Identifikasikan tindakan untuk mengurangi Resiko akibat bencana gempa Bumi

Apakah Anda pernah membayangkan ketika bersantai di rumah bersama keluarga tiba-tiba mengalami kondisi bumi yang bergoncang sebagai tanda dari gempa bumi? Kejadian gempa bumi mungkin tidak dapat diprediksi oleh masyarakat umum. Bahkan ketika sedang menjalani aktivitas harian, tentunya tidak pernah akan terpikir akan terjadi gempa.

Belum lama ini juga bangsa Indonesia banyak mengalami musibah dimana diantaranya diakibatkan oleh gempa bumi. Apalagi memang masyarakat Indonesia yang berada ditengah garis khatulistiwa mengakibatkan rentan mengalami musibah gempa bumi. Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) membagikan beberapa hal untuk mengantisipasi dan mengurangi dampak gempa bumi, baik itu terjadi ketika kita berada di dalam ruangan maupun luar rungan. Berikut adalah beberapa hal yang harus diterapkan untuk mengatasi dampak gempa bumi.

Membuat Bangunan yang Tahan Gempa

Hal pertama yang dianjurkan BMKG untuk mengatasi dampak gempa adalah meminta masyarakat untuk memastikan struktur dan letak rumah agar dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi. Pastikan bangunan yang dibangun memiliki ciri bangunan yang tahan akan gempa bumi.Setelah bangunan tersebut terbangun, Anda juga masih harus mengevaluasi dan merenovasi ulang bila ada struktur bangunan yang kurang sesuai agar terhindar dari bahaya gempa bumi.

Sedari awal memang seharusnya masyarakat memahami gempa bumi, dan daerah mana saja di Indonesia yang rawan gempa. Setelah itu, masyarakat perlu memastikan kembali bangunan yang dihuni atau ditempatinya memiliki ciri bangunan yang tahan gempa sehingga jika terjadi musibah gempa bumi dapat teratasi dengan baik.

Mengatur Kembali Tata Letak Ruangan

Hal kedua yang harus Anda terapkan untuk mengatasi dampak gempa adalah dengan mengatur kembali tatak letak ruangan Anda dirumah dengan lebih efisien. Misalnya saja, perabotan seperti kursi, meja, ataupun lemari, diatur supaya menempel pada dinding. Caranya bisa dipaku, diikat, dan lain sebagainya.

Tujuannya, adalah agar menghindari kejatuhan, roboh, ataupun bergeser jika terjadi gempa bumi. Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran. Pastikan juga untuk selalu mematikan gas, air, serta listrik apabila memang tidak sedang digunakan.

Baca juga:  5 Manfaat Asuransi Kebakaran Rumah

Mencegah Jatuhnya Barang-Barang Berat

Kemudian yang harus Anda lakukan untuk mengatasi dampak gempa adalah dengan mencegah jatuhnya barang-barang berat. Seperti yang kita ketahui, penyebab celaka yang paling banyak menimpa korban gempa bumi adalah akibat kejatuhan material dari bangunan saat mereka berdiam.

Oleh karena itu, cegahlah jatuhnya barang-barang tersebut dengan mengatur benda yang berat sebisa mungkin pada bagian bawah, bukan di atas. Lalu, pastikan juga cek kestabilan benda yang digantung karena dapat jatuh sewaktu-waktu ketika gempa terjadi, seperti lampu gantung dan kipas angin.

Mengikuti Pelatihan Pencegahan Gempa

Jika kita membandingkan peristiwa gempa bumi yang terjadi di Indonesia dan di Jepang, dapat dilihat terdapat perbedaan yang signifikan mengenai jumlah korban. Hal itu tidak bisa dilepaskan karena masyarakat Indonesia sendiri kurang memiliki persiapan sedemikian rupa ketika menghadapi kasus seperti itu.

Oleh karena itu, untuk mengatasi dampak gempa bumi, sebaiknya sedini mungkin untuk mengikuti pelatihan gempa bumi karena akan diajarkan berbagai pengenalan tentang gempa, tsunami, dan tindakan apa saja yang harus dilakukan. Hal ini tentunya juga harus didukung upaya dari pemerintah pusat untuk memberikan penyuluhan pecegahan bencana sejak sedini mungkin

Sedia Perlengkapan Wajib Baik Di Rumah atau Di Kantor

Hal berikutnya yang harus dilakukan untuk mengurangi dampak gempa bumi adalah dengan menyediakan berbagai perlengkapan wajib seperti kotak P3K, senter, makanan suplemen, air yang cukup, dll. Hal ini akan sangat membantu apabila terjadi musibah yang tidak mengenal waktu

Itulah beberapa hal yang bisa diterapkan untuk mengatasi dampak gempa bumi. Pastikan juga rumah Anda dilindungi dengan asuransi Mega Rumah dari Mega Insurance untuk memberikan proteksi menyeluruh dalam segala kondisi mulai dari kebakaran, kerusuhan, banjir, kebongkaran, angin topan, gempa bumi, tsunami hingga kejatuhan pesawat terbang.

Identifikasikan tindakan untuk mengurangi Resiko akibat bencana gempa Bumi

Indonesia termasuk negara yang rawan akan bencana alam. Yuk, simak cara penaggulangan dan mengatasi bencana gempa dan tsunami berikut ini.

--

Masih ingatkah kamu musibah yang melanda Aceh dan menelan ratusan ribu korban jiwa? Baru-baru ini juga masih banyak bencana gempa bumi yang melanda berbagai wilayah di tanah air. Memang secara geografis, banyak wilayah Indonesia yang rawan akan bencana alam, salah satunya adalah gempa dan tsunami. 

Peristiwa tsunami Aceh, gempa Lombok, tsunami di Palu, dan gempa di Padang beberapa hari lalu seharusnya menyadarkan kita akan pentingnya tindakan penanggulangan dan mitigasi bencana alam gempa dan tsunami di Indonesia. 

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat terjadi gempa besar yang memicu tsunami warga hanya mempunyai waktu 10 hingga 30 menit untuk menyelamatkan diri. Hal inilah yang disebut dengan waktu emas (golden time). Keputusan dan tindakan yang diambil dalam rentang waktu yang sempit ini akan menjadi penentu hidup dan mati seseorang. So, idealnya setiap dari kita harus memiliki pengetahuan yang lengkap saat terjadi bencana. Apa saja yang harus dilakukan? Yuk, kita lihat!

1. Membuat tempat berlindung tahan gempa

Identifikasikan tindakan untuk mengurangi Resiko akibat bencana gempa Bumi
Bangunan tahan gempa (Sumber: wands.gr)

Jepang adalah salah satu negara yang sering dilanda bencana gempa dan tsunami. Namun, hal ini tidak menghalangi Jepang untuk tetap bangkit dan menjadi negara yang maju seperti sekarang. Nah, banyak hal yang dapat kita tiru dari Jepang untuk menghadapi bencana, salah satunya membuat bangunan tahan gempa.

Gedung tinggi di kota-kota besar di Jepang dirancang agar dapat bergoyang, bukan terguncang saat gempa melanda. Konstruksi ini menjadikan bangunan lebih aman. Selain itu, sebagian wilayah pesisir Jepang juga memiliki tsunami shelter atau tempat berlindung dari tsunami yang juga dirancang tahan gempa. Kawasan lain juga dilindungi dengan pintu banjir yang dirancang bisa menahan arus air dari tsunami. Keren banget ‘kan?

Baca juga: Apa Saja Faktor yang dapat Menjadi Penyebab Tsunami?

2. Ketahui cara melakukan evakuasi mandiri

Identifikasikan tindakan untuk mengurangi Resiko akibat bencana gempa Bumi
Evakuasi mandiri (Sumber: share.america.gov)

Memanfaatkan waktu emas atau golden time sebaik mungkin adalah hal terpenting yang harus kamu lakukan jika kamu tinggal di wilayah pesisir. Nah, memiliki pengetahuan yang cukup mengenai evakuasi mandiri akan sangat membantu, lho.

Evakuasi mandiri adalah tindakan evakuasi yang dilakukan tanpa menunggu arahan dari petugas. Saat kamu merasakan gempa yang kuat dan lama, maka kamu harus curiga dan segera lari menjauhi pantai atau bergerak ke daratan yang lebih tinggi. Pelatihan evakuasi mandiri ini harus termasuk penyediaan jalur dan tempat evakuasi yang telah disiapkan pemerintah kepada warga di daerah rawan.

3. Pahami status peringatan dini

Identifikasikan tindakan untuk mengurangi Resiko akibat bencana gempa Bumi
Kenali peringatan dini tsunami (Sumber: noaa.gov)

BMKG biasanya akan mengeluarkan peringatan dini lima menit setelah gempa terjadi ke wilayah dengan potensi tsunami. Penting untuk kamu memahami status peringatan ini agar dapat segera melakukan evakuasi. Peringatan ini diberikan dalam tiga kategori berbeda, yaitu:

  • AWAS: Tinggi tsunami diperkirakan lebih dari tiga meter dan warga diminta evakuasi segera. Pemerintah daerah setempat harus menyediakan informasi jelas mengenai jalur dan tempat evakuasi terdekat.
  • SIAGA: Tinggi tsunami diperkirakan ada dikisaran 0,5 meter hingga tiga meter. Pemerintah diharapkan dapat mengerahkan warga untuk evakuasi.
  • WASPADA: Tinggi tsunami kurang dari 0,5 meter. Walau kecil, warga tetap diminta untuk menjauhi pantai atau sungai.

4. Tetap tertib dan tidak melebih-lebihkan keadaan


Identifikasikan tindakan untuk mengurangi Resiko akibat bencana gempa Bumi
Jangan melebih-lebihkan keadaan dan saling membantu (Sumber: act.id)

Saat terjadi bencana, jangan melebih-lebihkan kondisi bencana seperti membuat video berisikan tangisan atau komentar yang menyalahkan pemerintah, apalagi menyebarkan foto kondisi korban di media sosial. Sebarkanlah tips seputar mengatasi bencana, peringatan pemerintah, nomor telepon penting call center, atau update terkini kondisi bencana.

Untuk kamu yang berada di daerah bencana, dianjurkan untuk tetap tertib. Janganlah bertindak semena-mena karena hal ini hanya akan membahayakan diri sendiri dan orang lain. Jangan membuat kericuhan saat proses pembagian bantuan dan tingkatkan solidaritas serta gotong royong.

5. Mengembangkan sistem pemantau agar selalu siap menghadapi bencana

Identifikasikan tindakan untuk mengurangi Resiko akibat bencana gempa Bumi
Sistem pemantau agar siap hadapi bencana (Sumber: news.sky.com)

Kembali mencontoh dari Jepang yang memiliki sejarah gempa yang panjang, mereka telah mempersiapkan sistem respon, prasarana, dan warganya untuk siap menghadapi potensi bencana. Pemerintah Jepang melakukan investasi besar-besaran untuk mengembangkan sistem pemantau.

Melalui Badan Meteorologi Jepang (JMA), Jepang mempunyai sistem yang dapat mengirimkan peringatan tsunami dalam waktu tiga menit dari gempa bumi terjadi. Mereka juga mempunyai sistem pengeras suara untuk menyiarkan informasi darurat kepada warga. Untuk di daerah pedesaan, warga juga diberikan radio oleh pemerintah agar dapat menerima perintah mengungsi. Kesiapan dalam menghadapi gempa juga telah menjadi bahan latihan untuk anak usia sekolah, lho.

--

Guys, hal terpenting yang harus kita lakukan saat terjadi bencana adalah tetap bersatu dan saling membantu. Jangan sebarkan ketakutan, tetapi sebarkanlah pengetahuan agar kita semua dapat melakukan langkah antisipasi serta penanggulangan bencana dengan cepat. Siapa tahu kamu akan menjadi seorang ahli yang dapat membantu pemerintah membuat teknologi pemantau yang berhasil meminimalisir korban saat terjadi bencana gempa dan tsunami. So, belajarlah lebih giat untuk kemajuan bangsa melalui ruangbelajar! #BelajarJadiMudah dengan video beranimasi yang akan membantu kamu memahami materi dengan lebih cepat.

Identifikasikan tindakan untuk mengurangi Resiko akibat bencana gempa Bumi