Hakikat sosiologi bahwa Sosiologi adalah ilmu murni bukan terapan jelaskan

Hakikat sosiologi perlu dipahami sebagai prinsip awal memahami sosiologi secara mendalam. Pendapat yang sering kita dengar adalah sosiologi menempatkan masyarakat sebagai objek kajiannya. Sebenarnya, masyarakat bukan sekadar objek kajian, namun juga subjek kajian. Bagaimanapun juga, masyarakat hidup dalam lingkungan tertentu sehingga mereka lebih mengerti permasalahan-permasalahan sosial yang dialaminya. Pembelajar sosiologi adalah pengamat, peneliti, penganalisis permasalahan sosial yang biasanya datang dari luar. Pada akhirnya, malihat masyarakat sebagai subjek kajian sering lebih relevan ketimbang objek kajian. Masyarakat adalah subjek kajian.

Namun demikian, sosiologi bisa bersikap reflektif, dimana sosiolog itu sendiri adalah pusat refleksi persoalan sosial dan instrumen penelitian. Sebagai pusat refleksi, sosiolog terlibat dalam pengalaman-pengalaman sosial yang menjadi objek kajiannya. Sebagai instrumen penelitian, sosiolog memberikan pandangan subjektif terhadap dunia sosial di sekitarnya. Bagaimanapun, sosiolog dan masyarakat adalah manusia yang memiliki logika kreatif dalam menghasilkan pengetahuan. Untuk dapat secara mendalam memahami sosiologi dan melakukan penelitian-penelitian yang bersifat sosiologis, hakikat sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmu perlu dipahami sejak awal.

Baca juga Sosiologi: Sebuah Pengantar Singkat

Mengetahui hakikat sosiologi merupakan modal untuk mendalami inti sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmu. Apa saja hakikat sosiologi itu? Dibawah ini merupakan kumpulan poin-poin penting yang menjadi hakikat sosiologi dilihat dari:

  • Hakikat sosiologi dari subjek kajiannya

Subjek kajian sosiologi adalah sekumpulan orang-orang, grup, kelompok, komunitas, atau secara umum biasa disebut juga masyarakat. Dalam bahasa Inggris, kata ’masyarakat’ sering diterjemahkan menjadi ’society’ atau ’community’. Definisi masyarakat sendiri tidak ada yang tunggal. Masyarakat adalah entitas yang kompleks. Sosiologi mengkaji masyarakat sebagai penekanan bahwa gejala-gejala sosial yang diteliti tidak bersifat individual, melainkan melibatkan sekelompok orang.

  • Hakikat sosiologi sebagai disiplin ilmu

Sosiologi sebagai sebuah disiplin ilmu bersifat kategoris. Artinya mengkaji apa yang senyatanya terjadi, bukan apa yang seharusnya terjadi. Kategori sebagai apa yang senyatanya [das sein] menjadi hakikat disiplin ilmu sosiologi. Kategori ini juga berarti bahwa apa yang dibahas dalam sosiologi berasal dari pengamatan empiris terhadap apa yang sungguh-sungguh terjadi di lapangan.

Baca juga Pengertian Sosiologi

  • Hakikat sosiologi dari jenisnya

Dari jenisnya, hakikat sosiologi adalah ilmu murni dan terapan. Pendapat awal banyak yang mengatakan bahwa sosiologi adalah ilmu murni yang mengkaji persoalan sosial melalui abstraksi teoritis tanpa mendorong terciptanya transformasi sosial. Padahal sosiologi adalah ilmu murni dan terapan. Sosiologi adalah ilmu murni ketika digunakan untuk meneliti, contohnya, bagaimana pola interaksi sosial di komunitas online. Sosiologi adalah ilmu terapan ketika digunakan untuk menciptakan strategi pemasaran secara online, misalnya.

  • Hakikat sosiologi dari sifatnya

Dilihat dari sifatnya, sosiologi lebih relevan disebut memiliki sifat abstrak ketimbang kongkrit. Abstrak bukan berarti hasil analisis hanya sampai pada tahap teoritis, melainkan lebih melihat pada pola-pola sosial yang muncul di lapangan. Pola-pola ini bersifat ajeg dan menyeluruh, atau bisa disebut juga gejala sosial. Dengan melihat gejala sosial di masyarakat, sosiologi meneliti secara detail demi mengungkap atau merekomendasikan kebijakan-kebijakan yang sifatnya kongrit. Tanpa abstraksi untuk mengetahui persoalan di lapangan, solusi kongrit akan sulit tercapai.

Baca juga Sejarah Perkembangan Sosiologi

  • Hakikat sosiologi dari kontribusinya

Dari kontribusinya, hakikat sosiologi adalah menghasilkan definisi-definisi konseptual yang dibangun diatas prinsip-prinsip atau hukum-hukum dasar hubungan manusia dengan lainnya. Prinsip-prinsip tersebut bersifat ajeg dan beroperasi dalam interaksi sosial. Melalui definisi konseptual, sosiologi menghasilkan teori-teori untuk memecahkan masalah yang lebih praktis. Sebagai contoh, ilmu terapan seperti komunikasi dan kebijakan publik banyak mengadopsi teori-teori sosiologi untuk membuat analisis dan merumuskan kesimpulan.

  • Hakikat sosiologi dari metodologinya

Secara metodologis, sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. Empiris dan rasional berarti bahwa sosiologi mengikuti kaidah-kaidah ilmiah. Empiris artinya gejala sosial yang diteliti adalah hasil observasi di lapangan, bukan imajinasi peneliti semata. Rasional artinya gejala sosial yang diteliti hasil dari pengamatan dan penalaran yang logis.

Baca juga: Objek Kajian Sosiologi

Sosiologi sebagai Ilmu Sosial

Pengetahuan adalah kesan di dalam pikiran manusia sebagai hasil dari pengalaman dan pengamatannya berdasarkan rasio [otak] dan rasa [hati].

Untuk itu, ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan [knowledge]  yang disusun secara sistematis berdasarkan pada suatu metodologi, sehingga selalu dapat diperiksa dan ditelaah dengan kritis.

Pada abad ke-19, dua ilmu pengetahuan baru muncul, yaitu psikologi [ilmu yang mempelajari perilaku dan sifat-sifat manusia], dan sosiologi [ilmu yang mempelajari masyarakat].

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan [science] yang berdiri sendiri karena telah memenuhi unsur-unsur ilmu pengetahuan.

Berikut ini empat kriteria sosiologi sebagai ilmu pengetahuan, yaitu  sosiologi bersifat empiris, teoritis, kumulatif dan non-etis :

  1. Sosiologi bersifat empiris yang berarti bahwa ilmu pengetahuan tersebut berdasarkan pada observasi terhadap kenyataan dan akal sehat serta hasilnya tidak spekulatif.
  2. Sosiologi bersifat teoritis, yaitu ilmu pengetahuan tersebut selalu berusaha untuk menyusun abstraksi dari hasil-hasil observasi. Abstraksi merupakan kerangka unsur-unsur yang tersusun secara logis dan bertujuan untuk menjelaskan hubungan-hubungan sebab akibat sehingga menjadi teori.
  3. Sosiologi bersifat kumulatif yang berarti bahwa teori-teori sosiologi dibentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada dalam arti memperbaiki, memperluas teori-teori yang lama.
  4. Sosiologi bersifat non-etis, maksudnya yang dipersoalkan dalam sosiologi bukan baik dan buruknya fakta tertentu, melainkan tujuannya adalah untuk menjelaskan fakta tersebut secara analitis.

Secara singkat dapat dikatakan bahwa sosiologi mempelajari masyarakat. Sebagai patokan, berikut ini merupakan beberapa definisi sosiologi :

  • Menurut Pitirim Sorokin, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari :
    1. hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial [misalnya antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik dan sebagainya].
    2. hubungan dan pemngaruh timbal-balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala non-sosial [misalnya gejala geografis, biologis dan sebagainya]
    3. ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.
  • Menurut Roucek dan Warren, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan kelompok-kelompok.
  • Menurut William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff, sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya yaitu organisasi sosial.
  • Menurut J. A. A. van Doorm dan C.J. Lammers, sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
  • Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, sosiologi atau ilmu masyarakat adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial.
    • Menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial [norma-norma sosial], lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok serta lapisan-lapisan sosial.
    • Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh timbal-balik antara segi kehidupan ekonomi dengan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dana segi kehidupan agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi, dan sebagainya.

Selanjutnya, berikut ini merupakan sifat-sifat hakikat sosiologi :

  1. Sosiologi adalah suatu ilmu sosial dan bukan merupakan ilmu pengetahuan alam maupun ilmu pengetahuan kerohanian.

Pembedaan tersebut bukan pembedaan mengenai metode, melainkan menyangkut pembedaan isi yang gunanya untuk membedakan ilmu-ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan gejala-gejala alam dengan ilmu-ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan gejala kemasyarakatan.

2.  Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif akan tetapi sosiologi adalah ilmu yang kategoris, artinya sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi dewasa ini dan bukan mengenai apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi membatasi diri persoalan penilaian.  pandangan-pandangan sosiologis tidak dapat menilai apa yang baik dan apa yang buruk, apa yang benar atau salahserta segala yang bersangkut-paut dengan nilai-nilai kemanusiaan. Di dalam hal ini, sosiologi berbeda dengan filsafat kemasyarakatan, filsafat politik, etika dan agama.

3. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan murni [pure science] dan bukan merupakan ilmu pengetahuan terapan [applied science].

Perlu diketahui, berdasarkan sudut penerapannya, ilmu pengetahuan dibagi menjadi dua bagian, yaitu ilmu pengetahuan murni dan ilmu pengetahuan terapan.

Ilmu pengetahuan murni adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu pengetahuan secara abstrak hanya untuk mempertinggi mutunya, tanpa menggunakannya dalam masyarakat.

Sementara itu, ilmu pengetahuan terapan adalah ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mempergunakan dan menerapkan ilmu pengetahuan tersebut dalam masyarakat dengan maksud membantu kehidupan masyarakat.

Tujuan dari sosiologi adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang sedalam-dalamya tentang masyarakat, bukan untuk mempergunakan pengetahuan tersebut terhadap masyarakat.

Sosiologi juga ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mendapatkan fakta-fakta masyarakat mungkin dapat dipergunakan untuk memecahkan persoalan-persoalan masyarakat. Akan tetapi sosiologi bukanlah suatu ilmu pengetahuan terapan. Agar lebih jelasnya, berikut ini merupakan kutipan suatu daftar yang telah disusun oleh Bierstedt dalam bukunya The Social Order. An Introduction to Sociology [1970] :

Ilmu murni [Pure science]                                      Ilmu terapan [Applied science]

Ilmu Alam                                                                  Teknologi

Astronomi                                                                   Navigasi

Ilmu Pasti                                                                    Akuntansi

Ilmu Kimia                                                                  Farmasi

Ilmu Faal                                                                      Kedokteran

Ilmu Politik                                                                  Politik

Ilmu Hukum                                                                Perundang-undangan

Ilmu Hewan                                                                 Penyangkokan hewan

Ilmu tumbuh-tumbuhan                                           Pertanian

Geologi                                                                          Perminyakan / pertambangan

Sejarah                                                                          Jurnalistik

Ilmu Ekonomi                                                              Perusahaan

Sosiologi                                                                        Pemerintahan Diplomasi

Kegiatan Sosial                                                            Kegiatan-kegiatan sosial

Manajemen                                                                  Manajemen

4. Sifat-sifat hakikat keempat, sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, bukan merupakan ilmu pengetahuan yang kongkret.

Artinya, yang diperhatikan sosiologi adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat, bukan wujudnya yang kongkret.

5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian dan pola-pola umum.

Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip atau hukum-hukum umum dari interaksi antar manusia dan juga mengenai sifat hakikat, bentuk, isi dan struktur masyarakat manusia.

6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional.  Hal ini menyakut dengan metode yang dipergunakan.

7. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum dan bukan ilmu pengetahuan yang khusus.

Artinya, sosiologi mempelajari gejala yang umum ada pada setiap interaksi antar manusia.

Demikian penjelasan mengenai sosiologi sebagai ilmu sosial, semoga bermanfaat.

Continue reading “Sosiologi sebagai Ilmu Sosial”

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề