Hewan yang terdapat pada zona Persebaran makhluk hidup di wilayah barat indonesia adalah

Jelaskan persebaran fauna di Indonesia bagian barat!

Jawab:

Persebaran fauna di bagian barat Indonesia meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan, serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.

Fauna yang hidup di wilayah ini antara lain hewan mamalia seperti gajah, badak bercula satu, tapir, rusa, banteng, kerbau, monyet, orang utan, macan, tikus, bajing, kijang, kelelawar, landak, babi hutan, serta harimau yang tersebar di daerah Sumatra dan Kalimantan.

Fauna yang termasuk reptil, terdiri dari buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, biawak, dan bunglon. Sebangsa burung, terdiri dari burung hantu, elang, jalak, merak, kutilang, serta macam-macam unggas.

Hewan khas dari Indonesia barat antara lain siamang yaitu kera hitam yang tak berekor, dan ikan pesut di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Fauna-fauna tersebut sebagian besar mirip dengan fauna yang terdapat di Benua Asia

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁

tirto.id - Pengaruh Alfred Russel Wallace sulit diabaikan dalam perkembangan ilmu alam. Naturalis sekaligus penjelajah itu memiliki sumbangan besar dalam studi keanekaragaman hayati dunia. Ilmuwan kelahiran Monmouthshire, Wales, Britania Raya, pada 8 Januari 1823 itu punya keahlian di bidang geografi, antropologi, hingga persebaran fauna.

Jasa-jasanya bagi dunia ilmu pengetahuan terus dikenang sampai lebih dari satu abad setelah ia tutup usia pada 7 November 1913 di Broadstone, Dorset, Inggris. Mengutip situs Britannica, pemikiran Wallace tentang teori evolusi melalui seleksi alam, yang mendahului buku Charles Darwin, dinilai sebagai salah satu warisan terbesarnya.

Dimensi perhatian Wallace pun tidak terbatas pada ilmu pengetahuan. Fokus Wallace yang melebar dari sosialisme hingga spiritualisme, biogeografi kepulauan sampai kehidupan di Planet Mars, evolusi hingga nasionalisasi tanah di Inggris, berakar pada kepeduliannya terhadap nilai-nilai moral, sosial, dan politik dalam kehidupan manusia.

Baca juga: Orang-Orang Nusantara yang Membantu Ilmuwan Alfred Russel Wallace

Kisah perjalanan Wallace dan penelitiannya, yang tertuang di buku The Malay Archipelago, termasuk karya klasik di dunia sains. Buku ini juga membuat namanya populer di kalangan peneliti alam Indonesia dan memuat banyak sumbangan pula bagi bidang geografi, khususnya studi mengenai persebaran fauna.

Mengutip ulasan karya Charles H. Smith berjudul "Alfred Russel Wallace, Geographer" yang termuat dalam Jurnal Geography Compass [4/5, 2010:388-401], pada 1855, Wallace telah menerbitkan sebuah karya yang meletakkan fondasi bagi salah satu cabang ilmu geografi, yakni biogeografi.

Karya yang ditulis oleh Wallace ketika masih berada Serawak itu mengidentifikasi hubungan dasar antara distribusi spasial spesies yang hidup dan yang punah. Kajian itu mengarah ke hipotesis teori evolusi.

Wallace pun dianggap memberikan dua kontribusi penting lainnya bagi studi biogeografi. Salah satunya berkaitan dengan kegiatan Wallace menjelajahi Nusantara selama 8 tahun [1854-1862] yang bisa mengumpulkan sejumlah 125.660 spesimen serangga, burung, reptil, kerang, serta mamalia.

Pertama adalah analisis Wallace tentang pola persebaran kelompok fauna di bagian barat dan timur Nusantara. Di antara 2 bagian wilayah itu ada garis demarkasi yang disebut "Garis Wallace." Istilah yang terakhir merujuk pada sebuah garis imajiner yang memanjang dari utara Sulawesi hingga melewati Selat Lombok. Garis itu memisahkan keragaman hayati Paparan Sunda dan Paparan Sahul. Karena itu, wilayah Sulawesi dan kepulauan sekitarnya yang memiliki kekayaan hayati khas, disebut kawasan Wallacea.

Baca juga: Faktor Persebaran Flora dan Fauna di Dunia: Iklim, Edafik, Biotik

Kedua, pada dekade yang sama dengan masa penjelajahan di Nusantara, Wallace menerbitkan karya pada 1859 yang menguatkan hipotesis ahli burung Inggris, Philip L. Sclater, tentang pembagian wilayah persebaran fauna di dunia menjadi 6 zona.

Setahun sebelum karya Wallace terbit, atau 1858, Sclater merilis makalah yang memuat hipotesis tentang 6 zona persebaran burung di bumi. Karya Wallace memberi data tambahan yang mendukung klasifikasi itu.

Teori Wallace tentang klasifikasi wilayah persebaran fauna di dunia menjadi 6 zona itu hingga kini masih dipakai untuk melengkapi deskripsi tentang keragaman hayati di bumi. Berikut penjabaran tentang enam zona persebaran fauna di dunia versi Wallace.

Wilayah Persebaran Fauna di Dunia dan Contoh Hewan di 6 Zona

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, Wallace merumuskan klasifikasi wilayah persebaran fauna di dunia menjadi 6 zona Zoogeografi. Masing-masing dari zona tersebut, berdasarkan kajian Wallace, dihuni oleh fauna yang khas.

Penjelasan mengenai masing-masing zona persebaran fauna di dunia itu, seperti dikutip dari Modul Geografi XI KD 3.2 dan 4.2 [2020] terbitan Kemdikbud, adalah sebagai berikut.

1. Wilayah Paleartic

Wilayah Paleartic meliputi zona persebaran fauna di Siberia, Afrika Utara, dan beberapa kawasan di Asia Timur. Contoh hewan yang hidup di wilayah Paleartic adalah: harimau siberia, beruang kutub, beaver [biwara], rusa, dan lain sebagainya.

2. Wilayah Neartic

Wilayah Neartic meliputi meliputi zona persebaran fauna di sebagian besar kawasan Amerika Utara dan Greenland [kutub utara sampai wilayah iklim subtropis]. Contoh hewan yang hidup dalam wilayah Neartic adalah: antelope [spesies ruminansia berkuku genap], rusa, beruang, dan lain sebagainya.

3. Wilayah Neotropical

Wilayah Neotropical meliputi meliputi zona persebaran fauna di Amerika Selatan, Amerika Tengah, dan Meksiko. Contoh hewan yang hidup di wilayah Neotropical adalah: primata, kelelawar, rodent, trenggiling, bison, kukang, dan lain sebagainya.

4. Wilayah Ethiopian/Afrotropical

Wilayah Ethiopian/Afrotropical meliputi meliputi zona persebaran fauna di kawasan Afrika dan Madagaskar. Contoh fauna yang hidup di Wilayah Afrotropical adalah: gajah afrika, gorila gunung, jerapah, zebra dan lain-lain.

5. Wilayah Oriental

Wilayah oriental meliputi meliputi zona persebaran fauna di kawasan India, Cina, Asia Selatan, dan Asia Tenggara. Contoh fauna yang hidup di zona oriental adalah: harimau sumatra, tapir malaysia, gajah india, kerbau air, badak, dan lain-lain.

6. Wilayah Australis

Wilayah Australia meliputi meliputi zona persebaran fauna di Australia, Selandia baru, Papua, Maluku, dan gugus kepulauan Oseania. Contoh fauna atau hewan yang berada di zona wilayah Australis adalah: kangguru, koala, buaya, platipus, wallaby, burung pengisap madu, kiwi, dan kasuari, dan lain sebagainya.

Baca juga artikel terkait FAUNA atau tulisan menarik lainnya Addi M Idhom
[tirto.id - add/add]


Penulis: Addi M Idhom
Editor: Iswara N Raditya

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Mengapa ada nama ilmiah untuk semua flora dan fauna? [Sylvana Toemon]

Bobo.id- Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau.

Itu sebabnya, Indonesia memiliki jenis fauna [hewan] dan flora [tumbuhan] yang sangat beragam. Apa saja, ya? Yuk, kita cari tahu!

Baca Juga: Hutan Jadi Rumah Bagi Flora dan Fauna, Ini Dia 5 Jenis Hutan di Dunia

Penjelajahan Alfred Russel Wallace

Alfred Russel Wallace adalah seorang penjelajah dari Inggris. Ia hidup pada tahun 1823-1923.

Sekitar delapan tahun [1854-1862], Wallace menjelajah Nusantara. Nusantara merupakan sebutan untuk Indonesia pada zaman dulu.

Wallace menjelajah hampir ke semua wilayah Nusantara. Ia mengamati berbagai jenis fauna dan flora.

Ia sering mengawetkan beberapa fauna dan flora untuk diteliti. Selama menjelajah, ia juga tinggal bersama warga. Ia dikenal sebagai orang yang ramah dan baik hati.

Kisah perjalanannya di Nusantara ia tulis dalam sebuah buku, yaitu The Malay Archipelago atau Kepulauan Nusantara.

Dalam buku itu, ia menjelaskan bahwa flora dan fauna di Nusantara terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian barat, timur, dan tengah.

Bagian barat yaitu Pulau Sumatra, Jawa, dan Pulau Kalimantan. Bagian timur yaitu Papua, Halmahera, dan Kepulauan Aru.

Bagian tengah yaitu kepulauan Nusa Tenggara, Timor, Maluku, dan Pulau Sulawesi. Wilayah ini disebut flora dan fauna peralihan.

Page 2

Mengapa ada nama ilmiah untuk semua flora dan fauna? [Sylvana Toemon]

Adapun garis yang memisahkan fauna dan flora di bagian barat dan tengah disebut garis Wallace, sedangkan garis yang memisahkan fauna di bagian tengah dan timur disebut Garis Weber.

Persebaran Fauna

Fauna bagian barat memiliki ciri seperti halnya fauna Benua Asia, sehingga disebut tipe Asiatis [Asiatik]. S

ementara, fauna bagian timur memiliki ciri yang mirip dengan fauna yang hidup di Benua Australia, sehingga disebut tipe Australis [Australik].

Fauna bagian tengah merupakan fauna peralihan yang ciri atau tipenya berbeda dengan fauna Asiatis maupun Australis.

Faunanya memiliki ciri tersendiri yang tidak ditemukan di tempat lain di Nusantara. Fauna tipe ini disebut fauna endemik.

Baca Juga: Manfaat Metamorfosis Kupu-Kupu bagi Kehidupan Manusia, Mulai dari Penyerbukan Tanaman hingga Mengetahui Perubahan di Bumi

1. Fauna Indonesia bagian barat

Fauna Indonesia bagian Barat atau tipe asiatis mencakup wilayah Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan.

Hewan berukuran besar banyak ditemui di wilayah ini seperti gajah, macan, tapir, badak bercula satu, banteng, kerbau, rusa, babi hutan, orang utan, monyet, bekantan, dan lain-lain.

Di wilayah itu banyak pula ditemui reptil seperti ular, buaya, tokek, kadal, biawak, bunglon, kura-kura, dan trenggiling.

Page 3

Mengapa ada nama ilmiah untuk semua flora dan fauna? [Sylvana Toemon]

Berbagai jenis burung yang dapat ditemui seperti burung hantu, gagak, jalak, elang, merak, kutilang, dan berbagai macam unggas.

Berbagai macam ikan air tawar seperti pesut [sejenis lumba-lumba di Sungai Mahakam] bisa ditemui di wilayah ini.

2. Fauna Indonesia Bagian Tengah

Fauna bagian tengah disebut tipe peralihan. Fauna yang menghuni wilayah ini antara lain, babi rusa, anoa, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, kuda, sapi, monyet saba, beruang, tarsius, sapi, dan banteng.

Terdapat juga reptil, amfibi, dan berbagai jenis burung. Repil yang terdapat di wilayah ini antara lain, biawak, komodo, buaya, dan ular.

Sedangkan, berbagai jenis burung yang ada di wilayah ini antara lain, maleo, kakatua nuri, rangkong, dan burung dewata.

3. Fauna Indonesia Bagian Timur

Fauna bagian timur antara lain, kanguru, beruang, walabi, landak irian, kuskus, kanguru pohon, dan kelelawar.

Ada juga reptil seperti biawak, buaya, ular, dan kadal. Sementara, berbagai jenis burung ditemui di wilayah ini antara lain burung cendrawasih, nuri, raja udang, kasuari, dan namudur. Sedangkan jenis ikan air tawar yang ada jumlahnya sedikit.

Baca Juga: Mizu Shingen Mochi, Mochi Sebening Air dari Jepang! Pernah Coba?

-----

Temen-teman, kalau ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan pengetahuan seru, langsung saja berlangganan majalah Bobo dan Mombi SD. Tinggal klik di //www.gridstore.id

Atau teman-teman bisa baca versi elektronik [e-Magz] yang dapat diakses secara online di ebooks.gramedia.com

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề