Jelaskan hal hal yang harus dilakukan terhadap orang sakit parah sakratulmaut

Mirip dengan mengucapkan terima kasih, kasih sayang juga perlu Anda ungkapkan secara langsung. Kadang, saking kerasnya berjuang melawan penyakit kronis atau kondisi medis tertentu, Anda dan keluarga lupa bahwa sebenarnya cinta dan kasih sayang adalah hal yang paling penting untuk diperjuangkan dan disampaikan setiap hari.

Mengungkapkan kasih sayang bisa menjadi momen yang sangat berharga bagi Anda dan orang-orang di sekitar Anda. Usahakan untuk bicara empat mata dengan orang terkasih Anda satu per satu.

5. Berpamitan

Seperti halnya ibu hamil yang akan segera bersalin, biasanya orang yang telah mendekati ajal punya firasat bahwa saatnya akan tiba. Selama ini kematian selalu dianggap sebagai suatu fenomena yang memilukan karena datangnya tiba-tiba, tanpa persiapan, dan orang yang ditinggalkan tidak sempat berpamitan.

Untuk itu, menyiapkan diri untuk berpamitan sangatlah penting. Pamit untuk berpulang akan membantu menghapus rasa takut dan cemas menjelang kematian. Selain itu, anggota keluarga dan sahabat yang ditinggalkan juga jadi berkesempatan untuk menuntaskan segala urusan yang belum selesai.

Karena aliran darah menurun, tekanan darah pun akan semakin menurun menjelang kematian. Karena kondisi aliran darah dan tekanan darah, pernapasan pun mengalami perubahan. Biasanya ketika sekarat, seseorang akan bernapas dengan cepat beberapa kali dan diikuti dengan periode tidak bernapas. Kondisi ini dikenal sebagai pernapasan Cheyene-Stokes.

Selain pola nafas berubah, batuk juga bisa menjadi kejadian paling umum jelang kematian. Sebab, cairan tubuh semakin lama akan terbentuk dan terakumulasi di bagian faring. Tumpukan cairan ini bisa menimbulkan getaran pada pernafasan.

Perubahan warna kulit

Selain itu, semakin mendekati ajal terjadi perubahan pada kulit. Warna kulit berubah dari normalnya menjadi rona yang kusam dan lebih gelap. Warna jari di balik kuku juga bisa menjadi kebiruan dan terlihat seperti bukan rona normal warna kuku orang biasanya.

Menurunnya kemampuan sistem saraf

Orang yang mengalami sekarat juga biasanya tetap terjaga tapi tidak responsif. Hal ini terkait dengan kondisi sistem saraf pusat mereka. Sistem saraf pusat adalah sistem yang terkena dampak langsung dari proses tubuh sekarat. Yang termasuk bagian dari sistem saraf pusat adalah sel saraf, otak, dan sumsum tulang belakang.

Seringkali beberapa orang sebelum kematian akan mengalami koma. Orang yang koma diduga masih bisa mendengar apa yang dikatakan meskipun mereka tidak lagi merespon. Mereka juga diduga masih bisa merasakan sesuatu yang membuat mereka sakit, tapi lagi-lagi tidak bisa merespons secara lahiriah.

PortalMadura.Com – Kematian akan menghampiri semua orang dan tidak ada satu pun yang menegtahuinya. Tak akan ada manusia yang dapat menghindar dari yang namanya kematian. Namun, tanda-tandanya kadang dapat dilihat dan diamati, terlebih bagi orang yang sedang sakit. Ia akan mengalami sakaratul maut, proses di mana nyawa dicabut dari jasadnya.

Berikut adalah empat hal yang disunahkan dan dilakukan oleh umat Muslim jika mengetahui saudara, teman, atau orang lain sedang mengalami sakaratul maut atau tanda-tanda kematian akan menghampiri.

Pertama, arahkan orang yang sedang sakaratul maut tersebut tidur di atas lambungnya yang sebelah kanan dengan menghadap kiblat. Jika sulit, maka cukup arahkan sedikit wajahnya menghadap kiblat. Tetapi paling disunahkan jika mungkin, arahkan tubuhnya menghadap kiblat.

Kedua, disunnahkan menalqin orang yang sakaratul maut tersebut membaca syahadat, La ilaha illa Allah, dengan suara yang lembut. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda: “Talqinkanlah orang-orang yang hendak meninggal dunia [di antara] kalian La ilaha illa Allah.” [H.R. Muslim].

Ketiga, membaca surah Yasin. Rasulullah saw. bersabda: “Bacalah Yasin untuk orang-orang yang akan meninggal [di antara] kalian” [HR. Ibnu Hibban]. Imam Abu Hatim memberi keterangan bahwa maksud kata mauta di dalam hadis tersebut adalah orang-orang yang sedang menghadapi kematian.

Keempat, berprasangka baik bahwa orang yang akan meninggal tersebut adalah husnul khatimah, dan memberikan semangat pula kepadanya agar ia pun berhusnudzan kepada Allah, karena selama ia masih beriman dan menauhidkan Allah, insya Allah ia meninggal dalam keadaan baik.

Demikianlah empat hal yang disunahkan untuk dilakukan saat menghadapi orang yang sedang mengalami sakaratul maut atau mendekati kematian. Semoga bermanfaat.[Islam.Co/Nurul]

The post Umat Muslim, Lakukanlah 4 Hal Ini Jika Melihat Orang Sakaratul Maut appeared first on PortalMadura.com.

BincangSyariah.Com – Tidak ada yang tahu kapan dan di mana kematian akan menghampiri. Namun, tanda-tandanya kadang dapat dilihat dan diamati, terlebih bagi orang yang sedang sakit. Ia akan mengalami sakaratul maut, proses di mana nyawa dicabut dari jasadnya.

Berikut adalah empat hal yang disunnahkan dilakukan oleh umat Muslim jika mengetahui saudara, teman, atau orang lain sedang mengalami sakaratul maut atau tanda-tanda kematian akan menghampiri.

Pertama, arahkan orang yang sedang sakaratul maut tersebut tidur di atas lambungnya yang sebelah kanan dengan menghadap kiblat. Jika sulit, maka cukup arahkan sedikit wajahnya menghadap kiblat. Tetapi paling disunnahkan jika mungkin, arahkan tubuhnya menghadap kiblat.

Kedua, disunnahkan menalqin orang yang sakaratul maut tersebut membaca syahadat, La ilaha illa Allah, dengan suara yang lembut. Menurut keterangan kitab Al Fiqh Al Manhaji Ala Madzhab Al Imam Asy Syafii disebutkan bahwa bacaan syahadat La ilaha illa Allah tersebut hanya cukup diperdengarkan saja kepada orang yang sakaratul maut tersebut, tanpa perlu menyuruhnya untuk mengucapkan juga. Hal ini berdasarkan hadis riwayat Abu Hurairah,

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم * لقنوا موتاكم لا إله إلا الله [رواه مسلم]

Rasulullah saw. bersabda: “Talqinkanlah orang-orang yang hendak meninggal dunia [di antara] kalian La ilaha illa Allah.” [H.R. Muslim].

Ketiga, membaca surah Yasin. Hal ini sebagaimana hadis riwayat Ma’qil bin Yassar,

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : « اقرءوا على موتاكم يس »[رواه ابن حبان]

Rasulullah saw. bersabda: “Bacalah Yasin untuk orang-orang yang akan meninggal [di antara] kalian” [HR. Ibnu Hibban]. Imam Abu Hatim memberi keterangan bahwa maksud kata mauta di dalam hadis tersebut adalah orang-orang yang sedang menghadapi kematian.

Keempat, berprasangka baik bahwa orang yang akan meninggal tersebut adalah husnul khatimah, dan memberikan semangat pula kepadanya agar ia pun berhusnudzan kepada Allah, karena selama ia masih beriman dan menauhidkan Allah, insya Allah ia meninggal dalam keadaan baik. Hal ini berdasarkan hadis qudsi riwayat Abu Hurairah,

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي [رواه البخاري ومسلم]

Nabi saw. bersabda, Allah Swt. berfirman: “Aku berada pada prasangka hambaKu kepada Ku.” [HR. Al Bukhari].

Demikianlah empat hal yang disunnahkan untuk dilakukan saat menghadapi orang yang sedang mengalami sakaratul maut atau mendekati kematian. Wa Allahu a’lam bis shawab.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề