jelaskan alasan kota makkah disebut kota yang aman

Akses instan ke jawaban di aplikasi kami

Dan jutaan jawaban atas pertanyaan lain tanpa iklan

Lebih pintar, unduh sekarang!

atau

Lihat beberapa iklan dan buka blokir jawabannya di situs

Berita viral terbaru: Deretan nama tempat ini diabadikan dalam Al-Quran, baik disebutkan secara tegas maupun tidak.

Padangkita.com – Umat Muslim memiliki pedoman hidup yakni Al-Quran. Kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam ini, merupakan ajaran untuk seluruh umat manusia.

Banyak ajaran yang terkandung di dalam Al-Quran, salah satunya yakni mengenai sejarah masa lalu. Berbicara mengenai sejarah memang selalu erat kaitanya dengan tempat peristiwa tersebut terjadi.

Lantaran hal itu sangat penting untuk mengetahui tempat-tempat itu untuk menjadi bahan renungan dan penguat iman bagi generasi setelahnya.

Dilansir dari nu.or.d, berikut daftar beberapa tempat yang disebutkan dalam Al-Quran.

Makkah

Dalam Q.S  al-Fath ayat 24 secara tegas mengabadikan kota ini. Dalam Al-Quran kota ini diabadikan menggunakan nama Makkah.

Ada pula nama lain yang disematkan karena kemuliaannya. Antara lain yakni, Bakkah dan Balad al-Amin [negara yang aman], Ummul Qura, al-Bait al-Atiq, dan al-Balad.

Bakkah  diabadikan dalam Surat Ali Imran ayat 96. Nama ini memiliki arti padat, berkerumun dan macet.

Dinamakan demikian sebab di kota ini terdapat banyak manusia yang berkerumun hingga padat ketika melakukan thawaf di Baitullah. Nama ini diabadikan dalam surat Ali Imran ayat 96.

Dalam surat al-Tin ayat 3, Kota Makkah disebut dengan nama Al-Balad al-Amin. Nama tersebut memiliki arti negara yang aman.

Hal itu lantaran setiap orang yang masuk ke kota ini akan terjamin keamanannya. Kota ini adalah negara yang mulia, tempat Nabi Muhammad Saw, dilahirkan serta tempat umat islam melaksanakan rukun islam yang kelima, yaitu ibadah haji.

Ummul Qura yang memiliki arti pusat desa. Nama ini disebut dua kali dalam surat dua kali, yaitu pada surat al-An’am ayat 92 dan al-Syura ayat 7. Sebab, kota ini menjadi kiblat warga desa dan memiliki kedudukan yang tinggi di hati mereka.

Al-Bait al-Atiq artinya rumah kuno, disebut dua kali dalam surat dua kali pada surat al-Haj ayat 29 dan 33. Pasalnya, kota ini menjadi tempat pertama yang dibangun di muka bumi untuk manusia sebagai tempat ibadah kepada Allah Swt.

Selain itu, kota ini juga disebut secara tidak tegas dalam Al-Quran, namun tetap merujuk pada pada kota ini. Di antaranya adalah al-Balad, al-Qaryah, dan al-Masjid al-Haram.

Page 1 of 4

IHRAM.CO.ID, JAKARTA--Umat Islam sat ini sudah memasuki tahap ketiga dibukanya umroh kembali. Yaitu, dengan diizinkannya jamaah umroh dari luar Arab Saudi untuk melaksanakan ziarah ke kota kelahiran Nabi Muhammad di Makkah itu.

Dalam hal ini, umat Islam akan menziarahi Makkah, sebagai salah satu kota suci dalam Islam. Makkah sendiri juga disebutkan sebagai negeri yang aman.

Wakil Ketua Umum Kesatuan Tour Travel Haji Umrah Republik Indonesia  [Kesthuri] Artha Hanif mengajak umat Islam mentadaburi Alquran surah Al-Baqarah ayat 126 dan surah Ibrahim ayat 35. Yang sesungguhnya Allah telah mengabulkan doa Nabi Ibrahim, yang diabadikan dalam dua surah yakni surah Al-Baqarah dan surah Ibrahim tersebut.

 وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ قَالَ وَمَنْ كَفَرَ فَأُمَتِّعُهُ قَلِيلًا ثُمَّ أَضْطَرُّهُ إِلَىٰ عَذَابِ النَّارِ ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ

"Dan [ingatlah], ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezeki dari buah-buahan kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri kesenangan sementara, kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." [Al Baqoroh:126]

Dan demikian pula dalam firmanNya:

   وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ اجْعَلْ هَٰذَا الْبَلَدَ آمِنًا وَاجْنُبْنِي وَبَنِيَّ أَنْ نَعْبُدَ الْأَصْنَامَ

"Dan [ingatlah], ketika Ibrahim berkata: "Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini [Makkah], negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala." [Ibrahim:35]

Atas doa yang dikabulkan tersebut kata Artha, Allah pun meyakinkan hamba Nya yang beriman tentang keamanan negeri tersebut dalam firman Nya suraj At-Tin ayat 3:

وَهَٰذَا الْبَلَدِ الْأَمِينِ

"Dan demi kota [Makkah] ini yang aman."

Artha menuturkan, ayat ketiga surat At-Tiin ini dalam kitab Tafsir Jalalain ditafsiri sebagai berikut. "Dan demi kota ini yang aman yaitu kota Makkah. Dinamakan kota aman karena orang-orang yang tinggal di dalamnya dan orang yang datang kepadanya merasa aman, baik pada zaman jahiliah maupun di zaman Islam."

Fikroh.comAl-Haram artinya suci. Istilah ini biasanya dinisbatkan kepada tiga kota suci di dunia yaitu Makkah, Madinah dan al-Quds. Khusus untuk Makkah dan Madinah gelar yang lazim disematkan adalah Haramain yang berarti dua kota suci. Secara lebih khusus lagi kota Makkah juga diberi nama kota Aman. Dibawah ini akan dijelaskan alasan dan asal usul penamaan tersebut.

Sekarang, Mengapa tiga kota itu disebut kota-kota suci? Sudah pasti jawaban yang pas untuk pertanyaan di atas adalah karena di Makkah terdapat Masjidil Haram, di Madinah ada Masjid Nabawi, dan di Yerusalem ada Masjid al-Aqsha. Jadi kesucian ketiga kota tersebut adalah karena adanya masjid-masjid itu.

Kalau pertanyaannya kita lanjutkan lagi, mengapa dengan adanya masjid-masjid itu kota-kota tersebut menjadi suci? Jawaban yang tepat adalah karena ketiga masjid tersebut terkait erat dengan perjuangan dan dakwah seorang manusia suci dalam menyebarkan agama yang suci. Siapa gerangan manausia suci itu? Dia adalah Muhammad putera Abdullah dan Aminah. Dia adalah Rasulallah saw. Adapun agama suci yang dibawanya adalah Islam.

Jelasnya, tanpa diakitkan dengan Rasulullah saw, manusia tersuci itu, mustahil masjid-masjid itu dikenal sebagai masjid suci, dan mustahil pula ketiga kota itu menjadi kota-kota suci yang menjadi tempat tujuan ziarah kaum Muslimin dari seluruh jagat dunia.

Pertama mari kita menelusuri kota tersuci yang yang dicitai Allah dan Nabi-Nya, Makkah. Kenapa bisa demikian? Karena Makkah merupakan kiblat muslimin, tidak sah sholat seorang muslim jika tidak menghadap ke arahnya. Di sana ada Ka’bah yang didirikan oleh nabi Ibrahim as bersama puteranya Ismail as. Ka’bah telah dikukuhkan sebagai tempat suci haram yang dimuliakan. Ia dimulaikan bukan dari sejak didirikanya tapi sejak langit dan bumi diciptakan ia telah menjadi tempat pertama ibadah bagi manusia di muka bumi.

Kota Aman

Setiap kita menyebut Makkah pasti ada embelanya atau julukanya yaitu Mukarramah. Dalam bahasa Arab Mukkaram artinya mulia, luhur atau tinggi. Yang dimaksud mulia, luhur atau tinggi di sini ialah derajatnya. Sekarang kenapa kota ini bisa mulia dan luhur derajatnya di sisi Allah dan Rasul-Nya? Karena Allah telah memilihnya sebagai kota yang aman semenjak diciptakan langit dan Bumi. Maksudnya bila seseorang merasa ketakutan atau gelisah, kemudian ia memasukinya, maka ia akan merasa aman dan tentram dari segala keburukan dan gangguan fitnah.

Kalau kita memasuki kota kesayangan Nabi, Makkah, baik untuk Umrah atau Haji, kita akan merasakan aman, tentram dan thuma’ninah. Allah berfirman dalam surat ali-’imran: 97

فِيهِ آيَاتٌ بَيِّـنَاتٌ مَّقَامُ إِبْرَاهِيمَ وَمَن دَخَلَهُ كَانَ آمِنًا

”Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, [di antaranya] maqam Ibrahim; barang siapa memasukinya [Baitullah itu] menjadi amanlah dia”

Yang dimaksudkan dengan aman disini bukan aman bagi manusia saja, tapi bagi hewannya seperti burung burung, pepohonan dan tumbuh tumbuhan yang tumbuh di Makkah akan merasakan yang sama karena Allah melarang untuk membunuh atau mengusir hewannya dan memotong pepohonannya.

Ada kisah menarik yang berkaitan dengan ayat di atas. Tafsir ibnu Kastir mengisahkan bahwa pernah terjadi pada zaman Jahiliyah atau zaman sebelum datangnya Islam, seorang laki laki membunuh seseorang, lalu ia lari dan memasuki kota Makkah. Keluarga yang dibunuh menyarinya sampai ia menemukanya di kota Haram. Dari kemuliaan kota itu si pembunuh tidak diganggu atau dituntut sama sekali sehingga ia keluar dari kota Haram. Itu dari salah satu kemuliaan kota Makkah.

Di lain fihak telah disepakati oleh para ulama bahwa siapa yang berbuat suatu keburukan di tanah haram baik membunuh seseorang atau menganiyayanya, maka ia tidak akan mendapatkan rasa aman karena ia telah merusak kehormatan tanah haram. Adapun bila seseorang berbuat suatu keburukan di luar Makkah kemudian ia lari ke tanah Haram untuk berlindung maka bagi setiap orang yang bermukim di Makkah harus memboikotnya atau mengusirnya sehingga si pelaku keluar dari tanah Haram lalu dilaksanakan hukum yang setimpal baginya.

Ibnu Abbas ra telah meriwayatkan bahwa barang siapa melakukan suatu kejahatan kemudian ia lari ke Haram untuk berlindung maka dia akan aman dan tidak dibenarkan untuk dihukum, sehingga ia keluar dari tanah Haram dan pada saat itu dibolehkan untuk dihukum [Ibnu Aljauzi].

Oleh: Hasan Segaf

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề