Jelaskan karakteristik dan keterbatasan PENELITIAN kuantitatif

Jelaskan karakteristik dan keterbatasan PENELITIAN kuantitatif

Penelitian dilakukan dengan tujuan memecahkan masalah yang ada di lingkungan masyarakat. Selain untuk memecahkan masalah yang ada, Penelitian juga berfungsi sebagai upaya mengembangkan pengetahuan dan ide dari si peneliti itu sendiri. Ide inilah yang yang digunakan untuk memecahkan berbagai permasalahan. Sama halnya dengan yang diungkapkan Santoso (2007) Jika kita menghadapi stimulasi (problem), maka kita akan melakukan suatu respons (tindakan) melalui suatu penalaran (logika) tertentu. Olehnya itu, seorang peneliti harus melakukan tindakan ketika menemukan suatu masalah.

Terlepas dari munculnya permsalahan di lingkungan sekitar, seorang peneliti juga harus mengetahui dengan jelas masalah dan penanganan masalah tersebut sehingga ketika melakukan penelitian akan tepat pada sasarannya. Jelas dari segi masalah dan tujuan, serta tepat menggunakan metode penelitian. Sebelum menentukan metode penelitian maka peneliti terlebih dahulu menentukan jenis penelitian yang akan digunakan.

Secara umum, jenis penelitian terdiri dari penelitian kuantitatif dan kualitatif. Penelitian kuantitatif lebih menekankan pada hasil (produk/outcome) sedangkan penelitian kualitatif lebih menekankan pada proses dari produk yang dihasilkan. Penentuan jenis penelitian juga dapat didasarkan pada data yang akan dikumpulan. Untuk penelitian kuantitatif data yang terkumpul berbetuk angka sedangkan penelitian kualitatif data yang dikumpulkan berbentuk kata-kata atau gambar. Seorang peneliti kuantitatif harus mengetahui secara apa yang menjadi pembeda dari penelitian kualitatif. Untuk itu, perlu adanya pemahaman tentang karakteristik penelitian kuantitatif itu sendiri.

Menurut Sugiyono (2016), karateristik penelitian kuantitatif

  1. Dari segi desain:
    • Spesifik, jelas, rinci.
    • Ditentukan secara mantap sejak awal.
    • Menjadi pegangan langkah demi langkah.
  2. Dari segi tujuan:
    • Menunjukkan hubungan antar variabel.
    • Menguji teori.
    • Mencari generalisasi yang mempunyai nilai prediktif.
  3. Dari segi teknik pengumpulan data:
    • Kuesioner.
    • Observasi dan wawancara terstruktur.
  4. Dari segi instrumen penelitian:
    • Test, angket, wawancara terstruktur.
    • Instrumen yang terstandar.
  5. Dari segi data:
    • Kuantitatif.
    • Hasil pengukuran variabel yang dioperasionalkan dengan menggunakan instrumen.
  6. Dari segi sampel:
    • Besar
    • Representatif
    • Sedapat mungkin random.
    • Ditentukan sejak awal.
  7. Dari segi analisis:
    • Deduktif
    • Menggunakan statistik untuk menguji hipotesis.
  8. Dari segi hubungan dengan responden:
    • Dibuat berjarak, bahkan sering tanpa kontak supaya objektif.
    • Kedudukan peneliti lebih tinggi dari responden.
    • Jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan.
  9. Dari segi usulan desain:
    • Luas dan rinci.
    • Literatur yang berhubungan dengan masalah, dan variabel yang diteliti.
    • Prosedur yang spesifik dan rinci langkah-langkahnya.
    • Masalah dirumuskan dengan spesifik dan jelas.
    • Hipotesis dirumuskan dengan jelas.
    • Ditulis secara rinci dan jelas sebelum terjun ke lapangan.
  10. Dari segi waktu penyelesaian:
    • Setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan.
  1. Dari segi kepercayaan terhadap hasil penelitian:
    • Pengujian validitas dan reabilitas instrumen.

DAFTAR PUSTAKA

Santoso, Gempur. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Penerbit Pustaka Publisher.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sebuah mesin 4 silinder, memiliki diameter silinder 75 mm dan panjang langkah piston 73 mm, maka jenis mesin tersebut termasuk ...​

dalam menentukan judul penelitian sosial, penelitian harus memperhatikan keterjangkauan sesuatu gg akan di teliti hal tersebut di maksud untuk​

penelitian sosial tentang kenakalan remaja​

Apakah seseorang yang sudah dewasa bisa disebut dengan pemikirannya yang dewasa???

Sebutkan 3 peristiwa yang menunjukkan Yesus memaafkan kesalahan orang lain​

Buatlah doa untuk kedamainan dunia agar dijauhkan dari bahaya perang!​

Sebutkan 3 peristiwa yang menunjukkan Yesus memaafkan keslaahan orang lain​

memenurut anda Siapakah pihak yang harus bertanggung jawab dalam mengatasi masalah sosial berilah alasannya ​

mohon bantuannya yaaa​

mohon bantuannya yaaaa​

Sebuah mesin 4 silinder, memiliki diameter silinder 75 mm dan panjang langkah piston 73 mm, maka jenis mesin tersebut termasuk ...​

dalam menentukan judul penelitian sosial, penelitian harus memperhatikan keterjangkauan sesuatu gg akan di teliti hal tersebut di maksud untuk​

penelitian sosial tentang kenakalan remaja​

Apakah seseorang yang sudah dewasa bisa disebut dengan pemikirannya yang dewasa???

Sebutkan 3 peristiwa yang menunjukkan Yesus memaafkan kesalahan orang lain​

Buatlah doa untuk kedamainan dunia agar dijauhkan dari bahaya perang!​

Sebutkan 3 peristiwa yang menunjukkan Yesus memaafkan keslaahan orang lain​

memenurut anda Siapakah pihak yang harus bertanggung jawab dalam mengatasi masalah sosial berilah alasannya ​

mohon bantuannya yaaa​

mohon bantuannya yaaaa​

Jelaskan karakteristik dan keterbatasan PENELITIAN kuantitatif

contoh karakteristik dan keterbatasan penelitian kuantitatif dan kualitatif


Penelitian Kuantitatif

pendekatan kuantitatif dalam penelitian sosial banyak dipengaruhi oleh perkembangan ilmu eksakta. Hal tersebut mengakibatkan pendekatan ini memiliki aturan yang ketat dan kerap terjadi intervensi terhadap subjek yang  diteliti. Secara umum, beberapa ciri penelitian kuantitatif adalah sebagai berikut.

  1. Ada intervensi terhadap subjek. Peneliti kuantitatif akan melakukan intervensi terhadap realitas sosial dengan menggunakan perlakuan tertentu. Peneliti dapat mengondisikan subjek dengan cara memberikan perlakuan tertentu, misalnya pemberian angket atau pengondisian perilaku terentu.
  2. Data berupa angka. Data dalam penelitian kuantitatif banyak didominasi angka sebagai hasil suatu pengukuran berdasarkan pada variabel yang telah dioperasionalkan.
  3. Subjek banyak. Mengingat salah satu tujuan penelitian kuantitatif adalah untuk melakukan generalisasi, maka subjek penelitian yang dibutuhkan cukup banyak.
  4. Terdapat jarak dalam interaksi antara peneliti dan subjek penelitian untuk menjaga objektivitas penelitian
  5. Analisis data setelah data terkumpul. Analisis data dilakukan pada akhir proses penelitian setelah pengumpulan data dilaksanakan dan bersifat deduktif.

Tidak ada satupun model pendekatan penelitian yang sempurna. Penelitian dengan menggunakan pendekatan kuntitatif memiliki keterbatasan dalam beberapa hal berikut

  1. Lama dalam proses perencanaan penelitian. Sebelum turun ke lapangan, peneliti harus mempersiapkan perencanaan penelitian secara ketat dalam wujud proposal penelitian. Kegiatan ini sering kali memakan waktu yang cukup lama
  2. Sulit memperdalam data. Hal ini disebabkan alat utama dalam pengumpulan data adalah instrumen, seperti angket sehingga peneliti kesulitan untuk mendapatkan data lebih dan yang tertulis di dalam angket.

Penelitian Kualitatif

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa penelitian kualitatif adalah kegiatan meneliti informan (subjek penelitian) dalam lingkungan hidup kesehariannya. Oleh karena itu, peneliti sebisa mungkin berinteraksi secara dekat dengan informan untuk mengamati dan mengenal secara dekat kehidupan subjek penelitian. Sebagaimana dipaparkan para ahli, pendekatan kualitatif memiliki beberapa ciri. Berikut ini adalah beberapa ciri penelitian kualitatif.

  1. Bersifat alamiah. Peneliti tidak berusaha memanipulasi setting penelitian ataupun melakukan intervensi terhadap aktivitas subjek penelitian.
  2. Data penelitian bersifat deskriptif. Data penelitian berupa narasi cerita, penuturan informan, dokumen-dokumen pribadi, seperti foto, dan catatan pribadi.
  3. Subjek terbatas. Sumber data dalam penelitian kualitatif adalah orang-orang yang dianggap tahu dengan fenomena yang diteliti.
  4. Kontak personal secara langsung. Dalam proses pengumpulan data, terjadi kontak langsung antara peneliti dengan subjek yang diteliti.
  5. Analisis data dilakukan secara induktif. Metode penelitian kualitatif lebih berorientasi pada eksplorasi dan penemuan dan tidak bermaksud untuk menguji teori.

Sebagaimana halnya dengan pendekatan kuantitatif, pendekatan kualitatif juga memiliki sisi keterbatasan. Beberapa keterbatasan pendekatan kualitatif adalah sebagai berikut.

1. Kualitas penelitian tergantung pada pengalaman peneliti sebagai

2. instrumen penelitian (human instrument).

3. Subjektivitas tinggi

4. Perubahan perilaku informan

5. Waktu pengumpulan data yang lama

6. Tidak adanya prosedur standar

7. Interprestasi yang berbeda antarpeneliti

Banyak istilah yang digunakan untuk menyebut penelitian kualitatif, di antaranya adalah studi kasus, fenomenologi, etnometodologi, dan etnografi.

Studi Kasus

R.C. Bogdan mendefinisikan studi kasus sebagai kajian yang rinci atas suatu peristiwa tertentu. Sementara itu, Robson menempatkan studi kasus sebagai suatu strategi untuk melakukan penelitian. Studi kasus juga dapat didefinisikan sebagai suatu penyelidikan intensif tentang seorang individu. Namun, studi kasus terkadang dapat dipergunakan untuk menyelidiki unit sosial yang kecil, seperti keluarga dan kelompok-kelompok geng.

Fenomenologi

Edmund Husserl berpendapat bahwa objek ilmu tidak terbatas pada hal-hal yang empiris, tetapi juga mencakup fenomena yang berada di luar itu. Contohnya, persepsi kemauan, keyakinan, dan pemikiran subjek tentang "sesuatu" di luar dirinya. Penelitian dengan berlandaskan fenomenologi melihat objek penelitian dalam satu konteks naturalnya. Seorang peneliti kualitatif yang menggunakan dasar fenomenologi melihat suatu peristiwa tidak secara parsial, lepas dari konteks sosialnya karena satu fenomena yang sama dalam situasi yang berbeda akan memiliki makna yang berbeda pula.

Etnometodologi

lstilah etnometodologi dikemukakan oleh Harold Garfinkel. Etnometodologi merupakan cara mempelajari perilaku sosial dengan mendeskripsikan sebagaimana adanya. Pendekatan ini tidak mengembangkan informasi melalui interview atau kuesioner, tetapi tergantung pada interaksi pembicaraan secara wajar.

Etnografi

Etnografi kerap dimaknai sebagai usaha untuk mendeskripsikan kebudayaan dan aspek-aspek kebudayaan. Selain itu, ada yang mengartikannya sebagai penelaahan kebudayaan dan aspek-aspeknya dengan meletakkan dan mempertimbangkan latar belakang permasalahan secara menyeluruh, tanpa menghindari kerumitannya. Pendekatan etnografi ini lebih berkembang di lingkungan antropologi. Sebagai bentuk penelitian sosial, etnografi memiliki karakteristik sebagai berikut.

  1. Menekankan penggalian alamiah fenomena sosial yang khusus dan tidak bertujuan menguji hipotesis.
  2. Cenderung bekerja dengan data yang terstruktur dan rancangan penelitiannya bersifat terbuka.
  3. Peneliti bertindak sebagai instrumen pengumpul data yang berusaha menggali data atau informasi.
  4. Kasus yang diteliti sedikit atau hanya satu kasus raja dan dikaji secara mendalam.
  5. Analisis data tentang makna dan fungsi perilaku manusia ditafsirkan secara ekplisit dalam bentuk deskiripsi dan penjelasan verbal
  6. Tidak menggunakan analisis statistik, tetapi tidak berarti menolak data berupa angka