Jelaskan Apa saja penyebab terjadinya gempa bumi

tirto.id - Gempa bumi adalah getaran yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Pada umumnya gempa bumi disebabkan oleh pergerakan kerak bumi [lempeng bumi].

Frekuensi gempa bumi diukur dengan menggunakan alat seismometer. Frekuensi dalam gempa bumi mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang dialami selama periode waktu tertentu.

Dalam gempa bumi terdapat istilah skala richter yang merupakan skala yang dilaporkan oleh observatorium seismologi nasional yang diukur pada skala lokal 5 magnitude.

Selain itu, terdapat istilah skala magnitudo yang berkaitan dengan ukuran besarnya gempa bumi didasarkan pada momen seismik. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Indonesia merupakan negara yang terletak di antara dua benua yakni Benua Asia dan Benua Australia serta diapit dua samudera yakni Pasifik dan Hindia sehingga menjadi zona pertemuan lempeng dunia.

Indonesia terletak di antara tiga lempeng utama dunia, yaitu lempeng Australia, lempeng Aurasia, dan lempeng Pasifik.

Salah satu penyebab terjadinya gempa adalah adanya tumbukan antar lempeng utama. Inilah mengapa negara kita sering mengalami gempa bumi.

Selain terjadi di daratan, gempa bumi juga dapat terjadi di dasar laut. Hal ini mengakibatkan munculnya gelombang air besar gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam.

BPDB Palikab menyebutkan, mulanya gelombang yang muncul memiliki amplitudo kecil [umumnya 30–60 cm] sehingga tidak terasa di laut lepas, akan tetapi amplitudo gelombang membesar ketika mendekati wilayah pantai dan hal ini yang disebut sebagai tsunami.

Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Dilansir dari BPDB Provinsi NTB dan laman Geodesi Geodinamik FT UGM, berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi 4, yaitu sebagai berikut:

1. Gempa Bumi Tektonik

Sebagian besar gempa bumi yang terjadi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan akibat pergerakan lempeng bumi.

Gempa bumi ini terjadi akibat peristiwa bergetarnya bumi yang diakibatkan oleh patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Lempeng yang bergeser ini akan menimbulkan tekanan pada pinggiran lempeng. Saat itulah gempa bumi terjadi. Gempa bumi tipe ini dikenal sebagai gempa tektonik.

2. Hantaman Meteor

Gempa bumi akibat hantaman meteor terbilang jarang terjadi bahkan belum ada dokumentasi yang menyebutkan adanya tsunami akibat hantaman meteor. Namun, hal tersebut tidak menutup kemungkinan bahwa gempa ini dapat terjadi.

Sebuah simulasi dari komputer canggih menunjukkan terdapat kemungkinan terjadinya suatu gempa yang sangat dasyat apabila bumi dihantam meteor dengan diameter lebih dari 1 km. Efek dari gempa ini seperti pada saat kita memasukkan bola atau benda berat ke dalam kolam atau bak air.

3. Faktor Buatan Manusia

Gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi. Gempa ini disebut juga sebagai seismitas terinduksi.

4. Gempa bumi vulkanik

Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Jika gempa yang diakibatkan pergeseran lempeng bumi disebut gempa tektonik, gempa karena gunung berapi disebut gempa vulkanik.

Gempa vulkanik ini terjadi apabila getaran yang dihasilkan sangat besar. Seperti yang pernah terjadi pada erupsi Anak Gunung Krakatau yang diduga menjadi penyebab tsunami.

Berbeda dengan gempa tektonik, gempa vulkanik memiliki jangkauan yang lebih sempit. Meskipun demikian, efek getaran yang ditimbulkan setara dengan gempa tektonik di bawah laut.

Beberapa dampat yang ditimbulkan dari gempa bumi, meliputi: adanya korban jiwa, korban luka-luka, maupun kerusakan inrfastruktur yang signifikan.

Dampak yang ditimbulkan akan meluas pada berbagai sektor seperti, sektor sosial yang menimbulkan kerugian berupa: kemiskinan, kelaparan, serta luka-luka pada korban baik akibat penyakit maupun akibat reruntuhan. Selain itu, terjadinya gempa bumi juga memungkinkan munculnya bencana lain, seperti: longsor, tsunami, banjir, dll.

Sebagai upaya meminimalisir dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi, kita dapat mempersiapkan 6 langkah berikut ini:

[1] mengecek potensi bahaya di rumah;

[2] mengidentifikasi tempat-tempat aman di dalam dan di luar rumah;

[3] membekali pengetahuan terkait mitigasi gempa bumi;

[4] mempersiapkan dukungan logistik darurat;

[5] mempersiapkan mekanisme komunikasi darurat;

[6] bekerja sama dengan komunitas seperti media lokal untuk siap siaga.

Baca juga:

  • Apa Penyebab Terjadinya Gempa Bumi Tektonik?
  • Bagaimana Gempa Bumi 1923 Membuat Jepang Makin Konservatif?

Baca juga artikel terkait GEMPA BUMI atau tulisan menarik lainnya Anisa Wakidah
[tirto.id - wkd/dip]


Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Kontributor: Anisa Wakidah

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

engertian Gempa Bumi – Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari bawah permukaan secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi atau lempeng bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa disebabkan oleh letusan gunung api.

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang sama selama rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir tidak terlihat dan besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.

Gempa Bumi terbesar bersejarah besarnya telah lebih dari 9 skala rickter, meskipun tidak ada batasan besarnya. Gempa Bumi besar terakhir besarnya 9,0 atau lebih besar adalah 9,0 magnitudo yaitu gempa di Jepang pada tahun 2011 , dan itu adalah gempa Jepang terbesar sejak pencatatan dimulai. Intensitas getaran diukur pada modifikasi Skala Mercalli.

Jenis-Jenis Gempa Bumi
Jenis-jenis gempa bumi dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan penyebab dan kedalamannya. Berikut ini merupakan penjelasannya :

a. Berdasarkan Penyebabnya
Menurut penyebab terjadinya, gempa bumi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Gempa Vulkanik
Gempa bumi vulkanik adalah gempa bumi yang disebabkan oleh letusan gunung berapi. Contoh : gempa G. Bromo, gempa G. Una-Una, gempa G. Krakatau.

2. Gempa Tektonik
Gempa tektonik adalah gempa bumi yang terjadi karena pergeseran lapisan kulit bumi akibat lepasnya energi di zone penunjaman. Gempa bumi tektonik memiliki kekuatan yang cukup dahsyat. Contoh : gempa Aceh, Bengkulu, Pangandaran.

3. Gempa runtuhan atau terban
Gempa runtuhan atau terban adalah gempa bumi yang disebabkan oleh tanah longsor, gua-gua yang runtuh, dan sejenisnya. Tipe gempa seperti ini hanya berdampak kecil dan wilayahnya sempit.

b. Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, jenis-jenis gempa bumi juga dibedakan menjadi 3, yaitu :

1. Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya [pusat gempa] berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi [di dalam kerak bumi]. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

2. Gempa bumi menengah
Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

3. Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Parameter Gempa Bumi Waktu terjadinya gempabumi [Origin Time – OT] Lokasi pusat gempabumi [Episenter] Kedalaman pusat gempabumi [Depth] Kekuatan Gempabumi [Magnitudo] Karakteristik Gempa Bumi Berlangsung dalam waktu yang sangat singkat Lokasi kejadian tertentu Akibatnya dapat menimbulkan bencana Berpotensi terulang lagi Belum dapat diprediksi Tidak dapat dicegah, tetapi akibat yang ditimbulkan dapat dikurangi Penyebab Terjadinya Gempa Bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan di mana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa Bumi akan terjadi.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề