Growth spurt pada Anak 2 tahun

Si Kecil sering menangis dan menyusu lebih banyak dari biasanya? Bisa jadi si Kecil mengalami growth spurt atau percepatan pertumbuhan. Apa itu growth spurt? Growth spurt adalah proses percepatan tumbuh kembang bayi dalam 1 tahun pertama kehidupannya. Pahami tanda growth spurt pada bayi dan cara menghadapinya dari Tim Ahli Nutriclub.

Growth Spurt pada Bayi

Growth spurt atau disebut juga dengan percepatan pertumbuhan adalah kondisi dimana tubuh bayi membutuhkan asupan nutrisi lebih banyak dari kebutuhan nutrisi pada umumnya. Tanda growth spurt  pada bayi biasanya ditandai dengan si Kecil yang rewel karena dipicu rasa haus, lebih sering menyusu sepanjang hari, dan bayi yang sering bangun di malam hari untuk menyusu. Penanganan paling tepat yang dapat Mama lakukan adalah dengan lebih teliti memperhatikan perubahan kondisi si Kecil. Jika ia masih merasa lapar setelah menyusu, apakah si Kecil terlihat rewel karena haus dan menentukan kapan waktu yang paling tepat untuk menyusui si Kecil. 

Seiring dengan pertumbuhan anak, rutinitas pemberian ASI akan mengalami penyesuaian. Growth spurt kerap terjadi pada periode usia bayi 3-6 minggu dan 3-6 bulan. Produksi ASI Mama juga akan perlahan menyesuaikan kebutuhan konsumsi si Kecil yang semakin meningkat kuantitasnya. Pastikan Mama minum air putih yang cukup agar produksi ASI tetap stabil dan terhindar dari dehidrasi.

Sebaiknya, Mama menyusui si Kecil secara berkala sesuai dengan kebutuhan si Kecil. Biasanya pada saat kondisi growth spurt, si Kecil bisa menyusu sebanyak 12 kali dalam sehari, termasuk 2-3 kali menyusu saat malam. Pada malam hari, hormon prolaktin yang berperan dalam produksi ASI berada pada kondisi optimal. Saat memberi ASI kepada si Kecil, Mama dapat menyusuinya dengan kedua payudara secara bergantian. Semakin banyak ASI yang diminum si Kecil, semakin mudah si Kecil untuk merasa tenang dan kembali tidur. Tidak disarankan pada periode ini bagi Mama untuk memberikan makanan pendamping ASI bagi si Kecil, karena akan berpengaruh pada intensitas kegiatan menyusui sehingga produksi ASI dapat menurun.

Di sela kegiatan menyusui, Mama dapat menstimulasi payudara dengan menggunakan alat pemerah ASI untuk meningkatkan tingkat laktasi. Fokus pada teknik pemberian ASI yang efektif akan menjaga kondisi nyaman bagi bayi sehingga menjauhkannya dari risiko stress. Produksi ASI akan meningkat dalam waktu 2-3 hari setelah stimulasi diberikan. Peran suami dan anggota keluarga yang lain juga sangat dibutuhkan untuk membantu menangani pekerjaan rumah sehingga Mama memiliki waktu lebih banyak untuk fokus pada pemberian ASI.

Did you know?

”Durasi dan jam pemberian ASI sebaiknya tidak dibatasi sebagai patokan utama. Di malam hari pun Mama perlu menyusui untuk memenuhi kebutuhan gizi si Kecil dan menjaga kesinambungan produksi ASI. Ketahui selengkapnya di sini.“

Cara Menghadapi Growth Spurt dan Tips Pemberian ASI pada Bayi

1. Perkenalkan MPASI pada si Kecil pada saat yang tepat

Meskipun peningkatan nafsu makan adalah salah satu tanda-tanda bayi siap menerima makanan padat, Mama disarankan untuk tidak terlalu terburu-buru atau terlalu lama menunda mengenalkan makanan padat pendamping ASI (MPASI) pada si Kecil. Waktu yang tepat untuk memulai pengenalan makanan padat adalah saat si Kecil berusia 24 minggu atau 6 bulan. Terlambat mengenalkan MPASI pada si Kecil akan berakibat pada kekurangan nutrisi dan berujung pada kondisi growth spurt. Dimana tubuh bayi akan "meminta" asupan nutrisi lebih besar daripada biasanya melalui perantara ASI.Konsultasikan pada dokter atau tenaga kesehatan terkait untuk pengenalan MPASI yang tepat. 

2. Atur posisi yang tepat saat menyusui si Kecil

Pada beberapa kasus, bayi hanya dapat menghisap puting payudara Mama karena dia suka dengan teksturnya, bukan karena lapar ingin menyusu. Sebaiknya, Mama dapat membedakan cara pemberian ASI pada si Kecil. Dekatkan posisi kepala bayi saat Mama merasa bahwa si Kecil sedang dalam posisi menghisap ASI dan Mama mendengar suara si Kecil menelan ASI. Saat tidak dalam kondisi menyusu, kembalikan posisi kepala siKecil pada posisi gendongan yang nyaman agar ia terbiasa membedakan posisi antara benar-benar menghisap ASI karena lapar atau hanya ingin bermain-main dengan puting payudara Mama. Dengan membedakan posisi tersebut, Mama akan mengetahui kapan si Kecil benar-benar merasa lapar atau sekadar ingin bermain-main saja. 

Dengan memahami setiap perubahan yang muncul dari perilaku dan kebiasaan si Kecil, Mama akan lebih cepat tahu dan paham cara menghadapi si Kecil saat berada dalam periode growth spurt. Selalu konsultasikan setiap perkembangan dan perubahan pola perilaku si Kecil dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional terkait, agar Mama selangkah lebih maju dalam mendukung tumbuh kembang si Kecil dan meraih sukses masa depannya sejak dini.

Kemudian, jangan pula ragu untuk memikirkan masa depannya lewat perhitungan anggaran pendidikan dan juga kehidupan. Dengan begitu, Mama bisa membantu si Kecil dalam meraih mimpinya. Nutriclub telah menciptakan dua tools yang Mama dapat gunakan untuk masing-masing tujuan tersebut, yakni Resilient Parental Calculator untuk menghitung anggaran pendidikan buah hati dan Baby Cost Calculator guna mengetahui anggaran kehidupannya. Selamat mencoba, ya, Ma!

Growth spurt pada anak usia berapa?

Biasanya growth spurt terjadi di usia 7–10 hari, 2–3 minggu, 4–6 minggu, 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan 9 bulan. Dan durasi growth spurt berlangsung 2–3 hari, tetapi kadang-kadang bisa sampai seminggu.

Apa itu Growspurt?

Apa itu growth spurt? Growth spurt adalah proses percepatan tumbuh kembang bayi dalam 1 tahun pertama kehidupannya.