Jelaskan bahwa nilai-nilai pancasila sudah ada jauh sebelum negara kita merdeka

Jelaskan bahwa nilai-nilai pancasila sudah ada jauh sebelum negara kita merdeka

Jelaskan bahwa nilai-nilai pancasila sudah ada jauh sebelum negara kita merdeka

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2016 Tentang Hari Lahir Pacasila menetapkan bahwa tanggal 1 Juni 1945 sebagai Hari Lahir Pancasila. Dengan keputusan Presiden Republik Indonesia tersebut, segenap komponen bangsa dan masyarakat Indonesia berkomitmen untuk memperingati Hari Lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni sebagai bagian dari pengarusutamaan Pancasila dalam seluruh bidang kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Sejak diperkenalkannya pada tanggal 1 Juni 1945 oleh Ir. Soekarno, dalam proses selanjutnya rumusan Piagam Jakarta tanggal 22 Juni 1945 hingga rumusan final tanggal 18 Agustus 1945 adalah satu kesatuan proses lahirnya Pancasila sebagai dasar negara,” kata Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo dalam Upacara Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2021.

“Pancasila sendiri merupakan nilai-nilai luhur yang digali dari budaya bangsa di nusantara dan memiliki nilai dasar kehidupan manusia yang diakui secara universal dan berlaku sepanjang zaman,” lanjut Agus. Kemudian Agus menyampaikan bahwa nilai-nilai luhur tersebut merupakan hasil kontemplasi dan perenungan panjang Ir. Soekarno yang didasarkan pada pemahaman dinamika geopolitik bumi nusantara secara utuh. Agus menegaskan bahwa sebagai dasar negara, Pancasila merupakan ideologi, pandangan dan falsafah hidup yang harus dipedomani bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Di tengah kemajemukan bangsa Indonesia, tentu bukan suatu hal yang mudah bagi para pendiri bangsa untuk merumuskan, menyepakati, menetapkan hingga mengesahkan Pancasila yang digagas oleh Bung Karno sebagai dasar negara. Namun dengan niat luhur dan mengesampingkan kepentingan kelompok, agama maupun golongan, akhirnya pada 18 Agustus 1945, Pancasila ditetapkan sebagai dasar negara yang tertuang di dalam Pembukaan Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. “Pancasila sarat dengan nilai-nilai luhur bangsa yang berintikan semangat gotong royong di atas keberagaman yang harus diwujudkan dalam tindakan sehari-hari,” tutur Agus. Namun, harus diakui implementasi nilai-nilai dasar, nilai instrumental dan nilai praktis Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara masih jauh dari yang diharapkan bersama.

Saat ini bangsa Indonesia menghadapi berbagai tantangan, termasuk pandemi Covid-19. Berbagai dampak ditimbulkan baik dalam bidang kesehatan, ekonomi maupun bidang lainnya. Agus menyampaikan bahwa hal tersebut seharusnya dapat menjadi titik balik bagi seluruh peserta upacara untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan sehari-hari untuk menumbuhkan optimisme untuk berjuang menghadapi pandemi Covid-19 secara bersama-sama.

Peringatan Hari Lahir Pancasila tahun 2021 mengangkat tema “Pancasila dalam Tindakan, Bersatu untuk Indonesia yang Tangguh”. Menurut Agus, dengan semangat gotong-royong yang terkandung dalam Pancasila, tentunya menjadi modal bersama bangsa untuk bersatu dalam tindakan menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, termasuk pandemi Covid-19. Tema tersebut juga seiring dengan tema Hari Ulang Tahun ke-56 Lemhannas RI, yakni “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Tingkatkan Persatuan dan Kesatuan dalam Pemulihan Kesehatan Masyarakat dan Ekonomi Nasional”. Agus berharap dengan berlandaskan semangat kebangkitan nasional, Lemhannas RI melalui peran dan fungsinya bertekad menumbuhkan kembali semangat persatuan dan kesatuan dalam melawan pandemi Covid-19. “Hal ini juga didukung dengan kuatnya semangat dan keinginan masyarakat untuk memiliki kehidupan nasional yang aman dan sejahtera,” kata Agus.

Mengakhiri amanatnya, sesuai dengan tema Hari Lahir Pancasila tahun 2021, Agus mengingatkan kepada seluruh keluarga besar Lemhannas RI untuk memahami dan menghayati bersama bahwa Pancasila telah membuat bangsa ini bersatu. “Oleh karenanya kita harus mengimplementasikan Pancasila dalam tindakan dan bersatu untuk Indonesia yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan yang bersifat nasional, regional maupun global,” tutup Agus.

Seperti disampaikan anggota DPD RI, Fahira Idris, jauh sebelum Indonesia merdeka, nilai-nilai Pancasila sudah bersemai di hati dan tindakan masyarakat di berbagai daerah di nusantara. Hingga saat ini, nilai-nilai itu terus dipegang dan dipraktikkan secara utuh. Salah satunya oleh masyarakat di Sumatera Barat (Sumbar) yang filosofi hidupnya sangat lekat dengan kelima sila Pancasila. “Sebelum bangsa ini merdeka, nilai Pancasila sudah ada di alam pikiran dan tindakan masyarakat Sumbar yang terus menguat hingga kini," ujar Fahira Idris di sela-sela Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Padang, Sumatera Barat, Selasa (31/5). "Besarnya peran tokoh-tokoh asal Sumbar, sebut saja Mohammad Hatta, Soetan Sjahrir, Mohammad Yamin, Haji Agoes Salim, Sjafroeddin Prawiranegara, bersama tokoh daerahnya lainnya memperjuangkan kemerdekaan dan membentuk Republik yang berdasarkan Pancasila ini menjadi memori besar yang tertanam kuat di benak warga Sumbar dan tidak luntur sampai detik ini,” sambungnya.Menurut Fahira, praktik sila Ketuhanan yang Maha Esa begitu nyata di Sumbar. Orang Minangkabau sudah terkenal dengan religiusitasnya. Filosofinya Adat bersendikan Syariah dan Syariah bersendikan Kitabullah adalah napas dari sila Ketuhanan yang Maha Esa. Warga Sumbar juga senantiasa hidup dengan semangat keadilan lewat filosofi “berat sama dipikul, ringan sama dijinjing” yang merupakan implementasi nyata dari sila kedua Pancasila. Selain itu, sudah menjadi kebiasaan bahwa jika ada bencana besar menghampiri negeri ini, warga Sumbar selalu menyumbangkan berton-ton rendang ke daerah bencana.Implementasi sila Persatuan Indonesia, lanjut Fahira, juga nyata di Sumatera Barat. Semua pendatang diterima dan diperlakukan dengan baik apapun sukunya, agamanya, atau rasnya. Di sisi lain orang minang yang terkenal sebagai perantau selalu membaur karena berpegang pada prinsip “di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung".

Soal musyawarah dan mufakat juga sudah menjadi praktik hidup masyarakat Sumbar sejak dulu yang terkenal dengan filosofi demokrasi "bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mupakaik" (bulat air karena pembuluh, bulat kata karena mufakat).

Sementara untuk sila Keadilan Sosial juga turun temurun dipraktikkan lewat filosofi “mandapek samo balabo, kahilangan samo marugi, maukua samo panjang, mambilai samo laweh, baragiah samo banyak, manimbang samo barek” (mendapat sama berlaba, kehilangan sama merugi, mengukur sama panjang, menyambung sama lebar, berbagi sama banyak, menimbang sama berat).

“Sejatinya nilai-nilai Pancasila sudah menyediakan konsep, prinsip dan nilai yang merupakan faktor endogen suku-suku bangsa yang ada di Indonesia dalam membentuk karakternya. Selama kita konsisten, maka bangsa ini akan bisa menghadapi berbagai tantangan zaman,” pungkas Fahira Idris yang berdarah Minangkabau ini.

Jelaskan bahwa nilai-nilai pancasila sudah ada jauh sebelum negara kita merdeka


Jelaskan bahwa nilai-nilai pancasila sudah ada jauh sebelum negara kita merdeka

Jawaban:

Bangsa Indonesia memiliki dasar negara yang digali dari nilai-nilai luhur bangsanya sendiri. Nilai-nilai luhur bangsa yang dimaksud merupakan nilai-nilai yang pernah berkembang pada masa-masa kerajaan di Nusantara, yaitu masa kerajaan Hindu-Buddha. Lahirnya istilah Pancasila setidaknya merupakan dasar-dasar atas tingkah laku menyimpang dari lima dasar dari Pancasila. Secara resmi ditetapkan pada 1 Juni 1945 dalam sidang BPUPKI. Namun, istilah Pancasila sebenarnya dikenal semenjak masa Kerajaan Majapahit

Penjelasan:

semoga membantu:)

LIKE, FOLLOW, BERI BINTANG, dan JADIKAN JWBN TERCERDAS yaa!?

Ucapkan Terimakasih pada Komentar juga;))