Hasil utama dari negara Asia Tenggara yang mempunyai julukan Petro dollar adalah

Negara Petro Dollar adalah julukan Brunei Darussalam. [pixabay]

adjar.id - Tahukah Adjarian negara mana yang dijuluki sebegai Negara Petro Dollar?

Yap, jawabannya adalah Brunei Darussalam, Adjarian.

Brunei Darussalam adalah penghasil minyak bumi dan gas alam yang besar, bahkan terbesar di Asia Tenggara.

Hal itu menjadikan negara tersebut sangat kaya dan mendapat julukan sebagai Negara Petro Dollar.

Tonton video ini, yuk!

Lihat Foto

Wikimedia Commons/Rayza212

Peta Brunei Darussalam

KOMPAS.com - Brunei Darussalam merupakan negara penghasil minyak bumi terbesar di Asia Tenggara. Hal ini membuat Brunei Darussalam dijuluki sebagai negara petro dollar.

Luas wilayah Brunei Darussalam adalah 5.765 kilometer persegi. Tergolong kecil, namun negara ini termasuk dalam jajaran negara terkaya di Asia Tenggara dan dunia.

Profil Negara Brunei Darussalam

Berikut adalah profil negara Brunei Darussalam yang mengutip dari situs Kementerian Luar Negeri [Kemlu.go.id]:

  1. Nama negara: Negara Brunei Darussalam
  2. Ibu kota: Bandar Seri Begawan
  3. Luas wilayah: 5.765 kilometer persegi
  4. Kepala Negara: Sultan
  5. Kepala Pemerintahan: Perdana Menteri
  6. Bahasa resmi: Bahasa Melayu
  7. Hari kemerdekaan 23 Februari
  8. Mata uang: Dollar Brunei [BND]

Baca juga: Singapura, Satu-satunya Negara di Asia Tenggara yang Tidak Memiliki Hasil Tambang

Brunei Darussalam, negara Petro Dollar

Tercatat pada Oktober 2020, Pemerintah Brunei Darussalam telah mengekspor crude oil atau minyak bumi sebanyak BND 141,5 juta serta liquefied natural gas atau gas alam cair sebanyak BND 171,3 juta.

Dilansir dari situs Kemlu.go.id, sebesar 95 persen dari total ekspor Brunei Darussalam adalah komoditi minyak bumi serta gas.

Tidak hanya itu, Brunei Darussalam juga mengeskpor mineral fuel, transportasi dan peralatan mesin, serta chemicals ke berbagai negara.

Lihat Foto

SHUTTERSTOCK

Ilustrasi Brunei Darussalam - Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin.

Umumnya berbagai komoditi ini diekspor ke beberapa negara, seperti Jepang, Republik Rakyat Tiongkok, Thailand serta Republik Korea.

Mengutip dari Encyclopaedia Britannica, industri minyak bumi ini menghasilkan lebih dari setengah Produk Domestik Bruto [PDB] Brunei Darussalam.

Minyak bumi serta gas alam ini biasanya diproduksi atau dihasilkan dari area ladang lepas lantai kemudian dieskpor ke berbagai negara.

Brunei Darussalam mulai memproduksi minyak bumi pertama kali pada 1929. Sedangkan untuk industri gas alamnya baru dimulai dan dikembangkan pada 1960-an, tepatnya setelah penemuan endapan besar.

Baca juga: Struktur Organisasi ASEAN

Setelah penemuan besar ini, Brunei Darussalam melakukan eksplorasi besar-besaran pada akhir 1970-an. Kemudian dikurangi untuk menghemat cadangan minyak bumi dan gas alam.

Eksplorasi minyak bumi dan gas ini diikuti dengan pembangunan berbagai pabrik, contohnya pabrik LNG. Mulai 1970 hingga saat ini, minyak bumi dan gas alam masih menjadi sumber utama pendapatan ekspor Brunei Darussalam.

Brunei Darussalam tidak hanya memiliki sumber daya alam berupa minyak bumi dan gas alam saja. Negara ini juga memiliki endapan pasir kuarsa putih yang sangat banyak. Namun, hingga saat ini endapan pasir tersebut masih belum dikelola secara penuh.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

KOMPAS.com - Ada 10 negara di Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN [Association of Southeast Asian Nations]. Sepuluh negara tersebut saling menjalin kerja sama di berbagai sektor.

Sepuluh negara yang telah bergabung dengan ASEAN adalah Indonesia, Filipina, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Vietnam, Laos, Myanmar, serta Kamboja.

Negara yang tergabung dalam ASEAN memiliki julukannya masing-masing sesuai dengan karakteristiknya.

Apa sajakah itu? Berikut penjelasannya yang mengutip dari situs Seasia.co dan Skycanner.com:

Indonesia 

Indonesia memiliki posisi geografis yang strategis, yakni terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia serta Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Selain itu, Indonesia juga terletak di bawah garis khatulistiwa.

Indonesia memiliki ribuan pulau dan kekayaan alam yang melimpah, mulai dari budaya hingga sumber daya alam.

Kekayaan alam ini membuat Indonesia terlihat seperti batu zamrud.  Maka tidak mengherankan jika Indonesia dijuluki sebagai The Emerald of the Equator atau Zamrud Khatulistiwa.

Baca juga: Filipina, Negara Revolusi Hijau

Filipina 

Filipina mendapat julukan sebagai Pearl of the Orient Seas atau Mutiara Laut dari Orien.

Julukan ini didapatkan dari Bangsa Eropa, khususnya Bangsa Spanyol yang datang ke Filipina pada abad ke-18. Saat itu, sebutan orien sering digunakan oleh Bangsa Eropa untuk memanggil negara yang terletak di bumi bagian timur.

Selain mendapat julukan Mutiara Laut dari Orien, Filipina juga mendapat julukan sebagai Home of the Green Revolution atau Rumah Revolusi Hijau.

Revolusi Hijau adalah upaya Filipina meningkatkan sistem pertaniannya agar menghasilkan padi yang berkualitas tinggi dalam waktu yang cepat.

Thailand 

Thailand memiliki kebudayaan yang dianggap lebih santai dibanding negara Barat yang selalu sibuk. Selain itu, orang Thailand juga terkenal dengan kesopanannya serta sikap ramah saat berinteraksi.

Hampir di setiap sudut negara Thailand, bisa ditemui orang yang selalu tersenyum saat berinteraksi. Maka tidak mengherankan jika Thailand dijuluki sebagai The Land of Smiles atau Negara Penuh Senyuman.

Selain The Land of Smiles, Thailand juga dijuluki sebagai Negeri Gajah Putih. Karena gajah putih merupakan simbol kerajaan di Thailand dan merupakan hewan nasional.

Dari segi perekonomian, Thailand juga mendapat julukan Lumbung Padi. Ini karena produksi beras Thailand menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Singapura mendapat julukan sebagai The Lion City atau Negeri Singa. Nama 'Singapura' berasal dari Bahasa Sansekerta, yakni 'Singhapura', berarti Tanah Singa. Nama ini didapat dari pendiri negara Singapura, yakni Sang Nila Utama.

Walau dijuluki sebagai The Lion City, namun ternyata simbol hewan singa tidak selalu ada di negara ini. Menurut keyakinan, hewan yang dilihat oleh Sang Nila Utama sebenarnya adalah harimau dan bukan singa.

Brunei Darussalam terletak di pantai utara Pulau Kalimantan. Brunei merupakan salah satu negara terkecil, namun paling kaya di dunia.

Forbes bahkan menempatkan negara Brunei Darussalam sebagai negara terkaya nomor lima di dunia dari 182 negara. Kekayaan negara ini didapatkan dari ladang minyak serta gas alamnya.

Maka tak mengherankan jika Brunei Darussalam dijuluki sebagai The Land of Unexpected Treasures atau Negara dengan Kekayaan yang Tidak Terduga. Karena kekayaannya pula, Brunei Darussalam juga dijuluki sebagai Negara Petro Dollar.

Baca juga: Brunei Darussalam, Negara Kecil Penghasil Minyak

Malaysia

Malaysia mendapat julukan sebagai Land of Indigenous Malay atau bisa diartikan sebagai Tanah Melayu Adat.

Negara Malaysia sangat dikenal dengan kekayaan rasnya. Pada 1891, Bangsa Eropa mengadakan sensus untuk mengetahui persebaran kelompok etnis di Malaysia. Masyarakat berasal dari berbagai etnis yang berbeda, contohnya Bugis, Melayu, dan lain-lain.

Pada sensus tahun 1891, diputuskan jika akan dilakukan penggabungan berbagai etnis menjadi tiga kelompok ras, yakni Tionghoa, Tamil dan penduduk asli India, serta Melayu. 

Selain dikenal dengan Land of Indigenous Malay, Malaysia juga dikenal sebagai Negeri Jiran karena posisinya yang berdekatan dengan Indonesia serta negara lainnya di Asia Tenggara. Negeri Jiran berarti negara tetangga yang saling berdekatan.

Istilah Empat Macan Asia atau Macan Asia Timur mengacu pada pertumbuhan ekonomi Hong Kong, Singapura, Korea Selatan dan Taiwan. Julukan ini didapat karena empat negara tersebut berhasil mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi dan mengembangkan sektor industri pada 1960 hingga 1990.

Vietnam mendapat julukan sebagai The Land of Blue Dragon atau yang dalam Bahasa Indonesia dikenal dengan Tanah Naga Biru. Karena Vietnam mengikuti jejak para Macan Asia Timur.

Laos

Laos dijuluki sebagai The Land of a Million Elephant atau Negeri Sejuta Gajah. Karena nama negara Laos berasal dari Lan Xang yang berarti gajah. Masyarakat Laos menganggap jika gajah merupakan hewan pembawa kemakmuran bagi negaranya.

Laos juga dijuluki sebagai The Landlocked Country atau Tanah Terkunci, karena daerahnya tidak memiliki perairan dan dikeliling oleh negara Myanmar, Cina, Vietnam, Kamboja dan Thailand.

Baca juga: Laos, Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Tidak Memiliki Perairan

Myanmar

Myanmar mendapat julukan sebagai The Land of the Golden Pagoda atau Tanah Pagoda Emas atau Negeri Seribu Pagoda. Pagoda menjadi salah satu ciri khas Myanmar dan menjadi bentuk penyebaran agama Buddha. Contohnya Shwedagon Pagoda.

Myanmar juga dijuluki sebagai Tanah Emas. Karena emas sangat penting dan disakralkan bagi masyarakat Myanmar. Emas juga digunakan dalam pembuatan pagoda.

Kamboja

Kamboja dijuluki sebagai Land of the Khmer atau Tanah Kedamaian dan Kemakmuran. Karena nama negara Kamboja berasal dari Bahasa Sansekerta, Kambuja atau Kampuchea, yang berarti tanah kedamaian dan kemakmuran.

Selain itu, Kamboja juga dikenal dengan Angkor Wat, salah satu candi Buddha terbesar di dunia

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề