Jawaban post test topik penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid sd
|
INFO PENDIDIKAN – Modul 2 Jawaban Post Test Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan & Karakteristik Murid Sobat Pendidikan, berikut ini adalah referensi Jawaban Post Test Pelatihan Mandiri Topik Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan & Karakteristik Murid SMP-SMA yang dapat digunakan sebagai acuan ibu dan bapak dalam menjawab Post Test. Soal & Kunci Post Test Pelatihan Mandiri Topik Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan & Karakteristik Murid SMP-SMA Modul Modul 21. Perhatikan elemen-elemen berikut:
Apa saja aspek yang perlu dipertimbangkan saat Guru akan melakukan modifikasi pembelajaran? Jawab : 1, 3, 4 2. Kegiatan belajar informatika tanpa menggunakan perangkat komputer disebut dengan… Jawab : Unplugged 3. Seorang pendidik akan melaksanakan kegiatan pembelajaran Algoritma dan Pemorograman (AP). Ia mendapati bahwa murid-murid di kelas belum pernah mendapatkan materi ini. Apa yang perlu ia sampaikan kepada para murid di awal pembelajaran? Jawab : Ia dapat menjelaskan bahwa AP adalah kegiatan yang berfokus pada pemecahan masalah yang solusinya diwujudkan dalam bentuk kode. 4. Ibu Ani menemukan banyak murid yang masih belum paham sama sekali atau bahkan memerlukan kegiatan remedial materi AP di kelasnya. Manakah langkah yang paling tepat ia lakukan untuk menyelesaikan masalah tersebut? Baca Juga : Modul 2 Jawaban Post Test Profil Pelajar Pancasila Jawab : Ia dapat menyusun berbagai macam rubrik yang mengasah murid mengerjakan soal cerita dengan metode problem solving. Demikian informasi “Modul 2 Jawaban Post Test Penyesuaian Pembelajaran dengan Kebutuhan & Karakteristik Murid”.
Bismillah, pertama, berikut adalah soal dan jawaban cerita reflektif modul tiga Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid sebagai bahan belajar sobat guru. 1. Tiga area penerapan strategi penguatan literasi pada satuan pendidikan yang dapat dilakukan, kecuali: Jawab : Lingkungan rumah. 2. Memasang simbol dan visi misi di lorong dan gerbang sekolah merupakan salah satu strategi lingkungan fisik kaya teks yang dapat menstimulasi kemampuan literasi murid. 3. Jika satuan pendidikan tidak mempunyai banyak buku, bagaimana strategi yang dapat dilakukan untuk mendorong minat dan kegiatan membaca murid? Jawab : Mencari sumber bacaan lain, seperti brosur, koran, poster yang dapat ditemukan di lingkungan sekolah. Strategi literasi apa yang pernah Anda lakukan di kelas untuk menunjuang kompetensi literasi murid di SMP/SMA? Setelah mempelajari materi ini, bagaimana Anda dapat memperbaiki strategi literasi di kelas? Jawab : Strategi literasi selain bacaan, berupa gambar, simbol, warna dan lain sebagainya. Kecakapan berpikir murid tidak hanya berpaku pada kemampuan memahami, tetapi juga pada tahapan mampu mengevaluasi dan merefleksikan. Kedua, berikut adalah soal dan jawaban post test modul tiga Penyesuaian pembelajaran dengan kebutuhan dan karakteristik murid sebagai bahan belajar sobat guru. 1. Salah satu contoh program ramah literasi yang dapat diterapkan di lingkup SMP dan SMA adalah mengadakan klub buku. Klub buku dapat berfungsi sebagai wadah untuk mendiskusikan buku bersama-sama. Bagaimana peran guru dalam kegiatan klub buku ini? Jawab : Guru mengajukan pertanyaan pemantik yang sesuai saat diskusi buku. 2. Salah satu contoh lingkungan fisik kaya teks di SMP-SMA/ SMK adalah menyediakan Sudut Baca Kelas. Guru dapat melibatkan murid untuk turut mengelola Sudut Baca Kelas. Bagaimana contoh kontribusi murid yang bermakna dalam pengelolaan sudut baca tersebut? Jawab : Menghias sudut baca kelas dengan aneka poster dan gambar 3. Minat baca bukanlah sesuatu yang bisa muncul tiba-tiba seiring dengan bertambahnya usia, perlu dilakukan usaha yang disengaja dan rutin untuk menumbuhkan minat tersebut. 4. Pada strategi “VIP (Very Important Point)” atau "TPP (Tandai Poin Penting)" yang dijelaskan dalam video, apa yang perlu diperhatikan guru sebagai bahan pertimbangan untuk memberikan umpan balik bagi murid? Jawab : Alasan murid menandai bagian yang mereka anggap penting.
Jumat, 2 September 2022 | 07:05 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 07:00 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 06:30 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 06:25 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 06:00 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 05:59 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 05:24 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 05:16 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 05:00 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 16:56 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 16:35 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 16:05 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 15:52 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 15:41 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 15:30 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 15:14 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 15:04 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 14:05 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 13:02 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 12:21 WIB Page 2
Page 3
Jumat, 2 September 2022 | 07:05 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 07:00 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 06:30 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 06:25 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 06:00 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 05:59 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 05:24 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 05:16 WIB
Jumat, 2 September 2022 | 05:00 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 16:56 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 16:35 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 16:05 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 15:52 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 15:41 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 15:30 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 15:14 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 15:04 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 14:05 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 13:02 WIB
Kamis, 1 September 2022 | 12:21 WIB Page 2
Page 3
Page 4Lalu mengeja kata pada kartu. dari hasil latihan di kelas, Bu Tini menyimpulkan bahwa muridnya telah mengetahui huruf I dan B, tetapi belum mengetahui huruf U. Dalam mengidentifikasi kemampuan membaca awal murid, terdapat 6 indikator yang dapat digunakan, yaitu: mengenal bentuk dan melafalkan bunyi huruf, membaca suku kata, sikap membaca, pemahaman, jumlah kosakata, dan kemampuan menulis. Kita telah mengetahui bahwa ada 6 indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan membaca awal. Bagaimanakah sikap yang dapat ditunjukkan oleh Bu Guru Tini dalam menggunakan atau memanfaatkan aneka indikator ini? Jawaban : Fleksibel dan terbuka terhadap adanya kemungkinan faktor lain yang juga dapat dijadikan sebagai indikator Baca Juga: Penasaran, 15 Bahasa Ini Dianggap Paling sulit Dipelajari, Simak Penjelasannya! 5. Sebuah kelas menggunakan kegiatan belajar projek. Kelas yang biasanya berjalan daring, perlahan mulai beralih ke sistem kelas campuran. Strategi berikut dapat digunakan guru kelas untuk memastikan kegiatan belajar berjalan efektif: LP 1) Menjadwalkan kelas tatap muka untuk sesi evaluasi projek. Page 5
Page 6
Page 7
|
