Tembang sinom – Bersyukur ya, ternyata kita bisa berjumpa lagi di artikel selanjutnya 🙂 Kemarin kita sudah membahas tentang tembang dolanan dan tembang-tembang yang lainnya, sekarang disini saya akan membahas tentang tembang sinom.
Seperti yang saya sampaikan di artikel kemarin mengenai tembang pangkur dan sudah saya singgung sedikit tentang tembang sinom, yang tentunya akan sangat menarik untuk dibahas.
Apa itu tembang sinom? Bagaimana watak tembang sinom, aturan atau paugeran tembang macapat sinom, contoh-contoh tembang sinom, pengertian tembang sinom dan makna yang terkandung dalam tembang sinom, arti contoh tembang sinom jawa.
Disini semua pertanyaan diatas, akan saya ulas dengan lengkap beserta dengan ciri-ciri tembang sinom.
Tembang Macapat Sinom
Arti tembang sinom bahasa jawa, berasal dari kata “sinom” yang artinya pucuk. Disini, maksunya pucuk adalah daun yang baru semi dan bertumbuh. ” Mengapa dikatakan sinom ?”
Maksudnya tembang sinom yaiku, menggambarkan fase manusia yang sedang tumbuh dan beranjak dewasa yaitu pada masa pubertas, apabila seorang anak sudah mengalami perubahan fisik dan pematangan fungsi-fungsi seksual.
Seorang anak pada masa ini sedang mengalami perubahan pesikologis, sehingga seorang anak kan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mencari identitas dalam diri mereka dan menentang kemapanan karena membelenggu kebebasannya.
Gencara Tembang Sinom dalam Bahasa Jawa
Adapun watak atau sifat larik-larik yang menyertai pada setiap tembang macapat diantaranya adalah:
- Bersemangat.
- Bijaksana.
- Kadang bisa bersifat sedih.
- Dan bisa bersifat gembira.
Biasanya tembang sinom juga dapat digunakan untuk :
- Piwulung [mengajari] dan wewarah [membimbing].
- Acara perpisahan sekolah.
- Digunakan untuk acara yang mencakup kesabaran.
- Dan digunakan untuk mengisi acara dalam perwatakan orang tua [yang memberikan nasihat-nasihat kepada anaknya].
Karakter yang ada pada tembang sinom, memuat tentang kerahmatan dan kesabaran yang tulus.
Paugeran Tembang Sinom
Apa itu paugeran? Paugeran adalah atauran, dimana pada tembang ini juga mempunyai aturan-aturan yang harus di taati saat membuat tembang sinom sendiri atau saat melihat contoh contohnya.
Selain itu, dengan aturan ini termasuk ciri-ciri yang dimiliki oleh setiap tembang. Berikut beberapa aturannya.
Artinya, tembang ini memiliki 9 baris kalimat pada setiap bait.
- Guru lagu adalah meliputi huruf a, i, a, i, i, u, a, i, a
Maksudnya pada setiap larik [baris] berakhiran dengan huruf vokal, seperti huruf diatas.
- Guru wilangan adalah meliputi angka 8, 8, 8, 8, 7, 8, 7, 8, 12
Artinya pada setiap larik [baris] harus memiliki jumlah suku kata, seperti diatas. Contohnya pada baris pertama mempunyai 8 jumlah suku kata, baris ke dua memiliki 8 jumlah suku kata, dan seterusnya.
Contoh Tembang Sinom
Contoh Tembang Sinom Sederhana [1]
Tuladho laku utama….
Tumrape tiang ing tanah Jawi…
Wong agung sangking Ngeksiganda….
Penembahan Senopati….
Kepati amarsudi….
Sudone howo lan nepsu…
Pinepsu tanpa brata…
Tanapi ing awan lan wingi…
Karyenak amangun ketentreman manahipun sesami.
Artinya:
Mencontohlah perilaku yang utama
Bagi orang ditanah Jawa
Orang besar dari Ngeksiganda atau mataram
Panembahan senopati
Sangat tekun berusaha
Mengurangi hawa nafsu
Dengan cara laku prihatin atau bertapa
Yang dilakukan siang dan malam
Berkarya membangun ketentraman hati sesama.
Contoh Sinom Tema agama [ 2]
Angalami zaman edan…
Angel ing pambudi…
Melu edan ora tahan….
Yen ta ora melu nglakoni…
Boya oleh melik…
Kaliren wekasanipun…
Dilalah kersane Gusti Allah…
Sak becik-becike wong kang lali…
Luwih becik kang eling lan waspada…
Artinya:
Mengalami zaman gila
Sulit dalam pikiran
Ikut gila tidak tahan
Kalu tidak ikut malakukan
Tidak dapat apa-apa
Kelaparan akhirnya
Untungnya kehendak Allah
Sebaik-baik orang lupa
Lebih beruntung yang senantiasa ingat dan waspada.
Contoh Tembang Sinom Tema Pendidikan [3]
Tugase bocah sekolah…
Yaiku sinau rino lan wengi…
Kudune bocah sekolah….
Kuwi pinter lan ugo setiti..
Ananging jaman sakniki…
Sinaune mboten luhur…
Kaleh senengane dolanan…
Mboten saget migunani…
Mung bisone jaluk lan nyusahne wong tuwo…
Artinya:
Tugas seorang murid,
Adalah belajar siang dan malam.
Seorang murid seharusnya,
Pandai dan juga teliti.
Namun nyatanya di zaman sekarang,
Belajarnya tidak sungguh sungguh,
Dan digunakan main-main,
Yang tidak ada manfaat.
Bisanya meminta dan menyusahkan orang tua.
Makna dari contoh tembang sinom diatas, menerangkan bahwa, para remaja jangan sampai teledor untuk masa depan kalian, karena pergaulan yang tiak baik saat ini. Meskipun masih senang untuk bermain, namun jangan sampai menyusahkan orang tua kalian.
Contoh Sinom 4
Mangkya derajat ing praja,,,
Kawuryan wis sunyaruri,,,
Amergi tanpi palupi,,,
Atilar silastuti,,,,
Sujana sarjana kelu,,
Kalulun kala tidha,,
Tidhem tandhaning dumasi,,
Ardayengrat dene karoban rubeda,,
Artinya:
Kondisi Negara saat ini,
Pengetahuan semakin mundur.
Situasi yang menjadi kerusakan,
Karena sudah tidak ada panutan lagi.
Banyak orang yang sudah meninggalkan aturan-aturan.
Orang pandai terbawa arus pada zaman ynag tidak menentu,
Keadaan ini menandakan situasi telah mencengkam,
Karena dunia penuh dengan keterpurukan.
Contoh Sinom 5
Ratune – ratu utomo,,,
Patihe – patih linuwih.,,
Para rakyate tansyah raharja,,,
Poro pemukane becik-becik,,,
Nanging yen kaben niku tan dadi,,,
Paliyasing kala bendhu.,,
Mandar mangkin andadra,,,
Rubeda angribedi.,,
Beda beda ardaning wong sanegara.,,
Artinya:
Rajanya adalah raja yang utama,
Patihnya dengan segala kelebihan.
Semua rakyatnya berhati baik,
Para pemuka masyarakat juga baik,
Namun jika semua itu terjadi.
Oleh karena kekuatan pada zaman dahulu kala.
Sekarang semakin menjadi jadi,
Rintangan yang semakin susah.
Berbeda beda pikiran dan kehendak setiap orang pada suatu Negara.
Contoh Sinom 6
Katetang tangis ati sira,,,
Sira yaiku sang paramengkawi,,,
Kawileting tyas duhkita,,,
Kataman ing reh lan wirangi,,,
Deneg ing upaya sandi,,,
Ing awale tiang nikuwau sumaruna anerawung,,,
Mangimur manuhara,,,,
Nduweni pamirih melik pakoleh,,,
Sahingga sang pujngga emah suka ing karsa tanpa waspada.,,
Artinya:
Ketika itulah hatinya menangis,
Dia ialah dalang sang pujangga,
Hati yang diliputi rasa pedih,
Menderita dengan hinaan dan rasa malu,
Akibat dari perbuatan seseorang,
Pada awalnya orang tersebut memberikan harapan,
Berbunga hatinya,
Memiliki kepentingan untuk sesuatu,
Sehingga sang pujangga terlalu gembira & tidak waspada.
Contoh Sinom 7
Berikut tecontoh lagu dan lirik tembang sinom tema pendidikan.
Langit iki kaya padhang,,,
Kaya padange ing ati,,,
Ngilangake roso malas,,,
Sing tansah grogoti ati,,,
Aku tansah taberi,,,
Menyan teng papan sinau,,,
Pados ilmu manfaat,,,,
Damel sanguning urip,,,,
Dados tiang sing migunani marang bangsa.,,,
Contoh Tembang Sinom Nasehat [8]
Berikut contoh lirik lagu tembang sinom tema keluarga.
Sedulur podo ilingo
Temenana anggonmu urip
Bekti biyung bekti bapa
Duwe pekerti kang becik
Tumindhak kang pratitis
Kakang adhi tansah rukun
Tuladha kang utama
Lung tinulung ora lali
Kabeh mau kanggo keluarga kang mulya.
Contoh Sinom 9
Contoh tembang sinom tentang kekancan atau kerukunan.
Bolo engkang katresnan,,,
Lan bolo engkang jaler lan estri,,,
Bolo kang apik lan ala,,,
Sangking riyen ngantos sak iki,
Ampun sami ngerahi,,,
Supados uripe kanthi rukun,,,
Ampun sami kerahan,,,
Lan damel laraning ati,,,
Niku sedanten damel rukun marang kanca.,,
Contoh Sinom 10
Tuladha laku utama,,,
Tumrape tiang ing tanah Jawi,,,
Tiang agung teng Ngeksi ganda,,,
Panembahan Senopati,,,
Kapati amar sudi,,,
Sudonen hawa lan nepsu,,,
Pinesu tapa brata,,,
Tanapi ing rino ratri,,,
Amangun karye tyas ing sasama.,,
Contoh Sinom 11
Nah, ini contoh mudah tembang sinom yang biasa Anda gunakan untuk membuat tulodho tembang sinom buatan sendiri.
Guwo clangap teng tulakan,,,
Sudimoro guwo kambil,,,
Papringan teng ngadireja,,,
Somopuro nambah malih,,,
Giri tundha anenggih,,,
Seh elor guwo pentung,,,
Kang manggon enten Tulakan,,,
Jumboh engkang den rawi,,,
Kang kasusra Pacitang sewu guwa.,,
Contoh Sinom 12
Sun niki dutaning nata,,,
Ing Prabu kenya majapahit,,,,
Kekasih damar sasangka,,,
Atma marine kepatih,,,
Magang anyar awak mami,,,
Lata bisma praptan ingsun,,,
Ingutus sang narpendah,,,,
Kenen mocok murdatanji,,,
Marman ingsun ing ngutus ywa mindho karya.,,
Contoh Tembang Sinom Buatan Sendiri [13]
Pangeran kang duweni sipat murah,,,
Njurungi kajat-ing dasih,,,,
Ingkang temen-tinemenan,,,
Pan iku ujar-ing dalil,,,
Nyatane enten ugi,,,
Iyaiku kiyageng ing tarub,,,
Awalane nenedha,,,
Kang pedhot tumekeng siwi,,,,
Wayahe buyut canggah watenge kang tampa.,,,
Contoh Sinom 14
Mangalir,,,
Prapteng tanah Arjosari,,,
Ing sendang tirta husada,,,
Toyo kang anget handayani,,,
Usada-ning sesakit,,,
Seger sumyah raosipun,,,
Teng susun Karangreja,,,
Siram eco lan sinambi,
Anjangsana ngiros ngupoyo usada.,,,
Makna [Gencaran] Tembang Sinom
Adapun gencaran atau makna dari tembang sinom adalah seorang remaja yang menjalani awal kehidupannya. Sinom atau pucuk yang baru tumbuh, diartikan sebagai masamuda, diakui sebagai seseorang yang lemah dan butuh panutan untuk masa depan yang selau berada dijalan yang lurus.
Masamuda tak luput dari hawa nafsu. Hawanafsu sendiri adalah anugrah dari Tuhan Yang Maha Esa, supaya dapat digunakan oleh manusia sebagaimana mestinya. Meskipun dalam mengendalikan hawa nafsu sangat sulit, namun ini adalah hal yang paling penting, baik itu
- Hawa nafsu berupa amarah.
- Nafsu dengan lawan jenis.
- Bersikap malas.
- Atau nafsu keserakahan dunia.
Jika seseorang sudah mampu mengendalikan diri dan mengontrol diri dari hawa nafsu yang buruk, pasti seseorang akan mampu bersikap bijaksana, sehingga dapat menentramkan hati dan kehidupan.
Jadi didalam tembang sinom, mengandung pesan. Dengan berusaha semaksimal mungkin, maka pengendalian diri baik itu waktu malam maupun waktu siang.
Maka akan menentramkan hati diri sendiri maupun orang lain.
Pada intinya kita sebagai anak muda, harus bisa melakukan yang tebaik untuk masadepan kita, belajar dengan sungguh-sungguh, mengendalikan diri, selalu menjaga pergaulan yang tidak baik, dan selau mendengarkan apa yang dikatakan orang tua.
Penutup
Kita sebagai warga negara yang baik, sudah sepantasnya menjaga dan melestarikan tembang macapat sebagai budaya atau sebuah karya sastra Indonesia. Hingga saat ini pun, tembang macapat masih terus dipelajari dan menjadi kebanggaan tersendiri dari masyarakat Suku Jawa.
Tembang macapat sangat menarik untuk dipelajari, pasalnya tembang macapat menceritakan tentang perjalanan hidup manusia. Filosofinya, menggambarkan manusia hidup mula dari lahir, dewasa, hingga akhirnya meninggal dunia.
Demikian sekilas pembahasan mengenai tembang sinom beserta contoh-contohnya yang sederhana dan pitutur luhur. Dan diharapkan artikel ini dapat bermanfaat, untuk pembaca.
Semoga dapat bertemu lagi di artikel berikutnya mengenai tembang kinanti, semangat berjuang dan semoga kita mendapatkan hidayah 🙂