Frekuensi dimana sebuah master file harus di update bergantung pada faktor sebagai berikut

  • Author / Uploaded
  • ApriyantiRatna

Views 879 Downloads 298 File size 830KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE

Full PDF PackageDownload Full PDF Package

This Paper

A short summary of this paper

36 Full PDFs related to this paper

Download

PDF Pack

Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktor-faktor :Tingkat perubahan dataUkuran dari master fileKebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master fileFile activity ratioFile Activity RatioBanyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya record padamaster file.7

Contoh :Transaction101Bimo75102Amalia70103Seno60Master File101BimoJl. A50102SenoJl. C30103HenniJl. Z50104PanduJl. D70File Activity Ratio = [1 + 1] / 4 = 0.5Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an master file.Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin seringfile tersebut diakses.Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya pemrosesannya.Kebanyakan berkas sequential tidak dapat di-update langsung di tempat, karenauntuk meng-update biasanya diperlukan berkas baru sebagai pengganti berkas lama.Di bawah ini akan ditunjukkan gambar system flow diagram untuk meng-updatesebuah berkas sequential.8

Generation FileSelama next cycle pada proses update, new master file yang sekarang akanmenjadi old master file. Menjadi banyaknya master file inilah yang disebut sebagaiGenerationFile.Fileyangmempunyainamayangsama,tetapiberbedanomorgenerasinya. Jika old master sekarang merupakan generasi 1, maka new master berikutnyamerupakan generasi 2, new master pada next cycle menjadi generasi 3, dan seterusnya.JENIS UPDATEAda 3 jenis update yang akan dapat dilaksanakan pada master file :1]Insert a new record2]Delete an existing record3]Modify an existing recordMENANGANI KESALAHANDalam pelaksanaan update, dapat ditemukan beberapa kesalahan seperti :[a]Insert a record that already exists[b] Delete a record that does not exist9

[c]Modify a record that does not existContoh :MasterTrans – Type101101110210321:Delete10310512:Insert10410733:Modify1012File Activity Ratio = 1/4Contoh :Sebuah master file berisi 10 record. Transaksi yang akan diproses adalah sebagai berikut :MasterTrans – Type111211111:Delete9632:Insert40013:Modify961111240033423962File Activity Ratio = 4/10 = 0,410

End of preview. Want to read all 10 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Video yang berhubungan

ORGANISASI BERKAS SEQUENTIAL By:Syaharullah Disa, S.Kom., M.T

Pengertian Berkas Sequential Adalah merupakan cara yang paling dasar untuk mengorganisasikan kumpulan record-record dalam sebuah berkas. Keuntungan Kemampuan untuk mengakses record berikutnya secara tepat. Keterbatasan Tidak dapat mengakses langsung pada record yang diinginkan. Pola Akses Adalah penentuan akses berdasarkan field tertentu. Media Penyimpanan Disimpan dalam SASD, seperti magnetic tape atau pada DASD, seperti magnetic disk.

Alasan untuk menyimpan pada DASD : Pada umumnya komputer dihubungkan dengan sedikit tape drive, sehingga tidak cukup untuk menunjang program aplikasi yang banyak membutuhkan berkas sekuensial. Sistem yang dikonfigurasikan untuk fungsi berkas tertentu, selalu disimpan dalam disk. Karakteristik lalu lintas saluran dan kapasitas saluran pada sistem dapat dibuat menguntungkan dengan cara memisahkan berkas-berkas dalam media penyimpanan. Generation File File yang memiliki nama yang sama tapi berbeda generasinya.

Pembuatan Berkas Sequential Meliputi penulisan record-record dalam serangkaian yang diinginkan pada media penyimpanan. Tugas-tugasnya : Pengumpulan data Perubahan data dalam bentuk bahasa yang dapat dibaca oleh mesin Pengeditan data Pemeriksaan transaksi yang ditolak Penyortiran edit data Pembuatan Berkas Laporan Header Record; Detail Record; Footer Record;

Retrieval Terhadap Berkas Sequential Record pada berkas sequential di retrieve secara berurutan. Retrieve dari sebuah berkas dapat dibagi 2, yaitu : Report Generation dan Inquiry, yang bergantung pada jumlah data yang dihasilkan. Hit Ratio Banyaknya record yang harus diakses untuk mendapatkan informasi yang diinginkan dibagi dengan banyaknya record dalam berkas tersebut . Semakin rendah hit ratio, semakin tidak baik bila menggunakan organisasi sequential. Semakin tinggi hit ratio, semakin baik bila menggunakan organisasi sequential.

Update Terhadap Berkas Sequential Frekuensi dimana sebuah master file harus di-update bergantung pada faktor-faktor : Tingkat perubahan data Ukuran dari master file Kebutuhan yang mendesak dari data yang sedang berjalan pada master file File activity ratio File Activity Ratio Banyaknya record pada master file yang di-update dibagi dengan banyaknya record pada master file. Semakin tinggi file activity ratio, semakin lama proses peng-update-an master file. Semakin tinggi kebutuhan akan data yang baru pada master file, maka semakin sering file tersebut diakses. Semakin sering master file di-update, semakin tinggi biaya pemrosesannya.

Istilah-istlah pada file; Elemen Data (Field) merupakan unit data terkecil yang tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang berarti. Contoh : elemen data (field) dalam record mahasiswa adalah nama mahasiswa, umur dan alamat Record (Catatan), terdiri dari semua elemen data yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan tertentu Operasi File sequential Terdiri dari : Penyisipan Record; Penghapusan Record; Perubahan Isi Record;

Penyisipan Record File merupakan berkas yang berisi data. Dimana di dalamnya terdapat record yang memuat informasi. Dibawah ini terlampir data yang akan disimpan ke dalam file NAMA MAHASISWA UMUR ALAMAT Bimbi 15 Setia Budi, Jakarta Anang 27 Grogol, Jakarta Ikram 31 Kebayoran, jakarta Dewi 24 Dago, Bandung John Fair 19 Sunter, Jakarta Shelli 32 Pd. Bambu, Jakarta

Data diatas terdiri atas tiga item yaitu nama, umur dan alamat Data diatas terdiri atas tiga item yaitu nama, umur dan alamat. Untuk proses penyimpanan ke file maka perlu disiapkan variable yang dipakai sebagai variable input dan output. Proses ini digambarkan melalui flowchart berikut (lihat gambar 1).

Gambar 1: Flowchart penyimpanan record

Berdasarkan flowchart di atas, variable yang berfungsi sebagai input adalah : NM : Data Nama UM : Data Umur ALM : Data Alamat Sedangkan variable berfungsi sebagai output adalah : NMO : Data Nama UMO : Data Umur ALMO : Data Alamat

Setelah semua data tersimpan di dalam file, isi file secara logika dapat digambarkan seperti berikut :

Tanda /* biasanya digunakan sebagai tanda dari record sebagai tanda dari record yang terakhir. Selain tanda /* juga sering dipakai sebagai akhir file adalah EOF (end of file). File yang diorganisir secara sequential hanya dapat diakses secara berurutan. Misalnya jika ingin mengadakan perubahan pada record ke-5 maka proses pembacaan record dilakukan mulai dari record pertama sampai pada record yang dituju. Misalnya, untuk penambahan record ke dalam suatu file, maka posisi record terakhir harus diketahui. Karena record baru diletakkan pada posisi setelah record terakhir. Berikut ini terlampir flowchart yang memperlihatkan proses penambahan record baru (gambar 2).

Gambar 2: Flowchart Penambahan Record

Bagaimana halnya jika record baru disisipkan di antara dua record yang ada didalam file? Misalnya record baru dengan data sebagai berikut : Nama = Faisal Umur = 25 tahun Alamat = Rawamangun, Jakarta Untuk penyisipan record, posisi yang akan ditempati oleh record baru harus diketahui dengan jelas. Posisi ini dapat diketahui dengan cara memeriksa salah satu isi field dari suatu record. Dari ilustrasi gambar di atas terlihat bahwa data yang akan disisipkan diletakkan pada posisi setelah record dengan file NAMA yang berisi IKRAM.

Proses penyisipan record juga memerlukan satu file baru untuk menampung hasil akhir dari penyisipan. Dibawah ini terlampir system flowchart yang memperlihatkan proses tersebut. System flowchart untuk penyisipan record System flowchart diatas memperlihatkan bahwa data yang akan disisipkan diinput melalui keyboard. Sedangkan file yang akan disisipkan data tersebut diambil dari FILE01. Sedangkan file baru hasil penyisipan adalah FILE02.

Berikut ini terlampir flowchart yang memperlihatkan proses penyisipan record secara rinci. Gambar 4

Periksa isi record, jika isinya sama dengan /* maka proses berakhir Dari flowchart di atas, proses penyisipan dapat di urutkan sebagai berikut: Proses pertama adalah menunggu input data dari keyboard. Input ini berupa data yang akan disisipkan ke dalam file. Variabel yang dipakai sebagai input adalah : NMS : Variabel Nama UMS : Variabel Umur ALMS : Variabel Alamat Baca record dari FILE01, variable yang digunakan untuk menampung data dari file ini adalah : NM : Variabel Nama UM : Variabel Umur ALM : Variabel Alamat Periksa isi record, jika isinya sama dengan /* maka proses berakhir

Pindahkan data di variable penampung ke dalam file FILE02 Pindahkan record dari FILE01 yang tersimpan didalam variabel NM, UM, ALM ke variable penampung untuk FILE02. Variabel penampung tersebut adalah : NMO : Variabel Nama UMO : Variabel Umur ALMO : Variabel Alamat Pindahkan data di variable penampung ke dalam file FILE02 Periksa isi variable NM, jika isi NM tidak sama dengan ‘IKRAM’ maka proses kembali ke langkah 2 untuk membaca record selanjutnya. Jika isi NM = ‘IKRAM’ maka lakukan langkah 7 Pindahkan data yang akan disisipkan ke variable penampung untuk FILE02. Data yang akan disisipkan ini tersimpan di dalam variable NMS, UMS, ALMS Pindahkan data di dalam variable penampung ke dalam file FILE02 Kembali ke langkah 2 untuk data berikutnya

Setelah proses di atas dilakukan maka terbentuk satu file baru yaitu FILE02. File ini berasal dari file sebelumnya yaitu FILE01 namun telah disisipkan satu data.

Penghapusan Record Record yang akan dihapus dapat diketahui dengan cara memeriksa salah satu isi field dari suatu record. Dibawah ini terlampir system flowchart yang memperlihatkan proses penghapusan record (lihat keterangan gambar 5) Penghapusan record dilakukan terhadap FILE01. Record yang akan dihapus diinput melalui keyboard. Hasil penghapusan record disimpan didalam file FILE02. Record nomor 5 dengan field nama yang berisi ‘DEWI’ akan dihapus. Flowchart untuk proses penghapusan adalah sebagai berikut :

Gambar 5: flowchart penghapusan record

Periksa isi record, jika isinya sama dengan /* maka proses berakhir Berdasarkan flowchart di atas, proses penghapusan record dapat diurutkan sebagai berikut : Proses pertama adalah menunggu input data dari keyboard. Data ini menunjukkan record data yang akan di hapus dan disimpan didalam variable NMH. Berdasarkan contoh ini maka variable NMH diisi dengan nama ‘DEWI” Baca record dari FILE01. Variabel yang digunakan untuk menampung data dari file ini adalah : NM1 : Variabel Nama UM1 : Variabel Umur ALM1 : Variabel Alamat Periksa isi record, jika isinya sama dengan /* maka proses berakhir

Pindahkan data di variable penampung ke dalam file FILE02 Periksa isi variable NM1. Jika isi NM1 = NMH berarti record yang telahdibaca dari file FILE01 merupakan record yang akan dihapus. Oleh karena itu record ini diabaikan atau tidak perlu ditulis ke file baru dan proses kembali ke langkah 2 untuk membaca record selanjutnya. Sebaliknya jika NM1 tidak sama dengan NMH maka lakukan langkah 5 untuk menulis record tersebuit ke file baru yaitu FILE02. Pindahkan record dari FILE01 yang tersimpan di dalam variable NM1, UM1, ALM1 ke variable penampung untuk FILE02. Variabel penampung tersebut adalah : NMO : Variabel Nama UMO : Varaibel Umur ALMO : Variabel Alamat Pindahkan data di variable penampung ke dalam file FILE02 Kembali ke langkah 2 untuk membaca data berikutnya

Perubahan Isi Record Perubahan record merupakan modifikasi terhadap isi record dari satu file. Proses ini hampir serupa dengan proses yang telah di jelaskan sebelumnya. Record yang akan dimodifikasi di cari dengan memeriksa isi salah satu field. Misalnya dari file sebelumnya yaitu FILE02 akan dilakukan perubahan isi record yaitu record ke-4 dengan field nama sama dengan ‘FAISAL’. Maka flowchartnya adalah (lihat gambar 6)

Gambar 6: flowchart perubahan isi record 1 T

Periksa isi record, jika isinya sama dengan /* maka proses berakhir Berdasarkan flowchart diatas, proses perubahan data dapat diurutkan sebagai berikut : Proses pertama adalah menunggu input data dari keyboard. Data ini menunjukkan record data yang akan diuabh. Berdasarkan contoh ini maka variable NM1 diisi dengan nama ‘FAISAL’. Baca record dari FILE02. Variabel yang digunakan untuk menampung data dari file ini adalah : NM2 : Variabel Nama UM2 : Variabel Umur ALM2 : Variabel Alamat Periksa isi record, jika isinya sama dengan /* maka proses berakhir Periksa isi variable NM2. Jika isi NM2 tidak sama dengan NM1 berarti record yang telah dibaca dari file FILE02 bukan merupakan record yang akan diubah. Maka langkah selanjutnya adalah kembali ke langkah 2 untuk membaca record yang lain. sebaliknya, jika isi NM2 sama dengan NM1 maka lanjutkan ke langkah 5.

Lakukan proses input data Lakukan proses input data. Data ini merupakan data baru yang akan mengubah data didalam record yang akan diubah. Masing-masing data dimasukkan di dalam variable : NMB : Variabel Nama UMB : Variabel Umur ALMB : Variabel Alamat Dalam contoh ini variable tersebut diisi sebagai berikut : NMB : HARRY UMB : 30 ALMB : Tebet, Jakarta 2. Perbaharui data yang lama dengan data baru dengan cara memindahkan data baru ke tempat penampungan data. Variabel yang digunakan sebagai penampung data adalah : NMO : Variabel Nama UMO : Variabel Umur ALMO : Variabel Alamat 3. Pindahkan data divariabel penampung ke dalam file FILE02 4. Proses selesai