Jelaskan apa saja yang perlu diperhatikan jika sedang bergaul dengan orang lain yang lebih dewasa

Jelaskan apa saja yang perlu diperhatikan jika sedang bergaul dengan orang lain yang lebih dewasa

Posting gue kali ini masalah dunia pergaulan nih guys, buat kalian-kalian para remaja perlu banget baca ini nih!

Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya, bisa bersifat luas yakni pergaulan dengan banyak orang atau sering bergaul dengan orang lain.

Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan yang berlaku.

Etika pergaulan adalah sopan santun atau tata krama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.

Dunia bergaul identic dengan dunia remaja pada umumnya. Sering kita dengar istilah “kuper” atau kurang pergaulan. Remaja dianggap kuper apabila remaja tersebut kurang bahkan kemungkinan sekali tidak pernah bergaul setidaknya dengan teman-teman sebaya, di sekolah maupun dei luar sekolah sehingga menjadi bahan tertawaan karena ketinggalan berita.

Dalam bergaul, kita juga sebaiknya pandai menempatkan diri dan dapat membedakan bagaimana sikap kita terhadap orang yang lebih tua dan yang lebih muda. Orang yang lebih tua atau yang dituakan harus kita hormati, yang sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.

Dalam etika pergaulan antar manusia perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1.   Siapa yang dihadapi (teman, guru, orang tua)

2.   Dimana pergaulan itu berlangsung

3.   Bagaimana cara bersikap

BERSIKAP DALAM PERGAULAN

Agar terjadi hubungan yang selaras, serasi, sesuai dengan etika pergaulan, seseorang perlu bersikap antara lain:

1.   Perhatian terhadap orang lain.

2.   Menghormati orang yang lebih tua atau yang dituakan, teman sebaya harus dihargai dan yang lebih muda harus kita sayangi.

3.   Mengetuk pintu jika akan memasuki suatu ruangan.

4.   Memberi salam jika berjumpa seseorang.

5.   Mohom maaf jika melakukan kesalahan.

6.   Melakukan perintah dengan wajah cerah.

7.   Dapat menempatkan diri

8.   Sanggup menyesuaikan diri dengan lingkungan.

9.   Rendah hati dan tidak ingin menang sendiri.

10.    Siap memberi bantuan sesuai dengan batas kemampuan.

11.    Mengucapkan terima kasih jika menerima bantuan dari orang lain.

12.    Tidak membeda-bedakan sesama dalam pergaulan.

JENIS-JENIS PERGAULAN

Dunia pergaulan banyak jenisnya. Hal ini dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor umur, pekerjaan, keterikatan, lingkungan dan sebagainya.

1.   Faktor umur

Faktor umur menentukan bentuk hubungan sosialisasi pelaku. Usia anak-anak berbeda dengan usia remasa, usia dewasa, usia orang tua, usia lanjut dan sebaginya. Dapat dikatakan baik, apabila bentuk pergaulan itu dilakukan oleh dan untuk umur sebaya.

2.   Faktor pekerjaan

Faktor pekerjaan berpengaruh juga terhadap bentuk pergaulan. Perilaku pergaulan antara orang-orang kantor akan berbeda dengan orang-orang di lapangan, pekerja pabrik, pekerja bangunan, pekerja di terminal dan sebagainya.

3.   Faktor keterikatan

Faktor keterikatan, misalnya pelaku organisasi sosial, organisasi partai politik, peserta didik tentu cara bergaulnya juga akan berbeda.

4.   Faktor lingkungan

Pergaulan dalam lingkungan masyarakat yang macam pendidikan, kegiatan, status sosialnya sangat berbeda-beda, dan heterogen memerlukan penyesuaian yang sangat ekstra hati-hati.

DAMPAK DARI PERGAULAN

Pergaulan adalah interaksi antarindividu dalam mengenal lingkungan sosialnya. Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai berikut:

1.   Lebih mengenal nilai-nilai dan norma-norma sosial yang berlaku sehingga mampu membedakan mana yang pantas dan mana yang tidak dalam melakukan sesuatu.

2.   Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus menyadari bahwa manusia memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai.

3.   Mampu menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu meningkatkan rasa percaya diri.

4.   Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas diteladani.

Memilih pergaulan yang tepat memang tidaklah mudah, sebab kadangkala pergaulan yang negatif justru lebih menyenangkan sehingga mudah terlena dan sulit menyadari bahwa apa yang dilakukan menyimpang. Beberapa dampak negatif yang terbentuk akibat pergaulan yang salah antara lain:

1.   Hilangnya semangat belajar dan cenderung malas serta menyukai hal-hal yang melanggar norma sosial.

2.   Suramnya masa depan akibat terjerumus dalam dunia kelam, misal: kecanduan narkoba, terlibat dalam tindak kriminal dan sebagainya

3.   Dijauhi masyarakat sekitar akibat dari pola perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma sosial yang berlaku.

4.   Tumbuh menjadi sosok individu dengan kepribadian yang menyimpang.

Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur mencemari diri individu antara lain:

1.   Membangkitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang telah ia lakukan adalah menyimpang.

2.   Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan lingkungan yang menyebab ia berperilaku menyimpang.

3.   Melakukan pengawasan sebagai control secara terus menerus agar terhindar dari perilaku yang menyimpang.

4.   Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasehat secara persuasif, sehingga anak tidak merasa bahwa ia di bawah proses pembimbingan.

UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN POLA PERGAULAN YANG SEHAT

Salah satu upaya untuk mewujudkan pola pergaulan yang sehat dan bermanfaat adalah dengan berpegang pada prinsip sebagai berikut :

1.   Jadilah Humas untuk Diri Sendiri

Langkah ini penting agar orang lain mengenal, mengetahui kemampuan dan prestasi anda. Sebarkan informasi ini saat anda bertemu relasi baru tetapi buanglah jauh-jauh sikap menyombongkan diri.

2.   Bidik Sasaran yang Tepat

Saat butuh sesuatu anda haru tahu kemana mencari batuan. Pikirkan tujuan yang ingin anda capai. Setelah itu buka daftar jaringan anda. Pilihlah relasi yang tepat yang bisa memberi hasil cepat. Mengorek informasi juga butuh kesabaran. Jika relasi tidak memberi solusi instan, anda haruss sedikit sabar. Tunggu samapi kapan ia menghubungi anda.

3.   Berbagi Hal yang Menyenangkan

Buatlah rekan anda merasa senang dan merasa nyaman bekerja atau berhubungan dengan anda.

4.   Bersosialisasi

Jangan terlalu banyak tenggelam ke belakang meja kerja. Sesekali hirup udara segar di luar sana. Temui orang-orang yang mempunyai potensi tinggi untuk memajukan karir anda.

5.   Biarkan Mereka Bicara

Jadilah pendengar yang baik. Waktu berbicara perhatikan isi pembicaraannya, dengarkan dengan sabar, jangan sampai terlihat anda sedang ‘menunggu giliran’ untuk berbicara. Biarkan ada sedikit jeda untuk menanggapi lawan bicara. Makin banyak anda bisa membuat relasi bicara, makin banyak informasi yang anda dapatkan.

6.   Buang Sikap Angkuh

Jangan pernah memandang rendah atau sebelah mata terhadap orang yang berposisi lebih rendah dari pada anda.

7.   Buat Mereka Merasa Penting

Buat relasi anda menjadi orang penting dengan mengingat beberapa detail pribadi.

8.   Bergabunglah dalam Berbagai Kegiatan

Banyak perkumpulan, organisasi atau klub professional yang didirikan dengan tujuan untuk membangun jaringan. Cobalah bergabung di salah satu perkumpulan yang paling sesuai dengan anda. Ini merupakan cara efektif untuk bertemu, berkenalan dan melakukan kontak dengan orang-orang yang bisa membantu perkembangan karir anda.

Okeeey, itu info dari gue, jd buat kalian semua jangan sampe salah gaul yaaaaaaa;;)

Jelaskan apa saja yang perlu diperhatikan jika sedang bergaul dengan orang lain yang lebih dewasa

Ilustrasi pergaulan (Pixabay.com)

Dalam pergaulan dengan lingkungan dan masyarakat sekitar, ada beberapa nilai dan etika yang harus kita patuhi. Sebagai warga negara yang baik dan berperikemanusiaan, sikap yang menunjukkan etika diperlukan agar tercipta hidup bermasyarakat yang ramah dan damai. 

Kita harus bisa menunjukkan sikap yang baik dalam sebuah pergaulan, misalnya dalam pertemanan. Kita harus menghargai mereka yang ada di lingkaran pertemanan itu. Sudah seharusnya kita berterima kasih karena telah diterima. 

Berikut ini adalah beberapa etika pergaulan yang harus kita terapkan dan jadikan pedoman dalam melakukan pergaulan sehari-hari. 

1. Mengabari tuan rumah sebelum berkunjung

Etika pertama dalam pergaulan dengan sesama adalah kita harus mengabari tuan rumah atau seseorang sebelum kita berkunjung ke rumahnya. Hal ini terlihat sepele, tetapi sebenarnya penting untuk menghargai tuan rumah. Selain itu, kita juga bisa memastikan apakah tuan rumah ada di rumah atau tidak. 

2. Harus tahu batasan ketika ditraktir teman

Ada kalanya teman atau sahabat kita mentraktir dalam rangka perayaan tertentu seperti ulang tahun. Di momen ini, kita tetap harus tahu batasan. Jangan sampai kita meminta lebih atau memilih traktiran yang mahal. 

3. Hindari membahas sesuatu yang tidak melibatkan semua orang

Ketika menggarap sebuah acara atau projek tertentu, ada kalanya beberapa teman saja yang kita ajak, sedangkan yang lain tidak. Untuk menghormati dan menghargai teman yang tidak diajak, jangan membahas acara atau projek tersebut di hadapan mereka. Bisa saja teman yang tidak diajak menganggap kita tidak mempercayai mereka, walaupun alasan kita tentu tidak demikian. 

4. Jangan melarang temanmu untuk memiliki teman baru

Sedekat apapun kita dengan seorang sahabat, kita tetap tidak bisa bergantung selamanya kepadanya. Ada masanya ketika kita harus bertemu dan berkenalan dengan orang baru, begitu pula dengan teman kita. Jangan larang dia untuk bertemu dan memiliki teman baru. 

5. Jangan senang memaksa orang lain

Ketika kamu tahu bahwa sahabat atau temanmu sedang ada masalah, kamu jangan memaksanya untuk bercerita kepadamu. Mungkin temanmu sedang tidak ingin bercerita. Ketika waktunya tiba, dia akan menceritakannya sendiri. 

Itulah lima etika pergaulan yang harus kita perhatikan dan kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jangan berperilaku sembarangan karena apa yang kita lakukan tidak pernah bisa kita duga akan sedalam apa dampaknya bagi orang lain.