Hari dikumpulkannya seluruh umat manusia dipadang mahsyar disebut

Ilustrasi Yaumil Hasyr, sumber: Muslim OR,ID

Dalam proses terjadinya kiamat, terdapat beberapa tahapan, termasuk di dalamnya Yaumul Kiyamah dan Yaumul Hasyr. Secara umum, Yaum Al Hasyr disebut pula sebagai Yaumul Mahsyar. Bagaimana penjelasan lengkapnya? Anda bisa mendapatkan penjelasan terperinci dalam ulasan di bawah ini.

Dari buku "Misi di Planet Biru", Anita Sutrisnawati (Deepublish: 2019) tahapan pertama hari akhir adalah ketika manusia meninggal dunia. Dirinya akan berada di alam kubur hingga kiamat tiba. Dalam hal ini, hal yang dimaksud adalah hari kiamat besar ketika malaikat Isrofil meniup terompet tanda dunia berakhir.

Babak ke Dua: Yaumul Barzah

Yaumul barzah merupakan hari ketika manusia yang telah meninggal dibangkitkan kembali dari alam kubur. Hal ini dikuatkan dalam Al Quran Surat Az Zalzalah ayat 6.

“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok. Untuk diperlihatkan kepada mereka (balasan) semua perbuatannya.”

Babak ke Tiga: Yaumul Mahsyar

Yaum Al Hasyr atau dikenal dengan Yaumul Mahsyar. Pengertian Yaumul Hasyr yaitu hari ketika semua manusia dikumpulkan di Padang Mahsyar. Semua orang berkumpul, mulai dari zaman Nabi Adam, hingga penduduk dunia yang paling akhir diwafatkan. Di tempat ini sangat panas, karena matahari hanya sejengkal dari kepala.

Babak ke Empat: Yaumul Hisab

Yaumul Hisab merupakan hari perhitungan terakhir. Segala amalan manusia yang telah dicatat malaikat akan ditimbang. Rekam jejak amalan manusia di dunia akan ditampakkan seperti rol film tanpa bisa dibantah. Di sini, manusia akan ditetapkan sebagai penghuni surga atau penghuni neraka.

Hal tersebut diperjelas pada ayat 7-8 Surat Az Zalzalah.

“Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sebesar biji dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar biji dzarrah, niscaya dia akan melihat balasannya (pula).”

Ketika dihadapkan dengan ilmu mengenai Yaumul Kiyamah, Yaumul Barzah, Yaumul Hasyr hingga Yaumul Hisab, maka manusia harus banyak berbenah kembali. Bahwa kehidupan di dunia belum sepenuhnya. Perjalanan masih panjang untuk menuju akhirat. Alangkah lebih baik bila manusia bisa mempersiapkan bekal terbaik untuk kembali kepada Sang Penguasa Hidup.(ANG)

Yaumul Mahsyar adalah hari dikumpulkannya semua umat manusia setelah dibangkitkan dari kubur pada hari kiamat untuk menunggu pengadilan yang adil dari Allah SWT. Semua umat manusia akan dibangkitkan dari kubur kemudian akan dikumpulkan di sebuah tempat yang sangat luas, yaitu “Padang Mahsyar”. Semua manusia tanpa kecuali akan dikumpulkan untuk menjalani pengadilan Allah, sehingga setiap manusia akan mempertanggungjawabkan masing-masing amal perbuatan selama hidup di dunia.

Penjelasan Keadaan  di Yaumul Mahsyar

Kondisi Yaumul Mahsyar khususnya keadaan di Padang Mahsyar, manusia tergantung dari amal perbuatan yang dikerjakan selama hidup di dunia,semua orang sibuk dengan urusannya masing-masing, tidak lagi peduli dengan orang lain, meskipun orang tua terhadap anak  atau sebaliknya. Tidak ada lagi yang namanya tolong-menolong, untuk hanya sekedar saling sapa pun tidak bisa walau dengan sanak saudara atau keluarga dekat sekalipun.

Baca Juga : Yaumul Hisab Adalah

Di Padang Mahsyar Matahari diterbitkan oleh Allah, tepat di atas kepala dengan jarak hanya 2 busur, sehingga manusia ter-panggang oleh panas teriknya Matahari yang panasnya telah dinaikkan dan keringat pun mengalir deras, menggenangi padang mahsyar seiring dengan rasa takut yang luar biasa karena mereka akan dihadirkan dihadapan Allah.

Bagi orang yang beriman, beramal sholeh serta banyak mengerjakan kebaikan akan dilindungi dari terik sengatan sinar matahari. Kemudian keringat tersebut naik ke badan mereka, sesuai dengan tingkatan mereka dihadapan Allah. Bagi sebagian orang keringat akan menggenangi mencapai lutut, bagi sebagian lain mencapai pinggang dan bagi sebagian lainnya mencapai lubang hidung bahkan ada sebagian manusia nyaris tenggelam di dalamnya.

Bagi orang-orang yang beriman akan diberikan syafaat oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu ;

  1. Dipercepat pembicaraan dan dipermudah memasuki Surga,
  2. Ditambah timbangan pahalanya supaya lebih berat daripada dosa,
  3. Dimasukkan ke Surga tanpa hisab.

7 golongan yang akan mendapat syafa’at dari Nabi Muhammad SAW di Yaumul Mahsyar :

  1. Remaja yang hatinya tertambat di dalam masjid
  2. Pemimpin yang adil
  3. Orang yang ikhlas dalam sedekah
  4. Dua manusia yang saling mencintai, bertemu, dan berpisah karena Allah
  5. Seseorang yang menggunakan masa mudanya (remaja) untuk beribadah pada Allah
  6. Muslim yang bangun ditengah malam, berdoa sampai meneteskan air mata
  7. Seorang laki-laki yang ketika diajak berzina dia berkata “Sesungguhnya aku takut pada Allah” .

Baca Juga : Yaumul Jaza Adalah

Dalil Tentang Yaumul Mahsyar

Dalam Al Quran banyak sekali Firman Allah yang meyebutkan tentang Yaumul Mahsyar ini yang diantaranya :

Surat Al Ma’arij ayat 43 dan 44 :

يَوْمَ يَخْرُجُونَ مِنَ الْأَجْدَاثِ سِرَاعاً كَأَنَّهُمْ إِلَى نُصُبٍ يُوفِضُونَ

“(yaitu) pada hari mereka keluar dari kubur dengan cepat seakan-akan mereka pergi dengan segera kepada berhala-berhala (sewaktu di dunia)”(Q.S Al Ma’arij : 43)

Maksud dari ayat diatas adalah bahwa mereka akan dipanggil oleh Malaikat :  “Wahai manusia, kalian semua harus keluar dari kubur kalian, dan berkumpul (di suatu tempat)”. Mereka akan digiring oleh Malaikat ke suatu tempat dan akan memenuhi tempat tersebut yang dinamakan dengan Padang Mahsyar.

خَاشِعَةً أَبْصَارُهُمْ تَرْهَقُهُمْ ذِلَّةٌ ذَلِكَ الْيَوْمُ الَّذِي كَانُوا يُوعَدُونَ

“Dalam keadaan mereka menundukkan pandangannya (serta) diliputi kehinaan. Itulah hari yang dahulunya diancamkan kepada mereka.”(Q.S Al Ma’arij : 44)

Dalam Hadits Riwayat Al Imaam Al Bukhary no: 893, dari Sahabat Ibnu Umar r.a bahwasannya Rasulullah SAW Sabda  :

وَكُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْؤُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ

“Setiap kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan ditanya tentang kepemimpinannya”

Setiap manusia di padang mahsyar akan berhadapan langsung dengan Allah swt. dan juga akan berhadapan dengan  Al-kitab, mizan, shirot, dan haudh(telaga). Selain itu juga di ajukan pula saksi-saksi yang dapat di andalkan dan di tanggung kejujuran dan kebenarannya yang terdiri dari anggota-anggota badannya sendiri, seperti lidah, mata, telinga, kulit, tangan, dan kaki, yang semuanya itu akan berbicara sendiri-sendiri menurut fungsinya masing-masing kepada Allah swt.

dimana pada saat itu mulut-mulut manusia telah di tutup rapat dan di segel. Sehingga segala amal perbuatan manusia yang telah di lakukan, baik berupa amal baik dan buruk, besar dan kecil, dosa dan kesalahan serta kejahatan, yang terang-terangan maupun yang rahasia, yang Nampak dan yang tersembunyi, yang di sengaja atau tidak, semuanya akan di bongkar dan di perlihatkan di padang mahsyar. Semuanya akan di adili dengan seadil-adilnya, yang baik dibalas dengan (pahala), sebaliknya yang buruk dengan(siksa), walaupun perbuatan itu seberat debu.

Menurut faham Ahli Sunnah Wal Jama’ah, manusia yang pertama kali dibangkitkan oleh Allah adalah Rasulallah saw. Kemudian manusia manusia lainnya. Keadaan mereka akan tergantung dari amalan yang telah mereka kerjakan di semasa hidupnya, ketika itu semua manusia akan sibuk dengan urusan mereka masing-masing.

Sehingga anak tidak lagi mengenali kedua orang tuanya, begitu pula sebaliknya, tidak ada saudara, tidak ada harta yang bermanfaat, tidak ada dokter, tidak ada presiden, dan tidak ada yang berkuasa. Hanya Allah lah yang menguasai di hari itu ”MALIKI YAUMIDDIN”. Semuanya tidak ada yang di fikirkan kecuali apa yang akan menjadi nasibnya masing-masing yang berkenaan dengan amal perbuatannya di dunia.

Barang siapa yang berbuat baik dan berjalan di jalan yang di ridhai Allah, maka ia akan selamat dan masuk surga Allah dengan segala kenikmatan yang ada di dalamnya. Namun bila kehidupan dunia selalu diisi dengan keburukan dan perbuatan maksiat, ia akan tergelincir ke dalam neraka, dan mendapat siksa Allah yang amat pedih

Manusia di Giring ke Padang Mahsyar

Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Sahl bin Sa’d z, Rasulullah n bersabda:

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ نَقِيٍّ. قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ: لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ

Artinya :

“Umat manusia akan digiring pada hari kiamat ke (mahsyar). Sebuah medan yang luas. Tanahnya berwarna putih seperti bundaran roti yang bersih.” Sahl  dan selainnya berkata: “Tidak ada di sana tanda (tempat keberadaan) bagi seorang pun.”

Bagaimanakah cara manusia ke Padang Mahsyar ? Untuk menjelaskan perkara ini, Allah berfirman pada ayat 86, Surah Mariam; ayat 102, Surah Taha dan ayat 97, Surah al-Isra’. Ayat itu maksudnya menyatakan bahawa cara manusia ke Padang Mahsyar ada tiga bagian:

Baca Juga : Naudzubillah Min Dzalik Artinya

  1. Orang yang pergi dengan berkenderaan  yaitu orang bertakwa.
  2. Orang yang berjalan kaki dan keadaan muka mereka biru keruh, karena hati masing-masing sebak dengan kedukaan, yaitu orang yang mati dalam keadaan berdosa.
  3. Orang yang berjalan dengan mukanya, sambil matanya tidak dapat melihat sesuatu yang disukainya. Lidahnya tidak dapat menuturkan hujah atau alasan yang boleh diterima daripadanya dan telinganya tidak dapat mendengar perkara yang menyenangkan hatinya.