Golongan yang tidak setuju dengan bantuan Jepang dalam meraih kemerdekaan adalah
Sejarah Nusantara (1942-1945)Artikel ini ronde dari seri
Sejarah IndonesiaLihat pula: Garis saat sejarah Indonesia Sejarah Nusantara PrasejarahKerajaan Hindu-BuddhaKutai (abad ke-4)Tarumanagara (358669)Sriwijaya (abad ke-7 sampai ke-11)Sailendra (abad ke-8 sampai ke-9)Kerajaan Medang (7521045)Kerajaan Sunda (9321579)Kediri (10451221)Dharmasraya (abad ke-12 sampai ke-14)Singhasari (12221292)Majapahit (12931500)Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15)Kerajaan IslamKesultanan Samudera Pasai (1267-1521)Kesultanan Ternate (1257sekarang)Kerajaan Pagaruyung (1500-1825)Kesultanan Malaka (14001511)Kerajaan Inderapura (1500-1792)Kesultanan Demak (14751548)Kesultanan Aceh (14961903)Kesultanan Banten (15271813)Kesultanan Cirebon (1552 - 1677)Kesultanan Mataram (15881681)Kesultanan Siak (1723-1945)Kerajaan KristenKerajaan Larantuka (1600-1904)Kolonialisme bangsa EropaPortugis (15121850)VOC (1602-1800)Belanda (18001942)Kemunculan IndonesiaKebangkitan Nasional (1899-1942)Pendudukan Jepang (19421945)Revolusi nasional (19451950)Indonesia MerdekaOrde Lama (19501959)Demokrasi Terpimpin (19591966)Orde Baru (19661998)Era Reformasi (1998sekarang) Masa pendudukan Jepang di Indonesia dimulai pada tahun 1942 dan habis pada tanggal 17 Agustus 1945 seiring dengan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Show
Pada Mei 1940, awal Perang Alam II, Belanda didiami oleh Nazi Jerman. Hindia-Belanda mengumumkan kondisi siaga dan di Juli mengalihkan ekspor untuk Jepang ke Amerika Serikat dan Inggris. Negosiasi dengan Jepang yang hadir tujuan untuk mengamankan persediaan bahan bakar pesawat gagal di Juni 1941, dan Jepang memulai penaklukan Asia Tenggara di bulan Desember tahun itu. Di bulan yang sama, faksi dari Sumatra menerima bantuan Jepang untuk menyelenggarakan revolusi terhadap pemerintahan Belanda. Pasukan Belanda yang terakhir dikalahkan Jepang pada Maret 1942. Pada Juli 1942, Soekarno menerima tawaran Jepang untuk menyelenggarakan kampanye publik dan membentuk pemerintahan yang juga mampu memberikan jawaban terhadap kebutuhan militer Jepang. Soekarno, Mohammad Hatta, dan para Kyai didekorasi oleh Kaisar Jepang pada tahun 1943. Tetapi, pengalaman dari penguasaan Jepang di Indonesia sangat bervariasi, tergantung di mana seseorang hidup dan status sosial orang tersebut. Untuk yang tinggal di kawasan yang dianggap penting dalam peperangan, mereka mengalami siksaan, terlibat perbudakan seks, penahanan sembarang dan hukuman mati, dan kejahatan perang berlainannya. Orang Belanda dan campuran Indonesia-Belanda yaitu target sasaran dalam penguasaan Jepang. Jepang membentuk persiapan kemerdekaan yaitu BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau 独立準備調査会 (Dokuritsu junbi chōsa-kai?) dalam bahasa Jepang. Badan ini bertugas membentuk persiapan-persiapan pra-kemerdekaan dan membikin dasar negara dan digantikan oleh PPKI yang bertugas menyiapkan kemerdekaan. Daftar pokok
Latar BalikBulan Oktober 1941, Jenderal Hideki Tojo menggantikan Konoe Fumimaro sbg Perdana Menteri Jepang. Sebenarnya, sampai kesudahan tahun 1940, pimpinan militer Jepang tidak menghendaki melawan beberapa negara sekaligus, namun sejak pertengahan tahun 1941 mereka melihat, bahwa Amerika Serikat, Inggris dan Belanda harus dihadapi sekaligus, apabila mereka mau menguasai sumber daya lingkungan kehidupan di Asia Tenggara. Lebih-lebih setelah Amerika melancarkan embargo minyak bumi, yang sangat mereka butuhkan, berpihak kepada yang benar untuk industri di Jepang, maupun untuk kepentingan perang. Admiral Isoroku Yamamoto, Panglima Angkatan Laut Jepang, mengembangkan strategi perang yang sangat berani, yaitu mengerahkan seluruh daya armadanya untuk dua operasi akbar. Seluruh potensi Angkatan Laut Jepang mencakup 6 kapal induk (pengangkut pesawat tempur), 10 kapal perang, 18 kapal penjelajah berat, 20 kapal penjelajah ringan, 4 kapal pengangkut perlengkapan, 112 kapal perusak, 65 kapal selam serta 2.274 pesawat tempur. Daya pertama, yaitu 6 kapal induk, 2 kapal perang, 11 kapal perusak serta semakin dari 1.400 pesawat tempur, tanggal 7 Desember 1941, akan menyerang secara mendadak basis Armada Pasifik Amerika Serikat di Pearl Harbor di kepulauan Hawaii. Sedangkan daya kedua, sisa daya Angkatan Laut yang mereka miliki, mendukung Angkatan Darat dalam Operasi Selatan, yaitu penyerangan atas Filipina dan Malaya/Singapura, yang akan dilanjutkan ke Jawa. Daya yang dikerahkan ke Asia Tenggara yaitu 11 Divisi Infantri yang didukung oleh 7 resimen tank serta 795 pesawat tempur. Seluruh operasi direncanakan selesai dalam 150 hari. Admiral Chuichi Nagumo memimpin armada yang ditugaskan menyerang Pearl Harbor. Hari minggu pagi tanggal 7 Desember 1941, 360 pesawat terbang yang terdiri dari pembom pembawa torpedo serta sejumlah pesawat tempur diberangkatkan dalam dua gelombang. Pengeboman Pearl Harbor ini sukses menenggelamkan dua kapal perang akbar serta merusak 6 kapal perang berlainan. Selain itu pemboman Jepang tesebut juga menghancurkan 180 pesawat tempur Amerika. Semakin dari 2.330 serdadu Amerika tewas dan semakin dari 1.140 berlainannya luka-luka. Namun tiga kapal induk Amerika selamat, karena pada saat itu tidak ada di Pearl Harbor. Tanggal 8 Desember 1941, Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang. Perang Pasifik ini berpengaruh akbar terhadap gerakan kemerdekaan negara-negara di Asia Timur, termasuk Indonesia. Tujuan Jepang menyerang dan mendiami Hindia-Belanda yaitu untuk menguasai sumber-sumber lingkungan kehidupan, terutama minyak bumi, guna mendukung potensi perang Jepang serta mendukung industrinya. Jawa dirancang sbg pusat penyediaan untuk seluruh operasi militer di Asia Tenggara, dan Sumatera sbg sumber minyak utama. Organisasi yang diprakarsai oleh Jepang
Sosial Norma budaya istiadatSistem Stratifikasi Sosial pada Zaman JepangSistem stratifikasi sosial pada zaman Jepang menaruh golongan bumiputera di atas golongan Eropa maupun golongan Timur Asing, kecuali Jepang. Hal ini disebabkan oleh Jepang mau yang mengambil hati rakyat Indonesia untuk membantu mereka dalam perang Asia Timur Raya. Sistem Stratifikasi Sosial pada Zaman Industri ModernSaat ini, industrialisasi modern tentu membawa dampak yang jauh semakin lapang daripada industrialisasi pada masa Kolonial Belanda. Di perkotaan, terdapat pergeseran struktur pekerjaan dan angkatan kerja. Misalnya, sekarang muncul jenis-jenis pekerjaan baru yang dahulu tidak telah tersedia, yaitu budi pekerti yang berguna konsultan, advokasi, dan lembaga bantuan hukum. Angkatan kerja juga mengalami pergeseran, terutama dalam hal gender. Dahulu, tenaga kerja sangat dimonopoli kaum laki-laki. Namun saat ini, kaum perempuan sudah memerankan di segala ronde pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut, penentuan kelas sosial tidak lagi hanya ditentukan oleh bidang ekonomi semata, tetapi juga ditentukan oleh bidang berlainan, seperti faktor kelangkaan dan profesionalitas seseorang. Hal ini disebabkan oleh warga industri yang memang sangat mengahrgai kreativitas yang mampu memberi nilai tambah dalam pekerjaan. Akibatnya, orang yang berpendidikan tinggi sangat dihargai oleh warga industri. Sebaliknya, orang yang berpendidikan rendah diletakkan pada strata bawah. Perlawanan rakyat terhadap JepangPeristiwa Cot Plieng, Aceh 10 November 1942Pemberontakan dipimpin seorang ulama muda Tengku Abdul Jalil, guru mengaji di Cot Plieng, Lhokseumawe. Usaha Jepang untuk membujuk sang ulama tidak sukses, sehingga Jepang memainkan penyerangan negara mendadak di pagi buta sewaktu rakyat sedang menerapkan salat Subuh. Dengan persenjataan sederhana/seadanya rakyat berupaya menahan penyerangan negara dan sukses memukul mundur pasukan Jepang untuk kembali ke Lhokseumawe. Begitu juga dengan penyerangan negara kedua, sukses digagalkan oleh rakyat. Baru pada penyerangan negara terakhir (ketiga) Jepang sukses membakar masjid sementara pemimpin pemberontakan (Teuku Abdul Jalil) sukses meloloskan diri dari kepungan musuh, namun hasilnya tertembak saat sedang salat. Peristiwa SingaparnaPerlawanan fisik ini terjadi di pesantren Sukamanah Singaparna Tasikmalaya, Jawa Barat di bawah pimpinan KH. Zainal Mustafa, tahun 1943. Dia menolak dengan tegas ajaran yang berbau Jepang, khususnya kewajiban untuk memainkan Seikerei setiap pagi, yaitu memberi penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah matahari terbit. Kewajiban Seikerei ini jelas menyinggung perasaan umat Islam Indonesia karena termasuk budi pekerti syirik/menyekutukan Tuhan. Selain itu beliaupun tidak tahan melihat penderitaan rakyat dampak tanam paksa. Saat utusan Jepang akan menangkap, KH. Zainal Mustafa sudah menyiapkan para santrinya yang sudah dibekali ilmu beladiri untuk mengepung dan mengeroyok tentara Jepang, yang hasilnya mundur ke Tasikmalaya.Jepang memutuskan untuk menggunakan kekerasan sbg upaya untuk mengakhiri pembangkangan ulama tersebut. Pada tanggal 25 Februari 1944, terjadilah pertempuran sengit sela rakyat dengan pasukan Jepang setelah salat Jumat. Walaupun beragam upaya perlawanan sudah diterapkan, namun KH. Zainal Mustafa sukses juga ditangkap dan dibawa ke Tasikmalaya belakang dibawa ke Jakarta untuk menerima hukuman mati dan dimakamkan di Ancol.Peristiwa Indramayu, April 1944Peristiwa Indramayu terjadi bulan April 1944 disebabkan telah tersedianya pemaksaan kewajiban menyetorkan sebagian hasil padi dan pelaksanaan kerja rodi/kerja paksa/Romusha yang sudah mengakibatkan penderitaan rakyat yang berkepanjangan. Pemberontakan ini dipimpin oleh Haji Madriyan dan kawan-kawan di desa Karang Ampel, Sindang, Kabupaten Indramayu.Pasukan Jepang sengaja berperan kejam terhadap rakyat di kedua wilayah (Lohbener dan Sindang) agar kawasan berlainan tidak ikut memberontak setelah mengetahi kekejaman yang diterapkan pada setiap pemberontakan.Pemberontakan Teuku HamidTeuku Hamid yaitu seorang perwira Giyugun, bersama dengan satu pleton pasukannya melarikan diri ke hutan untuk memainkan perlawanan. Ini terjadi pada bulan November 1944. Menghadapi kondisi tersebut, pemerintah Jepang memainkan ancaman akan membunuh para keluarga pemberontak jika tidak mau menyerah. Kondisi tersebut memaksa sebagian pasukan pemberontak menyerah, sehingga hasilnya mampu ditumpas.Di kawasan Aceh berlainannya timbul pula upaya perlawanan rakyat seperti di Kabupaten Berenaih yang dipimpin oleh kepala kampung dan dibantu oleh satu regu Giyugun (perwira tentara sukarela), namun seluruh habis dengan kondisi yang sama yakni sukses ditumpas oleh daya militer Jepang dengan sangat kejam.Pemberontakan Peta
Perlawanan ini dipimpin oleh Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, dan Dr. Ismail. Perlawanan ini disebabkan karena persoalan penghimpunan padi, Romusha maupun Heiho yang diterapkan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan. Sbg putera rakyat para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat. Di samping itu sikap para pelatih militer Jepang yang angkuh dan merendahkan prajurit-prajurit Indonesia. Perlawanan PETA di Blitar yaitu perlawanan yang terbesar di Jawa. Tetapi dengan tipu muslihat Jepang melewati Kolonel Katagiri (Komandan pasukan Jepang), pasukan PETA sukses ditipu dengan pura-pura diajak berunding. Empat perwira PETA dihukum mati dan tiga berlainannya disiksa sampai mati. Sedangkan Syodanco Supriyadi sukses meloloskan diri.
Perlawanan ini dipimpin oleh Perwira Gyugun Teuku Hamid. Latar balik perlawanan ini karena sikap Jepang yang angkuh dan kejam terhadap rakyat pada umumnya dan prajurit Indonesia pada khususnya.
Perlawanan ini dipimpin oleh pemimpin regu (Bundanco), Kusaeri bersama rekan-rekannya. Perlawanan yang direncanakan dimulai tanggal 21 April 1945 dikenal Jepang sehingga Kusaeri ditangkap pada tanggal 25 April 1945. Kusaeri divonis hukuman mati tetapi tidak terlaksana karena Jepang terdesak oleh Sekutu. Perlawanan Pang SumaPerlawanan rakyat yang dipimpin oleh Pang Suma berkobar di Kalimantan Selatan. Pang Suma yaitu pemimpin suku Dayak yang akbar pengaruhnya di kalangan suku-suku di kawasan Tayan dan Meliau. Perlawanan ini bersifat gerilya untuk mengganggu cara Jepang di Kalimantan. Momentum perlawanan Pang Suma diawali dengan pemukulan seorang tenaga kerja Dayak oleh pengawas Jepang, satu di sela sekitar 130 pekerja pada sebuah perusahaan kayu Jepang. Perihal jadinya ini belakang memulai sebuah rangkaian perlawanan yang sampai puncak dalam sebuah penyerangan negara balasan Dayak yang dikenal dengan Perang Majang Desa, dari April sampai Agustus 1944 di kawasan Tayan-Meliau-Batang Tarang (Kab. Sanggau). Sekitar 600 pejuang kemerdekaan dibunuh oleh Jepang, termasuk Pang Suma.Perlawanan Koreri di Biakdi Irian Barat tahun 1943Perlawanan ini dipimpin oleh L. Rumkorem, pimpinan Gerakan Koreri yang berpusat di Biak. Perlawanan ini dilatarbelakangi oleh penderitaan rakyat yang diperlakukan sbg budak belian, dipukuli, dan dianiaya. Dalam perlawanan tersebut rakyat banyak jatuh korban, tetapi rakyat melawan dengan gigih. Hasilnya Jepang meninggalkan Pulau Biak. Perlawanan di Pulau Yapen SelatanPerlawanan ini dipimpin oleh Nimrod. Ketika Sekutu sudah mendekat maka memberi bantuan senjata kepada pejuang sehingga perlawanan semakin seru. Nimrod dihukum pancung oleh Jepang untuk menakut-nakuti rakyat. Tetapi rakyat tidak takut dan muncullah seorang pemimpin gerilya yakni S. Papare. Perlawanan di Tanah Akbar PapuaPerlawanan ini dipimpin oleh Simson. Dalam perlawanan rakyat di Papua, terjadi hubungan kerja sama sela gerilyawan dengan pasukan penyusup Sekutu sehingga rakyat mendapatkan modal senjata dari Sekutu. Gerakan bawah tanahSebenarnya bangun-bangun perlawanan terhadap pemerintah Jepang yang diterapkan rakyat Indonesia tidak hanya terbatas pada bangun-bangun perlawanan fisik saja tetapi Anda mampu pula melihat betnuk perlawanan lain/gerakan bawah tanah seperti yang diterapkan oleh:
Garis saat1941
1942Januari
Februari
Pertempuran Laut Jawa: Dalam pertempuran di Laut Jawa dekat Surabaya yang berlangsung selama tujuh jam, Angkatan Laut Sekutu dihancurkan, kapal-kapal perusak Amerika lolos ke Australia. Sekutu kehilangan lima kapal perangnya, sedangkan Jepang hanya menderita kerusakan pada satu kapal perusaknya (Destroyer). Rear Admiral Karel Willem Frederik Marie Doorman, Komandan Angkatan Laut Hindia-Belanda, yang baru dua hari sebelumnya, tanggal 25 Februari 1942 ditunjuk menjadi Tactical Commander armada tentara Sekutu ABDACOM, tenggelam bersama kapal perang utamanya (flagship) De Ruyter.
Tanggal 28 Februari 1942, Tentara Angkatan Darat ke-16 di bawah pimpinan Letnan Jenderal Hitoshi Imamura mendarat di tiga tempat di Jawa. Pertama yaitu pasukan Divisi ke-2 mendarat di Merak,Banten, kedua yaitu Resimen ke-230 di Eretan Wetan, dekat Indramayu dan yang ketiga yaitu Divisi ke-48 beserta Resimen ke-56 di Kragan. Ketiganya segera menggempur pertahanan tentara Belanda. Setelah menguasai Pangkalan Udara Kalijati (sekarang Lanud Suryadarma), Letnan Jenderal Imamura membikin markasnya di sana. Imamura memberikan ultimatum kepada Belanda, bahwa apabila tidak menyerah, maka tentara Jepang akan menghancurkan tentara Belanda. MaretPada Maret 1942, pasukan-pasukan Sekutu di Jawa dituturkan oleh mata-mata bahwa suatu daya Jepang sejumlah 250.000 sedang mendekati Bandung, sementara kenyataannya dayanya hanya sepersepuluh jumlah itu. Informasi yang cela itu mungkin yaitu ronde dari argumen mengapa Sekutu menyerah di Jawa. Belanda sesungguhnya memindahkan kaum Komunis yang ditahan di kamp-kamp penjara di Hindia Belanda, sebagian dari mereka sejak 1926, ke penjara-penjara di Australia ketika Jepang tiba.
Pada 9 Maret 1942, Gubernur Jenderal Jonkheer Tjarda van Starkenborgh Stachouwer bersama Letnan Jenderal Hein ter Poorten, Panglima Paling tinggi Tentara India-Belanda datang ke Kalijati dan dimulai perundingan sela Pemerintah Hindia Belanda dengan pihak Tentara Jepang yang dipimpin langsung oleh Letnan Jenderal Imamura. Imamura menyatakan, bahwa Belanda harus menandatangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Letnan Jenderal ter Poorten, mewakili Gubernur Jenderal menanda-tangani pernyataan menyerah tanpa syarat. Dengan demikian secara de facto dan de jure, seluruh wilayah bekas Hindia-Belanda sejak itu ada di bawah kekuasaan dan administrasi Jepang. Hari itu juga, tanggal 9 Maret Jenderal Hein ter Poorten memerintahkan kepada seluruh tentara Hindia Belanda untuk juga menyerahkan diri kepada balatentara Kekaisaran Jepang. Para penguasa yang berlainan, segera melarikan diri. Dr. Hubertus Johannes van Mook, Letnan Gubernur Jenderal untuk Hindia Belanda ronde timur, Dr. Charles Olke van der Plas, Gubernur Jawa Timur, melarikan diri ke Australia. Jenderal Ludolf Hendrik van Oyen, perwira Angkatan Udara Kerajaan Belanda melarikan diri dan meninggalkan isterinya di Bandung. Tentara KNIL yang berjumlah sekitar 20.000 di Jawa yang tidak sempat melarikan diri ke Australia ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang. Sedangkan orang-orang Eropa berlainan dan juga warganegara Amerika Serikat, diinternir. Banyak juga warga sipil tersebut yang dipulangkan kembali ke Eropa. Secara resmi Jepang sudah menguasai Indonesia sejak tanggal 8 Maret 1942, ketika Panglima Paling tinggi Pemerintah Hindia Belanda menyerah tanpa syarat di Kalijati, Subang. Jepang tanpa banyak menemui perlawanan yang berfaedah sukses mendiami Indonesia. Bahkan, bangsa Indonesia menyambut kedatangan balatentara Jepang dengan perasaan senang, perasaan gembira dan disambut berpihak kepada yang benar karena akan melepaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajahan bangsa Belanda.
AprilPada April 1942, sekitar 200 tentara Sekutu yang sudah melarikan diri ke bukit-bukit di Jawa Timur dan terus bertempur, ditangkap oleh Jepang di bawah perintah Imamura. Mereka dikumpulkan dan dibawa masuk ke kandang-kandang ternak dari bambu, dibawa dengan kereta-kereta api terbuka ke Surabaya, lalu dibawa ke laut dan dilemparkan ke ikan-ikan hiu, sementara sedang ada di dalam kandang-kandang bambu itu. Imamura dituturkan berbuat salah atas kekejaman ini oleh sebuah peradilan militer Australia setelah perang.
Mei
Juni
JuliPilihan satu-satunya yang dimiliki Soekarno dan Hatta yaitu pura-pura memainkan pekerjaan sama dengan Jepang. Tujuan hasilnya, sudah tentu, bukanlah untuk mendukung Jepang, melainkan untuk mendapatkan kemerdekaan untuk Indonesia. Belakangan, Belanda yang kembali akan mencoba untuk menuduh Soekarno sbg kolaborator Jepang guna mendapatkan dukungan Inggris dalam menghadapi republik Indonesia yang baru terbentuk. Sjahrir memimpin gerakan di bawah tanah dari rumah kakak perempuannya di Cipanas, dekat Bogor. Informasi seringkali dan dengan diam-diam dibagikan Soekarno, yang mendapatkannya dari lingkaran dalam Jepang, dan Sjahrir.
Agustus, September, Oktober
Pada mulanya, propaganda Jepang kedengaran seperti perbaikan dibandingkan dengan pemerintahan Belanda. Setelah itu, pasukan-pasukan Jepang mulai mencuri makanan dan menangkapi orang untuk menjadi pekerja paksa, sehngga pandangan bangsa Indonesia terhadap mereka mulai berbalik. Militer Jepang membikin tiga kekeliruan akbar terhadap bangsa Indonesia:
Selain itu, Jepang menahan banyak warga sipil Belanda di kamp-kamp tahanan dalam kondisi-kondisi yang sangat buruk, dan memperlakukan tahanan perang militer di Indonesia dalam kondisi yang buruk pula. Namun, kejahatan-kejahatan perang di tempat yang sangat serius pada kenyataannya tidak seburuk dengan apa yang diterapkan di Tiongkok atau Korea pada masa yang sama. Sejumlah komandan, seperti misalnya Jen. Imamura di Jawa, secara terbuka dikritik di koran-koran Jepang karena terlalu lunak. Bahkan telah tersedia sejumlah perwira Jepang yang bersimpati dengan gagasan kemerdekaan Indonesia, dan yang bahkan memberikan dukungan mereka kepada tokoh-tokoh dan organisasi politik Indonesia, sampai kepada Soekarno sendiri. November, Desember
1943
1944
1945Makam Kalibanteng, tempat dimakamkannya banyak warga sipil Belanda yang meninggal di kamp interniran Jepang. Januari-April
Mei
Juni
Juli
Periode menjelang Kemerdekaan RI
Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta, berjumpa dengan Jenderal Moichiro Yamamoto dan bermalam di kediaman Admiral Muda Maeda Tadashi. Dari komunikasi sela Hatta dan tangan kanan komandan Jepang di Jawa ini, Soekarno dan Hatta menjadi yakin bahwa Jepang sudah menyerah kepada Sekutu, dan tidak memiliki wewenang lagi untuk memberikan kemerdekaan.
Tentara Pembela Tanah Air, kumpulan muda radikal, dan rakyat Jakarta mengorganisasi pertahanan di kediaman Soekarno. Selebaran belakang dibagi-bagikan telah tersedia isinya tentang pengumuman proklamasi kemerdekaan. Adam Malik juga mengirim pesan singkat pengumuman Proklamasi ke luar negeri. Pasca-KemerdekaanRapat kedua KNIP yang diketuai oleh Sutan Syahrir pada tanggal 25-26 November 1945 18 Agustus - PPKI membentuk sebuah pemerintahan sementara dengan Soekarno sbg Presiden dan Hatta sbg Wakil Presiden. Piagam Jakarta yang memasukkan kata "Islam" di dalam sila Pancasila, dihilangkan dari mukadimah konstitusi yang baru. Republik Indonesia yang baru lahir ini terdiri 8 provinsi: Sumatra, Kalimantan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi, Maluku, dan Sunda Kecil. Pada 22 Agustus Jepang mengumumkan mereka menyerah di depan umum di Jakarta. Jepang melucuti senjata mereka dan menghentikan PETA Dan Heiho. Banyak bagian kumpulan ini yang belum mendengar tentang kemerdekaan. 23 Agustus - Soekarno mengirimkan pesan radio pertama ke seluruh negeri Indonesia. Badan Keamanan Rakyat, angkatan bersenjata Indonesia yang pertama mulai diproduksi dari bekas bagian PETA dan Heiho. Beberapa hari sebelumnya, beberapa batalion PETA sudah diberitahu untuk menghentikan diri. 29 Agustus - Rancangan konstitusi bentukan PPKI yang sudah diumumkan pada 18 Agustus, dikuatkan sbg UUD 45. Soekarno dan Hatta secara resmi dibawa ke atas menjadi Presiden dan Wakil Presiden. PPKI belakang berganti nama menjadi KNIP (Komite Nasional Indonesia Pusat). KNIP ini yaitu lembaga sementara yang bertugas sampai pemilu dilaksanakan. Pemerintahan Republik Indonesia yang baru, Kabinet Presidensial, mulai bertugas pada 31 Agustus. SekutuSesuai dengan perjanjian Wina pada tahun 1942, bahwa negara-negara sekutu bersepakat untuk mengembalikan wilayah-wilayah yang kini didiami Jepang pada pemilik koloninya masing-masing bila Jepang sukses ditolak dari kawasan pendudukannya. Menurut Sekutu sbg pihak yang memenangkan Perang Alam II, Lord Mountbatten sbg Komandan Paling tinggi Sekutu di Asia Tenggara yaitu orang yang diserahi tanggung jawab kekuasaan atas Sumatra dan Jawa. Tentara Australia diberi tanggung jawab terhadap Kalimantan dan Indonesia ronde Timur. Pada 23 Agustus 1945 tentara Belanda mendarat di Sabang, Aceh. 15 September 1945, tentara sekutu tiba di Jakarta, beliau ditemani Dr Charles van der Plas, wakil Belanda pada Sekutu. Kehadiran tentara sekutu ini, diboncengi NICA (Netherland Indies Civil Administration - pemerintahan sipil Hindia Belanda) yang dipimpin oleh Dr Hubertus J van Mook. Dampak Pendudukan Jepang Dalam Beragam Bidang Kehidupan Bangsa IndonesiaBidang PolitikKebijakan pertama yang diterapkan Dai Nippon (大日本?)(pemerintah militer Jepang) yaitu melarang seluruh rapat dan cara politik. Pada tanggal 20 Maret 1942, dikeluarkan peraturan yang menghentikan seluruh organisasi politik dan seluruh bangun-bangun perkumpulan. Pada tanggal 8 September 1942 dikeluarkan UU no. 2 Jepang mengemudikan seluruh organisasi nasional. Selain itu, Jepangpun memainkan propaganda untuk menarik simpati bangsa Indonesia dengan cara:
Selain propaganda, Jepang juga memainkan beragam sikap yang dibuat nyata berupa pembentukan badan-badan kerjasama seperti berikut:
Pelaksanaan sistem Autarki (daerah yang harus memenuhi kebutuhan sendiri dan kebutuhan perang). Sistem ini diterapkan di setiap wilayah ekonomi. Contoh Jawa menjadi 17 kawasan, Sumatera 3 kawasan, dan Meinsefu (daerah yang diperintah Angkatan Laut) 3 kawasan. Setelah penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang di Kalijati maka seluruh kawasan Hindia Belanda menjadi 3 kawasan pemerintahan militer:
Selain kebijakan politik di atas, pemerintah Militer Jepang juga memainkan perubahan dalam birokrasi pemerintahan, ditengahnya yaitu pembentukan organisasi pemerintahan di tingkat pusat dengan membentuk Departemen dan pembentukan Cou Sang In/dewan penasehat. Untuk mempermudah pengawasan diproduksi tiga pemerintahan militer yakni:
Untuk posisi pemerintahan militer sementara khusus Asia Tenggara berpusat di Dalat/Vietnam. Bidang Ekonomi dan SosialPada kedua bidang ini, Anda akan menemukan bagaimana praktek eksploitasi ekonomi dan sosial yang diterapkan Jepang terhadap bangsa Indonesia dan Anda bisa membandingkan dampak ekonomi dan sosial dengan dampak politis dan birokrasi. Hal-hal yang diberlakukan dalam sistem pengaturan ekonomi pemerintah Jepang yaitu sbg berikut:
Pada tahun 1944, kondisi politis dan militer Jepang mulai terdesak, sehingga tuntutan akan kebutuhan bahan-bahan perang makin meningkat. Untuk mengatasinya pemerintah Jepang menyelenggarakan kampanye penyerahan bahan pangan dan barang secara besar-besaran melewati Jawa Hokokai dan Nagyo Kumiai (koperasi pertanian), serta instansi resmi pemerintah. Dampak dari kondisi tersebut, rakyat dibebankan menyerahkan bahan makanan 30% untuk pemerintah, 30% untuk lumbung desa dan 40% menjadi hak pemiliknya. Sistem ini menyebabkan kehidupan rakyat semakin sulit, gairah kerja menurun, kekurangan pangan, gizi rendah, penyakit mewabah melanda nyaris di setiap desa di pulau Jawa salah satunya: Wonosobo (Jateng) angka kematian 53,7% dan untuk Purworejo (Jateng) angka kematian sampai 224,7%. Bisa Anda bayangkan bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan bangsa Indonesia pada masa Jepang (bahkan rakyat dipaksa makan makanan binatang seperti keladi gatal, bekicot, umbi-umbian). Bidang Kehidupan MiliterPada bidang militer ini, Anda akan memahami bahwa badan-badan militer yang diproduksi Jepang semata-mata karena kondisi militer Jepang yang semakin terdesak dalam perang Pasifik. Memasuki tahun kedua pendudukannya (1943), Jepang semakin intensif mendidik dan melatih pemuda-pemuda Indonesia di ronde militer. Hal ini disebabkan karena situasi di area pertempuran (Asia Pasifik) semakin menyulitkan Jepang. Mulai dari pukulan Sekutu pada pertempuran laut di Midway (Juni 1942) dan sekitar Laut Karang (Agustus 42 Februari 1943). Kondisi tersebut diperparah dengan jatuhnya Guadalacanal yang yaitu basis daya Jepang di Pasifik (Agustus 1943). Situasi di atas membikin Jepang memainkan konsolidasi daya dengan menghimpun daya dari kalangan pemuda dan pelajar Indonesia sbg tenaga potensial yang akan diikutsertakn dalam pertempuran menghadapi Sekutu. Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di IndonesiaMasa Pendudukan Jepang di Indonesia yaitu masa yang sangat berpengaruh untuk perkembangan Indonesia, selain itu nyaris tidak telah tersedianya tantangan yang berfaedah kepada Belanda sebelumnya. Dalam masanya yang singkat itu, Jepang membawa dampak yang positif dan juga membawa dampak yang negatif untuk bangsa Indonesia pada umumnya. Pada umumnya kebanyakan beranggapan masa pendudukan Jepang yaitu masa-masa yang kelam dan penuh penderitaan. Akan tetapi tidak seluruhnya itu ada, telah tersedia beberapa kebijakan pemerintah pendudukan Jepang yang memberikan dampak positif, terutama dalam pembentukan nasionalisme Indonesia dan pelatihan militer untuk pemuda Indonesia. Dampak Positif Pendudukan JepangTidak banyak yang mengetahui tentang dampak positifnya Jepang mendiami Indonesia. Telah tersedia pun dampak positif yang mampu dihadirkan sela lain:
Dampak Negatif Pendudukan JepangSelain dampak positifnya tadi diatas, Jepang juga membawa dampak negatif yang luar biasa sela lain:
ReferensiTautan luar
Sumber : informasi.web.id, p2k.ptkpt.net, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dsb-nya. |