Iringan yang digunakan untuk mengiringi tarian klana Topeng adalah

Tari kelana topeng menggunakan iringan musik A.tanjidor B.gambosC.sasandoD.gamelanBantu kk;)​

Alat musik yang digunakan untuk mengiringi Tari klana Topeng adalah seperangkat​

Tari Topeng Klana

Tari topeng Klana merupakan gambaran seseorang yang memiliki tabiat buruk, serakah, penuh amarah serta tidak mampu mengendalikan hawa nafsu. salah satu dari gerakan tariannya ini yaitu menggambarkan seseorang yang tengah mabuk, dan melakukan hal-hal diluar kendali, misalnya marah-marah, berteriak-teriak, serta tertawa terbahak-bahak.

Lagupengiring pada tarian ini yaitu Gonjing yang kemudian dilanjutkan dengan sarung ilang. seperti tarian topeng pada umumnya, tarian ini juga terdiri dari beberapa bagian, mulai dari tarian yang belum menggunakan topeng hingga akhirnya menggunakan topeng. pada bagian tari yang belum menggunakan topeng, tarian diiringi oleh lagu Gonjing dan sarung Ilang, sedangkan pada tarian yang sudah menggunakan topeng, tarian diiringi dengan lagu Dermayonan.

Tari topeng Klana juga dikenal dengan topeng Rowana, yang mengacu pada tokoh wiracarita Ramayana, yaitu Rahwana. walaupun dikenal sama, namun antara Tari topeng klana dan topeng Rowana ini memiliki sedikit perbedaan, yaitu dibagian kedoknya. jika tari topeg klana ditarikan menggunakan irah-irahan, sedangkan Topeng Rowana dibagian kepala dan punggungnya memakai badong, kostumnyapun demikian, pada topeng Ruwana ini sangat mirip dengan kostum yang dikenakan oleh tokoh Rahwana pada pertunjukan wayang Wong.

Iringan yang digunakan untuk mengiringi tarian klana Topeng adalah

Topeng Klana

Show
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh hadisukirno pada Februari 26, 2014 inci topeng

Tag: iringan musik tari topeng, kostum tari, perbedaan topeng klana dan rahwana, tari topeng klana

Sejarah Tari Topeng Klana


Iringan yang digunakan untuk mengiringi tarian klana Topeng adalah
garudacitizen.com

Tari Topeng Klana adalah salah satu jenis tarian yang memiliki nuansa spiritual dimana di dalamnya terdapat nilai-nilai religius.

Nilai religius ini karena dikarenakan tarian ini dijadikan sebagai media pembelajaran yang dapat menciptakan hubungan manusia dengan Sang Pencipta.

Menurut sejarah, tari topeng berasal dari kata “Taweng” dimana ini memiliki arti menutupi atau tertutupi.

Konon, tarian ini juga sudah ada sejak Kerajaan Majapahit dan sudah berkembang di kota Cirebon.

Dahulu digunakan sebagai media penyebaran agama Islam oleh Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga di lingkungan keraton.

Adapun karakter-karakter yang ada pada tarian ini merupakan perwujudan dari watak manusia yang serakah, penuh amarah, ambisius dan sifat-sifat gelap lainnya yang secara alami ada pada diri manusia.

Klana, adalah salah satu karakter yang ada pada tari tersebut. Tokoh Klana seringkali diinterpretasikan dengan tokoh Rahwana atau Raksasa.

Tokoh ini pada tari topeng merupakan inti dari pertunjukan dimana tarian ini dimainkan dengan sangat gagah, kasar, ganas, dinamis, dan penuh nafsu.

Para dalang biasanya menyebut tokoh Rahwana dengan sebutan Menakjingga, yang digambarkan sebagai tokoh penuh murka.


Daftar isi

  • 1 Tempat pagelaran
  • 2 Tujuan pagelaran
  • 3 Struktur pagelaran
  • 4 Jenis
  • 5 Gaya tarian
    • 5.1 Tari Topeng Cirebon gaya Beber
      • 5.1.1 Babak tarian
      • 5.1.2 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Beber
      • 5.1.3 Sanggar tari
    • 5.2 Tari Topeng Cirebon gaya Brebes
      • 5.2.1 Babak tarian
    • 5.3 Tari Topeng Cirebon gaya Celeng
      • 5.3.1 Musik pengiring
      • 5.3.2 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Celeng
    • 5.4 Tari Topeng Cirebon gaya Cibereng
      • 5.4.1 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Cibereng
    • 5.5 Tari Topeng Cirebon gaya Cipunegara
      • 5.5.1 Musik pengiring
      • 5.5.2 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Cipunegara
    • 5.6 Tari Topeng Cirebon gaya Gegesik
      • 5.6.1 Musik pengiring
      • 5.6.2 Gerakan tari
      • 5.6.3 Babak tarian
      • 5.6.4 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Gegesik
      • 5.6.5 Sanggar tari
    • 5.7 Tari Topeng Cirebon gaya Gujeg
      • 5.7.1 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Gujeg
    • 5.8 Tari Topeng Cirebon gaya Kalianyar
      • 5.8.1 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Kalianyar
    • 5.9 Tari Topeng Cirebon gaya Kreyo
      • 5.9.1 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Kreyo
    • 5.10 Tari Topeng Cirebon gaya Losarang
    • 5.11 Tari Topeng Cirebon gaya Losari
      • 5.11.1 Pakaian penari
      • 5.11.2 Musik pengiring
      • 5.11.3 Gerakan tari
      • 5.11.4 Babak tarian
      • 5.11.5 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Losari
      • 5.11.6 Sanggar tari
    • 5.12 Tari Topeng Cirebon gaya Palimanan
      • 5.12.1 Musik pengiring
      • 5.12.2 Babak tarian
      • 5.12.3 Gerakan tari
      • 5.12.4 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Palimanan
      • 5.12.5 Sanggar seni
      • 5.12.6 Galeri gerak Tari Topeng Cirebon gaya Palimanan
    • 5.13 Tari Topeng Cirebon gaya Pekandangan
      • 5.13.1 Babak tarian
      • 5.13.2 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Pekandangan
    • 5.14 Tari Topeng Cirebon gaya Randegan
      • 5.14.1 Babak tarian
      • 5.14.2 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Randegan
    • 5.15 Tari Topeng Cirebon gaya Slangit
      • 5.15.1 Musik pengiring
      • 5.15.2 Babak tarian
      • 5.15.3 Gerakan tari
      • 5.15.4 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Slangit
      • 5.15.5 Sanggar tari
    • 5.16 Tari Topeng Cirebon gaya Sinar Rancang
    • 5.17 Tari Topeng Cirebon gaya Tambi
      • 5.17.1 Pakaian Penari
      • 5.17.2 Musik pengiring
      • 5.17.3 Gerakan tari
      • 5.17.4 Babak tarian
      • 5.17.5 Dalang tari Topeng Cirebon gaya Tambi
      • 5.17.6 Sanggar tari
  • 6 Topeng pelengkap
  • 7 Pewarisan keahlian
  • 8 Perkembangan
  • 9 Galeri
  • 10 Lihat pula
  • 11 Referensi