Jelaskan langkah langkah yang bisa diambil pemerintah melalui kebijakan fiskal untuk mengurangi laju deflasi?

18 Nov 2022 by kreditpintar, Last edit: 19 Nov 2022

Fenomena inflasi yang terjadi sejak 2022, diperkirakan masih akan berlangsung pada 2023. Inflasi adalah fenomena di mana harga kebutuhan mengalami kenaikan secara terus-menerus. Dengan adanya fenomena tersebut, kenaikan harga produk dan layanan kemungkinan besar mengalami penyesuaian sehingga terdapat golongan masyarakat yang memiliki penurunan daya beli.

Jelaskan langkah langkah yang bisa diambil pemerintah melalui kebijakan fiskal untuk mengurangi laju deflasi?

Bisa dibilang, inflasi berisiko dapat memicu adanya penurunan daya beli masyarakat secara umum. Oleh karenanya, ada berbagai kebijakan yang perlu dibuat oleh pemerintah sebagai cara mengatasi inflasi di Indonesia. 

Baca juga : Apakah kamu Mengalami Inflasi Gaya Hidup? Cek Cirinya di Sini

Apa Itu Inflasi

Sebelum mengetahui cara mengatasi inflasi di Indonesia, sebaiknya kita memahami definisi inflasi. Menurut Bank Indonesia, inflasi didefinisikan sebagai peningkatan harga barang dan jasa secara terus menerus. Peningkatan tersebut, umumnya diawali oleh peningkatan harga kebutuhan sehingga harga barang dan jasa akan mengalami kenaikan dengan menyesuaikan harga kebutuhan. 

Cara Mengatasi Inflasi di Indonesia yang Bisa Dilakukan Masyarakat

Saat inflasi terjadi, sebagian besar golongan masyarakat akan merasakan dampaknya, terutama pada aspek daya beli masyarakat. Jadi, hal apa saja yang dapat kita lakukan untuk mengatasi inflasi? Simak penjelasannya berikut ini. 

Jelaskan langkah langkah yang bisa diambil pemerintah melalui kebijakan fiskal untuk mengurangi laju deflasi?

Membeli produk dalam negeri berpotensi untuk mengatasi inflasi di Indonesia. Seperti yang diketahui, Indonesia memiliki banyak produk UMKM berkualitas dalam berbagai kategori. Oleh karenanya, dengan membeli produk dalam negeri yang dibuat oleh UMKM, kita bisa berperan untuk menciptakan permintaan barang sehingga usaha tersebut tetap berjalan sehingga karyawan di dalamnya bisa tetap memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan.

2. Bijak mengelola pengeluaran

Dengan adanya inflasi, banyak masyarakat pekerja yang mengharapkan kenaikan penghasilan. Sayangnya, terjadinya inflasi belum tentu bersamaan dengan kenaikan penghasilan. Oleh karenanya, bijak mengelola pengeluaran bisa jadi cara mengatasi inflasi di Indonesia yang cukup efektif. 

Contoh pengelolaan pengeluaran yang bijaksana adalah dengan mengurangi pengeluaran yang bersifat hiburan dan belanja mewah di luar kebutuhan. 

Baca juga : Kenali Cara Investasi Emas 

3. Menabung emas batangan

Emas batangan terkenal sebagai salah satu cara menabung yang stabil menjaga nilai rupiah. Emas batangan bisa dibeli dan dijual sewaktu-waktu sesuai keinginan pemiliknya. Kamu bisa membeli emas batangan dalam berbagai ukuran yang tersedia di toko emas, atau menabung emas dalam bentuk nominal uang tunai di Pegadaian. 

Cara Mengatasi Inflasi di Indonesia yang Bisa Dilakukan Pemerintah

Setelah mengetahui apa yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengatasi inflasi, tentunya masyarakat wajib mengetahui apa saja peran pemerintah dalam mengendalikan inflasi. Inilah berbagai kebijakan yang wajib diusahakan pemerintah agar laju inflasi bisa dikendalikan dengan baik agar tidak mengalami kenaikan. 

Jelaskan langkah langkah yang bisa diambil pemerintah melalui kebijakan fiskal untuk mengurangi laju deflasi?

Salah satu cara mengatasi inflasi di Indonesia adalah dengan menerapkan kebijakan fiskal yang dapat mempengaruhi nominal pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini dapat berbentuk dua kegiatan, yaitu:

  1. Menghemat pengeluaran pemerintah

Alih-alih meminta masyarakat untuk menekan belanja, pemerintah dapat melakukannya sendiri. Saat pengeluaran negara ditekan, maka jumlah pembelian produk barang dan jasa akan ikut turun. Demand yang turun akan mampu menekan laju inflasi.

Kenaikan tarif pajak akan turut mengurangi tingkat belanja masyarakat. Hasilnya, peredaran uang di tengah masyarakat berkurang dan harga barang berangsur-angsur kembali ke kondisi normal.

2. Menetapkan Kebijakan Moneter 

Kebijakan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas ekonomi dengan langkah-langkah yang fokus di bidang keuangan (moneter). Terdapat tiga wujud kebijakan moneter, seperti :

Bank sentral (dalam kasus ini berarti Bank Indonesia) mengeluarkan kebijakan untuk meningkatkan batas minimum kas setiap lembaga perbankan di Indonesia. Alhasil, bank tidak bisa mengeluarkan banyak uang. Tujuan akhirnya adalah mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.

Bank Indonesia menerapkan kebijakan peningkatan suku bunga. Masyarakat jadi tergerak untuk menyimpan uang di bank, bukan untuk berbelanja. Akhirnya, uang yang beredar di masyarakat bisa berkurang.

Bank Indonesia menerapkan kebijakan ini dengan cara menjual surat-surat berharga kepada publik, contoh yang paling mudah adalah Surat Utang Negara (SUN). Penjualan surat berharga akan menyerap uang masyarakat dan menekan peredaran uang. Hasilnya, laju inflasi bisa ditekan.

3. Menetapkan Kebijakan Lainnya

Selain fokus di bidang moneter dan fiskal, masih ada cara mengatasi inflasi lain yang bisa dilakukan oleh pemerintah, seperti:

  1. Menambah jumlah barang di pasar

Penambahan jumlah barang dapat diwujudkan dengan dua cara. Pertama, pemberian subsidi atau stimulus agar industri meningkatkan produksi hingga level tertentu. Kedua, pelonggaran keran impor agar stok barang di pasar meningkat secara signifikan.

  1. Menetapkan harga batas atas

Lari inflasi bisa ditekan dengan menetapkan harga maksimal untuk barang-barang tertentu. Langkah ini bertujuan agar harga tidak semakin naik dan tidak terkendali. Namun, kebijakan ini rawan memunculkan praktik pasar gelap (black market). 

Itulah berbagai penjelasan dari pertanyaan bagaimana cara agar laju inflasi dapat dipertahankan dan tidak mengalami kenaikan. Memang, inflasi bukanlah keadaan yang ideal bagi semua pihak, namun masyarakat dan pemerintah wajib bersinergi agar laju inflasi bisa berjalan stabil atau bahkan ditekan dengan baik. Semoga membantu! 

Baca juga : Cara Mengatur Keuangan yang Baik dan Efektif

Artikel ini ditulis oleh Kredit Pintar, perusahaan fintech berizin dan diawasi OJK yang memberi kemudahan dalam penyaluran pinjaman online bagi seluruh rakyat Indonesia. Ikuti blog Kredit Pintar untuk mendapatkan informasi, tips bermanfaat, serta promo menarik lainnya. 

Banyak fenomena menarik yang bisa terjadi dalam dunia ekonomi, salah satunya adalah deflasi. Tetapi apakah Anda tahu tentang pengertian deflasi itu sendiri? Secara umum, sebagian besar masyarakat lebih sering mendengar istilah inflasi dibanding deflasi. Oleh karena itu, kali ini kami akan mengulas tentang pengertian deflasi, penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya.

Deflasi yang terjadi dalam jangka panjang akan menyebabkan terjadinya krisis ekonomi pada suatu negara.

Pengertian Deflasi

Sebagai seorang pebisnis, Anda seharusnya mengetahui tentang pengertian deflasi maupun inflasi. Pengertian deflasi adalah kondisi dalam suatu negara di mana terjadi penurunan harga-harga barang secara masif dan terus menerus. Penurunan harga barang tersebut terjadi dalam waktu singkat dan secara bersamaan yang akan mempengaruhi kinerja keuangan negara tersebut.

Selain itu, pengertian deflasi adalah jumlah uang yang beredar di masyarakat terlalu sedikit sehingga terjadi penurunan tingkat konsumsi. Di awal masa deflasi, masyarakat cenderung membeli banyak barang karena harganya turun.

Tetapi dampak deflasi dalam waktu yang panjang bisa membuat aktivitas jual beli lesu dan perusahaan sebagai penyedia barang dan jasa menjadi tertekan karena laporan keuangan mereka yang terus merugi.

Saat terjadi deflasi, perusahaan akan fokus dalam budget management agar kinerja perusahaan efektif dan tetap efisien. Terjadinya deflasi memaksa sebagian perusahaan harus memproduksi barang berkualitas rendah dan harga murah untuk mempertahankan kondisi keuangan mereka.

Baca juga : Financial Leverage: Pengertian, Fungsi, Manfaat dan Contohnya

Pengertian deflasi adalah kebalikan dari inflasi, di mana inflasi merupakan kenaikan harga barang secara masif dan bersamaan. Perbedaan inflasi dan deflasi lainnya adalah jika terjadi inflasi maka uang beredar jumlahnya sangat banyak, sedangkan deflasi berarti uang yang beredar jumlahnya terlalu sedikit.

Selain inflasi dan deflasi tentu saja masih banyak istilah lain dalam ilmu ekonomi yang membahas tentang perekonomian suatu negara. Contoh inflasi dan deflasi yang melanda berbagai negara bisa ditemukan dalam beberapa waktu ke belakang.

Contoh inflasi besar yang terjadi di Indonesia adalah krisis moneter tahun 1998 yang bahkan disertai dengan kerusuhan masal. Sedangkan contoh deflasi besar pernah terjadi di Yunani tahun 2008 yang membuat negara tersebut mengalami krisis ekonomi yang parah pada saat itu.

Jenis-Jenis Deflasi

Setelah memahami pengertian deflasi di atas, hal lain yang harus Anda ketahui adalah jenis-jenis deflasi. Ada 2 jenis deflasi, yaitu :

1. Deflasi Strategis

Pengertian deflasi strategis adalah deflasi yang terjadi karena penetapan kebijakan mengenai pengendalian terhadap gejala konsumsi yang berlebihan di masyarakat. Deflasi ini terjadi karena kebijakan yang dilakukan pemerintah menurunkan suku bunga melalui bank sentral negara.

Tingkat suku bunga yang rendah akan mendorong masyarakat (konsumen) meminjam uang dari bank. Sedangkan perusahaan (produsen) berlomba-lomba menyimpan uang di bank dengan harapan memperoleh bunga yang besar.

Hal ini menyebabkan uang yang beredar terlalu sedikit dan terjadi penurunan harga barang. Dampak deflasi terus menerus ini akan membuat kondisi perekonomian menjadi tidak stabil.

2. Deflasi Sirkulasi

Pengertian deflasi sirkulasi adalah deflasi yang terjadi dalam transisi ekonomi yang meningkat menjadi kemerosotan perekonomian. Pada deflasi sirkulasi terjadi ketidakseimbangan antara daya produksi dan konsumsi sehingga meyebabkan harga barang-barang menjadi turun.

Terjadinya deflasi ini diawali dengan penurunan signifikan terhadap kebutuhan masyarakat pada barang ekonomis sehingga mengakibatan penurunan harga yang drastis. Memproduksi barang serupa dalam jumlah yang berlebihan menjadi penyebab utama terjadinya kondisi tersebut.

Penyebab Deflasi

Berikut beberapa faktor yang bisa menyebabkan deflasi terjadi.

• Penurunan Jumlah Uang yang Beredar

Salah satu faktor deflasi adalah karena jumlah uang yang beredar di masyarakat mengalami penurunan drastis. Hal ini terjadi karena banyak orang yang menyimpan uangnya di bank. Mereka tergiur dengan bunga yang tinggi dan resiko yang kecil apabila menyimpan uang mereka di bank.

• Persediaan Barang yang Terlalu Banyak

Deflasi juga bisa terjadi karena produksi barang yang terlalu banyak atau over supply sementara permintaan sedikit. Hal ini disebabkan terjadi kesalahan dalam memprediksi jumlah penawaran dan permintaan barang di masyarakat.

Karena jumlah barang yang ditawarkan jauh lebih banyak dibandingkan dengan permintaan maka penurunan harga barang-barang tersebut tidak bisa dihindari.

• Kebijakan dari Pemerintah (Bank Sentral)

Faktor deflasi lainnya mengacu pada pengertian deflasi itu sendiri, di mana terjadi defisit peredaran uang atau menurunnya jumlah uang yang beredar. Pihak yang mencetak dan mengatur peredaran jumlah uang adalah pemerintah melalui bank sentral negara, maka deflasi juga bisa disebabkan karena kesalahan dalam kebijakan tersebut.

• Terjadi Penurunan Permintaan Terhadap Hasil Produksi

Produksi dengan kuantiti yang terlalu berlebihan juga bisa menyebabkan terjadinya deflasi. Produksi berlebihan umumnya karena produsen merasa barang tersebut akan selalu diminati konsumen, tetapi perilaku konsumen yang mudah bosan bisa menyebabkan permintaan terhadap barang itu menurun dan berhenti produksi.

Perusahaan juga membutuhkan perusahaan lain (supplier) dalam memproduksi produknya. Karena produksiya berhenti maka supplier juga terkena dampak yaitu permintaan terhadap hasil produksinya juga menurun.

Misalnya supplier mie instan yang berhenti membeli bahan baku dari supplier packaging sehingga menyebabkan permintaan bahan packaging  tersebut menurun drastis. Hal ini merupakan contoh deflasi yang bisa mengancam perekonomian suatu negara.

Cara Mengatasi Deflasi

Beberapa cara mengatasi deflasi yang bisa dilakukan yaitu :

1. Menerapkan Kebijakan Moneter

Cara mengatasi deflasi adalah dengan menerapkan kebijakan moneter, di mana bank sentral negara harus membuat peraturan yang bertujuan untuk meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat dan menstabilkan kondisi ekonomi.

Cara yang paling umum adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga sehingga masyarakat cenderung tidak menaruh uang mereka di bank tetapi untuk menjalankan bisnis dan berbelanja.

2. Menerapkan Kebijakan Fiskal

Cara mengatasi deflasi berikutnya adalah dengan menerapkan kebijakan fiskal yang bertujuan menambah jumlah uang yang beredar dalam masyarakat. Pemerintah harus bertindak secara penuh dalam mengelola perekonomian dengan mengeluarkan kebijakan fiskal yang bisa mendorong pertumbuhan ekonomi.

3. Menaikkan Nilai Upah Pekerja

Peningkatan nilai upah pekerja akan membuat daya beli masyarakat meningkat sehingga bisa membuat perekonomian menjadi lebih baik. Harga barang juga akan kembali menjadi normal sehubungan dengan penawaran dan permintaan yang mulai seimbang.

4. Menurunkan Suku Bunga Pinjaman Perusahaan

Penurunan suku bunga pinjaman perusahaan bisa membuat aktivitas ekonomi menjadi bergerak karena perusahaan mempunyai dana (pinjaman ke bank) untuk memproduksi barang dan jasa untuk konsumsi masyarakat.

5. Menurunkan Biaya Pajak

Biaya pajak yang menurun membuat perusahaan lebih agresif melakukan kegiatan usaha sehingga perekonomian masyarakat menjadi lebih baik.

Demikianlah penjelasan tentang pengertian deflasi, penyebabnya dan cara mengatasinya yang seharusnya diketahui oleh para pebisnis. Untuk menjadi pebisnis yang sukses, hal lain yang harus dilakukan adalah mengelola keuangan usaha dengan baik. Agar keuangan usaha bisa dikelola dengan mudah dan cepat, sebaiknya Anda mengunakan software akuntansi.

Harmony adalah software akuntansi online yang mudah dan praktis digunakan. Harmony memiliki 20 lebih laporan keuangan real time yang akan mempermudah Anda dalam menjalankan usaha. Harmony sudah membantu ribuan pemilik bisnis dalam merapikan pembukuan dan laporan keuangan mereka. Jadi, tunggu apalagi? Coba gunakan GRATIS Harmony 30 hari dengan mendaftar di sini.

Bagaimana jika Anda adalah pebisnis yang sibuk sehingga tidak sempat membuat laporan keuangan? Jangan khawatir, Anda bisa menggunakan Harmony Accounting Service yaitu jasa pembuatan laporan keuangan dengan harga terjangkau yang dikerjakan oleh profesional berpengalaman dalam bidang akuntansi.

Anda juga bisa mendapatkan informasi tentang akuntansi, keuangan, pajak, bisnis dan marketing di media sosial Harmony. Follow akun Facebook, Instagram dan LinkedIn Harmony.