Golongan yang tidak setuju dengan bantuan Jepang dalam meraih kemerdekaan adalah

Sejarah Nusantara (1942-1945)

Artikel ini ronde dari seri
Sejarah Indonesia
Golongan yang tidak setuju dengan bantuan Jepang dalam meraih kemerdekaan adalah
Lihat pula:
Garis saat sejarah Indonesia
Sejarah Nusantara
PrasejarahKerajaan Hindu-BuddhaKutai (abad ke-4)Tarumanagara (358669)Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11)Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9)Kerajaan Medang (7521045)Kerajaan Sunda (9321579)Kediri (10451221)Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14)Singhasari (12221292)Majapahit (12931500)Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15)Kerajaan IslamKesultanan Samudera Pasai (1267-1521)Kesultanan Ternate (1257sekarang)Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)Kesultanan Malaka (14001511)Kerajaan Inderapura (1500-1792)Kesultanan Demak (14751548)Kesultanan Aceh (14961903)Kesultanan Banten (15271813)Kesultanan Cirebon (1552 - 1677)Kesultanan Mataram (15881681)Kesultanan Siak (1723-1945)Kerajaan KristenKerajaan Larantuka (1600-1904)Kolonialisme bangsa EropaPortugis (15121850)VOC (1602-1800)Belanda (18001942)Kemunculan IndonesiaKebangkitan Nasional (1899-1942)Pendudukan Jepang (19421945)Revolusi nasional (19451950)Indonesia MerdekaOrde Lama (19501959)Demokrasi Terpimpin (19591966)Orde Baru (19661998)Era Reformasi (1998sekarang)

Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan habis pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Pada Mei 1940, awal Perang Alam II, Belanda didiami oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan kondisi siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang hadir tujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk menyelenggarakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942.

Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk menyelenggarakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga mampu memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Untuk yang tinggal di kawasan yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang berlainannya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda yaitu target sasaran dalam penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau 独立準備調査会 (Dokuritsu junbi chōsa-kai?) dalam bahasa Jepang. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan membikin dasar negara dan digantikan oleh PPKI yang bertugas menyiapkan kemerdekaan.

Daftar pokok

  • 1 Latar Balik
  • 2 Organisasi yang diprakarsai oleh Jepang
  • 3 Sosial Norma budaya istiadat
    • 3.1 Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Jepang
    • 3.2 Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Industri Modern
  • 4 Perlawanan rakyat terhadap Jepang
  • 5 Garis saat
    • 5.1 1941
    • 5.2 1942
      • 5.2.1 Januari
      • 5.2.2 Februari
      • 5.2.3 Maret
      • 5.2.4 April
      • 5.2.5 Mei
      • 5.2.6 Juni
      • 5.2.7 Juli
      • 5.2.8 Agustus, September, Oktober
      • 5.2.9 November, Desember
    • 5.3 1943
    • 5.4 1944
    • 5.5 1945
      • 5.5.1 Januari-April
      • 5.5.2 Mei
      • 5.5.3 Juni
      • 5.5.4 Juli
  • 6 Periode menjelang Kemerdekaan RI
  • 7 Pasca-Kemerdekaan
  • 8 Sekutu
  • 9 Dampak Pendudukan Jepang Dalam Beragam Bidang Kehidupan Bangsa Indonesia
    • 9.1 Bidang Politik
    • 9.2 Bidang Ekonomi dan Sosial
    • 9.3 Bidang Kehidupan Militer
  • 10 Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia
    • 10.1 Dampak Positif Pendudukan Jepang
    • 10.2 Dampak Negatif Pendudukan Jepang
  • 11 Referensi
  • 12 Tautan luar

Latar Balik

Bulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe Fumimaro sbg Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai kesudahan tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka mau menguasai sumber daya lingkungan kehidupan di Asia Tenggara. Lebih-lebih setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, berpihak kepada yang benar untuk industri di Jepang, maupun untuk kepentingan perang.

Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh daya armadanya untuk dua operasi akbar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur. Daya pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta semakin dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan daya kedua, sisa daya Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Daya yang dikerahkan ke Asia Tenggara yaitu 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan selesai dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor.

Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini sukses menenggelamkan dua kapal perang akbar serta merusak 6 kapal perang berlainan. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Semakin dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan semakin dari 1.140 berlainannya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak ada di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.

Perang Pasifik ini berpengaruh akbar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan mendiami Hindia-Belanda yaitu untuk menguasai sumber-sumber lingkungan kehidupan, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sbg pusat penyediaan untuk seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sbg sumber minyak utama.

Organisasi yang diprakarsai oleh Jepang

  • Pembela Tanah Air (Peta)
  • Gakukotai (laskar pelajar)
  • Heiho (barisan cadangan prajurit)
  • Seinendan (barisan pemuda)
  • Fujinkai (barisan wanita)
  • Putera (Pusat Tenaga Rakyat)
  • Jawa Hokokai
  • Keibodan (barisan pembantu polisi)
  • Jibakutai (pasukan berani mati)
  • Kempetai (barisan polisi rahasia)

Sosial Norma budaya istiadat

Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Jepang

Sistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang menaruh golongan bumiputera di atas golongan Eropa maupun golongan Timur Asing, kecuali Jepang. Hal ini disebabkan oleh Jepang mau yang mengambil hati rakyat Indonesia untuk membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya.

Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Industri Modern

Saat ini, industrialisasi modern tentu membawa dampak yang jauh semakin lapang daripada industrialisasi pada masa Kolonial Belanda. Di perkotaan, terdapat pergeseran struktur pekerjaan dan angkatan kerja. Misalnya, sekarang muncul jenis-jenis pekerjaan baru yang dahulu tidak telah tersedia, yaitu budi pekerti yang berguna konsultan, advokasi, dan lembaga bantuan hukum. Angkatan kerja juga mengalami pergeseran, terutama dalam hal gender. Dahulu, tenaga kerja sangat dimonopoli kaum laki-laki. Namun saat ini, kaum perempuan sudah memerankan di segala ronde pekerjaan.

Berdasarkan hal tersebut, penentuan kelas sosial tidak lagi hanya ditentukan oleh bidang ekonomi semata, tetapi juga ditentukan oleh bidang berlainan, seperti faktor kelangkaan dan profesionalitas seseorang. Hal ini disebabkan oleh warga industri yang memang sangat mengahrgai kreativitas yang mampu memberi nilai tambah dalam pekerjaan. Akibatnya, orang yang berpendidikan tinggi sangat dihargai oleh warga industri. Sebaliknya, orang yang berpendidikan rendah diletakkan pada strata bawah.

Perlawanan rakyat terhadap Jepang

Peristiwa Cot Plieng, Aceh 10 November 1942

Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot Plieng, Lhokseumawe. Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama tidak sukses, sehingga Jepang memainkan penyerangan negara mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang menerapkan salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berupaya menahan penyerangan negara dan sukses memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan penyerangan negara kedua, sukses digagalkan oleh rakyat. Baru pada penyerangan negara terakhir (ketiga) Jepang sukses membakar masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) sukses meloloskan diri dari kepungan musuh, namun hasilnya tertembak saat sedang salat.

Peristiwa Singaparna

Perlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat di bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Dia menolak dengan tegas ajaran yang berbau Jepang, khususnya kewajiban untuk memainkan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk budi pekerti syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu beliaupun tidak tahan melihat penderitaan rakyat dampak tanam paksa.

Saat utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa sudah menyiapkan para santrinya yang sudah dibekali ilmu beladiri untuk mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang hasilnya mundur ke Tasikmalaya.Jepang memutuskan untuk menggunakan kekerasan sbg upaya untuk mengakhiri pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit sela rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat. Walaupun beragam upaya perlawanan sudah diterapkan, namun KH. Zainal Mustafa sukses juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya belakang dibawa ke Jakarta untuk menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol.Peristiwa Indramayu, April 1944

Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan telah tersedianya pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi/kerja paksa/Romusha yang sudah mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan.

Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang, Kabupaten Indramayu.Pasukan Jepang sengaja berperan kejam terhadap rakyat di kedua wilayah (Lohbener dan Sindang) agar kawasan berlainan tidak ikut memberontak setelah mengetahi kekejaman yang diterapkan pada setiap pemberontakan.Pemberontakan Teuku Hamid

Teuku Hamid yaitu seorang perwira Giyugun, bersama dengan satu pleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk memainkan perlawanan. Ini terjadi pada bulan November 1944.

Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah Jepang memainkan ancaman akan membunuh para keluarga pemberontak jika tidak mau menyerah. Kondisi tersebut memaksa sebagian pasukan pemberontak menyerah, sehingga hasilnya mampu ditumpas.Di kawasan Aceh berlainannya timbul pula upaya perlawanan rakyat seperti di Kabupaten Berenaih yang dipimpin oleh kepala kampung dan dibantu oleh satu regu Giyugun (perwira tentara sukarela), namun seluruh habis dengan kondisi yang sama yakni sukses ditumpas oleh daya militer Jepang dengan sangat kejam.Pemberontakan Peta
  • Perlawanan PETA di Blitar (29 Februari 1945)

Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena persoalan penghimpunan padi, Romusha maupun Heiho yang diterapkan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sbg putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar yaitu perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melewati Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA sukses ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga berlainannya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi sukses meloloskan diri.

  • Perlawanan PETA di Meureudu-Pidie, Aceh (November 1944)

Perlawanan ini dipimpin oleh Perwira Gyugun Teuku Hamid. Latar balik perlawanan ini karena sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap rakyat pada umumnya dan prajurit Indonesia pada khususnya.

  • Perlawanan PETA di Gumilir, Cilacap (April 1945)

Perlawanan ini dipimpin oleh pemimpin regu (Bundanco), Kusaeri bersama rekan-rekannya. Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945 dikenal Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal 25 April 1945. Kusaeri divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak oleh Sekutu.

Perlawanan Pang Suma

Perlawanan rakyat yang dipimpin oleh Pang Suma berkobar di Kalimantan Selatan. Pang Suma yaitu pemimpin suku Dayak yang akbar pengaruhnya di kalangan suku-suku di kawasan Tayan dan Meliau. Perlawanan ini bersifat gerilya untuk mengganggu cara Jepang di Kalimantan.

Momentum perlawanan Pang Suma diawali dengan pemukulan seorang tenaga kerja Dayak oleh pengawas Jepang, satu di sela sekitar 130 pekerja pada sebuah perusahaan kayu Jepang. Perihal jadinya ini belakang memulai sebuah rangkaian perlawanan yang sampai puncak dalam sebuah penyerangan negara balasan Dayak yang dikenal dengan Perang Majang Desa, dari April sampai Agustus 1944 di kawasan Tayan-Meliau-Batang Tarang (Kab. Sanggau). Sekitar 600 pejuang kemerdekaan dibunuh oleh Jepang, termasuk Pang Suma.Perlawanan Koreri di Biakdi Irian Barat tahun 1943

Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan Koreri yang berpusat di Biak. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sbg budak belian, dipukuli, dan dianiaya. Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan dengan gigih. Hasilnya Jepang meninggalkan Pulau Biak.

Perlawanan di Pulau Yapen Selatan

Perlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat maka memberi bantuan senjata kepada pejuang sehingga perlawanan semakin seru. Nimrod dihukum pancung oleh Jepang untuk menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pemimpin gerilya yakni S. Papare.

Perlawanan di Tanah Akbar Papua

Perlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Papua, terjadi hubungan kerja sama sela gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari Sekutu.

Gerakan bawah tanah

Sebenarnya bangun-bangun perlawanan terhadap pemerintah Jepang yang diterapkan rakyat Indonesia tidak hanya terbatas pada bangun-bangun perlawanan fisik saja tetapi Anda mampu pula melihat betnuk perlawanan lain/gerakan bawah tanah seperti yang diterapkan oleh:

  • Kumpulan Sutan Syahrir di kawasan Jakarta dan Jawa Barat dengan cara menyamar sbg pedagang nanas di Sindanglaya.
  • Kumpulan Sukarni, Adam Malik dan Pandu Wiguna. Mereka sukses menyusup sbg pegawai kantor pusat propaganda Jepang Sendenbu (sekarang kantor berita Antara).
  • Kumpulan Syarif Thayeb, Eri Sudewo dan Chairul Saleh. Mereka yaitu kumpulan mahasiswa dan pelajar.
  • Kumpulan Mr. Achmad Subardjo, Sudiro dan Wikana. Mereka yaitu kumpulan gerakan Kaigun (AL) Jepang.
Mereka yang tergabung dalam kumpulan di bawah tanah, berupaya untuk mencari informasi dan peluang untuk bisa melihat kelemahan pasukan militer Jepang dan usaha mereka akan mampu Anda lihat hasilnya pada saat Jepang sudah kalah dari Sekutu, kumpulan pemudalah yang semakin cepat mampu informasi tersebut serta merekalah yang hasilnya mendesak golongan tua untuk secepatnya melakukn proklamasi.Demikianlah gambaran tentang aktifitas pergerakan Nasional yang diterapkan oleh kumpulan organisasi maupun gerakan sosial pada masa pemerintah pendudukan Jepang, tentu Anda mampu memahami sebab-sebab kegagalan dan mengapa para tokoh pergerakan semakin menentukan sikap kooperatif menghadapi pemerintahan militer Jepang yang sangat ganas/kejam.

Garis saat

1941

  • 6 Januari, Belanda menangkap Thamrin, Douwes Dekker dan beberapa tokoh nasionalis berlainan. Thamrin meninggal di tahanan lima hari belakang. Douwes Dekker diasingkan ke Suriname.
  • 11 Januari - Tim perundingan Jepang yang baru dan semakin bernafsu menyerang di bawah Yoshizawa tiba di Batavia.
  • Februari - Tekanan Jepang yang kian meningkat terhadap pemerintah Hindia Belanda untuk "bergabung dengan Wilayah Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya" tidak diterima Van Mook.
  • 14 Mei - Jepang mengirimkan sebuah ultimatum kepada pemerintah Hindia Belanda, menuntut agar pengaruh dan kehadiran Jepang dibiarkan di wilayah ini.
  • 6 Juni - Perundingan sela Belanda dan Jepang gagal. Pemerintah Hindia Belanda menjawab bahwa tidak akan telah tersedia konsesi yang akan diberikan kepada Jepang, dan bahwa seluruh produk strategis (termasuk minyak dan karet) sudah dikontrakkan untuk dikapalkan ke Inggris dan Amerika Serikat.
  • 11 Juli - Volksraad membentuk sebuah milisi Indonesia.
  • 25 Juli - Jepang mengumumkan pembentukan sebuah "protektorat" atas Indochina.
  • 26 Juli - Seluruh asset Jepang di Hindia Belanda dibekukan.
  • 30 Juli - Pemerintah Belanda di pembuangan menjanjikan untuk menyelenggarakan konferensi tentang Indonesia setelah perang.
  • 30 November - Angkatan Laut Belanda di Hindia mulai dimobilisasi.
  • 5 Desember - Pemerintah Hindia Belanda mengirim permintaan kepada Australia untuk mengirimkan pasukannya ke Ambon dan Timor. Pesawat-pesawat Angkatan Udara Australia dan personilnya tiba pada 7 Desember.
  • 8 Desember - Jepang menyerang Malaya, mendarat di ujung selatan Thailand dan utara Malaya. Jepang mulai menyerang Filipina. Belanda, di sela bangsa-bangsa berlainannya, perang terhadap Jepang.
  • 10 Desember - Kapal-kapal perang Inggris, Prince of Wales dan Repulse ditenggelamkan dalam perbedaan beberapa jam saja satu sama berlainan di tidak terikat pantai Malaya.
  • 16 Desember - Orang-orang Aceh yang anti Belanda menyelenggarakan hubungan dengan pasukan-pasukan Jepang di Malaya.
  • 17 Desember Pasukan yang dipimpin oleh Australia mendarat di Timor Portugis. Diktator Portugal Salazar memprotes.
  • 17 Desember - Jepang memainkan penyerangan negara udara atas Ternate.
  • Jepang mendarat di Sarawak.
  • 22 Desember Pasukan invasi utama Jepang mendarat di Filipina.
  • Hatta menulis sebuah artikel surat kabar yang menyerukan agar bangsa Indonesia melawan Jepang.
  • 24 Desember - Jepang menyerang pasukan-pasukan Inggris di Kuching, Sarawak.

1942

Januari

  • 2 Januari - Jepang menguasai kota Manila.
  • 3 Januari - Jepang menguasai Sabah.
  • 6 Januari - Jepang menguasai Brunei.
  • 6 Januari Penyerangan negara udara Jepang pertama atas Ambon.
  • 10 Januari - Jepang mulai menginvasi Indonesia di Kalimantan (Tarakan) dan Sulawesi (Manado).
  • 11 Januari - Jepang menguasai Tarakan.
  • 12 Januari - Van Mook memainkan perjalanan darurat ke Amerika Serikat, menginginkan tambahan pasukan, dan agar Hindia Belanda tidak dilupakan dalam pertahanan Sekutu.
  • 13 Januari - Jepang menguasai Manado.
  • 15 Januari - Jen. Wavell dari Inggris mengambil alih komando atas ABDACOM, komando gabungan Sekutu pertama (Australia, Inggris, Belanda, Amerika) di dalam perang.
  • 16 Januari Agen-agen Aceh kembali dari Malaya dengan janji-janji dukungan Jepang dalam melawan Belanda.
  • 23 Januari - Jepang menguasai Balikpapan walaupun terdapat penyerangan negara balasan dari Belanda dan A.S.
  • 25 Januari - Jepang menguasai Kendari di Sulawesi.
  • 30 Januari - Jepang menyerang Ambon. Pasukan-pasukan KNIL dan Australia menghancurkan pasokan agar tidak jatuh ke tangan Jepang. Kota Ambon direbut dalam tempo 24 jam. Pertempuran berlangsung sampai 2 Februari. Sejumlah 90 persen pasukan pertahanan Australia menjadi korban, banyak di selanya yang dibantai pada Februari setelah ditawan.
    • Pasukan Inggris mengevakuasi Malaya dan lari ke Singapura.

Februari

  • 1 Februari - Jepang menguasai Pontianak.
  • 3 Februari - Jepang mengebom Surabaya, memulai penyerangan negara udara terhadap sasaran-sasaran di Jawa.
  • 4 Februari Pertempuran Selat Makassar (pertempuran laut sela Kalimantan dan Sulawesi): Angkatan Udara dan Laut Jepang memaksa Sekutu untuk mundur sampai ke Cilacap. Jepang maju sampai ke Sulawesi.
  • 6 Februari - Jepang mulai mengebom Palembang.
  • 8 Februari - Jepang mulai memainkan penyerangan negara utama atas Singapura.
  • 9 Februari - Jepang mengebom Batavia, Surabaya dan Malang.
  • 10 Februari - Jepang menguasai Makassar.
  • 13 Februari - Jepang mendaratkan pasukan parasut di Palembang, menguasai kota dan industri minyaknya yang berharga.
  • 15 Februari - Singapura jatuh; 130.000 pasukan di bawah komando Inggris ditawan sbg tawanan perang.
  • 18 Februari - Van Mook, di Australia, memohon agar pasukan Sekutu memainkan penyerangan negara. Bali didiami Jepang.
  • 19 Februari Pertempuran Selat Badung (pertempuran laut sela Bali dan Lombok): sebuah satuan kecil pasukan Jepang memukul mundur pasukan Belanda dan Australia. Jepang mendarat di Bali. Penyerangan negara udara pertama Jepang atas Darwin, Australia.
  • 20 Februari - Jepang mendarat di Timor dan tanggal 24 Februari tentara Jepang sudah menguasai Timor.
  • 23 Februari Revolusi melawan Belanda dimulai di Aceh dan Sumatera Utara, dengan dukungan Jepang.
    • Belanda memindahkan Soekarno ke Padang; Soekarno lolos dalam kekacauan sementara Belanda memainkan evakuasi.
    • Belanda mengevakuasi Sjahrir dan Hatta dari Banda lewat udara beberapa menit sebelum Jepang mulai mengebom pulau itu.
    • Jepang mengklaim Timor; pasukan-pasukan Australia terus memainkan perang gerilya.
  • 27 Februari

Pertempuran Laut Jawa: Dalam pertempuran di Laut Jawa dekat Surabaya yang berlangsung selama tujuh jam, Angkatan Laut Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika lolos ke Australia. Sekutu kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang hanya menderita kerusakan pada satu kapal perusaknya (Destroyer). Rear Admiral Karel Willem Frederik Marie Doorman, Komandan Angkatan Laut Hindia-Belanda, yang baru dua hari sebelumnya, tanggal 25 Februari 1942 ditunjuk menjadi Tactical Commander armada tentara Sekutu ABDACOM, tenggelam bersama kapal perang utamanya (flagship) De Ruyter.

  • 28 Februari

Tanggal 28 Februari 1942, Tentara Angkatan Darat ke-16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mendarat di tiga tempat di Jawa. Pertama yaitu pasukan Divisi ke-2 mendarat di Merak,Banten, kedua yaitu Resimen ke-230 di Eretan Wetan, dekat Indramayu dan yang ketiga yaitu Divisi ke-48 beserta Resimen ke-56 di Kragan. Ketiganya segera menggempur pertahanan tentara Belanda. Setelah menguasai Pangkalan Udara Kalijati (sekarang Lanud Suryadarma), Letnan Jenderal Imamura membikin markasnya di sana. Imamura memberikan ultimatum kepada Belanda, bahwa apabila tidak menyerah, maka tentara Jepang akan menghancurkan tentara Belanda.

Maret

Pada Maret 1942, pasukan-pasukan Sekutu di Jawa dituturkan oleh mata-mata bahwa suatu daya Jepang sejumlah 250.000 sedang mendekati Bandung, sementara kenyataannya dayanya hanya sepersepuluh jumlah itu. Informasi yang cela itu mungkin yaitu ronde dari argumen mengapa Sekutu menyerah di Jawa.

Belanda sesungguhnya memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-kamp penjara di Hindia Belanda, sebagian dari mereka sejak 1926, ke penjara-penjara di Australia ketika Jepang tiba.

  • 1 Maret - Pertempuran Selat Sunda: Pasukan invasi Jepang mendarat di Banten.
    • Pasukan invasi Jepang mendarat di sebelah barat Surabaya.
    • Penyerangan negara udara Jepang atas Medan.
  • 5 Maret - Penyerangan negara udara Jepang di Cilacap. Jepang masuk ke Batavia.
  • 7 Maret - Jepang menguasai Cilacap.
  • 7 Maret - Rangoon jatuh ke tangan Jepang.
  • 8 Maret - Jepang menguasai Surabaya.
  • 9 Maret - Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang

Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Paling tinggi Tentara India-Belanda datang ke Kalijati dan dimulai perundingan sela Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak Tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura menyatakan, bahwa Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan Jenderal ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian secara de facto dan de jure, seluruh wilayah bekas Hindia-Belanda sejak itu ada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan kepada seluruh tentara Hindia Belanda untuk juga menyerahkan diri kepada balatentara Kekaisaran Jepang.

Para penguasa yang berlainan, segera melarikan diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Letnan Gubernur Jenderal untuk Hindia Belanda ronde timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur Jawa Timur, melarikan diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di Bandung. Tentara KNIL yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan orang-orang Eropa berlainan dan juga warganegara Amerika Serikat, diinternir. Banyak juga warga sipil tersebut yang dipulangkan kembali ke Eropa.

Secara resmi Jepang sudah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika Panglima Paling tinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Subang. Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berfaedah sukses mendiami Indonesia. Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan balatentara Jepang dengan perasaan senang, perasaan gembira dan disambut berpihak kepada yang benar karena akan melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa Belanda.

  • 11 Maret - Perlawanan Aceh terlibat dalam pertempuran dengan Belanda yang sedang mengundurkan diri.
  • 12 Maret - Jepang mendarat di Sabang. Operasi-operasi di Aceh selesai sekitar 15 Maret.
  • 12 Maret - Jepang tiba di Medan.
  • 18 Maret - Jepang menguasai Padang.
  • 28 Maret - Pasukan Belanda terakhir di Sumatra menyerah di Kutatjane, di selatan Aceh.
    • Jepang melarang seluruh cara politik dan seluruh organisasi yang telah tersedia. Volksraad dihilangkan. Bendera merah-putih dilarang.
    • Angkatan Darat ke-16 Jepang menguasai Jawa; Angkatan Darat ke-25 di Sumatra (markas akbar di Bukittinggi); Angkatan Laut menguasai Indonesia timur (markas akbar di Makassar).

April

Pada April 1942, sekitar 200 tentara Sekutu yang sudah melarikan diri ke bukit-bukit di Jawa Timur dan terus bertempur, ditangkap oleh Jepang di bawah perintah Imamura. Mereka dikumpulkan dan dibawa masuk ke kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan kereta-kereta api terbuka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke ikan-ikan hiu, sementara sedang ada di dalam kandang-kandang bambu itu. Imamura dituturkan berbuat salah atas kekejaman ini oleh sebuah peradilan militer Australia setelah perang.

  • 7 April Tiga orang pegawai Radio Hindia Belanda dihukum mati karena memainkan lagu kebangsaan Belanda pada 18 Maret, setelah menyerahnya Belanda.
  • 7 April - Jepang menguasai Ternate.
    • Jepang mencoba untuk membentuk gerakan Tiga A; memulai kampanye propaganda.
    • ABDACOM dicerai-beraikan. Inggris dan Amerika membagi tanggung jawab perang: Inggris akan mencoba untuk menguasai kembali Malaya dan Sumatra serta Burma. Sisanya di Pasifik dan Indonesia menjadi tanggung jawab AS (yang memainkan pekerjaan sama dengan Australia).
  • 19 April - Jepang menguasai Hollandia (kini Jayapura).

Mei

  • 9 Mei - Jepang mendiami Lombok.
  • 13 Mei - Jepang mendiami Sumbawa.
  • 16 Mei - Jepang mendiami Sumba.

Juni

  • 17 Juni Pemerintah Belanda di pengungsian di London membentuk dewan konsultatif untuk urusan-urusan Hindia Belanda.

Juli

Pilihan satu-satunya yang dimiliki Soekarno dan Hatta yaitu pura-pura memainkan pekerjaan sama dengan Jepang. Tujuan hasilnya, sudah tentu, bukanlah untuk mendukung Jepang, melainkan untuk mendapatkan kemerdekaan untuk Indonesia. Belakangan, Belanda yang kembali akan mencoba untuk menuduh Soekarno sbg kolaborator Jepang guna mendapatkan dukungan Inggris dalam menghadapi republik Indonesia yang baru terbentuk.

Sjahrir memimpin gerakan di bawah tanah dari rumah kakak perempuannya di Cipanas, dekat Bogor. Informasi seringkali dan dengan diam-diam dibagikan Soekarno, yang mendapatkannya dari lingkaran dalam Jepang, dan Sjahrir.

  • Satuan sisa-sisa tentara KNIL dikirim ke Kai, Aru dan Kepualuan Tanimbar.
  • Jepang mengumpulkan Soekarno, Hatta, dan Sjahrir di Jakarta.
  • Soekarno, Hatta, Sjahrir berjumpa secara rahasia: Soekarno untuk mengumpulkan massa untuk kemerdekaan, Hatta untuk menangani hubungan-hubungan diplomatik, Sjahrir untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawah tanah.
  • Soekarno menerima tawaran Jepang untuk menjadi pemimpin pemerintah Indonesia, tetapi bertanggung jawab kepada militer Jepang.
  • 30 Juli - Jepang mendiami Kep. Kai dan Aru, setelah sejumlah perlawanan di Kai.
  • 31 Juli - Jepang menguasai Kep. Tanimbar sejumlah perlawanan oleh KNIL dan detasemen-detasemen Australia di Saumlaki.

Agustus, September, Oktober

  • 29 Agustus - Jepang mulai memindahkan sejumlah pasukan dari Sumatra dan Jawa ke Kep. Solomon.
  • September, orang-orang Muslim Indonesia menolak untuk memberi hormat kepada Kaisar Jepang di Tokyo. Peristiwa di Sukamanah, Singaparna Tasikmalaya-Jawa Barat bukti nyata penolakan tersebut. Haji Zaenal Mustafa mengangkat senjata kepada Jepang walaupun belakang sukses ditumpas dan dia dihukum mati di Ancol. Sbg penghormatan, nama Haji Zaenal Mustafa menjadi nama jalan terpenting di Tasikmalaya.
  • Oktober, Kemajuan militer Jepang di Pasifik terhenti; para komandan Jepang disuruh mengembangkan sentimen-sentimen pro-Jepang di wilayah-wilayah pendudukan.
  • 16 Oktober Tentara ke-16 Jepang mengirimkan pasukan-pasukan pengawal ke Lombok, Sumba dan Timor.

Pada mulanya, propaganda Jepang kedengaran seperti perbaikan dibandingkan dengan pemerintahan Belanda. Setelah itu, pasukan-pasukan Jepang mulai mencuri makanan dan menangkapi orang untuk menjadi pekerja paksa, sehngga pandangan bangsa Indonesia terhadap mereka mulai berbalik.

Militer Jepang membikin tiga kekeliruan akbar terhadap bangsa Indonesia:

  1. kerja paksa: banyak laki-laki Indonesia diambil dari tengah keluarga mereka dan dikirim sampai ke Burma untuk memainkan pekerjaan pembangunan dan banyak pekerjaan berat berlainannya dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk. Ribuan orang mati atau hilang.
  2. pengambilan paksa: tentara-tentara Jepang dengan paksa mengambil makanan, pakaian dan beragam pasokan berlainannya dari keluarga-keluarga Indonesia, tanpa memberikan ganti rugi. Hal ini menyebabkan kelaparan dan penderitaan semasa perang.
  3. perbudakan paksa terhadap perempuan: banyak perempuan Indonesia yang menjadi "wanita penghibur" untuk tentara-tentara Jepang.

Selain itu, Jepang menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp tahanan dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk, dan memperlakukan tahanan perang militer di Indonesia dalam kondisi yang buruk pula.

Namun, kejahatan-kejahatan perang di tempat yang sangat serius pada kenyataannya tidak seburuk dengan apa yang diterapkan di Tiongkok atau Korea pada masa yang sama. Sejumlah komandan, seperti misalnya Jen. Imamura di Jawa, secara terbuka dikritik di koran-koran Jepang karena terlalu lunak. Bahkan telah tersedia sejumlah perwira Jepang yang bersimpati dengan gagasan kemerdekaan Indonesia, dan yang bahkan memberikan dukungan mereka kepada tokoh-tokoh dan organisasi politik Indonesia, sampai kepada Soekarno sendiri.

November, Desember

  • November, Pemberontakan di Aceh diredam oleh Jepang.
  • Jenderal Imamura digantikan oleh Jenderal Harada.
  • 7 Desember - Ratu Wilhelmina dari kerajaan Belanda, di pengasingan berpidato menjanjikan perbaikan hubungan kembali dengan jajahan setelah perang selesai.
  • 27 Desember - Jepang buka kamp interniran pertama untuk perempuan Belanda di Ambarawa.

1943

  • Januari, Jepang menangkap Amir Sjarifuddin untuk mematahkan gerakan perlawanannya. Sjarifuddin dijatuhi hukuman mati, tetapi Soekarno mengintervensi dan membelanya atas nama pribadi. Kasus Amir Sjarifuddin ini cukup unik. Beliau seorang komunis namun menerima dana dari pemerintah Belanda untuk mendukung perlawanan terhadap Jepang.
  • 9 Februari - Jepang mengirim tambahan pasukan ke Tanimbar, Kepulauan Kai dan Irian Barat.
  • 10 Februari - Gerilyawan Australia ditarik dari Timor Portugis setelah setahun bertempur di dalam hutan.
  • 9 Maret - Jepang membentuk Putera (Pusat Tenaga Rakyat), sebuah sayap organisasi politik. Soekarno menjadi ketuanya, Hatta dan Ki Hadjar Dewantara salah satu bagiannya.
  • Jepang membentuk sayap militer lokal, dinamakan Heiho untuk menjadi unit reguler Jepang. Tentara Heiho dari Indonesia yaitu kombinasi sela sukarelawan dan milisi. Tentara Jepang membedakan perlakuan terhadap Heiho dan tentara Jepang.
  • Juli, Jepang menangkap sekitar 1000 pejuang di Kalimantan Selatan
  • 7 Juli - Perdana Menteri Jepang Tojo menjanjikan pemerintahan otonomi terbatas untuk Indonesia dalam pidatonya di Gambir.
  • 13 Agustus - Amerika melancarkan penyerangan negara bom dari Australi terhadap Balikpapan.
  • Jepang mulai mengambil alih perkebunan gula untuk menguasai produksi gula. Para manajer Eropa dikirim kamp interniran. Di sekitar saat ini, banyak Gereja Kristen Protestan didirikan oleh orang Indonesia setelah pendeta dan misionaris Belanda dikirim ke kamp interniran Jepang.
  • September, pemberontakan melawan Jepang sukses ditumpas di Kalimantan Selatan dan Barat.
  • 8 September - Perintah dari Markas Akbar Militer Jepang di Saigon untuk membentuk "Giyugun" (angkatan bersenjata lokal) di sepanjang Asia Tenggara. Pada kesudahan peperangan, sekitar dua juta orang Indonesia sudah direkrut untuk menjadi Giyugun atau menjadi Heiho. Jepang merasa perlu merekrut orang lokal untuk pertahanan, karena tentara Jepang terus ditarik untuk perang dengan Sekutu di Pasifik.
  • 3 Oktober - Jepang membentuk Giyugun di Sumatra dan Jawa. Pasukan di Jawa dinamakan PETA (Pembela Tanah Air). Banyak tokoh yang tergabung dalam PETA, termasuk Soedirman dan Soeharto. Aktivis kemerdekaan menganggap pelatihan militer tidak begitu mendukung daya Jepang dibanding persiapan untuk probabilitas kemerdekaan. Pada pertengahan 1945, telah tersedia 120.000 pejuang tergabung dalam PETA. Kumpulan ini yang belakang akan membentuk inti Angkatan Bersenjata Indonesia.
  • 24 Oktober, payung organisasi MIAI berganti nama menjadi Masyumi (Majelis Syurah Muslimin Indonesia).
  • Jepang mulai melancarkan kerja paksa terhadap masyarakat desa (romusha), ribuan orang mati dan hilang. Jepang mulai menjarah beras.
  • Brigade Angkatan Laut Belanda di pengasingan mulai pelatihan pada Camp Lejeune, North Carolina, dengan tujuan kesudahan menguasai kembali Hindia Belanda.
  • 3 November - Hatta berpidato menghimbau orang Indonesia untuk bergabung dengan PETA.
  • 10 November - Soekarno, Hatta, dan Kyai Bagus Hadikusumo berangkat ke Tokyo untuk berjumpa dengan Kaisar Jepang. Ini yaitu pertama kali Soekarno berkunjung ke luar negeri.
  • Desember, Barisan Hizbullah diproduksi oleh Jepang, sebuah angkatan perang pemuda Muslim yang bertalian dengan Masyumi.

1944

  • Januari, Putera digantikan oleh Jawa Hokokai. Soekarno menjadi pemimpinnya.
  • 19 April - Sekutu menjatuhkan bom di Sabang, Aceh.
  • 22 April - Sekutu menguasai Hollandia (sekarang Jayapura).
  • 9 Mei - Komandan Jepang memutuskan meninggalkan Irian Barat.
  • 17 Mei - Penyerangan negara udara Sekutu di Surabaya.
  • 21 Mei - Tentara Amerika mendarat di Biak.
  • 4 Juni - Jepang melancarkan penyerangan negara balik ke Biak.
  • Agustus, Barisan Pelopor yang diproduksi oleh sayap pemuda Jawa Hokokai (setelah kemerdekaan berganti nama menjadi Barisan Benteng).
  • 11 Agustus - Penyerangan negara udara Sekutu di Palembang.
  • 28 Agustus - Ambon luluh lantak dampak penyerangan negara udara Sekutu.
  • 8 September - Jenderal Koiso menjanjikan Indonesia akan merdeka dalam saat yang tidak lama lagi.
  • 8 September - tentara Amerika sukses mengusir Jepang dari Biak.
  • 15 September - Sekutu mendarat di Morotai. Otoritas Jepang mulai mengorganisir dewan regional (dengan kekuasaan sbg penasehat saja).
  • Oktober, tentara Australia mulai melancarkan penyerangan negara bom ke Balikpapan. Jepang mengorganisir sebuah Dewan Penasehat Pusat, serupa dengan Volksraad, namun tanpa kekuasaan legislatif.
  • November, Gubernur Militer Kumashaki Harada digantikan oleh Shigeichi Yamamoto. Pakubuwono XII menjadi Susuhunan Surakarta.

1945

Golongan yang tidak setuju dengan bantuan Jepang dalam meraih kemerdekaan adalah
Makam Kalibanteng, tempat dimakamkannya banyak warga sipil Belanda yang meninggal di kamp interniran Jepang.

Januari-April

  • 14 Februari - tentara Peta di Blitar menyerang gudang senjata Jepang.
  • 1 Maret - Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), sebuah komite untuk menyiapkan Kemerdekaan Indonesia, diumumkan pembentukannya oleh Jepang. Anggota-anggotanya ditengahnya Soekarno, Hatta, Wahid Hasyim, dan lain-lain. Pemimpinnya yaitu Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
  • April, Admiral Maeda, pimpinan intelijen Angkatan Laut di Indonesia, mendukung perjalanan pidato keliling Soekarno dan Hatta ke Makassar.
  • 30 April - Tentara Australia dan Belanda mendarat di Tarakan.

Mei

  • 3 Mei - Gerilyawan Aceh menyerang pos Jepang di Pandrah, sukses membunuh seluruh tentara Jepang.
  • 29 Mei - Diselenggarakan sidang pertama BPUPKI yang berlangsung sampai 1 Juni. Soepomo berpidato tentang integrasi nasional dan melawan individualisme perorangan. Muhammad Yamin mengusulkan bahwa negara baru tersebut juga sekaligus mengklaim Sarawak, Sabah, Malaya, Timor Portugis, dan seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang. Yamin juga menyarankan bahwa Indonesia baru harus mengabaikan hukum internasional dan mendeklarasikan seluruh area samudra sela pulau-pulau sbg perairan teritorial. Kontroversi terus berlangsung di sela peserta sidang BPUPKI mengenai aturan Islam dalam Indonesia yang baru.

Juni

  • Maeda mendukung perjalanan Soekarno dan Hatta ke Bali dan Banjarmasin untuk berpidato.
  • 1 Juni - Soekarno menjelaskan tentang doktrin "Pancasila" di depan BPUPKI.
  • 10 Juni - Tentara Australia mendarat di Brunei, tentara Belanda mendarat di Sumatera Utara.
  • 22 Juni - Sebuah komisi khusus dipimpin Soekarno diproduksi untuk memecahkan perselisihan atas peran Islam dalam Republik yang baru, dan setuju dengan menghadiahkan bahasa kompromi, yang belakang dikenal sbg Piagam Jakarta. Bahasa kompromi ini menyebutkan bahwa hanya yang beragama Islam yang diwajibkan untuk mengikuti Hukum Islam.
  • 24 Juni - Tentara Sekutu mendarat di Halmahera.

Juli

  • Militer Jepang menyelenggarakan pertemuan di Singapura. Merencanakan pengalihan kekuasaan Indonesia kepada pimpinan pejuang kemerdekaan Indonesia.
  • 1 Juli - Tentara Australia menguasai Balikpapan, pesawat Amerika menjatuhkan bom di Watampone.
  • 8 Juli - Sekolah Tinggi Islam didirikan di Jakarta (sekarang menjadi Universitas Islam Indonesia (UII)) yang berpusat di Yogyakarta seiring perpindahan ibukota Indonesia ke Yogyakarta saat Penyerangan negara Militer Belanda ke-II)
  • 10 Juli-17 Juli - Diselenggarakan sidang kedua BPUPKI untuk membicarakan rancangan undang-undang dasar untuk Indonesia. Hatta memainkan kritik terhadap pernyataan Yamin, dan menyarankan Irian Barat sebaiknya tidak dibawa masuk ke dalam Indonesia. Soekarno mendukung Yamin. Haji Agus Salim menyarankan agar rakyat yang ada di bawah bekas kekuasaan Inggris dan Portugis mampu menentukan apakan akan bergabung dengan Indonesia atau tidak. Mayoritas bagian menentukan bahwa Indonesia harus memasukkan Malaya, Sarawak, Sabah dan Timor Portugis, seluruh wilayah Hindia-Belanda sebelum perang.
  • 11 Juli - Amerika melancarkan penyerangan negara udara di Sabang.

Periode menjelang Kemerdekaan RI

  • Pada 6 Agustus 1945, 2 bom atom dijatuhkan ke dua kota di Jepang, Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat. Ini menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.
  • 7 Agustus - BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
  • Pada 9 Agustus 1945 Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk berjumpa Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.
  • Sementara itu, di Indonesia, Sutan Syahrir sudah mendengar berita lewat radio pada tanggal 10 Agustus 1945, bahwa Jepang sudah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bangun-bangun kemerdekaan yang diberikan sbg hadiah Jepang. Saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air pada tanggal 14 Agustus 1945, Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang sudah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu mampu menimbulkan pertumpahan darah yang akbar, dan mampu mengakibatkan sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.
  • 15 Agustus - Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang sedang berkuasa di Indonesia karena Jepang sudah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda.
  • Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945 mereka menculik Soekarno dan Hatta, dan membawanya ke Rengasdengklok, yang belakang terkenal sbg peristiwa Rengasdengklok. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang sudah menyerah dan para pejuang sudah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, berjumpa dengan Jenderal Moichiro Yamamoto dan bermalam di kediaman Admiral Muda Maeda Tadashi. Dari komunikasi sela Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang sudah menyerah kepada Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan.

  • Mengetahui bahwa proklamasi tanpa pertumbahan darah sudah tidak mungkin lagi, Soekarno, Hatta dan bagian PPKI berlainannya malam itu juga rapat dan menyiapkan teks Proklamasi yang belakang dibacakan pada pagi hari tanggal 17 Agustus 1945.

Tentara Pembela Tanah Air, kumpulan muda radikal, dan rakyat Jakarta mengorganisasi pertahanan di kediaman Soekarno. Selebaran belakang dibagi-bagikan telah tersedia isinya tentang pengumuman proklamasi kemerdekaan. Adam Malik juga mengirim pesan singkat pengumuman Proklamasi ke luar negeri.

Pasca-Kemerdekaan

Golongan yang tidak setuju dengan bantuan Jepang dalam meraih kemerdekaan adalah
Rapat kedua KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir pada tanggal 25-26 November 1945

18 Agustus - PPKI membentuk sebuah pemerintahan sementara dengan Soekarno sbg Presiden dan Hatta sbg Wakil Presiden. Piagam Jakarta yang memasukkan kata "Islam" di dalam sila Pancasila, dihilangkan dari mukadimah konstitusi yang baru.

Republik Indonesia yang baru lahir ini terdiri 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil.

Pada 22 Agustus Jepang mengumumkan mereka menyerah di depan umum di Jakarta. Jepang melucuti senjata mereka dan menghentikan PETA Dan Heiho. Banyak bagian kumpulan ini yang belum mendengar tentang kemerdekaan.

23 Agustus - Soekarno mengirimkan pesan radio pertama ke seluruh negeri Indonesia. Badan Keamanan Rakyat, angkatan bersenjata Indonesia yang pertama mulai diproduksi dari bekas bagian PETA dan Heiho. Beberapa hari sebelumnya, beberapa batalion PETA sudah diberitahu untuk menghentikan diri.

29 Agustus - Rancangan konstitusi bentukan PPKI yang sudah diumumkan pada 18 Agustus, dikuatkan sbg UUD 45. Soekarno dan Hatta secara resmi dibawa ke atas menjadi Presiden dan Wakil Presiden. PPKI belakang berganti nama menjadi KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). KNIP ini yaitu lembaga sementara yang bertugas sampai pemilu dilaksanakan. Pemerintahan Republik Indonesia yang baru, Kabinet Presidensial, mulai bertugas pada 31 Agustus.

Sekutu

Sesuai dengan perjanjian Wina pada tahun 1942, bahwa negara-negara sekutu bersepakat untuk mengembalikan wilayah-wilayah yang kini didiami Jepang pada pemilik koloninya masing-masing bila Jepang sukses ditolak dari kawasan pendudukannya.

Menurut Sekutu sbg pihak yang memenangkan Perang Alam II, Lord Mountbatten sbg Komandan Paling tinggi Sekutu di Asia Tenggara yaitu orang yang diserahi tanggung jawab kekuasaan atas Sumatra dan Jawa. Tentara Australia diberi tanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia ronde Timur.

Pada 23 Agustus 1945 tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh.

15 September 1945, tentara sekutu tiba di Jakarta, beliau ditemani Dr Charles van der Plas, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr Hubertus J van Mook.

Dampak Pendudukan Jepang Dalam Beragam Bidang Kehidupan Bangsa Indonesia

Bidang Politik

Kebijakan pertama yang diterapkan Dai Nippon (大日本?)(pemerintah militer Jepang) yaitu melarang seluruh rapat dan cara politik. Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan peraturan yang menghentikan seluruh organisasi politik dan seluruh bangun-bangun perkumpulan. Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengemudikan seluruh organisasi nasional.

Selain itu, Jepangpun memainkan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:

  • Menganggap Jepang sbg saudara tua bangsa Asia (Hakko Ichiu)
  • Melancarkan semboyan 3A (Jepang pemimpin, Jepang cahaya dan Jepang pelindung Asia)
  • Melancarkan simpati lewat pendidikan hadir bangun-bangun beasiswa pelajar.
  • Menarik simpati umat Islam untuk pergi Haji
  • Menarik simpati organisasi Islam MIAI.
  • Melancarkan politik dumping
  • Mengajak untuk bergabung tokoh-tokoh perjuangan Nasional seperti: Ir. Soekarno, Drs. M. Hatta serta Sutan Syahrir, dengan cara melepaskan tokoh tersebut dari penahanan Belanda.

Selain propaganda, Jepang juga memainkan beragam sikap yang dibuat nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:

  • Putera (Pusat Tenaga Rakyat) dengan tujuan membujuk kaum Nasionalis sekuler dan intelektual agar menyerahkan tenaga dan muslihatnya untuk mengabdi kepada Jepang.
  • Jawa Hokokai (Himpunan kebaktian Jawa) yaitu organisasi sentral dan terdiri dari beragam jenis profesi (dokter, pendidik, kebaktian wanita pusat dan perusahaan).

Pelaksanaan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan perang). Sistem ini diterapkan di setiap wilayah ekonomi. Contoh Jawa menjadi 17 kawasan, Sumatera 3 kawasan, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Angkatan Laut) 3 kawasan. Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang di Kalijati maka seluruh kawasan Hindia Belanda menjadi 3 kawasan pemerintahan militer:

  • Kawasan ronde tengan meliputi Jawa dan Madura dikuasai oleh tentara keenambelas denagn kantor pusat di Batavia (Jakarta).
  • Kawasan ronde Barat meliputi Sumatera dengan kantor pusat di Bukittinggi dikuasai oleh tentara keduapuluhlima.
  • Kawasan ronde Timur meliputi Kalimantan, Sulawesi, Nusantara, Maluku dan Irian Jaya dibawah kekuasaan armada selatan kedua dengan pusatnya di Makassar.

Selain kebijakan politik di atas, pemerintah Militer Jepang juga memainkan perubahan dalam birokrasi pemerintahan, ditengahnya yaitu pembentukan organisasi pemerintahan di tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan Cou Sang In/dewan penasehat. Untuk mempermudah pengawasan diproduksi tiga pemerintahan militer yakni:

  • Pembentukan Angkatan Darat/Gunseibu, membawahi Jawa dan Madura dengan Batavia sbg pusat dan dikenal dengan tentara ke enam belas dipimpin oleh Hitoshi Imamura.
  • Pembentukan Angkatan Darat/Rikuyun, yang membawahi Sumatera dengan pusat Bukit Tinggi (Sumatera Barat) yang dikenal dengan tentara ke dua puluh lima dipimpin oleh Jendral Tanabe.
  • Pembentukan Angkatan Laut/Kaigun, yang membawahi Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Irian dengan pusatnya Ujung Pandang (Makasar) yang dikenal dengan Armada Selatan ke dua dengan nama Minseifu dipimpin Admiral Maeda.

Untuk posisi pemerintahan militer sementara khusus Asia Tenggara berpusat di Dalat/Vietnam.

Bidang Ekonomi dan Sosial

Pada kedua bidang ini, Anda akan menemukan bagaimana praktek eksploitasi ekonomi dan sosial yang diterapkan Jepang terhadap bangsa Indonesia dan Anda bisa membandingkan dampak ekonomi dan sosial dengan dampak politis dan birokrasi. Hal-hal yang diberlakukan dalam sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang yaitu sbg berikut:

  • Cara ekonomi diarahkan untuk kebutuhan perang maka seluruh potensi sumber daya lingkungan kehidupan dan bahan mentah dipergunakan untuk industri yang mendukung mesin perang. Jepang menyita seluruh hasil perkebunan, pabrik, Bank dan perusahaan penting. Banyak lahan pertanian yang terbengkelai dampak titik berat kebijakan difokuskan pada ekonomi dan industri perang. Kondisi tersebut menyebabkan produksi pangan menurun dan kelaparan serta kemiskinan meningkat drastis.
  • Jepang menerapkan sistem pengawasan ekonomi secara ketat dengan sanksi pelanggaran yang sangat berat. Pengawasan tersebut diterapkan pada penggunaan dan peredaran sisa-sisa persediaan barang. Pengendalian harga untuk mencegah meningkatnya harga barang. Pengawasan perkebunan teh, kopi, karet, tebu dan sekaligus memonopoli penjualannya. Pembatasan teh, kopi dan tembakau, karena tidak langsung berkaitan dengan kebutuhan perang. Monopoli tebu dan gula, pemaksaan menanam pohon jarak dan kapas pada lahan pertanian dan perkebunan merusak tanah.
  • Menerapkan sistem ekonomi perang dan sistem autarki (memenuhi kebutuhan kawasan sendiri dan menunjang cara perang). Konsekuensinya tugas rakyat beserta seluruh kekayaan dikorbankan untuk kebutuhan perang. Hal ini jelas amat menyengsarakan rakyat berpihak kepada yang benar fisik maupun material.

Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang menyelenggarakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar-besaran melewati Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah. Dampak dari kondisi tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya. Sistem ini menyebabkan kehidupan rakyat semakin sulit, gairah kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah, penyakit mewabah melanda nyaris di setiap desa di pulau Jawa salah satunya: Wonosobo (Jateng) angka kematian 53,7% dan untuk Purworejo (Jateng) angka kematian sampai 224,7%. Bisa Anda bayangkan bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia pada masa Jepang (bahkan rakyat dipaksa makan makanan binatang seperti keladi gatal, bekicot, umbi-umbian).

Bidang Kehidupan Militer

Pada bidang militer ini, Anda akan memahami bahwa badan-badan militer yang diproduksi Jepang semata-mata karena kondisi militer Jepang yang semakin terdesak dalam perang Pasifik.

Memasuki tahun kedua pendudukannya (1943), Jepang semakin intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di ronde militer. Hal ini disebabkan karena situasi di area pertempuran (Asia Pasifik) semakin menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan sekitar Laut Karang (Agustus 42 Februari 1943). Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnya Guadalacanal yang yaitu basis daya Jepang di Pasifik (Agustus 1943).

Situasi di atas membikin Jepang memainkan konsolidasi daya dengan menghimpun daya dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sbg tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam pertempuran menghadapi Sekutu.

Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia

Masa Pendudukan Jepang di Indonesia yaitu masa yang sangat berpengaruh untuk perkembangan Indonesia, selain itu nyaris tidak telah tersedianya tantangan yang berfaedah kepada Belanda sebelumnya. Dalam masanya yang singkat itu, Jepang membawa dampak yang positif dan juga membawa dampak yang negatif untuk bangsa Indonesia pada umumnya. Pada umumnya kebanyakan beranggapan masa pendudukan Jepang yaitu masa-masa yang kelam dan penuh penderitaan. Akan tetapi tidak seluruhnya itu ada, telah tersedia beberapa kebijakan pemerintah pendudukan Jepang yang memberikan dampak positif, terutama dalam pembentukan nasionalisme Indonesia dan pelatihan militer untuk pemuda Indonesia.

Dampak Positif Pendudukan Jepang

Tidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya Jepang mendiami Indonesia. Telah tersedia pun dampak positif yang mampu dihadirkan sela lain:

  • Diperbolehkannya bahasa Indonesia untuk menjadi bahasa komunikasi nasional dan menyebabkan bahasa Indonesia mengukuhkan diri sbg bahasa nasional.
  • Jepang mendukung semangat anti-Belanda, sehingga mau tak mau ikut mendukung semangat nasionalisme Indonesia. Ditengahnya menolak pengaruh-pengaruh Belanda, misalnya perubahan nama Batavia menjadi Jakarta.
  • Untuk mendapatkan dukungan rakyat Indonesia, Jepang mendekati pemimpin nasional Indonesia seperti Sukarno dengan hasrat agar Sukarno mau membantu Jepang memobilisasi rakyat Indonesia. Pengakuan Jepang ini mengukuhkan posisi para pemimpin nasional Indonesia dan memberikan mereka kesempatan memimpin rakyatnya.
  • Dalam ronde ekonomi didirikannya kumyai yaitu koperasi yang hadir tujuan untuk kebutuhan bersama.
  • Membangun sekolah-sekolah seperti SD 6 tahun, SMP 9 tahun, dan SLTA
  • Pembentukan strata warga sampai tingkat paling bawah yaitu rukun tetangga (RT) atau Tonarigumi
  • Diperkenalkan suatu sistem baru untuk pertanian yaitu line system (sistem pengaturan bercocok tanam secara efisien) yang hadir tujuan untuk meningkatkan produksi pangan.
  • Diproduksinya BPUPKI dan PPKI untuk menyiapkan kemerdekaan Indonesia. Dari sini muncullah ide Pancasila.
  • Jepang dengan terprogram melatih dan mempersenjatai pemuda-pemuda Indonesia demi kebutuhan Jepang pada awal mulanya. Namun oleh pemuda hal ini menjadi modal untuk bertempur yang dikemudian hari dipergunakan untuk menghadapi kembalinya pemerintah kolonial Belanda.
  • Dalam pendidikan dikenalkannya sistem Nipon-sentris dan diperkenalkannya cara upacara dalam sekolah.

Dampak Negatif Pendudukan Jepang

Selain dampak positifnya tadi diatas, Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa sela lain:

  • Penghapusan seluruh organisasi politik dan pranata sosial warisan Hindia Belanda yang sebenarnya banyak ditengahnya yang telah tersedia gunanya untuk kemajuan ilmu ilmu, sosial, ekonomi, dan kesejahteraan warga.
  • Romusha, mobilisasi rakyat Indonesia (terutama warga Jawa) untuk kerja paksa dalam kondisi yang tidak manusiawi.
  • Penghimpunan segala sumber daya seperti sandang, pangan, logam, dan minyak demi kebutuhan perang. Dampaknya beras dan beragam bahan pangan petani dirampas Jepang sehingga banyak rakyat yang menderita kelaparan.
  • Krisis ekonomi yang sangat parah. Hal ini karena dicetaknnya uang pendudukan secara besar-besaran sehingga menyebabkan terjadinya inflasi.
  • Kebijakan self sufficiency (kawasan mandiri) yang menyebabkan terputusnya hubungan ekonomi antar kawasan.
  • Kebijakan fasis pemerintah militer Jepang yang menyebar polisi khusus dan intelijen di kalangan rakyat sehingga menimbulkan ketakutan. Pemerintah Jepang tidak terikat melanggar hak asasi manusia dengan menginterogasi, menangkap, bahkan menghukum mati siapa saja yang dicurigai atau dituduh sbg mata-mata atau anti-Jepang tanpa babak pegadilan.
  • Pembatasan pers sehingga tidak telah tersedia pers yang independen, seluruhnya dibawah pengawasan Jepang.
  • Terjadinya kekacauan situasi dan kondisi keamanan yang parah seperti maraknya perampokan, pemerkosaan dan lain-lain.
  • Pelarangan terhadap buku-buku berbahasa Belanda dan Inggris yang menyebabkan pendidikan yang semakin tinggi terasa mustahil.
  • Banyak guru-guru yang dipekerjakan sbg pejabat-pejabat pada masa itu yang menyebabkan kemunduran standar pendidikan secara tajam.

Referensi

Tautan luar

  • (Inggris) Sidang dengan Bung Karno @ YouTube.com
  • (Jepang) The Heroes of Indonesia @ YouTube.com
  • (Jepang) Japanese Samurai in Indonesia @ YouTube.com


Sumber :
informasi.web.id, p2k.ptkpt.net, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya.