Gerhana matahari berapa tahun sekali

BANDUNG, itb.ac.id–Bersamaan dengan peringatan seabad astronomi modern Indonesia yang ditandai dengan peresmian Observatorium Bosscha ITB pada 1 Januari 1923 sebagai observatorium astronomi modern pertama di Asia Tenggara, terdapat kado spesial bagi Indonesia, yaitu gerhana matahari total pada 20 April 2023.

Gerhana matahari sendiri adalah fenomena yang terjadi ketika posisi bulan segaris dengan bumi dan matahari sehingga mengaburkan pandangan bumi terhadap matahari secara total maupun sebagian. Bayangan bulan akan jatuh pada posisi di bumi sesuai lintasannya, menyebabkan kegelapan sesaat.

Proses gerhana matahari berlangsung bertahap. Seiring dengan pergerakan bulan menutupi matahari sedikit demi sedikit, sinar matahari terakhir akan terlihat melewati lembah-lembah di bulan hingga akhirnya tertutup sempurna pada fase total, menyisakan pancaran bagian korona matahari yang menjulur dari tepi bulan setelah itu, bulan akan bergeser hingga matahari tampak utuh kembali.

Pada fase total, ada beberapa hal menarik yang dapat diamati. Karena intensitas cahaya matahari berkurang, keadaan akan tampak gelap seperti malam dengan bulan purnama, dan langit di daerah cakrawala seperti pada sore hari. Atmosfer bumi akan mendingin, suhu akan turun, kelembapan naik, dan kecepatan angin berubah. Suasana juga akan cenderung sunyi karena hewan seperti burung, ayam, dan ternak bersiap untuk tidur, dan hewan malam berperilaku lebih waspada, meskipun hari masih siang.
“Penurunan suhu saat fase total bisa berkisar 6-15°C. Besarannya tergantung banyak faktor, seperti musim setempat, tutupan awan, dan panjang totalitas gerhana,” terang Yatny Yulianty, staf Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik Observatorium Bosscha ITB.

Gerhana matahari berapa tahun sekali

*Staf Divisi Pendidikan dan Penjangkauan Publik Observatorium Bosscha ITB Yatny Yulianty saat diwawancara oleh Repoter Humas ITB. (Foto: Adi Permana)

Di Indonesia, gerhana matahari total baru tercatat tiga kali selama empat dasawarsa terakhir, yang terkini pada Maret 2016. Pada 20 April 2023 mendatang, gerhana matahari total dapat diamati di Indonesia bagian timur, dan di sebagain besar daerah akan teramati gerhana matahari sebagian.

Yatny mengatakan, durasi maksimal dari gerhana matahari total adalah 1 menit 14 detik, yang dapat diamati sekitar 51 kilometer tenggara dari Pulau Timor. Setelah 2023, Indonesia baru dapat menyaksikan gerhana matahari berikutnya pada 22 Juli 2028, meski hanya sebagian. Astronom dapat memprediksi terjadinya gerhana dari perhitungan ephemeris, yaitu perhitungan posisi benda-benda langit termasuk matahari dan bulan. Meski sebetulnya gerhana matahari tidak terlalu langka, seringkali wilayah gerhana terbatas pada laut lepas sehingga sulit untuk diamati secara langsung.

Gerhana matahari berapa tahun sekali

*Infografis: Observatorium Bosscha

Salah satu aktivitas favorit saat terjadi gerhana matahari adalah melihat matahari yang meredup. Namun, dalam mengamati fenomena istimewa ini, perlu diperhatikan kesehatan mata. Meskipun terkabur, sangat berbahaya untuk melihat matahari secara langsung karena cahaya matahari tetap dapat merusak lapisan retina mata dan menyebabkan penglihatan kabur hingga kebutaan. Jika tidak mempunyai alat khusus (polarisator), dapat digunakan metode proyeksi atau bayangan.

“Paling aman, kita bisa melihat gerhana dengan metode proyeksi atau bayangan,” ujar Yatny. Contohnya adalah membuat pinhole box, yaitu kotak dengan lubang kecil pada salah satu sisinya, atau membuat celah kecil misalnya dengan tangan atau alat rumah tangga seperti saringan, dan mengamati bayangan matahari yang tampak pada tanah. Penggunaan alat sehari-hari seperti kacamata hitam, film foto, dan film rontgen untuk melihat matahari tidak dianjurkan.

Gerhana matahari berapa tahun sekali

*Infografis: Observatorium Bosscha

Untuk merayakan momen spesial ini, tim Observatorium Bosscha pun berencana untuk melakukan pengamatan di daerah dengan gerhana total, yaitu di sekitar Papua atau Maluku Barat Daya, baik dari darat maupun laut. Selain itu, Bosscha juga sudah menyiapkan berbagai aktivitas untuk edukasi masyarakat, dan live streaming gerhana total nanti. “Gerhana adalah fenomena alam yang sangat menakjubkan, jadi marilah kita semua berpartisipasi aktif mengambil bagian dalam peristiwa ini,” tutup Yatny.

Informasi lengkap mengenai Gerhana Matahari Total 2023 (GMT 2023) dan aktivitas seputarnya dapat dilihat di situs web Observatorium Bosscha, https://bosscha.itb.ac.id/id/gmt2023/

Reporter: Nathan Aristiphano (SITH-S, 2021)

Gerhana matahari terjadi beberapa tahun sekali tidak dapat dipastikan bisa gerhana matahari total, gerhana matahari cincin, atau gerhana matahari parsial, dan gerhana bisa terjadi kapan saja.

Penjelasan:

Banyak yang beranggapan bahwa gerhana matahari terjadi 350 tahun sekali, faktanya gerhana matahari khususnya di Indonesia dapat kita lihat beberapa tahun sekali, Gerhana matahari ini merupakan fenomena yang biasa, ketika bulan menghalangi matahari dari bumi.

Pelajari lebih lanjut

Materi tentang gerhana matahari brainly.co.id/tugas/5388588

Detil jawaban

Mapel : IPS

Kelas :

Bab :

Kode :

Berapa tahun sekali terjadi gerhana matahari total?

Oleh karena itu, saat gerhana Matahari hanya sebagian saja area di Bumi yang berada dalam umbra dan mengalami gerhana. Gerhana Matahari dengan geometri yang persis sama di setiap gerhana akan terjadi lagi dalam rentang 18 tahun 11 hari 8 jam.

Kapan terakhir kali terjadi gerhana matahari?

Tahun ini, gerhana matahari terakhir merupakan gerhana matahari sebagian, dan akan terjadi pada 25 Oktober 2022. Dikutip dari Kompas.com, gerhana matahari terjadi saat bumi, bulan, dan matahari berada di garis sejajar.

Gerhana matahari akan terjadi pada tahun berapa?

Setelah 2023, Indonesia baru dapat menyaksikan gerhana matahari berikutnya pada 22 Juli 2028, meski hanya sebagian. Astronom dapat memprediksi terjadinya gerhana dari perhitungan ephemeris, yaitu perhitungan posisi benda-benda langit termasuk matahari dan bulan.

Kapan gerhana matahari terjadi 2022?

Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 30 April 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Gerhana Bulan Total (GBT) 16 Mei 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia. Gerhana Matahari Sebagian (GMS) 25 Oktober 2022 yang tidak dapat diamati dari Indonesia.