnya dan atur tempat duduk anda

2. Duduki tempat duduk operator. Tarik sisi kanan
seat belt, lalu masukkan torque (1) ke buckle (2)
hingga terdenagar click.

3. Untuk melepaskan belt tekan tombol merah pada
buckle (2) untuk melepaskan belt.

Mengatur kemiringan steering wheel HD 785 -7

PERINGATAN

Selalu hentikan unit sebelum mengatur kemiringan steering wheel.

Kemiringan steering wheel dapat di atur kedepan dan
kebelakang, keatas dan kebawah. Tarik lever keatas
dan atur kemiringan steering wheel sesuai dengan
yang dikehendaki, lalu tekan lever kebawah untuk
mengunci steering wheel.
Rentang penyetelan : Depan/belakng : 80 cm/80mm (3.2 in/3.2 in)

(Dari tengah pada steering wheel)
Keatas : 33 mm (1.3 in)
Kebawah : 17 mm (0.7 in)

PEMERIKSAAN SEBELUM MENGHIDUPKAN ENGINE

PERINGATAN

 Ketika menghidupkan Engine, periksa bahwa shift
lever pada posisi N (netral) dan parking brake
switch pada posisi PARKING

 Sebelum berdiri dari tempat duduk , yakinkan
bahwa lever trasmisi N (netral) dan lever parkir
brake posisi PARKING

Operational Training Department

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 42

1. Periksa lever parking brake 1 pada posisi
PARKING

2. Periksa lever tranmisi posisi N
Kaeterangan:
Jika lever trasmisi tidak posisi netral N engine tidak
bisa Start. Jika switch starter diputar keposisi ON
pada saat lever transmisi tidak posisi netral maka
lampu pilot dan lampu perigatan utama akan berkedin
serta buzzer alarm akan bunyi.
3. Periksa lever Dump (3) pada posisi FLOAT.

4. Periksa lever Retarder (4) pada posisi RELEASE

5. Periksa ketidak normalan pada monitor unit atau HD 785 -7
monitor maintenance ketika switch starter (5)
diputar keposisi ON.

MENGHIDUPKAN ENGINE
Menghidupkan Engine Normal

PERINGATAN

Operational Training Department

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 43

 Periksa dan yakinkan tidak ada orang disekitar
unit. Lalu bunyikan kelaksaon satu kali (1 X )
tunggu beberapa detik lalu hidupkan Engine.

 Ketika menghidupkan Engine ditepat sempit hati-
hati dengan partikel gas buang karena
mengandung racun untuk itu yakinkan bahwa
ventilasi keadaan baik.

CATATAN
 Jangan menaikkan putaran Engine dengan tiba-tiba sebelum proses pemanasan

sepenuhnya.
 Jangan menghidupkan Starting Motor terus menerus lebih dari 20 detik
 Jika engine tidak mau hidup, tungggu 2 menit sebelum mencoba untuk menghidupkan

kembali engine.

1. Putar switch starter (1) ke START posisi untuk
menghidupkan Engine

2. Ketika engine hidup, lepas switch starter (1) kunci
akan kemabali secara otomatis keposisi ON.

PROSEDUR SETELAH ENGINE HIDUP
Penanganan pada unit

PERINGATAN

Unit KOMATSU anda telah melalui penyetelan dan pengetesan sebelum pengapalan, akan tetapi
pengoperasian unit di bawah kondisi awal dapat mengurangi kinerja dan memperpendek umur
unit.
Yakinkan untuk breaking pada unit sampai 100 jam operasi pertama

 Biarkan Engine pada putaran Idle selam 5 menit setelah hidup HD 785 -7

Operational Training Department

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 44

 Hindari operasi dengan beban penuh dan kecepatan tinggi
 Segera setelah menghidupkan Engine, menaikkan gas secara tiba-tiba, matikan engine

dengna tiba-tiba pada kondisi norma dan merubah arah gerak dengan tiba-tiba.

Setelah engine hidup , jangan langsung mengoperasikan unit. Pertama, periksa bagian luar.

1. Setelah Engine hidup, biarkan putaran Engine pada putaran rendah selam 5 menit untuk
proses pemanasan.

2. Setelah prosedur pemanasan, periksa monitor panel normal.
Jika terjadi ketidaknormalan, segera perbaiki.
Ketika switch AISS LOW pada posisi AUTO dan temperatur air engine dibawah normal
secara otomatis putaran engine akan naik.

3. Periksa ketidaknormalan dari warna dari gas buang, suara – suara atau getaran. Jika terjadi
ketidaknormalan segera perbaiki.

MEMATIKAN ENGINE

CATATAN
Jika Engine tiba-tiba dimatikan tanpa adanya
pendinginan, hal ini sangat membahayakan dan
mengurangi umur Engine parts. Oleh karena itu
jangan sekali-kali mematikan engine mendadak
kecuali keadaan darurat.
Ikuti tahap-tahap pendingin sebelum mematikan
Engine dibawah ini.

1. Set shift lever keposisi N (netral), lalu set switch
parking brake keposisi PARKING.

2. Turunkan dump body dan set dump lever keposisi
HOLD.

3. Biarkan Engine pada putaran rendah selama 5
menit untuk pendinginan.

4. Putar switch starter (1) ke posisi OFF untuk
mematikan Engine

5. Tarik kunci dari starter switch

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 45

PEMERIKSAAN SETELAH ENGINE MATI

1. Lakukan pemeriksaan keliling dan dump body, body work
dan undercarriage dan periksa juga kebocoran oli dan air.

2. Isi bahan bakar.
3. Periksa sekitar Engine dari kertas dan debu. Bersihkan

kertas dan debu untuk mencegah terjadinya kebakaran.
4. Bersihkan undercarriage dari lumpur.

MENJALANKAN UNIT (KEDEPAN ,KEBELAKANG) BERHENTI

MENJALANKAN UNIT KEDEPAN

PERINGATAN

 Ketika menghidupkan Engine, periksa bahwa area
sekitar unit aman, lalu bunyikan klakson sebelum
menghidupkan Engine.

 Jangan biarkan seseorang berada di sekitar unit.
 Bersihkan jalan dari rintangan.
 Berikan perhatian khusus bagian belakang unit

saat bergerak mundur.

1. Periksa lampu peringatan tidak ada yang menyala.

2. Pasangkan sabuk pengaman anda
3. Periksa lever Dump (1) pada posisi FLOAT dan

lampu petunjuknya mati.
Jika lampu petunjuk dump body menyala,
gerakkan lever dump keposisi HOLD kemudian
gerakkan lever dump ke posisi FLOAT untuk
membatalakan dump body keadaan HOLD.
4. Injak pedal rem penuh. atur switch parking brake
(2) ke posisi TRAVEL untuk melepas rem parkir.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 46

Keterangan
Jika Engine mati dengan switch parking brake pada TRAVEL,
Parking brake akan bekerja secara otomatis walaupun switch parking brake posisi TRAVEL.
Ketika menghidupkan Engine lagi, gerakkan switch parking brake keposisi PARKING dan
kemudian gerakkan switch kembali ke TRAVEL untuk membatalkan parking brake.

5. Periksa lampu monitor retarder (3) telah padam,
lalu atur lever transmisi (4) pada posisi maju.

CATATAN
 Ketika menggerakkan shift lever, yakinkan
posisinya tepat.
 Jiks shift lever tidak pada posisi yang benar,
lampu posisi shift display pada panel akan
mati dan lampu peringatan trasmisi akan
menyala.
 Selalu melepas pedal gas sebelum
memindahkan dari R (Revers/mundur) ke F
(Forward/maju)
 Ketika memindahkan shift lever, turunkan
putaran engine pada putaran rendah.

6. Injak pedal gas secara bertahap untuk
menggerakkan unit.

CATATAN :

 Jika leper rem parkir belum dilepas, sementara lever transmisi sudah dipindahkan keposisi
selain netral (N) lampu peringatan utam akan menyala dan alarm akan berbunyi.

 Jika leper Dump tidak pada posisi FLOAT, sementara lever transmisi sudah dipindahkan
keposisi selain netral (N) lampu peringatan utam akan menyala dan alarm akan berbunyi.

 Jangan memindahkan lever transmisi sementara pedal gas diinjak. Karena hal ini akan
menimbulkan hentakan yang sangat besar dan akan memperccepat kerusakan unit.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 47

BERJALAN MUNDUR
PERINGATAN

 Ketika merubah antara MAJU dan MUNDUR,
periksa bahwa arah yang akan dilalui aman
Ada bagian belakang unit yang tidak dapat
dilihat dari depan maka harus extra hati-
hati saat mundur.

 Selalu berhenti unity secara penuh sebelum
merubah antara MAJU dan MUNDUR.

Letakkan lever transmisi (1) pada posisi R, dan injak
pedal gas (2) secara bertahap untuk menggerakkan
unit.

CATATAN
 Jika lever Dump selain posisi FLOAT, unit tidak dapat bergerak mundur. Letak lever Dump

pada posisi FLOAT sebelum lever trasmisi pada posisi R.

 Bila memindahkan antara MAJU dan MUNDUR, selalu hentikan unit dengan lengkap
sebelum memindahkan lever transmisi.

 Ketika memindahkan dari MAJU ke MUNDUR hentikan unit dengan lengkap dan biarkan
Engine pada putaran rendah ketika memindahkan shift lever. Setelah memindahkan shift
lever jangan menginjak pedal gas sampai anda mengetahui bahwa clutch transmisi
terhubung.

 Jangan memindahkan lever transmisi pada saat pedal gas di injak.Tindakan ini kan

menyebabkan guncangan yang keras, dan juga akan memperpendek umur dari unit
tersebut.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 48

MENGHENTIKAN UNIT

PERINGATAN

 Hindari berhenti secara mendadak, Buat seaman
mungkin di dalalm ruangan cabin ketika berhenti.

 Jika pedal rem di gunakan berulang-ulang atu di
injak dalam waktu lama, rem depan dapat panas
dan hal ini dapat memperpendek umur rem
depan.

 Jika rem parkir digunakan untuk menghentikan
unit, rem akan rusak. Jangan gunakan rem parkir
kecuali ketika penghentian darurat atau ketika
parkir unit setelah berhenti penuh.

BERHENTI NORMAL

Lepas pedal gas (1) dan injak pedal rem (2) untuk
menghentikan unit.

BERHENTI DARURAT

PERINGATAN

 Ketika unit berhenti, letakkan balok pengganjal
dibawah ban dengan segera.

 Dengan segera setelah melakukan penghentian
darurat, Disc parkir rem dalak keadaan panas,
tunggu untuk pendinginan sebelum
menggerakkan unit untuk perbaiakan.

1. Tarik kontrol lever retarder (1) penuh untuk
memasang retarder.

Operational Training Department HD 785 -7

PENGOPERASIAN &PERAWATAN HARIAN Hal : 49

2. Jika pengoperasian retarder tidak memberikan
dampak pengereman, Atur lever emergency rem
(2) pada posisi Applied (berkerja). Ketika
emergency rem terpasang secara otomatis parkir
rem terpasang.

3. Set parking brake keposisi PARKING ketika unit
berhenti.

4. Ketika unit berhenti, letakkan balok pengganjal
dibawah ban dengan segera, lalu cari
kerusakannya dan segera perbaiki.

Catatan
Jika Unit dilakukan dengan emergency brake, lampu peringatan utama akan berkedip dan alarm
buzzer akan berkedip. Jika hal ini terjadi kembalikan lever transmisi ke posisi N (netral) untuk
membatalkan lampu peringatan dan alarm buzzer.

LEVER TRANSMISI HD 785 -7

Unit sudah dilengkapi dengan Transmisi otomatis,
diatur oleh lever (1) transmisi secara otomatis akan
pindah sesuai dengan kecepatan unit.

Ketika Dump body diatas, kecepatan terkunci pada
kecepatan kedua saat lever transmisi posisi D. dan
kecepatan pertama pada saat lever posisi L – 6.
Waktu jalan turunkan Dump body.

CATATAN
 Ketika merubah arah dari MAJU ke MUNDUR,

hentikan unit secara penuh biarakn engine pada
putaran rendah ketika pemindahan lever trasmisi.
Setelah lever transmisi dipindah jangan langsung
menginjak pedal gas hingga merasakan bahwa
clutch transmisi bener-benar terhubung.

Operational Training Department

Berapa bcm kapasitas HD 785?

Sedangkan data produktivitas alat angkut Komatsu HD 785-7 sebesar 78,84 BCM/Jam dengan target produktivitasnya 90 BCM/Jam untuk perunit dan tingkat ketercapaiannya 87,60%.

Berapa ton muatan HD 785?

Bedasarkan rekomendasi yang terdapat dalam komatsu handbook 30th edition, diketahui bahwa kapasitas muatan maksimum untuk dump truck tipe HD 785-7 sebesar 91 ton.

Apa itu Miss operasi?

Merupakan operasi yang dilakukan untuk mengencangkan, membentuk kembali atau memperbaik struktur bagian intim wanita. Biasanya dikenal dengan operasi penyempitan vagina atau Miss V. Operasi ini dilakukan pada awalnya untuk memperbaiki struktural daerah intim wanita lantaran hasil penyakit, kecelakaan, atau melahirkan.

Apa fungsi dari aiss low?

AISS LOW SWITCHFungsi :Switch ini berfungsi untuk memilih penggunaan AISS sesuai yang diinginkan, AUTO atauLOW.B. Pada posisi LOW :Penggunaannya adalah untuk mengatur gerakan unit saat dibutuhkan gerakan yanghalus, misalnya saat parkir di area terbatas.