Hadis tentang pengendalian diri prasangka baik dan persaudaraan

Diriwayatkan dari Abi Hurairah ra. bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Orang yang perkasa bukanlah orang yang menang dalam perkelahian,

tetapi orang yang perkasa adalah orang yang mengendalikan dirinya

keika marah.” [H.R. Bukhari dan Muslim] 2. Hadis tentang Prasangka Baik

Rasulullah saw. bersabda:

“Jauhkanlah dirimu dari prasangka buruk, karena sesungguhnya

prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.” [H.R. Bukhari] 3. Hadis tentang Persaudaraan

Diriwayatkan dari Nu’man bin Basyir ra. bahwa Rasulullah saw. Bersabda:

“Perumpamaan orang-orang mukmin dalam saling mencintai, saling mengasihi, dan saling menyayangi, seperi satu tubuh. Apabila satu organ tubuh merasa sakit, akan menjalar kepada semua organ tubuh, yaitu idak dapat idur dan merasa demam.” [H.R. Muslim]

Hafalkan ketiga hadis atau salah satu hadis hadis di atas berikut artinya.

Pesan-Pesan Mulia

Simaklah kisah berikut. Kemudian cermai secara saksama pelajaran yang terkandung di dalamnya.

Kisah Habil dan Qabil

Qabil adalah salah seorang anak Nabi Adam as. yang bersaudara kembar dengan Iqlima. Sementara Habil adalah anak Nabi Adam as. yang bersaudara kembar dengan Labuda. Iqlima terlahir dengan paras yang canik, sementara Labuda idak secanik Iqlima. Semua keturunan Nabi Adam as. hidup damai sampai mereka dewasa.

Kemudian, turun perintah Allah Swt. agar Nabi Adam as. menikahkan anak- anaknya. Allah Swt. memerintahkan agar anak yang terlahir sebagai saudara kembar harus dinikahkan dengan anak kembar yang lain. Dengan ketentuan tersebut, Qabil harus menikah dengan Labuda, dan Habil harus menikah dengan Iqlima.

Keika Nabi Adam as. menyampaikan perintah tersebut, Qabil idak menyetujuinya. Pasalnya, sudah lama Qabil menyukai Iqlima. Dia menolak menikahi Labuda, dan tetap akan menikahi Iqlima. Dengan bijak, Nabi Adam as. mengingatkan Qabil bahwa ketentuan Allah Swt. harus ditaai. Namun, Qabil tetap pada kehendaknya untuk menikahi Iqlima, saudara kembarnya yang lebih canik. Akhirnya, dengan memohon petunjuk Allah Swt. dengan bijaksana Nabi Adam as. memerintahkan Qabil dan Habil untuk berkurban. Siapa pun yang kurbannya diterima oleh Allah Swt., segala kebutuhan dan keinginannya akan dikabulkan oleh Allah Swt., termasuk keinginan Qabil untuk menikahi Iqlima.

Setelah semuanya dirasa siap, Qabil dan Habil pun mempersembahkan kurbannya masing-masing di atas bukit dengan disaksikan oleh semua anggota keluarga. Qabil mempersembahkan hasil pertaniannya. Ia sengaja memilih gandum dari jenis yang jelek. Habil mempersembahkan seekor kambing terbaik dan yang paling ia sayangi. Kemudian, dengan perasaan berdebar-debar, mereka menyaksikan dari jauh. Tak lama berselang, tampak api besar menyambar kambing persembahan Habil, sedangkan gandum persembahan Qabil tetap utuh yang berari kurban Habillah yang diterima.

Melihat kenyataan tersebut, Qabil yang berperangai idak baik dan terpengaruh hasutan iblis, menaruh dendam kepada Habil. Terpikir olehnya, agar keinginannya menikahi Iqlima, idak ada cara lain kecuali membunuh Habil. Keika terdapat kesempatan untuk melaksanakan niat jahatnya tersebut, Qabil benar-benar melaksanakannya. Keika Habil sedang seorang diri, Qabil datang menghampirinya dengan niat untuk membunuh saudaranya itu. Mengetahui hal tersebut, Habil mengingatkan Qabil agar senaniasa mengingat Allah Swt.

dan hendaklah takut kepada-Nya. Habil berkata kepada Qabil, “Sungguh jika

kamu menggerakkan tanganmu untuk membunuhku, aku sekali-kali idak akan

menggerakkan tanganku untuk membunuhmu. Sesungguhnya aku takut kepada

Allah, Tuhan seru sekalian alam.” [Q.S. al-Mā’idah/5:28]

Setelah Habil terbunuh, Qabil merasa bingung. Diguncang-guncangkan tubuh saudaranya itu, namun tetap idak bergerak. Lalu jenazah Habil dibawa ke sana- kemari dengan perasaan kacau, tak tahu apa yang harus dilakukannya. Ia merasa sangat menyesal sehingga air matanya berlinang membasahi pipinya.

Dalam kebingungannya, Allah Swt. menurunkan ilham melalui dua ekor burung gagak yang bertarung untuk memperebutkan daging mayat Habil. Salah seekor dari burung gagak itu tewas dalam pertarungan tersebut. Kemudian, burung gagak yang masih hidup menggali tanah, menarik gagak yang telah menjadi bangkai untuk dimasukkan ke dalam tanah yang telah digali dengan cakarnya, kemudian menimbunnya dengan tanah.

Demikianlah, Qabil meniru perbuatan burung gagak itu. Ia menggali tanah dan menguburkan mayat Habil dan menimbunnya dengan tanah. Menyadari dirinya telah melakukan kesalahan yang sangat besar, Qabil pun merasa ketakutan. Ia kemudian idak berani untuk pulang ke rumah, bahkan pergi meninggalkan kedua orang tua dan saudara-saudaranya. Ia benar-benar idak kembali lagi, pergi masuk hutan keluar hutan, menaiki gunung, dan menuruni lembah tak jelas arah dan tujuan.

Disarikan dari berbagai sumber

Setelah membaca kisah di atas, bagaimana perasaanmu? Tentu prihatin, bukan?

Diskusikan dan kemukakan kepada gurumu, hubungan sifat pengendalian diri, ¥usnu¡¡an, dan persaudaraan sesuai dengan kisah di atas.

Menerapkan Perilaku Mulia

Amai kisah pendek berikut ini. Tulislah analisismu mengenai hal-hal pening yang berkaitan dengan nilai-nilai dan sikap mulianya.

Aku Ingin Satu Angka Lagi Semua orang pasi mengetahui siapakah

Rudi Hartono itu? Dia adalah legendaris

badminton yang saat itu telah tujuh kali menjadi juara pertandingan bulu tangkis All

England di Wimbledon, Inggris. Tetapi belum banyak orang yang mengetahui bahwa suatu keika pahlawan bulu tangkis ini berada pada keadaan yang amat sangat terjepit.

Kala itu Rudi Hartono harus mempertahankan gelarnya sebagai juara dunia. Ia harus menghadapi Strue Johnson, juara bulu tangkis dari Swedia. Ini adalah

lawan sekaligus musuh bebuyutannya. Stadion Wimbledon pun riuh-rendah sesaat sebelum keduanya memulai pertandingan. Sementara itu, rakyat Indonesia deg-degan mendengarkan siaran langsung pertandingan melalui Radio Republik Indonesia [RRI].

Pertandingan pun dimulai. Adu pukul shutel-cock pun cepat memanas. Sialnya, pada set pertama Rudi Hartono kalah. Set kedua dimulai, adu pukul dan adu smash pun makin mengharu-biru semua penonton. Kali ini benar-benar celaka, di ujung set kedua Rudi Hartono teringgal angka dalam posisi 0-14. Seluruh pendengar RRI [waktu itu masih sangat sedikit penduduk Indonesia yang memiliki TV] yang mengikui pertandingan itu menjadi tegang. Jika salah pukul, pasi Rudi Hartono akan kalah.

Untung, Strue Johnson melakukan kesalahan. Shutel-cock pun berpindah ke tangan Rudi. Nah, keika akan memukul shutel-cock itulah Rudi Hartono berkata dalam hai kecilnya, “Aku ingin satu angka saja!”

Lalu ia pun memukulnya ke arah lawan. Masuk! Strue Johson tak mampu menahan shutel-cock. Satu angka untuk Rudi, jadilah 1-14. Rudi pun kembali memukul shutel-cock. Seperi tadi, kali ini hai kecilnya kembali berkata, “Aku ingin satu angka saja!”

Demikianlah, satu demi satu angka direbut oleh Rudi Hartono. Posisi angka pun berubah drasis menjadi 14-14. Strue Johnson tercengang tak habis-habis, mengapa dirinya sampai terkejar begitu cepat oleh lawannya. Inilah yang menyebabkan mentalnya jatuh. Set kedua pun dimenangkan Rudi Hartono dengan amat sangat sulit.

Sumber: Dok. Kemendikbud

Gambar 6.5

Mentaati tata tertib di mana saja berada merupakan perilaku mulia.

Di set keiga, Strue Johnson kehabisan napas seiring dengan mentalnya yang melorot. Dengan mudah set keiga dimenangkan Rudi Hartono. Inilah yang kemudian mengantar Rudi Hartono menjadi juara dunia bulu tangkis kedelapan kali!

Disar ikan dari berbagai sumber

Sekarang analisis beberapa contoh perilaku yang mencerminkan sikap pengendalian diri, ḥusnuẓẓan, dan persaudaraan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat sekitar, hingga masyarakat dunia!

Assalamu’alaikum, Sobat rumussoal.com kali ini ingin menyampaikan pemahaman artikel Hadis Tentang Pengendalian Diri dalam islam prasangka baik dan persaudaraan, pengertian, arti, ciri, makna dan cara melakukannya supaya mudah dipahami.

Hadis Tentang Pengendalian Diri,,, dalam islam yang belum mampu menjaga dan mengendalikan diri, hal ini murupakan sebuah sikap yang sangat merugikan diri, dan senantiasa kita bisa mengendalikan diri kita sesuai apa yang sudah di ajarkan Oleh Nabi Muhammad SWT.

Langsung saja simak pembahasan di bawah ini…?

Apa Itu Pengendalian Diri Dalam Islam

Pengendalian diri dalam adalah sebuah mujahadah an nafs dengan kemuliaan dan sangat berfungsi untuk mencegah dalam berbuat hal-hal yang sangat di larang oleh Alllah.

Pengendalian diri atau kontrol diri [Mujahadah an-Nafs] berarti menjauhkan diri dari perilaku yang dapat membahayakan diri sendiri dan orang lain yang disebut sebagai istlah as-hem atau puasa.

Dalam hal ini juga bahwa pengendalian diri dapat menyerahkan pandangan dan mempertahankan rasa hormat yang besar dengan membutuhkan pengendalian kepada Alloh.

Dalam kehidupan sehari – hari kita mampu mengendalikan emosi kepada orang lain tentunya hal ini adalah merupakan perbuatan yang terpuji dengan menahan emosi pastinya akan menambah persaudaraan sesama muslim.

Baca Juga: Pengertian Rojab

Contoh Perilaku Pengendalian Diri

Bersabarlah dengan tidak menanggapi atas semua ejekan dan cemohoan orang lain kepada kita dan dapat mengendalikan diri dengan menahan emosi. Maka kami akan memberikan contoh sikap pengendalian diri diantaranya adalah.

  • Maafkan kesalahan teman dan orang lain yang telah “menganiaya” kita
  • Bersyukur atas semua bentuk percobaan dan bencana yang terjadi dan dapat meningkatkan diri dan lingkungan
  • Hindari kecemburuan pada orang lain dengan tidak membalas kejahatan
  • Bersyukur atas semua berkah yang telah diberikan Allah

Baca Juga: Amalan Penghapus Dosa Zina

Hadis Pengendalian Diri

Dari pembahasan di atas maka kami juga akan memberikan hadist tentang bagai mana cara mengendalikan diri dalam islam diantaranya adalah sebagai berikut.

Kandungan dan makna hadist

Hadist diatas menjelasakan bahwa manusia harus bisa menjaga dan mengkontrol diri pada saat marah sehingga pada saat marah semua setan banyak sekali yang merasuki tubuh dan akan membawa kepada jalan yang sesat.

Baca Juga: Pengertian Ghadab

Lafal Ayat dalam Al-Qur’an

Kandungan Ayat

Dalam ayat di atas Allah Yang Mahatinggi yang menekankan bahwa ada dua hal penting yang perlu diketahui, pertama, orang yang percaya adalah saudara dan yang kedua pertengkaran antar saudara.

Apa yang menunjukkan persaudaraan, Rasulullah SAW berkata Demi Allah yang memerintahku maka kalian tidak akan dianggap sebagai orang beriman kecuali dia mencintai sesama orang beriman sama seperti dia mencintai dirinya sendiri.

Baca Juga: Ayat Alquran Tentang Larangan Zina

Ayat Dalam Al-Qur’An

Kandungan Hadis tentang Kontrol Diri

Setelah membaca terjemahan hadis di atas, ada sejumlah makna yang bisa kita pelajari sebagai pelajaran bagi kita semua.

1. Islam memberikan pemahaman yang berbeda tentang yang selalu menang dalam pertempuran, dengan mampu melawan rasa amarah dan mengendalikan dirinya.

2. Pentingnya pengendalian diri dalam kehidupan dengan menyadari bahwa ada banyak godaan dan hambatan yang mengelilingi kehidupan kita sehari-hari.

3. Kemenangan dan kesuksesan hanya dapat diraih oleh orang-orang yang mampu mengendalikan diri.

Baca Juga: Hikmah Wakaf

Hadis tentang Pengendalian Diri

Sahabat semua Rasulullah saw mengatakan bahwa “Orang-orang yang mampu ber-mujahadah dengan melakukan ketaatan, maka Allah akan memberikan kepada kalian jalan kebaikan dan pahala yang di rahmat-Nya.

Baca Juga: Alif Lam Qamariyah

Rangkuman

Kontrol diri [mujāhadah an-nafs] adalah perilaku upaya untuk tetap dalam setiap kebaikan dan untuk menghindari sifat-sifat yang dapat menghancurkannya, orang lain dan lingkungan.

1. Berpikir ramah [husnuzzan] sebagai sifat di mana orang yang dianggap sebagai hal yang baik yang perlu diperlakukan dengan baik dan perlu diawasi.

2. Di Q. al-Anfāl menjelaskan bahwa perintah kaum Muslim untuk melakukan kebaikan dan berjuang menuju kemegahan dan sebagainya.

3. Di Q. al-Hujurat Allah memerintahkan kita agar selalu menjaga dan menciptakan kedamaian kepada saudara kandung dan lainnya.

4. Di Q. al-Hujurat Alloh menjelaskan kepada semua orang bahwa kebaikan [Husnuzzan] harus bias untuk meningkatkan iman dan persaudaraan.

Demikianlah sobat pembahasan dari kami tentang, Hadis Tentang Pengendalian Diri dalam islam, sebagai karakter yang baik atau yang buruk, semoga apa yang sudah kami sampaikan di atas dapat berguna dan bemanfaat, sekian dan terima kasih.

Baca Juga: Fungsi Berpakaian

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề