Hewan apa yang menggigit saat tidur?

Sering kita mendapati kulit tiba-tiba merasa gatal, bentol, dan kemerahan tanpa tahu jenis serangga yang menyebabkannya. Padahal, jenis gigitan serangga yang berbeda terkadang membutuhkan penanganan yang berbeda pula.

Jadi, saat Anda merasa digigit serangga, hal yang pertama perlu diperhatikan adalah mengetahui jenis yang menjadi pelakunya. Perbedaan jenis gigitan serangga ini bisa dilihat dari luka yang ditinggalkannya.

Apabila serangga yang menggigit adalah serangga yang tidak beracun, maka Anda bisa meredakannya dengan bahan-bahan yang ada di rumah, seperti salep gatal. Namun jika yang menggigit adalah serangga beracun, maka Anda perlu segera memeriksakan kondisi tersebut ke dokter.

Perbedaan jenis gigitan serangga

Beda jenis serangga, maka berbeda pula luka yang akan ditimbulkannya. Berikut ini ciri khasnya.

1. Nyamuk

Ciri khas gigitan nyamuk adalah bentol dan rasa gatal pada kulit. Bentol yang terbentuk biasanya berbentuk oval atau bulat sewarna kulit.

Meski gigitannya tidak menimbulkan gejala berarti, beberapa jenis nyamuk bisa menularkan penyakit berbahaya, seperti demam berdarah, malaria, demam kuning, kaki gajah, hingga virus Zika.

2. Semut

Tidak semua jenis semut akan mengigit kulit manusia. Biasanya, jenis semut yang dapat menimbulkan gejala cukup menyakitkan di kulit adalah semut api atau semut merah.

Sama seperti gigitan nyamuk, semut juga bisa menyebabkan bentol, tapi rasanya biasanya jauh lebih perih atau sakit. Semut api bahkan bisa mengeluarkan racun dan bagi sebagian orang bisa memicu reaksi alergi yang parah.
Bentol yang disebabkan oleh semut juga dapat terlihat seperti lepuhan yang berisi cairan dan terasa panas.

3. Kutu kasur

Gigitan kutu kasur tidak menimbulkan rasa sakit. Namun, biasanya di kulit akan muncul bintik-bintik merah yang berkumpul di satu area atau membentuk garis yang berjejeran.

4. Laba-laba

Sebagian besar gigitan laba-laba tidaklah berbahaya bagi kesehatan. Gigitan hewan yang secara teknis sebenarnya masuk ke dalam kelompok arachnida ini biasanya hanya akan menimbulkan kemerahan, bentol dan sedikit rasa nyeri di kulit.

Namun, apabila yang menggigit adalah laba-laba beracun seperti jenis black widow ataupun brown recluse, maka dapat timbul berbagai reaksi berbahaya, seperti mual, nyeri sendi, muntah-muntah, sakit perut, sakit punggung, hingga sesak napas.

5. Lebah

Sengatan lebah bisa menyebabkan nyeri tajam yang diikuti dengan pembengkakan area yang disengat. Sesaat setelah gigitan, di area yang disengat akan terbentuk benjolan kemerahan yang dikelilingi oleh lingkaran putih. Benjolan ini terasa hangat dan nyeri jika disentuh.

6. Kutu daun

Kalau Anda pernah bermain, duduk, atau berkegiatan apapun di rerumputan atau area yang memiliki banyak semak-semak, tidak jarang setelahnya kulit Anda merasa gatal. Hal ini bisa disebabkan oleh gigitan serangga seperti kutu daun.

Kutu ini akan menempel di kulit dan berdiam di area-area lembap seperti ketiak dan selangkangan. Kutu daun yang dapat juga disebut sebagai ticks, juga bisa memicu timbulnya penyakit lyme.

Saat penyakit lyme muncul, gigitan serangga tadi akan berkembang menjadi ruam kemerahan berbentuk lingkaran yang sangat besar di tubuh. Munculnya ruam tersebut juga biasanya disertai dengan demam, sakit kepala, dan lemas.

7. Kutu rambut

Luka gigitan kutu rambut, selain di kulit kepala juga bisa muncul di leher. Karena ukuran kutu ini sangatlah kecil, bekas gigitannya biasanya tidak akan meninggalkan banyak bekas. Hanya saja, rasa gatal yang timbul biasanya cukup parah.

8. Tungau

Gigitan tungau bisa menyebabkan penyakit yang disebut sebagai skabies. Penyakit ini akan membuat pengidapnya merasakan gatal yang teramat sangat di kulit terutama saat malam hari. Selain itu, akan muncul juga bintik-bintik merah yang kering dan jumlahnya banyak.

9. Tawon

Berbeda dari lebah yang akan mati setelah menyengat manusia, tawon masih bisa mengulangi sengatannya berulang kali. Sehingga, hasil sengatannya biasanya terasa lebih sakit dibandingkan lebah.

Sengatan tawon akan membuat bagian tubuh yang disengatnya bengkak dan bagi beberapa orang, juga memicu reaksi alergi yang parah.

10. Lalat

Tidak semua lalat bisa mengigit dan menimbulkan gejala. Biasanya hanya lalat berukuran besar di hutan maupun tempat-tempat lembap lainnya yang dapat memicu gejala tertentu.

Pertolongan pertama apabila digigit serangga

Apabila gejala yang ditimbulkan sengatan atau gigitan serangga tersebut hanya ringan, maka efeknya bisa hilang dengan sendirinya setelah 1-2 hari. Namun Anda juga bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini sebagai pertolongan pertama.

  • Langsung meninggalkan tempat tersebut untuk mencegah gigitan lanjutan.
  • Jika masih ada bagian serangga yang menancap di kulit, Anda bisa mencabutnya perlahan.
  • Cuci area kulit yang digigt serangga dengan air mengalir dan sabun.
  • Untuk mencegah bengkak, tempelkan kompres dingin pada area kulit yang terkena gigitan.
  • Apabila yang digigit serangga adalah tangan atau kaki, istirahatkan bagian tersebut dengan posisi sedikit terangkat. Anda bisa mengganjalnya dengan bantal atau benda lainnya.
  • Oleskan krim yang mengandung hidrokortison 0,5% atau 1% pada area kulit yang digigit serangga.
  • Anda juga bisa gunakan losion calamine atau pasta baking soda beberapa kali sehari hingga gejala gigitan serangga hilang
  • Untuk mengurangi rasa gatal, mengonsumsi obat antihistamin bisa jadi pilihan.

Kapan luka gigitan serangga harus diperiksakan ke dokter?

Gigitan serangga umumnya bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun pada beberapa kasus, gigitan ini menimbulkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan, sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut.

Berikut ini beberapa tanda bahwa gigitan serangga yang Anda alami perlu diperiksakan ke dokter.

  • Luka yang ditimbulkan membuat Anda khawatir akan berkembang menjadi lebih parah.
  • Gejala yang ditimbulkan gigitan serangga tidak juga membaik atau bahkan memburuk setelah beberapa hari.
  • Serangga menggigit kulit di area dekat mata, mulut, atau tenggorokan.
  • Gigitan tersebut menimbulkan bengkak dan merah yang sangat besar atau lebih dari 10 cm.
  • Muncul tanda infeksi luka seperti nanah dan rasa nyeri yang amat sangat di area kulit yang digigit serangga
  • Muncul gejala infeksi virus atau bakteri seperti demam, kelenjar getah bening bengkak, dan badan pegal-pegal

Sementara itu, gigitan serangga yang harus segera diperiksakan ke dokter adalah gigitan yang memicu timbulnya gejala seperti:

  • Susah bernapas
  • Pembengkakan pada wajah, mulut, atau tenggorokan
  • Detak jantung menjadi lebih cepat dari normal
  • Mual, muntah, tidak enak badan
  • Pusing atau bahkan pingsan
  • Sulit menelan

Cara agar tidak sering digigit serangga

Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah gigitan serangga di kemudian hari.

• Gunakan losion pengusir nyamuk

Untuk melindungi tubuh dari gigitan nyamuk dan serangga lainnya, Anda bisa menggunakan losion untuk mencegah serangga hinggap di kulit. Apabila Anda akan ke luar ke area yang sekiranya banyak serangga, oleskan losion tersebut setelah Anda memakai tabir surya di kulit.

• Pakai baju tertutup

Untuk mengurangi kemungkinan digigit serangga, Anda sebaiknya menggunakan pakaian yang tertutup saat pergi ke luar rumah. Gunakan baju lengan panjang, celana panjang, dan sepatu apabila harus pergi ke kebun, hutan, maupun tempat lain yang banyak serangga.

• Semprotkan bahan pengusir nyamuk ke pakaian

Anda juga dapat menyemprotkan bahan khusus antiserangga ke pakaian yang dikenakan untuk mencegah serangga hingga di tubuh Anda. Biasanya ada semprotan khusus pengusir serangga yang bisa digunakan untuk pakaian. Jangan gunakan semprotan nyamuk yang biasa digunakan untuk menyemprot ruangan.

• Pasang kelambu di tempat tidur

Memasang kemlambu di tempat tidur juga bisa membantu kulit terlindungi dari gigitan serangga. Terutama jika Anda sedang piknik atau camping di alam bebas.

• Tutup makanan dan minuman yang bisa mengundang serangga

Saat mengonsumsi makanan dan minuman di luar ruangan, terutama yang rasanya manis, pastikan untuk menutup wadahnya saat Anda tidak sedang makan atau minum agar tidak mengundang serangga untuk datang.

Baca Juga

  • Penyebab Bibir Bengkak dan Solusi untuk Mengatasinya
  • Bedak Bayi, Apakah Penting? Ini Risiko Bahaya dan Aturan Pakainya
  • 7 Penyebab Badan Gatal di Malam Hari dan Cara Mengatasinya

Gigitan serangga bisa saja hanya menghasilkan bentol maupun luka ringan lain di tubuh. Namun, beberapa gigitan hewan ini juga bisa memicu penyakit berbahaya seperti demam berdarah hingga kaki gajah. Jadi, Anda perlu lebih waspada, jangan sampai terkena gigitan serangga berbahaya.

Serangga apa yang menggigit saat tidur?

Bedbugs atau kutu kasur adalah serangga kecil yang hidup dengan cara mengisap darah. Hewan ini biasanya bersembunyi di sekitar tempat tidur, serta keluar pada malam hari untuk menggigit dan mengisap darah saat seseorang tidur.

Seperti apa gigitan kutu kasur?

Gigitan kutu kasur bisa saja tidak menimbulkan gejala. Namun, umumnya saat anak digigit oleh kutu kasur akan muncul bintik-bintik merah kecil dan gatal di kulit wajah, leher, lengan, atau tangan. Jika diperhatikan, bintik merah akibat gigitan kutu kasur ini biasanya membentuk garis lurus.

Berapa lama gigitan kutu kasur sembuh?

Sebagian besar luka gigitan kutu kasur dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Jika pembengkakan parah, meradang, atau gatal berlanjut, segera temui dokter. Respons imun berlebihan bisa jadi merupakan tanda dari reaksi alergi.

Apakah bekas gigitan kutu kasur bisa hilang?

Bekas luka akibat gigitan serangga kasur dapat sembuh sendiri dan hilang selama satu hingga dua minggu. Namun, Anda mungkin tidak tahan dengan rasa gatal dan ingin segera mengobatinya. Beberapa obat gigitan kutu kasur untuk gejala kulit gatal yang bisa Anda gunakan seperti berikut ini.