Jabatan yang fungsi dan tugas-tugasnya menunjang atau membantu tercapainya


BAB VII

PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KARIER

A.      PERENCANAAN KARIER

1.        Pengertian Perencanaan Karier

Karier adalah semua jabatan/pekerjaan yang dimiliki/dipegang selama kehidupan kerja seseorang. Perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan seorang karyawan suatu organisasi atau perusahaan sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat atau jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Menurut kol. Susilo Martoto, perencanaan karier adalah suatu perencanaan tentang kemungkinan-kemungkinan seorang karyawan/ anggota organisasi sebagai individu meniti proses kenaikan pangkat/jabatan sesuai persyaratan dan kemampuannya. Keberhasilan karier seseorang dipengaruhi oleh hal-hal sebagai berikut:

Ø  Pendidikan formalnya

Ø  Pengalaman kerjanya

Ø  Sikap atasannya

Ø  Prestasi kerjanya

Ø  Bobot pekerjaanya

Ø  Adanya lowongan jabatan

Ø  Produktifitas kerjanya

2.        Ruang Lingkup Perencanaan Karier

Ruang lingkup perencanaan karier mencakup hal-hal sebagai berikut:

a]   Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan

Terdapat piramida kepangkatan yang serasi sesuai dengan prinsip rentang kendali [span of control] dalam suatu organisasi/ perusahaan karena semakin tinggi pangkat, semakin terbatas pula jumlah personil yang menduduki kepangkatan tersebut.

Perencanaan jenjang jabatan atau pangkat karyawan perlu memperhatikan faktor-faktor diantaranya: sifat tugas, beban tugas dan tanggung jawab yang dipikul pejabat yang bersangkutan.

b]   Perencanaan tujuan-tujuan organisasi/perusahaan

Tujuan-tujuan organisasi mulai dari tingkat teratas sampai dengan eselon-eselon dibawahnya, akan menentukan jalur karir anggota organisasi bersangkutan. Disinilah kemampuan intelektual maupun kepribadian kepemimpinan akan diuji, untuk dapat meniti karier tersebut. Tujuan organisasi sangat penting dirumuskan agar setiap anggota organisasi mempunyai tujuan yang jelas terarah. Dari tujuan organisasi akan dapat ditentukan:

·      Besar kecilnya misi organisasi

·      Berat ringannya tugas pekerjaan

·      Spesifikasi pekerjaan yang perlu dirumuskan

·      Jenis kelompok pekerjaan yang perlu disusun

·      Kuantitas dan kualitas personel yang diperlukan

Jenjang karier seseorang akan menunjang kepentingan dan atau tujuan-tujuan organisasi/perusahaan yang telah disiapkan.

3.        Penyusunan Perencanaan Karier

Terdapat empat hal pokok dalam penyusunan perencanaan karier yaitu jabatan pokok, pola jalur karier bertahap, jabatan struktural, dan tenggang waktu jabatan.

a]   Jabatan pokok dan jabatan penunjang

Jabatan pokok adalah jabatan yang fungsi dan tugas pokoknya menunjang langsung tercapainya sasaran pokok organisasi/perusahaan. Misalnya dalam dunia pendidikan jabatan pokoknya adalah bidang jabatan yang menangani operasional pendidikan dan pengajaran.

Jabatan penunjang adalah jabatan yang fungsi dan tugas-tugasnya menunjang/membantu tercapainya sasaran pokok organisasi. Jabatan penunjang dalam dunia pendidikan adalah bagian umum dan bagian keuangan.

b]   Pola jalur karier bertahap

Pola jalur karir bertahap adalah suatu pola yang menunjukkan urutan berjenjang dan bertahap dari jabatan-jabatan dalamstruktur organisasi yang membentuk karier seseorang. Disini sangat diperhatikan latar belakang pendidikan dan pengalaman tugas dari masing-masing individu.

c]    Jabatan struktural

Jabatan struktural adalah jabatan karier, artinya jenjang jabatan yang diperuntukkan bagi mereka yang diarahkan kejenjang lebih tinggi dalam organisasi. Disini sangat diperlukan kematangan psikologis dan kemantapan kemampuan pribadi masing-masing.

d]   Tenggang waktu

Masa jabatan seseorang dalam organisasi sebaiknya ditentukan secara tegas dan tepat.

4.        Pertimbangan dan Perencanaan Karier

a]   Masa jabatan yang singkat

Jika seseorang memangku jabatan cukup singkat akan mengakibatkan:

Ø  Mereka belum mengenal dan menghayati pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

Ø  Belum terselesainya program kerja yang mungkin sudah ditetapkan

Ø  Penghayatan pada jabatan sebelumnya belum mendalam,tetapi sudah menyiapkan diri untuk tugas baru

Ø  Menimbulkan pertanyaan yang tidakmudah untuk dijawab untuk mengetahui               penyebabnya.

b]   Masa jabatan yang terlalu lama

Masa jabatan yang terlalu lama juga menimbulkan gejala yang tidak sehat, akibat-akibatnya antara lain:

Ø  Adanya rasa bosan karena kurang bervariasi

Ø  Sikap pasif dan apatis sehingga menurunnya motivasi dan inisiatif dalam bekerja

Ø  Kurang munculnya ide-ide baru/kreatifitas karena kurangnya tantangan yang berarti

Ø  Menimbulkan iklim kerja yang statis

c]    Keinginan pindah jabatan

Berbagai penyebab keinginan pindah jabatan antara lain:

Ø  Seseorang yang terlalu lamamenjebat didaerah terpencil sehingga tidakmudah            mengembangkan diri

Ø  Perasaan kurang tepat pada jabatannya sekarang

Ø  Merasa bahwa jabatan sekarang sekedar batu loncatan untukmeniti karier lebih lanjut

5.        Informasi dan Konseling Pada Perencanaan Karier

a]   Informasi karier

Adanya informasi/penjelasan yang lengkap tentang perencanaan karier bagi para anggota organisasi/karyawan memudahkan anggota organisasi untuk mengetahui ketentuan, persyaratan, jenjang/arah karier dalam organisasi. Pemberian informasi karier dapat dilakukan melalui ceramah, pidato pengarahan, surat edaran, lokakarya, seminar, social meeting, dan sebagainya.

b]     Konseling karier

Menurut T. Hani Handoko, pembimbing karier perlu menyadari bahwa karier merupakan bagian dari rencana hidup seseorang sehingga rencana karier yang ditetapkan seharusnya adalah bagian integral dari rencana hidupnya. Sehingga perlu adanya bimbingan karier untuk penilaian pribadi dalam suatu organisasi. Penilaian pribadi tersebut meliputi minat, bakat, kemampuan, motivasi, semangat, ketrampilan, dan moral seseorang.

6.        Manfaat Perencanaan Karier

Manfaat perencanaan karier dapat dikemukakan sebagai berikut:

·      Mengembangkan karyawan yang dapat di promosikan.

Perencanaan karir dapat membantu suplai karyawan internal terutama karyawan yang potensial.

·      Menurunkan perputaran karyawan [turnover].

Perhatian terhadap karir individual dapat meningkatkan loyalitas pada organisasi tempat mereka bekerja.

·      Mengungkap potensi karyawan.

Adanya perencanaan karir yang jelas mendorong individu untuk menggali potensi masing-masing untuk mencapai sasaran karir yang diinginkan.

·      Mendorong perubahan.

Perencanaan karir yang baik mendorong semangat kerja karyawan dan motivasi kerja dapat dipelihara.

·      Mengurangi penimbunan.

Perencanaan karir dapat membantu karyawan yang tidak berkualifikasi untuk maju.

·      Memuaskan kebutuhan karyawan.

Perencanaan karir berarti adanya pengakuan dan penghargaan terhadap individu karyawan.

·      Membantu pelaksanaan kegiatan-kegiatan karyawan yang telah disetujui.

Perencanaan karier yang efektif dan realistis mendorong para pekerja dapat lebih proaktif dan dapat mengantisipasi setiap masalah dan tantangan secara lebih baik.

B.       PENGEMBANGAN KARIER

1.        Pengertian Pengembangan Karier

Pengembangan karier merupakan implementasi dari perencanaan karier. Untuk itu pengembangan karier dapat didefinisikan sebagai semua usaha pribadi karyawan yang ditujukan untuk melaksanakan rencana kariernya melalui pendidikan, pelatihan, pencarian dan perolehan kerja, serta pengalaman kerja.

Titik awal pengembangan karier dimulai dari diri karyawan sendiri, di mana setiap orang bertanggungjawab atas pengembangan atau kemajuan kariernya. Setelah komitmen dimiliki, beberapa kegiatan pengembangan karier dapat dilakukan. Untuk mengarahkan pengembangan karier agar menguntungkan karyawan dan organisasi, departemen SDM mekakukan pelatihan dan pengembangan bagi karyawan. Pihak-pihak yang berperan dalam pengembangan karier:

a]   Karyawan

Seorang karyawan berperan dalam melakukan perencanaan karir pribadinya. Dia bertanggung jawab untuk terus meningkatkan keterampilan yang dia miliki untuk memastikan bahwa dirinya mempunyai kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dan pasar tenaga kerja. Dia juga sebaiknya bertindak proaktif untuk melihat kesempatan yang ada, dan kemungkinan munculnya masalah dengan karirnya saat ini. Untuk itulah, ada baiknya seorang karyawan senantiasa dapat melakukan penilaian diri untuk mengenal aspirasi karir yang dia inginkan, mengukur kekuatan yang ia miliki dan hal-hal yang perlu ditingkatkan lebih baik lagi. Dengan perencanaan karir pribadi ini, seorang karyawan dapat menilai tingkat kesesuaian antara aspirasi karirnya dan karir yang dipegangnya saat ini. Dengan demikian dapat mengarahkan dirinya untuk memilih penugasan atau pekerjaan-pekerjaan yang lebih sesuai dengan aspirasi karirnya.

Seorang karyawan membutuhkan seorang mentor untuk membantu pengembangan karier nya. Mentor adalah seorang yang mempunyai posisi senior di perusahaan yang dapat menjadi semacam narasumber atau penasehat yang dapat memberikan bimbingan atau jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan karir karyawan.

b]   Pengusaha [Organisasi]

Para pengusaha cukup berperan dalam proses pengembangan karier, seperti membantu karyawan dengan memberikan:

·      Pendidikan formal

·      Penilaian prestasi karyawan dalam karier nya

·      Konseling oleh para menajer

·      Gerakan lateral yang bersifat berkembang

·      Konseling oleh SDM

·      Persiapan pension

·      Perencanaan sukses

Sebelum mempekerjakan seseorang, pengusaha bisa membantu calon karyawan untuk mengukur apakah pekerjaan itu memang untuk mereka, dan apakah jenis pekerjaan tersebut sesuai dengan keterampilan dan minat dari para kandidat itu. Disinilah perusahaan dapat berperan untuk mendorong para senior manajernya agar bersedia meluangkan waktunya menjadi mentor, dan memberikan penghargaan kepada mereka atas kesediaannya tersebut. Namun demikian, pada akhirnya karyawan sendirilah yang paling berperan dalam pengembangan kariernya dengan mendapatkan seorang mentor dan membangun hubungan yang produktif dengannya.

2.        Manfaat Pengembangan Karier

Pada dasarnya pengembangan karier dapat bermanfaat bagi organisasi maupun karyawan.

a]   Organisasi

·      Menjamin ketersediaan bakat yang diperlukan

·      Meningkatkan kemampuan organisasi untuk mendapatkan dan mempertahankan                karyawan-karyawan yang berkualitas

·      Mengatur promosi dan pemindahan karyawan

·      Mengurangi frustrasi karyawan

·     Menjamin agar kelompok-kelompok minoritas dan wanita mempunyai kesempatan         yang sama untuk meningkatkan karier

·      Mendorong adanya keanekaragaman budaya dalam sebuah organisasi

·      Meningkatkan nama baik organisasi.

b]   Karyawan

·      Menggunakan potensi seseorang dengan sepenuhnya

·      Menambah tantangan dalam bekerja

·      Meningkatkan otonomi

·      Meningkatkan tanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA:


Page 2

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề