Hal-hal yang harus diperhatikan dalam metode PENELITIAN

28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian Suatu penelitian yang dilakukan dengan baik pada dasarnya ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan yaitu dilaksanakan secara sistematis, berencana dan mengikuti konsep ilmiah (Suharsimi Arikunto, 1997:12). Syarat mutlak dalam penelitian adalah metodologi penelitian, berbobot atau tidaknya penelitian tergantung pada pertanggung jawaban metodologi penelitian sebagaimana kita kenal sekarang memberikan garis-garis yang cermat dan mengajukan syarat-syarat yang keras, maksudnya adalah untuk menjaga pengetahuan yang dicapai dari suatu penulisan dapat mempunyai harga ilmiah yang setinggi-tingginya (Sutrisno Hadi, 2000 : 4).

Dalam suatu penelitian penggunaan metodologi penelitian harus dapat mengarah pada tujuan penelitian, agar hasil yang diperoleh sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Jenis metodologi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian korelasi.menurut Suharsimi Arikunto ( 2010:4), penelitian korelasi adalah penelitian yang digunakan oleh peneliti untuk mengetahui tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih,tanpa melakukan perubahan,tambahan atau manipulasi terhadap data yang memang sudah ada.

29

B. Variabel Penelitian Variabel adalah suatu gejala yang bervariasi yang menjadi obyek penelitian (Arikunto, 1991:118). Sedangkan dalam penelitian ini ada dua variabel bebas dan satu variabel terikat. a. Variabel bebas adalah yang mempengaruhi, yaitu kekuatan otot tungkai (X1), panjang tungkai (X2), kekuatan otot perut (X3) dan kecepatan (X4) b. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi, yaitu hasil lompat jauh gaya melayang di udara(Y).

C. Definisi Operasional Variabel Untuk menyamakan persepsi mengenai variabel-variabel yang akan diukur dalam penelitian ini, maka perlu dipaparkan definisi operasional variabel sebagai berikut: 1. Kekuatan Kekuatan merupakan komponen biomotor yang penting dan sangat diperlukan untuk meningkatkan daya tahan otot dalam mengatasi beban selama berlangsungnya aktivitas olahraga. Kekuatan merupakan dasar dari unsur kondisi fisik yang sangat diperlukan dalam mencapai prestasi yang setinggi-tingginya dalam olahraga (Sajoto, 1995:30). 2. Panjang Tungkai Panjang tungkai adalah ukuran panjang tungkai seseorang mulai dari alas kaki sampai dengan trochantor mayor, kira-kira pada bagian tulang yang terlebar di sebelah luar paha danbila paha digerakkan trochantor mayor

30

dapat diraba dibagian atas dari tulang paha yang bergerak (Amari,1996:175). 3.

Kekuatan Otot Perut Kekuatan otot perut adalah kemampuan menggunakan kekuatan otot perut serta mampu merubahnya dalam bentuk gerakan yang sangat cepat terhadap suatu obyek, dalam hal ini adalah smash yang dilakukan. Sedangkan tujuan dari smash itu sendiri adalah mampu memukul bola sekeras mungkin pada daerah lawan.Besar kecilnya serabut-serabut otot seseorang, sangat berpengaruh terhadap kekutan tersebut adalah merupakan suatu kenyataan. Semakin besar serabut-serabut otot seseorang maka semakin kuat pula ototnya (Sajoto,1988:111).

4. Kecepatan Kemampuan untuk melakukan gerakan-gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam waktu sesingkat-singkatnya atau kemampuan untuk menempuh suatu jarak dalam waktu yang cepat (Harsono, 2001:36). 3. Atletik Istilahatletik berasal dari kata Yunani athlon, yang berarti berlomba atau bertanding, kita dapat menjumpai pada kata penthatlon, yang terdiri dari kta pentha berarti lima atau panca dan kata athlon berarti lomba. Arti selengkapannya adalah “panca lomba” atau perlombaan yang terdiri dari lima nomor. Istilah athletic dalam bahasa Inggris dan atletik dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang luas meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepak bola, senam dan lain-lain. Muhajir, (2004:86).

31

D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Sukardi (2003:53), populasi adalah semua anggota kelompok manusia, binatang, peristiwa, atau benda yang tinggal bersama dalam satu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari hasil akhir suatu penelitian. Populasi dibatasi sebagai jumlah penduduk sedikit mempunyai sifat yang sama atau homogen, sedangkan Suharsimi Arikunto (2006:130), bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah kelas X SMA N 1 Kotagajah Lampung Tengah yang berjumlah 180 siswa.

2. Sampel Dalam suatu proses penelitian, tidak perlu seluruh populasi diteliti akan tetapi dapat dilakukan terhadap sebagian dari jumlah populasi tersebut. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:109) menjelaskan bahwa sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila kurang dari 100, lebih baik diambil semua hingga penelitian merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjek besar dapat diambil antara 10-25% atau 20-25% atau lebih besar dari itu. Sesuai dengan pendapat di atas, maka penulis memberikan hak yang sama kepada setiap subyek untuk memperoleh kesempatan dipilih sebagai sampel sebanyak 36 orang siswa (20% dari populasi).

32

E.

Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah (1) Leg dynamometer untuk pengukuran kekuatan otot tungkai, (2) Tes sit up (The curl up Test), (3) Pengukuran panjang tungkai, (4) Tes kecepatan dan (5) Pengukuran lompat jauh.

1. Tes kekuatan otot tungkai Cara pelaksanaan tes kekuatan otot tungkaiadalah: a. Peserta tes berdiri pada leg dynamometer b. Lutut ditekuk membentuk sudut 1300-1400 dan tubuh tegak lurus c. Panjang rantai diatur sesuai dengan posisi berdiri d. Tongkat pegangan digenggam dengan posisi tangan pronasi e. Tarik tongkat pegangan sekuat mungkin dengan meluruskan sendi lutut perlahan-lahan.

2. Pengukuran panjang tungkai a. Tujuan Untuk mengukur panjang tungkai. b. Alat dan fasilitas 1. Meteran baja 2. Alat tulis 3. Formulir tes c. Pelaksanaan Peserta tes berdiri tegak, kedua kaki rapat, kemudian diukur dengan meteran baja mulai pangkal paha sampai telapak kaki, dengan

33

demikian dapatt diketahui berapa panjang tungkai masing-masing siswa. d.

Penilaian Pengukuran panjang tungkai sampai sepersepulu sentimeter. Satuan ukur panjang lengan adalah cm (sentimeter).

5. Tes kekuatan otot perut Cara pelaksaan tes baring duduk (sit up) 60 detik 1) Sikap permulaan 2) Berbaring terlentang di lantai , kedua lutut membentuk sudut 90 0 dengan kedua jari-jari tangan diletakan di belakang kepala 3) Peserta lain menekan atau memegang kedua pergelangan kaki agar kaki tidak terangkatSelain cara pelaksanaan, dibawah ini adalah gerakan tes baring duduk (sit up) : a. Gerakan aba-aba “Ya” peserta bergerak mengambil sikap duduk sampai kedua sikunya menyentuh paha dan kembali pada sikap awal. b. Lakukan gerakan ini berulang tanpa berhenti selama 60 detik.

Adapun cara pencatat hasil tes adalah sebagai berikut: Gerakan tes tidak dihitung apabila: a) Pegangan tangan terlepas sehingga kedua tangan tidak terjalin lagi b) Kedua siku tidak menyentuh paha c) Menggunakan sikunya untuk membantu menolak tubuh

Hasil yang dihitung dan dicatat adalah gerakan tes yang dapat dilakukan dengan sempurna selama 60 detik.

34

4.

Tes kecepatan Cara mengukur kecepatan adalah dengan tes lari 50 meter (Johnson and Nelson, 1986). Pelaksanaan tes lari 50 meter: 1) Lari dengan start berdiri. 2) Pada aba-aba “siap” testi siap untuk lari dengan start berdiri 3) Pada aba-aba “Ya” disertai dengan starter mengangkat bendera dan testi berlari secepat mungkin menuju garis finish yang berjarak 50 meter. 4) Pengambilan waktu dilakukan dari waktu bendera diangkat sampai testi tepat melintas garis finish. 5) Waktu yang dicatat sampai persepuluh detik. Kegagalan: a) testi mencuri start b) testi tidak melewati garis finish c) pelari terganggu pelari lain Pelari yang gagal harus mengulang setelah diberi waktu istirahat yang cukup. Adapun cara penilaian tes kecepatan adalah sebagai berikut: 1) Nilainya adalah waktu yang dicapai untuk menempuh jarak yang telah ditentukan 2) Waktu dicatat sampai seperseratus detik

6.Tempat dan Waktu Penelitian a. Tempat Penelitian Dilaksanakan di tempat SMA N 1 Kotagajah Lampung Tengah

35

b. Waktu Penilitian Waktu penelitian dilakukan 1 bulan, dengan mengambil satu kali data, tiga kali kesempatan untuk dinilai.

7. Alat dan Perlengkapan Alat yang dibutuhkan dalam tes lompat jauh gaya jongkok, yaitu:  Stopwatch.  Cangkul  Bendera  Matras  Meteran satuan cm  Pluit  Kapur  Blangko dan alat tulis untuk mencatat hasil tes.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik korelasi carl pearson dan korelasi ganda. Sehubungan penelitian ini adalah penelitian populasi, maka tidak diperlukan uji prasyarat. 1. Pengujian Hipotesis a. Mencari Koefisien Korelasi Untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat digunakan korelasi product moment dan korelasi ganda. Menurut Sudjana (2005: 369) Koefisien korelasi antara variabel X 1 dengan Y, dan

36

X2 dengan Y dapat dicari dengan menggunakan rumus korelasi Carl Pearson:

rXi  

n  X i  -  X i 

n  X

2 i



-  X i  n  2 -  2

2



Keterangan :

rXi  = Koefisien korelasi n

= Jumlah sampel

X

= Skor variabel X

Y

= Skor variabel Y

∑X = Jumlah skor variabel X ∑Y = Jumlah skor variabel Y ∑X2 = Jumlah kuadrat skor variabel X ∑Y2 = Jumlah kuadrat skor variabel Y

Dalam Sugiyono (2008: 226) Kuatnya hubungan antar variabel dinyatakan dalam koefisien korelasi. Koefisien korelasi positif terbesar = 1 dan koefisien korelasi negatif terbesar = -1, sedangkan yang terkecil adalah 0. Bila hubungan antara dua variabel atau lebih itu mempunyai koefisien korelasi = 1 atau -1, maka hubungan tersebut sempurna. Jika didapat r = -1 maka terdapat korelasi negatif sempurna, artinya setiap peningkatan pada variabel tertentu maka terjadi penurunan pada variabel lainnya. Sebaliknya jika didapat r = 1, maka diperoleh korelasi positif sempurna. Artinya ada hubungan yang positif antara variabel, dan kuat atau tidaknya hubungan ditunjukkan oleh besarnya nilai koefisien korelasi. Dan koefisien korelasi adalah 0 maka tidak terdapat hubungan.

37

Tabel 1. Interpretasi koefisien korelasi nilai r. Interval Koefisien Korelasi 0,80 - 1,00 0,60 - 0,79 0,40 - 0,59 0,20 - 0,39 0,00 - 0,19

Interpretasi Hubungan Sangat kuat Kuat Cukup kuat Rendah Sangat rendah

Mencari koefisien korelasi antara kekuatan tungkaisiswa putra terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok :

rX1 

n  X1 -  X1 

n  X

2 1



-  X1  n  2 -  2

2



rX1  0,676 Mencari koefisien korelasi antara kekuatan tungkai siswa putri terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok :

rX1 

n  X1 -  X1 

n  X

2 1



-  X1  n  2 -  2

2



rX1  0,908 Mencari koefisien korelasi antara panjang tungkai siswa putra terhadap lompat jauh gaya jongkok:

rX1 

n  X1 -  X1 

n  X

2 1



-  X1  n  2 -  2

2



rX1  0,599 Mencari koefisien korelasi antara panjang tungkai siswa putri terhadap lompat jauh gaya jongkok:

rX1 

n  X1 -  X1 

n  X

2 1



-  X1  n  2 -  2

2



38

rX1  0,893 Mencari koefisien korelasi antara kekuatan otot perut siswa putra terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok:

rX1 

n  X1 -  X1 

n  X

2 1



-  X1  n  2 -  2

2



rX1  0,506 Mencari koefisien korelasi antara kekuatan otot perut siswa putri terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok:

rX1 

n  X1 -  X1 

n  X

2 1



-  X1  n  2 -  2

2



rX1  0,912 Mencari koefisien korelasi antara kecepatansiswa putra terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok:

rX1 

n  X1 -  X1 

n  X

2 1



-  X1  n  2 -  2

2



rX1  0,577 Mencari koefisien korelasi antara kecepatan siswa putri terhadap hasil lompat jauh gaya jongkok:

rX1 

n  X1 -  X1 

n  X

2 1



-  X1  n  2 -  2

2



rX1  0,741 Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi hasil perhitungan signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan r tabel Product Moment, dengan taraf signifikan 0,05 (taraf kepercayaan 95%).

39

Kaidah pengujian signifikan : Jika r hitung ≥ r tabel , maka tolak Ho artinya ada hubungan yang signifikan dan jika r hitung< r tabel, maka terima Ho artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Untuk mengetahui kontribusi variabel X terhadap Y dicari dengan menggunakan rumus koefisien determinasi (Sudjana, 2005: 369). Adapun rumus koefisien determinasi sebagai berikut : KP = r 2 x 100 % Keterangan : KP = Nilai koefisien determinasi r2 = Koefisien korelasi dikuadratkan Variabel kekuatan tungkai Siswa putra: Siswa putra: KP = r2x 100 % KP = (0,676)2 x 100 % KP = 45,7 % Siswa Putri : KP = r2x 100 % KP = (0,908)2 x 100 % KP = 82,5% Variabel Panjang Tungkai Siswa putra: KP = r2x 100 % KP = (0,599)2 x 100 % KP = 35,9% Siswa Putri :

40

KP = r2x 100 % KP = (0,893)2 x 100 % KP = 79,8% Variabel Kekuatan Otot Perut Siswa putra: KP = r2x 100 % KP = (0,506)2 x 100 % KP = 25,6% Siswa Putri : KP = r2x 100 % KP = (0,912)2 x 100 % KP = 83,2% Variabel Kecepatan Siswa putra: KP = r2x 100 % KP = (0,577)2 x 100 % KP = 33 % Siswa Putri : KP = r2x 100 % KP = (0,741)2 x 100 % KP = 55% b.

Mencari Korelasi Ganda Untuk mencari hubungan kedua variabel bebas dengan variabel terikat dengan menggunakan rumus Korelasi Ganda (Rx1 x2 x3x4Y) 2

R X1X 2 X3X 4 Y 

Keterangan :

 





rX1Y  rX 2 Y  rX3Y  rX 4 Y  2 rX1Y rX 2 Y rX3Y rX 4 Y 2

2

2

1  rX1X 2X3X 4

2



41

R X1X 2 Y

: Koefisien korelasi ganda antar variabel X1dan X2 secara

bersama-sama dengan variabel Y : Koefisien korelasi X1 terhadap Y

rX1Υ

rX 2Υ : Koefisien korelasi X2 terhadap Y rX1X 2X3X 4

: Koefisien korelasi X1,X2, X3, terhadap X4

Untuk mengetahui sumbangan keempat variabel bebas dengan variabel terikat, koefisien determinasi dicari dengan mengalikan koefisisen korelasi ganda yang telah dikuadratkan (R2) dengan 100%. 1. Korelasi Ganda kekuatn tungkai, panjang tungkai, kekuatan otot perut, dan kecepatan dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putra. Mencari Koefisien korelasi X1, X2,X3 , X4terhadap Y Berdasarkan perhitungan sebelumnya, Diketahui :

rX1Y = 0,676 rX 2 Y = 0,599 rX3Y = 0,506 rX 4 Y = 0,557

rX1X 2 X3x4 = 0,605 2

rX1Y = 0,457 2

rX 2 Y = 0,359 rX3Y

2

= 0,256

2

rX 4 Y = 0,330 2

rX1X 2 X3x4 = 0,370 Maka dapat dihitung Korelasi ganda antara X1, X2,, X3dan X4 : 2

R X1X 2 Y 









rX1Y  rX 2 Y rX 3Y  rX 4 Y  4 rX1Y rX 2 Y rX 3Y rX 4 Y 2

2

2

1  r X1 X

2 X4 12X 3



42

rX1 X 2 x3 X 4  0,768

2. Korelasi Ganda kekuatn tungkai, panjang tungkai, kekuatan otot perut, dan kecepatan dengan hasil lompat jauh gaya jongkok siswa putri. Mencari Koefisien korelasi X1, X2,X3 , X4terhadap Y Berdasarkan perhitungan sebelumnya, Diketahui :

rX1Y = 0,908 rX 2 Y = 0,893 rX3Y = 0,912 rX 4 Y = 0,741

rx1x2x3x4 = 0,732 2 rX1Y = 0,825 2

rX 2 Y = 0,798 rX3Y

2

= 0,832

2

rX 4 Y = 0,550 2

rX1X 2 X3x4 = 0,540 Maka dapat dihitung Korelasi ganda antara X1, X2,, X3dan X4 : 2

R X1X 2 Y 









rX1Y  rX 2 Y rX 3Y  rX 4 Y  4 rX1Y rX 2 Y rX 3Y rX 4 Y

rX1 X 2 x3 X 4  0,831

2

2

2

1  r X1 X

2 X4 12X 3