Jelaskan dampak negatif penerapan bioteknologi modern terhadap lingkungan dan kesehatan

Jelaskan dampak negatif penerapan bioteknologi modern terhadap lingkungan dan kesehatan

Jelaskan dampak negatif penerapan bioteknologi modern terhadap lingkungan dan kesehatan
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi dampak bioteknologi

Oleh: Dewi Markiah, Guru SMPN 3 Tanah Grogot, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

KOMPAS.com - Bioteknologi, terutama rekayasa genetika, pada awalnya diharapkan dapat menjelaskan berbagai macam persoalan dunia seperti, polusi, penyakit, pertanian, dan sebagainya.

Namun perlu juga disadari bahwa dampaknya juga tidak sedikit. Dampak penerapan bioteknologi terdapat pada berbagai aspek kehidupan seperti etika atau moral, lingkungan hidup, sosial ekonomi, dan kesehatan. 

Dampak terhadap lingkungan

Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik) ke alam bebas dapat menimbulkan dampak berupa pencemaran biologi yang dapat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir.

Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotipe tidak terjadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu.

Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan prinsip di dalam biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.

Baca juga: Interferon Bioteknologi: Pengertian dan Fungsi

Dampak terhadap kesehatan

Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris.

Beberapa produk bioteknologi lainnya seperti alcohol dapat disalahgunakan dibuat menjadi minuman beralkohol yang jika di konsumsi terus menerus dapat menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan

Dampak di bidang sosial ekonomi

Beragam produk dari bioteknologi  menunjukkan bahwa bioteknologi mengandung dampak ekonomi yang membawa pengaruh kepada kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil.

Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone/BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20 persen. 

Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan peningkatan alat-alat biologis, manusia mulai mengembangkan bioteknologi untuk mengatasi berbagai masalah di berbagai bidang kehidupan. Akan tetapi, setiap teknologi yang diciptakan pasti memiliki kelebihan dan kekurangan yang akan dirasakan manusia di kehidupan yang akan datang. Nah, bicara mengenai dampak, kira-kira dampak negatif apa saja ya yang ditimbulkan oleh bioteknologi.

Pada materi sebelumnya telah dijelaskan beberapa manfaat atau dampak positif bioteknologi di beberapa bidang kehidupan, seperti meningkatkan hasil produksi dalam bidang pangan, pertanian, dan peternakan; mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme; meningkatkan jumlah spesies lewat kultur jaringan; dan menghasilkan vaksin dengan bantuan virus.

Namun, ada beberapa dampak negatif bioteknologi yang perlu diketahui dan diwaspadai karena bisa membahayakan bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Setidaknya ada lima dampak negatif bioteknologi yang akan dirasakan ke depannya jika kita terus bergantung pada kemajuan teknologi, diantaranya:

  1. Berkurangnya Keragaman Makhluk Hidup

Dampak negatif bioteknologi ini bisa menyebabkan berkurangnya keanekaragaman jenis-jenis makhluk hidup yang berada di suatu wilayah. Hal ini disebabkan dengan adanya teknologi kloning pada tumbuhan maupun hewan yang akan menghasilkan anakan/ keturunan seragam, malah akan mengurangi keanekaragaman organisme.

(Baca juga: Apa yang Kamu Ketahui Tentang Bioteknologi Konvensional?)

  1. Terganggungnya Keseimbangan Alam

Akibat terjadinya pelepasan organisme transgenik ke lingkungan maka keseimbangan alam menjadi terganggu dan jika dibiarkan hal ini bisa memicu kerusakan ekosistem. Contohnya, adalah rekayasa genetik pada bunga matahari yang merugikan kupu-kupu dalam proses penyerbukan.

  1. Berpotensi Menimbulkan Penyakit

Dampak negative bioteknologi lainnya, karena produk transgenik dapat menyebabkan reaksi alergi pada manusia. Ini karena tidak semua penyisipan gen asing yang digunakan sebagai bahan makanan,, minuman, maupun obat-obatan bisa diterima oleh tubuh manusia. Oleh karena itu, penyisipan gen asing harus diteliti dengan benar agar aman bagi tubuh.

  1. Berpotensi Menimbulkan Wabah

Salah satu manfaat bioteknologi agar bisa diagnose dan penyembuhan penyakit dengan melakukan teknik DNA rekombinan dan memanfaatkan metode PCR atau teknik perbanyakan DNA secara in vitro dengan polimerisasi secara berulang-ulang. Sayangnya, Teknik DNA rekombinan yang menggunakan mikroba patogen tersebut dapat menyebabkan wabah jika mikroba tersebut lepas ke lingkungan.

  1. Berpotensi Menimbulkan Isu Etis

Teknik kloning mendatangkan perdebatan karena dianggap melanggar isu etis. Dalam menggunakan organisme transgenik kita harus memperhatikan standar bioetika. Standar bioetika diperlukan untuk mengevaluasi moralitas aktovitas manusia, mengatur manipulasi organisme hidup serta mengontrol efek berbahaya dari modifikasi genetic pada ekosistem.

Jelaskan dampak negatif penerapan bioteknologi modern terhadap lingkungan dan kesehatan

Dampak Negatif Penerapan Bioteknologi Bagi Lingkungan, Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP MTs Uji Kompetensi Bab 7. /Pixabay.com/Pexels

PortalJember.com - Berikut kunci jawaban IPA kelas 9 SMP MTs Uji Kompetensi Bab 7 pada Buku Kemendikbud Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017.

Kunci jawaban ini dapat menjadi referensi bagi adik-adik untuk mengerjakan soal nomor 4 uraian Uji Kompetensi 7.

Berikut kunci jawaban tentang dampak negatif penerapan bioteknologi bagi lingkungan.

Baca Juga: Sebutkan 5 Contoh Bahan Pangan Produk Hasil Bioteknologi, Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP MTs Uji Kompetensi 7

Dilansir PortalJember.com dari alumnus Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jember, Ninda Sintia Wulandari, S.Pd.

>

4. Perkembangan bioteknologi terus meningkat, sejalan dengan peningkatan kebutuhan pangan masyarakat. Menurut kamu apa dampak negatif penerapan bioteknologi bagi lingkungan?

Jawaban:

Dampak negatif dari penggunaan bioteknologi adalah munculnya alergi pada saat mengonsumsi bahan makanan hasil rekayasa genetika, limbah dari proses pembuatan produk bioteknologi, dan produk minuman beralkohol menimbulkan dampak buruk bagi lingkungan.

Baca Juga: Kunci Jawaban IPA Kelas 9 SMP MTs Uji Kompetensi Bab 6 Soal Uraian Nomor 2-4 Halaman 48 dan 49

Jelaskan dampak negatif penerapan bioteknologi modern terhadap lingkungan dan kesehatan

Bioteknologi, sebuah cabang ilmu yang banyak digunakan manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini sebenarnya sudah berkembang dan dikenal manusia sejak 6.000 SM. Saat itu teknik bioteknologi sederhana digunakan untuk membuat berbagai macam jenis makanan seperti, keju, roti, dan mengawetkan susu.

Jenis Bioteknologi

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Ada dua macam jenis bioteknologi yang dikembangkan manusia, yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang sudah diterapkan sejak ilmu pengetahuan belum berkembang pesat.

Sedangkan bioteknologi modern adalah sejumlah teknik yang melibatkan manipulasi gen, sel, dan jaringan hidup secara sengaja dengan cara yang dapat diprediksi dan dikendalikan. Bioteknologi modern itu sendiri dibagi lagi menjadi 4 jenis yaitu:

Bioteknologi Merah (Red Biotechnology)

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Bioteknologi merah merupakan bioteknologi yang difokuskan dalam bidang kesehatan atau pun medis. Bioteknologi merah mencakup berbagai macam spektrum pengobatan manusia dari mulai tahap preventif hingga ke tahap pengobatan. Beberapa contoh hasil bioteknologi merah yang sukses yaitu vaksin, obat, serum, dan lain-lain.

Bioteknologi putih dan abu-abu (White / Gray Biotechnology)

merupakan bioteknologi yang pengaplikasiannya cenderung mengarah ke bidang industri seperti industri makanan, industri minuman dan usaha penemuan atau pembentukan energi terbarukan. Beberapa produk bioteknologi putih dan abu-abu yang sukses mempermudah aktivitas kehidupan manusia yaitu bir, ragi, enzim, dan berbagai macam penemuan lainnya.

Iklan – Artikel dilanjutkan di bawah

Bioteknologi Biru (Blue Biotechnology)

Sering juga disebut dengan istilah bioteknologi akuatik, merupakan bioteknologi yang pengaplikasiannya difokuskan pada bidang perairan atau akuatik. Pengembangan dunia bioteknologi biru banyak dilakukan dengan menggunakan aktivitas rekayasa genetika.

Bioteknologi Hijau (Green Biotechnology)

Merupakan bioteknologi yang pengaplikasiannya lebih diarahkan ke bidang pertanian dan peternakan. Aktivitas bioteknologi hijau difokuskan kepada para penelitian untuk mengembangkan dan menghasilkan produk-produk pendukung pertanian dan peternakan.

Beberapa produk bioteknologi hijau yang telah terbukti bermanfaat dan dapat digunakan untuk mempermudah aktivitas manusia di bidang pertanian dan peternakan yaitu produk pestisida, produk pembasmi hama, produk probiotik untuk ternak, dan berbagai macam produk lainnya.

Dampak Negatif

Bioteknologi memang memberikan manfaat bagi kehidupan manusia, mulai dari meningkatkan hasil produksi dalam bidang perkebunan, pangan, perikanan, hingga pertanian. Selain itu mampu mengurangi dampak pencemaran lingkungan dengan memanfaatkan mikroorganisme, hingga meningkatkan jumlah spesies melalui kultur jaringan.

Meski begitu, bioteknologi modern telah menciptakan berbagai kemungkinan untuk menciptakan banyak intervensi terhadap lingkungan. Dibalik memberikan dampak positif, ternyata pemanfaatan bioteknologi juga mengakibatkan dampak negatif yang serius, di antaranya:

Kepunahan Plasma Nutfah

Ragam teknologi rekayasa genetik dalam produksi bibit tanaman dapat memicu kepunahan plasma nutfah. Ini karena petani mulai meninggalkan varian lokal dan memilih budidaya tanaman dengan penampilan fisik yang lebih baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemberdayaan konservasi plasma nutfah.

Kerusakan Ekosistem

Penerapan bioteknologi dapat mengganggu habitat makhluk hidup. Jika dibiarkan, hal ini bisa memicu kerusakan ekosistem. Contohnya adalah rekayasa genetik pada bunga matahari yang merugikan kupu-kupu dalam proses penyerbukan.

Keracunan

Beberapa gen asing yang disisipkan dalam makanan dapat meracuni manusia. Misalnya, bakteri Burkholderia cocovenenans pada pembuatan tempe bongkrek. Efek dari racun biologis yang dihasilkan bakteri itu dapat mengganggu sistem pernafasan dan menyebabkan bahkan kematian bagi manusia.

Memicu Alergi

Bioteknologi dapat memicu alergi terhadap tubuh. Ini karena tidak semua penyisipan gen asing yang digunakan sebagai bahan makanan, minuman, obat-obatan bisa diterima oleh tubuh manusia. Karenanya, penyisipan gen asing harus diteliti dengan benar agar aman bagi tubuh.

Kematian Pengurai

Tanaman pangan yang didapat melalui hasil transgenik cenderung sulit diuraikan oleh mikroorganisme. Akibatnya, proses pembusukan tidak terjadi dan sampah pun menumpuk.

Perlindungan terhadap Dampak Negatif Bioteknologi

Dikutip dari Journal of International Law, yang membahas tentang Pengaturan Hukum Internasional Mengenai Bioteknologi dan Dampaknya Terhadap Keanekaragaman Hayati disebutkan bahwa perlu adanya perlindungan dari dampak negatif maupun komersialisasi hasil bioteknologi.

Dalam bidang pertanian, peningkatan produksi pestisida sering tidak disadari bisa menimbulkan bahaya yang berkepanjangan. Dalam bidang Kesehatan, berbagai obat-obatan hasil rekayasa genetika dapat juga menimbulkan kekebalan pada penyakit tertentu. Dalam bidang lingkungan hidup, pelepasan Organisme Hasil Modifikasi Genetik (OHMG) ke lingkungan bebas dapat mengganggu keberadaan keanekaragaman hayati yang sudah ada.

Dalam perkembangannya, kecenderungan komersialisasi, produksi besar-besaran OHMG dan lemahnya pengawasan serta kurangnya informasi dan hal lainnya menjadi kendala dalam pemanfaatan bioteknologi.

Melihat pada kenyataan tersebut, guna pengaturan global mengenai masalah ini maka diluncurkan pengaturan Hukum Internasional mengenai Bioteknologi, yang tercantum dalam:

1. Pada KTT Bumi 1992 di Rio de Janeiro, Brazil, telah disepakati United Nations Convention on Biological Diversity (UNCBD) 1992. UNCBD merupakan perjanjian global pertama yang bersifat komperhensif dan mencakup semua aspek keanekaragaman hayati, sumber daya genetis, dan ekosistem.

Hal ini membuka kesempatan akan adanya suatu protokol baru yang secara khusus mengatur tentang bioteknologi, yang mencakup penggunaan, penanganan, dan perpindahan antar wilayah dari organisme yang sudah di rekayasa genetis. Usulan protokol ini dinamakan Biosafety Protocolatau Protokol Keamanan Hayati. Sementara di Indonesia pengesahan United Nation Convention on Biological Diversityini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1994.

2. Cartagena Protocol on Biosafety to the Convention on Biological Diversity 2000 (Protokol Cartagena 2000).

Protokol ini memuat prinsip-prinsip yang menjadi acuan oleh negara anggota dalam menangani bioteknologi di negaranya untuk mencegah atau menanggulangi dampak yang merugikan dari bioteknologi.

3. Tak hanya itu, komersialisasi bioteknologi telah membawa suatu perdebatan antara negara maju dengan negara berkembang mengenai pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai sumber daya bioteknologi. Oleh karena itu, pada pertemuan COP ke-10 disepakati The Nagoya Protocol on Access to Genetic Resources and the Fair and Equitable Sharing of Benefits Arising from Their Utilization2010 yang mengatur tentang Akses dan Pembagian Keuntungan dari hasil komersialisasi Organisme Hasil Modifikasi Genetik (OHMG).

Oleh

Vey Kresnawati, Kontributor Opini