Hepatitis b kronis apa bisa sembuh

Banyak pasien berharap atau bertanya apakah penyakit hepatitis B kronik yang mereka alami bisa sembuh. Jawabannya tentu bisa karena memang pada faktanya hepatitis B kronik bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi, jumlahnya sangat kecil ~1% saja dari total penderita hepatitis B kronik sembuh dengan sendirinya.

Bagaimana dengan apabila diobati? Apakah hepatitis B kronik dapat sembuh dengan pengobatan? Jawabannya juga bisa. Akan tetapi, keberhasilannya tidak terlalu besar. Namun, jangan berkecil hati, walaupun hanya sedikit yang bisa sembuh, namun dengan terapi yang ada saat ini, penyakit hepatitis B dapat dikendalikan walaupun tidak 100% sembuh.

Mari kita bahas bagaimana atau kenapa hepatitis B kronik ini sulit sembuh. Selain itu dibagas pula pengertian sembuh dari hepatitis B itu apa, serta pilihan terapi dan kemungkinan kesembuhan dari masing-masing terapi tersebut.

  • Covalently Closed Circular DNA [cccDNA]: Musuh dalam Selimut
  • DNA HBV Terintegrasi dengan Genom Sel Hati
  • Definisi Kesembuhan Hepatitis B Kronik
  • Kombinasi Analog Nukleosida dan Interferon: Apakah Efektif?
  • Pendekatan Terkini Terapi Hepatitis B Kronik
  • Kesimpulan
  • Referensi

Covalently Closed Circular DNA [cccDNA]: Musuh dalam Selimut

Apabila kita melihat siklus replikasi virus hepatitis B, maka salah satu tahap infeksi hepatitis B adalah terbentuknya covalently closed circular DNA [cccDNA]. Sebagai bantuan, Anda dapat membaca mengenai siklus replikasi HBV di tautan ini atau dapat disimak di bagan di bawah ini:

Siklus replikasi virus hepatitis B

cccDNA ini tidak bisa dijamah oleh metode terapi yang ada saat ini. Bahkan, sistem imunitas tubuh juga tidak bisa menyingkirkan bentuk cccDNA. Hanya dengan mematikan sel hati yang di dalamnya terdapat cccDNA maka bentuk virus ini akan hilang. Akan tetapi, selama cccDNA dorman atau aktivitasnya rendah, umumnya sangat sulit membuat atau mendorong sel hati yang mengandung cccDNA untuk mati.

Hal tersebut menyebabkan infeksi persisten dari hepatitis B. Permasalahannya, obat yang ada saat itu yaitu nukleosida analog maupun interferon tidak dapat membersihkan bentuk cccDNA ini. Oleh sebab itu, hal ini menjadi tantangan utama dalam memastikan kesembuhan dari penderita hepatitis B kronik.

DNA HBV Terintegrasi dengan Genom Sel Hati

Selain terbentuknya cccDNA, ternyata genom atau DNA dari virus hepatitis B dapat berintegrasi dengan DNA sel inang. Hal ini tentu semakin mempersulit kemungkinan untuk hepatitis B kronik bisa sembuh.

Tidak semua virus hepatitis B dapat berintegrasi dengan genom sel hati. Hanya virus dengan bentuk genom DNA double-stranded linear [dslDNA] yang dapat berintegrasi. Sedangkan bentuk biasa yaitu virus dengan DNA relaxed circular [rcDNA] hanya bisa menjadi cccDNA namun tidak dapat beintegrasi dengan genom sel hati.

Hal lain yang perlu diingat bahwa berbeda dengan cccDNA, genom hepatitis B yang berintegrasi tidak dapat menghasilkan virion utuh yang baru. Adapun proses ini dapat dilihat di gambar di bawah ini:

Intergrasi HBV-DNA ke genom sel hati

Walaupun DNA virus hepatitis B tidak dapat membentuk virion yang utuh karena tidak bisa memproduksi pgRNA, gen HBsAg yang ada masih bisa diekspresikan secara aktif. Oleh sebab itu, dari proses ini banyak diproduksi bentuk virus yang tidak utuh [virion yang tidak mengandung DNA virus]. Oleh sebab itu tidaklah aneh banyak pasien dengan HBV-DNA tidak terdeteksi namun HBsAg masih positif.

Dari penjelasan di atas tampaknya integrasi hepatitis B tidak membahayakan karena tidak mampu memproduksi virus hepatitis B baru. Namun, integrasi ini ternyata terlibat dalam terjadinya kanker hati akibat infeksi hepatitis B.

Mekanismenya berbagai macam mulai dari instabilitas kromosom, disrupsi mekanisme anti karsinogenesis dalam sel, dan menyediakan templat yang persisten bagi ekspresi gen HBV [terutama HBxAg]. Walaupun demikian, secara umum dampak insersi gen HBV pada sel inang ini masih belum sepenuhnya dipahami.

Definisi Kesembuhan Hepatitis B Kronik

Seperti disebutkan di atas dengan adanya cccDNA kita sulit menentukan dan mengeradikasi hepatitis B secara keseluruhan. Akan tetapi, kita bisa mencapai satu tahap yang disebut dengan sembuh secara fungsional.

Kesembuhan hepatitis B kronik secara fungsional diartikan sebagai tidak terdeteksinya lagi HBsAg dalam darah atau seroclearance HBsAg. Seperti disebutkan di atas, hal utama yang menyulitkan kesembuhan fungsional ini adalah adanya cccDNA dan integrasi DNA virus ke genom sel hati.

Walaupun secara data sembuh secara fungsional masih menyisakan sedikit DNA dalam hati [tidak 100% sembuh], namun kondisi ini menjamin aktivits virus yang sangat minimal dan dapat dipertahankan selama mungkin tanpa diperlukannya obat atau terapi. Di bawah ini adalah data bahwa dengan dicapainya seroclearance dapat dicapai pengontrolan hepatitis B dalam jangka waktu lama.

Tingkat durabiltias seroclearance HBsAg dan laju serokonversi anti-HBs

Kombinasi Analog Nukleosida dan Interferon: Apakah Efektif?

Analog nukleosida [NUC] seperti tenofovir [TDF] dan entecavir [ETV] menjadi terapi utama hepatitis B saat ini. Obat ini sangat efektif menekan replikasi virus ditandai dengan menurunnya HBV-DNA sampai pada tahap tidak terdeteksi. Namun analog nukleosida ini tingkat kesembuhan atau seroclearence dari HBsAg sangat rendah [

Bài mới nhất

Chủ Đề