Hormon yang mempengaruhi ciri-ciri kelamin sekunder pada wanita

Pada pembuahan, hormon ini membantu mempersiapkan endometrium (dinding rahim) untuk menerima dan mengembangkan sel telur yang telah dibuahi oleh sperma.

Ketika kehamilan terjadi, progesteron juga bekerja untuk menjaga kehamilan serta mendorong kelenjar penghasil susu untuk memproduksi ASI.

Hormone Health Network menyebutkan bahwa wanita yang memiliki kadar progesteron rendah akan mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur atau sulit untuk hamil.

Adapun wanita dengan kadar progesteron rendah dan berhasil hamil, berisiko tinggi mengalami keguguran atau kelahiran prematur.

3. Testosteron

Testosteron mungkin identik dengan hormon pada pria. Namun nyatanya, ovarium dan kelenjar adrenal wanita pun memproduksi hormon testosteron meski dalam jumlah kecil.

Seperti yang dimiliki pria, hormon testosteron pada wanita pun memiliki fungsi penting dalam reproduksi wanita.

Fungsi ini terkait mengontrol naik dan turunnya hasrat seksual serta menjaga ovarium agar berfungsi sebagaimana mestinya.

Tak hanya itu, testosteron juga memainkan peran penting pada kesehatan tulang wanita.

4. Oksitosin

Jenis hormon pada wanita lainnya adalah oksitosin. Hormon ini diproduksi oleh bagian otak hipotalamus dan kelenjar hipofisis.

Pada wanita, hormon oksitosin berperan penting dalam proses persalinan. Hormon ini merangsang otot-otot rahim untuk berkontraksi sebagai tanda mulainya persalinan.

Setelah bayi lahir, oksitosin berperan dalam proses laktasi. Pada proses laktasi, hormon oksitosin berperan dalam memproduksi ASI dan mengalirkan ASI ke payudara.

Saat bayi mengisap payudara ibu, hormon oksitosin menyebabkan ASI keluar sehingga bayi dapat menyusu dengan mudah.

Begitu bayi berhenti menyusu, produksi hormon oksitosin berhenti dan kemudian dilepas kembali pada waktu menyusu berikutnya.

5. Luteinizing hormone (LH)

Luteinizing hormone (LH) adalah hormon yang diproduksi dan dilepaskan oleh kelenjar hipofisis.

Hormon ini berperan dalam mengontrol fungsi gonad yang meliputi ovarium pada wanita atau testis pada pria.

Pada wanita, hormon LH membantu mengontrol siklus menstruasi. Hormon ini juga berperan dalam ovulasi, yaitu memicu pelepasan sel telur dari ovarium.

Jika terjadi pembuahan, hormon LH akan merangsang korpus luteum untuk menghasilkan progesteron guna mempertahankan kehamilan.

Seseorang yang memiliki kadar hormon LH berlebih umumnya terkait dengan kondisi infertilitas.

Pada wanita, kadar LH yang terlalu tinggi sering terkait dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS).

Namun, kondisi genetik tertentu, seperti sindrom Turner atau sindrom Klinefelter, juga bisa menyebabkan kadar LH yang tinggi.

6. Follicle-stimulating hormone (FSH)

Hormon yang berperan dalam sistem reproduksi wanita lainnya adalah follicle-stimulating hormone (FSH). Hormon LH dan FSH sama-sama diproduksi oleh kelenjar hipofisis di otak.

Mirip dengan LH, fungsi hormon FSH pada wanita adalah membantu mengontrol siklus menstruasi dan berperan dalam proses ovulasi.

Hormon ini merangsang perkembangan folikel ovarium yang matang dan mengontrol produksi sel telur pada wanita.

Kadar hormon FSH berubah sepanjang siklus menstruasi. Tingkat tertinggi dari hormon ini terjadi tepat sebelum ovulasi atau ketika sel telur dilepaskan.

Hormon dan Pengaruhnya terhadap Perkembangan Alat Kelamin – Dalam perkembangannya sistem reproduksi manusia tidak hanya dipengaruhi oleh alat kelamin saja, melainkan dibantu dengan adanya hormon. Dengan adanya hormon tersebut maka dapat mempengaruhi sistem reproduksi pria maupun wanita. Pengaruh suatu hormon yang terdapat pada sistem reproduksi manusia dapat diamati pada perkembangan atau pembentukan kelamin janin, perkembangan ciri kelamin primer dan sekunder. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengaruh hormon terhadap perkembangan alat kelamin.

Testis merupakan organ yang terdapat pada sistem reproduksi pria dan dapat menghasilkan hormon. Testis berada di dalam kantung skrotum dan mampu manghasilkan hormon reproduksi berupa testosteron. Di samping itu juga testis mempunyai sel-sel leydig yang ditemukan pada celah tubulus seminifirus serta dapat memproduksi hormon androgen yang bermacam-macam. Adapun beberapa hormon yang mempengaruhi sistem reproduksi pria adalah sebagai berikut :

1) Hormon Androgen

Androgen ialah salah satu hormon steroid yang dapat membantu dalam memantau dan memberikan rangsangan terhadap perkembangan dan pemeliharaan ciri laki-laki. Hormon androgen dikeluarkan dengan bantuan beberapa kelanjar di dalam tubuh dan yang paling sangat berperan untuk mensekresikan yakni testis. Androgen adalah hormon yang terdapat pada kelamin laki-laki yang berfungsi terhadap ciri seks primer. Adapun macam-macam hormon androgen yaitu, testosteron, dihidrotestosteron, dan androstenedione. Adanya hormon androgen sudah sejak perkembangan embrio dimulai. Adapun fumgsi dari hormon andogen adalah sebagai berikut :

– Membantu dalam menjaga sistem reproduksi pria – Memelihara proses perkembangan ciri sekunder seksual pada pria

– Dapat membantu dalam menentukan jenis kelamin janin

2) Hormon Testosteron

Testosteron merupakan salah satu jenis hormon androgen yang berfungsi untuk mempengaruhi sistem reproduksi pada pria. Selain itu juga hormon testosteron dapat berpengaruh dengan suatu perkembangan kelamin sekunder pria. Berdasarkan fungsinya testosteron dapat membantu beberapa proses perkembangan, yaitu :

– Memicu untuk terjadinya pembentukan sel sperma – Dapat menjadi penentu dalam pembentukan ciri sel kelamin primer – Dapat menjadi penentu dalam pembentukan ciri sel kelamin sekunder – Merangsang untuk terbentuknya sikap mental pria

– Membantu penampilan yang nampak pada kejantanan tubuh pria

Telah dijelaskan bahwa testosteron dapat membantu dalam penentuan dan pembentukan ciri sel kelamin sekunder pada pria. Adapun ciri-ciri perkembangan kelamin sekunder dapat di amati pada beberapa perubahan, yaitu :

– Dada berbentuk semakin bidang – Otot tumbuh menjadi kekar – Pita suara berubah atau suara semakin membesar

– Tumbuh jenggot, kumis, dan rambut pada bagian tertentu

3) Hormon Gonadotropin, FSH, dan LH

Pertumbuhan sistem reproduksi pria juga dipengaruhi oleh hormon gonadotropin, FSH, dan LH. Hormon ini dalam melaksanakan fungsinya berjalan secara bersamaan sehingga dapat membantu kerja dari hormon testosteron juga. Secara keseluruhan fungsi hormon FSH (Folicel Stimulating Hormone) dan LH (Lutenizing Hormone) ialah untuk membantu dalam pembentukan sel sperma pria. Adapun pembentukan dari hormon FSH dan LH dipicu dengan adanya hormon yang dkeluarkan oleh salah satu kelenjar hipotalamus yang berasal dari otak yakni hormon gonadotropin.

[sc:ads]

Alat reproduksi wanita yang dapat menghasilkan hormon adalah ovarium. Ovarium terletak pada sisi kiri dan sisi kanan uterus serta hormon yang dihasilkan dari ovarium ini yaitu estrogen dan progesteron. Sistem reproduksi wanita tidak hanya dipengaruhi oleh hormon estrogen dan progesteron saja, melainkan dipengaruhi juga oleh hormon yang bersal dari kelenjar hipofisis otak berupa hormon FSH dan LH.

1) Hormon Estrogen dan Progesteron

Estrogen dan progesteron adalah hormon yang berasal dari ovarium dan folikel yang mengalami perkembangan semakin besar. Hormon tersebut memiliki peran yang sangat penting pada sistem reproduksi wanita, diantaranya :

– Membantu dalam menentukan siklus menstruasi – Menjaga fungsi sistem reproduksi wanita

– Menentukan ciri khusus pada proses pembentukan kelamin sekunder wanita

Sistem kerja dari hormon estrogen dan progesteron ialah secara bersama sehingga dapat mempengaruhi pembentukan sifat pada wanita untuk menjadi lebih dewasa. Di samping itu juga horman tersebut berperan dalam menjaga organel kewanitaan yang disebut uterus. Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa estrogen sangat berpengaruh terhadap penentuan ciri khusus pada proses pembentukan kelamin sekunder wanita. Adapun ciri-ciri perkembangan kelamin sekunder dapat ditandai dengan beberapa perubahan, yaitu :

– Kulit berubah menjadi lebih halus – Panggul tumbuh membesar – Tumbuhnya rambut pada organ tertentu

– Tumbuhnya payudara

2) Hormon FSH dan LH

Hormon FSH dan LH berpengaruh pada sistem reproduksi wanita dalam proses oogenesis atau pembentukan sel gamet (ovum). Secara umum fungsi hormon FSH yaitu :

– Merangsang folikel untuk dapat menghasilkan estrogen – Membantu proses pertumbuhan sel telur – Memicu sel folikel untuk dapat memberikan kandungan nutrien pada sel telur

– Pengaruh hormon LH pada sistem reproduksi wanita dapat diamati pada fase ovulasi atau pelepasan sel telur. Hal ini dikarenakan hormon LH dapat memicu terjadinya ovulasi. Kemudian, pada fase ovulasi LH akan merangsang folikel yang kosong untuk membentuk korpus luteum.

3) Hormon Relaksin dan Oksitosin

Relaksin dan oksitosin adalah hormon yang berperan pada saat terjadinya proses kelahiran. Hormon relaksin dan oksitosin ini bekerjasama dengan hormon estrogen dan prostaglandin untuk membantu kelahiran. Adapun fungsi dari hormon relaksin adalah untuk membantu peregangan otot yang terdapat pada simfisis pubis. Kemudian, fungsi hormon oksitosisn ialah untuk membantu saat terjadinya kontraksi pada dinding uterus ketika melahirkan.

Sumber :
http://www.edutafsi.com/2016/06/pengaruh-hormon-pada-sistem-reproduksi.html

  • Filum Porifera – Definisi, Ciri, Sistem Reproduksi, Tipe Tubuh, & Klasifikasinya
  • Soal Biologi Tentang Kingdom Plantae dan Kunci Jawabannya
  • Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae) – Penjelasan Lengkap
  • Tumbuhan Biji Terbuka (Gymnospermae) – Definisi, Pembagian Divisi, & Proses Reproduksinya
  • Tumbuhan Berpembuluh – Pengertian Dan Pembagian Divisi
  • Tumbuhan Tidak Berpembuluh – Definisi Dan Divisinya
  • Kingdom Plantae – Definisi, Klasifikasi, dan Ciri
  • Platyhelminthes – Ciri, Klasifikasi, Reproduksi, & Peranan Bagi Kehidupan
  • Coelenterata – Ciri, Reproduksi, Klasifikasi, & Peranan bagi Kehidupan
  • Porifera – Ciri, Reproduksi Porifera, Klasifikasi, & Peranan
  • Daftar Preposisi Bahasa Inggris Terlengkap, Arti, & Contoh Kalimat
  • Contoh Soal Biologi Kelas 10 Tentang Dunia Hewan & Kunci Jawaban
  • Definisi Angiospermae, Ciri, Klasifikasi, & Siklus Hidupnya
  • Definisi Gymnospermae, Ciri Anatomi, & Klasifikasinya
  • Definisi Tumbuhan Paku, Reproduksi, & Klasifikasinya
  • Definisi Tumbuhan Lumut & Klasifikasinya
  • 9 Aplikasi Video Bokeh Android Terbaik & Gratis 2022
  • Contoh Soal Biologi Kelas 10 Tentang Dunia Tumbuhan & Kunci Jawaban
  • 5 Manfaat Keanekaragaman Hayati di Indonesia Bagi Kehidupan
  • Berbagai Macam Keanekaragaman hayati & Penjelasannya
  • Contoh Soal Biologi Kelas 10 Tentang Keanekaragaman hayati & Kunci Jawaban
  • Contoh Soal Ujian Biologi Kelas 10 Semester 1
  • Preposition – Definisi, Fungsi, Daftar Umum dan Artinya
  • Interjection – Definisi, Fungsi, Contoh Kalimat, dan Soal Terkait
  • Soal Biologi Kelas 10 Tentang Jamur (Fungi) & Kunci Jawaban