Liputan6.com, Jakarta - Indonesia belum dapat memanfaatkan potensi dan pendapatan dari sektor perikanan secara maksimal, meski negara ini masuk sebagai negara kepulauan terbesar dan menjadi produsen terbesar budidaya laut di dunia.
Salah satu sebabnya, hingga saat ini sebagian besar nelayan Indonesia masih menangkap ikan secara tradisional tanpa bantuan teknologi. Mereka pergi ke laut menangkap ikan tanpa mengetahui lokasi mana yang menjadi tempat terbaik dengan memiliki banyak ikan, sehingga harus berkeliling di laut dan menghabiskan banyak bahan bakar.
Sementara jika menangkap ikan dari rumpon, nelayan juga masih tidak mengetahui rumpon yang memiliki banyak ikan.
Terkait itu, Pendiri sekaligus dan Penasehat Sahabat Pulau Hendriyadi Bahtiar mengatakan, organisasinya menyadari kebutuhan untuk menerapkan teknologi dalam rangka peningkatan produktivitas perikanan. Sebab itu pihaknya mengenalkan teknologi bernama Juku Tech.
"Kami ingin meningkatkan produktivitas perikanan di Indonesia, yang selanjutnya dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan Indonesia dengan memberdayakan mereka dengan penggunaan teknologi. Prototipe Juku Tech ini akan diujicobakan di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan dimana kami telah menerima respon yang baik dari pemerintah daerah dan nelayan setempat di Kabupaten Jeneponto," kata Hendri dalam keterangannya, Kamis [28/7/2016].
Sahabat Pulau mengembangkan prototipe perangkat berbasis mikro kontroler Intel bernama Juku Tech yang bertujuan untuk membantu nelayan meningkatkan jumlah tangkapan ikan.
Sahabat Pulau merupakan organisasi nirlaba yang bergerak di Indonesia di bidang pemberdayaan berbasis sosial-kewirausahaan bagi perempuan pesisir dan pemberdayaan berkelanjutan.
Perangkat Juku Tech terdiri dari modul mikro kontroler Intel dan baterai yang ditempatkan di rumpon. Module Intel memiliki fungsi sensor akan mengumpulkan informasi tentang ketersediaan ikan di sekitar rumpon dan kemudian akan mengirimkan informasi ke komputer server, yang akan diteruskan ke nelayan melalui pesan singkat. Setelah menerima informasi, para nelayan akan pergi ke rumpon dan kemudian menangkap ikan.
Dengan memanfaatkan perangkat Juku Tech, nelayan dikatakan bisa menangkap ikan dengan lebih efektif dan efisien karena nelayan tidak perlu pergi ke laut begitu jauh untuk menangkap ikan. Mereka hanya perlu pergi ke rumpon tertentu yang telah diinformasikan sebelumnya melalui perangkat Juku Tech.
Selain perangkat Juku Tech, Sahabat Pulau juga mengembangkan sistem informasi yang akan melengkapi perangkat Juku Tech sehingga nelayan dapat mengunggah informasi tentang jumlah dan jenis ikan yang telah tertangkap.
Hal ini akan membantu untuk merencanakan berapa banyak ikan akan dijual secara segar, berapa banyak akan dibekukan dan berapa banyak akan dijual dalam bentuk olahan ikan. Hal ini juga akan membantu pembeli yang ingin membeli ikan untuk mendapatkan informasi sedini mungkin.
KOMPAS.com/RAJA UMAR
Warga Desa Toweren, Kecamatan Laut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, sedang mengangkat jaring Ikan depik hasil tangkapannya, Rabu [17/7/2019]. Ikan depik merupakan jenis ikan endemik Danau Laut Tawar yang biasa dijual oleh nelayan setempat kepada penampung seharga Rp 90 ribu - Rp 100 ribu per bambu, serta memiliki nilai sejarah dan dipercaya memiliki khasiat yang dapat menyembuhkan sejumlah penyakit.
KOMPAS.com - Nelayan bisa dibedakan menjadi dua, yakni nelayan modern dan nelayan tradisional. Kedua jenis nelayan ini memiliki beberapa perbedaan serta persamaan.
Nelayan tradisional
Menurut Bonefasius Kemong dalam jurnal Sistem Mata Pencaharian Hidup Nelayan Tradisional Suku Bangsa Kamoro di Desa Tipuka Kecamatan Mapurujaya Kabupaten Mimika Propinsi Papua [2015], nelayan tradisional adalah nelayan yang memanfaatkan sumber daya perairan dengan memakai peralatan tradisional.
Nelayan tradisional tidak menggunakan teknologi dan tidak bergantung pada peralatan yang lebih modern. Maka dari itu, biasanya peralatan yang digunakan masih relatif sederhana dan sifatnya jauh lebih aman untuk lingkungan.
Apa yang digunakan oleh nelayan tradisional untuk menangkap ikan?
Nelayan tradisional menggunakan perahu tanpa mesin atau sampan [perahu kecil] untuk pergi berlayar ke laut. Untuk menangkap ikan, nelayan tradisional menggunakan jaring atau jala yang sudah dibawa untuk kemudian ditebarkan ke area sekitar perahu mereka.
Baca juga: Kapal Perikanan: Pengertian dan Jenis Kapal Penangkap Ikan
Nelayan modern
Dalam jurnal Perkembangan Teknologi Alat Tangkap Ikan Nelayan di Desa Kedungrejo Kecamatan Muncar Kabupaten Banyuwangi Tahun 2001-2013 [2021] karya Alfatah Yusron Azis, dituliskan bahwa nelayan modern adalah nelayan yang memanfaatkan sumber daya perairan dengan menggunakan peralatan modern.
Apa yang digunakan oleh nelayan modern untuk menangkap ikan?
Nelayan modern menggunakan perahu mesin atau kapal besar yang memakai bahan bakar, untuk berlayar ke laut. Untuk menangkap ikan, nelayan modern menggunakan radar pendeteksi ikan serta jaring. Terkadang mereka juga menggunakan bom untuk mendapatkan ikan.
Persamaan dan perbedaan nelayan modern dan tradisional
Berikut persamaan dan perbedaan nelayan modern dan tradisional, yaitu:
Persamaan nelayan modern dan tradisional- Kesamaan tujuan, yaitu menangkap ikan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
- Terkadang alat yang digunakan sama, yakni menggunakan jaring untuk menangkap ikan.
- Menghadapi gelombang laut.
- Harus memperhatikan cuaca saat akan pergi berlayar.
Baca juga: Pengaruh Geografis Indonesia sebagai Negara Maritim
Perbedaan nelayan modern dan tradisional- Nelayan modern menggunakan kapal atau perahu mesin. Sedangkan nelayan tradisional menggunakan perahu atau sampan.
- Nelayan modern menggunakan tenaga mesin untuk menggerakan perahu. Sedangkan nelayan tradisional menggunakan tenaga angin.
- Nelayan modern bisa berlayar ke tempat yang lebih jauh. Sedangkan nelayan tradisional, area penangkapan ikannya terbatas.
- Nelayan modern dapat menggunakan radar untuk mendeteksi ikan. Sedangkan nelayan tradisional tidak menggunakannya.
Baca berikutnya
2. Berikut yang termasuk negara-negara di wilayah Asia Tenggara........... a. Amerika b. Australia Jepang d. Brunei Darussalam
bentuk komitmen kebangsaan AHMAD DAHLAN.
sebutkan hasil kesepakatan rumusan dasar pemikiran pada kongres pemuda 2
perlawanan rakyat di ponegoroa. masa perjuangan:b. perjuangan melawan:c. ringkasan perjuangan:bantuu dong besok di kumpul
Bagaimana tindakan pelanggaran wilayah menjadi ancaman Indonesia di bidang Hankam
Jelaskan contoh ideologi yang mengancam ideologi bangsa Indonesia
Bagaimana cara pemerintah dan masyarakat menciptakan kesatuan ekonomi secara konkret, uraikan tiga tindakan nyata pemerintah dan uraikan tiga tindakan …
satu vokal grup terdiri dari 3 sampai 10 orang tua aransemen vokalnya bebas dalam membawakan lagu vokal grup 3 penambahan nada jarak nada yang berdeka …
Bedakan antara pengertian peran dan tugas guru
setelah mengamati teks tersebut,coba ananda uraikan makna yang terkandung dalam kalimat. “Bangunlah jiwamu,Bangunlah badannya,untuk Indonesia Raya’’to …