jelaskan latar belakang perang dingin

Dulu waktu ada Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet, terbentuklah sebuah organisasi bernama NATO. Organisasi apakah ini dan apa tujuan pembentukannya? Apa saja negara anggota organisasi ini? Bagaimana eksistensinya setelah perang dingin berakhir? Yuk pelajari lebih lanjut!

Setelah Perang Dunia II, muncul 2 negara powerful, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet. Kebetulan, kedua negara ini menganut ideologi-ideologi yang bertentangan satu dengan yang lain. Amerika Serikat berideologi kapitalisme, Uni Soviet berideologi komunisme.

Lo udah pernah denger tentang Perang Dingin, kan? Bukan perang sambil hujan-hujanan atau perang di musim dingin, ya. Itu lho, perang yang terjadi antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet tanpa ada konflik langsung. Maksudnya gimana tuh? Jadi mereka berantemnya gak langsung ketemu, melainkan “melalui” negara-negara lain yang terbagi atas dua blok: Blok Barat dan Blok Timur.

Coba tonton video belajar Zenius ini deh, tentang awal terjadinya Perang Dingin!

Waktu itu kedua negara punya senjata yang sangat berbahaya, yakni nuklir. Kalau mereka saling serang, bisa-bisa gak ada yang menang soalnya senjatanya sama-sama kuat. Makanya, dalam Perang Dingin ini, bukan mereka yang berkonflik secara langsung melainkan negara-negara yang satu blok dengan masing-masing dari mereka. Nah, pada tahun 1949 ketika Perang Dingin masih berlangsung, terbentuklah NATO.

Kalo lo pengen tau lebih lanjut gimana Perang Dingin ini bisa terjadi, bisa nonton video belajar Zenius di sini, ya!

North Atlantic Treaty Organization [NATO] [Dok. Wikimedia Commons]

Apa itu NATO?

NATO merupakan singkatan dari North Atlantic Treaty Organization, sebuah persekutuan militer yang terdiri atas Amerika Serikat dan beberapa negara lainnya pada tahun 1949. Apa aja sih, negara yang jadi anggota organisasi tersebut di tahun pertama mereka dibentuk?

Ada 12 negara yaitu Amerika Serikat, Belanda, Inggris, Islandia, Portugal, Perancis, Italia, Kanada, Belgia, Denmark, Luksemburg, dan Norwegia, atau yang dikenal juga dengan Blok Barat. Ketika itu, negara-negara Blok Barat sedang bersitegang dengan Blok Timur yang menganut komunisme. Negara-negara Blok Timur ada Albania, Cekoslovakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, Bulgaria, dan dipimpin oleh Uni Soviet dalam Perang Dingin.

Latar Belakang dan Tujuan NATO

Peta aliansi Blok Barat dan Blok Timur di masa Perang Dingin [Dok. Wikimedia Commons]

Latar belakang dibentuknya organisasi ini sendiri adalah karena kekhawatiran negara-negara Blok Barat akan ancaman yang mungkin aja datang dari Blok Timur selama Perang Dingin berlangsung. Apalagi kalo nantinya negara-negara tersebut bersatu dan membentuk suatu persekutuan militer juga [pada akhirnya, Blok Timur pada tahun 1955 juga membentuk persekutuan militer bernama Pakta Warsawa, lho!].

Tujuan NATO tertera jelas dalam pasal kelima pakta keamanannya: bahwa serangan militer apapun yang diarahkan kepada negara-negara anggota, dianggap serangan bagi seluruh persekutuan. Ketika satu anggota diserang, anggota lainnya akan mendampingi dan membantu mengatasinya, bila perlu dengan pasukan bersenjata. Perjanjian ini didiskusikan dan ditandatangani dalam sebuah pertemuan antara negara-negara Blok Barat pada 4 April 1949 di Washington, D.C.

Meskipun demikian, pada dasarnya organisasi ini berperan sebagai pencegah terjadinya agresi militer. Memang tadi disebutkan kalau memang perlu, masalah akan diatasi dengan pasukan bersenjata, tapi sebelum beralih ke metode tersebut, organisasi ini selalu mengupayakan penyelesaian secara diplomatis. Alhasil, mulai dari awal terbentuknya hingga akhir periode Perang Dingin, mereka belum pernah terlibat dalam agresi militer apapun, namun tetap waspada dan bersiap.

Eksistensi NATO Pasca Perang Dingin

Kalau begitu, bagaimana eksistensi NATO di dunia setelah Perang Dingin berakhir di 1991? Apakah mereka kemudian dibubarkan begitu aja kayak Pakta Warsawa?

Faktanya, organisasi ini masih terus beroperasi hingga sekarang. Bahkan, anggotanya terus bertambah hingga sekarang ada 30 anggota yang berasal dari Amerika Utara dan Eropa. Kemudian, gak hanya berfokus kepada menjaga wilayah para anggota, mereka sekarang juga memimpin Security Assistance Force [ISAF] atas mandat PBB.

Organisasi ini juga menjembatani komunikasi antara negara-negara partner dan anggota agar bisa bekerja sama dalam menjaga perdamaian. Mereka berkomitmen untuk bisa berkontribusi secara aktif dalam mewujudkan perdamaian dan keamanan dunia.

Bagian militer hanya dikerahkan apabila penyelesaian diplomatis tidak mempan [Dok. freepik]

Untuk memenuhi sasarannya, NATO dibagi atas 2 komponen, yaitu bagian politik dan militer, yang ada hubungannya dengan penyelesaian masalah–seperti yang udah gue ceritain tadi. Misal suatu keributan gak bisa diselesaikan secara diplomatis, bisa aja mereka mengerahkan pasukan militer untuk mengambil alih operasi penyelesaian konflik tersebut.

Baca Juga: Mengenal GNB [Gerakan Non-Blok] – Materi Sejarah Kelas 12

Setelah Perang Dingin selesai, NATO telah beberapa kali mengeksekusi beberapa operasi militer, seperti Operation Anchor Guide, Operation Ace Guard, Operation Allied Goodwill I & II, dan Operation Agile Genie. Dalam operasi-operasi ini, NATO memonitor krisis, mengirimkan suplai perlengkapan angkatan udara, mengirimkan bantuan kemanusiaan dan tim medis, dan juga menyediakan sejumlah pesawat terbang. Jadi, belum secara langsung terjun ke peperangan gitu, ya.

Tapi pada suatu saat, terlepas dari fokusnya untuk menjaga perdamaian, organisasi ini untuk pertama kalinya terlibat langsung dalam peperangan di Balkans, yang saat itu situasinya mengharuskan adanya peningkatan kegiatan politik dan militer. Pada tahun 1994, persekutuan ini menembak 4 pesawat tempur yang melewati zona terbang Bosnia dan Herzegovina.

NATO terus secara aktif menjaga keamanan dan kedamaian negara-negara anggotanya. Mereka mendorong adanya komunikasi yang demokratis melalui pendekatan diplomatis untuk menghindari konflik berkepanjangan. Pokoknya kalo ada masalah coba selesaiin dulu baik-baik sebelum “berantem” secara fisik.

Oh iya, inget gak sama pasal kelima NATO tadi? Dalam sejarah NATO, pasal itu cuma kepake sekali dalam sejarah NATO dari awal terbentuk hingga sekarang, yaitu setelah terjadinya serangan teroris 9/11 di Amerika Serikat.

Pengaruh NATO Terhadap Indonesia

Lo mungkin bertanya-tanya, emangnya ada pengaruh NATO terhadap negara kita ini? Kan Indonesia gak termasuk negara anggota maupun partner?

Fyi, pada tahun 2016, Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menjalin kerjasama dengan Italia, salah satu negara anggota NATO yang tentunya yoi banget kalo di bidang pertahanan. Bentuk kerjasamanya meliputi kunjungan pelabuhan, pengiriman alutsista, serta pelatihan dan pendidikan militer melalui Indonesia-Italy Joint Defense Cooperation Committee.

Baca Juga: Konsep Perang Dingin atau Cold War – Materi Sejarah Kelas 12

Contoh Soal dan Pembahasan NATO

Gak kerasa, lo udah nyampe di akhir artikel ini, nih. Udah lebih kenal sama NATO, belum? Semoga udah, ya! Nah buat mengulas kembali apa yang udah lo baca, lo bisa coba jawab pertanyaan berikut ini, ya!

Apa alasan NATO dibentuk pada saat Perang Dingin?

a. Blok Barat ingin menyerang Blok Timur.b. Blok Timur khawatir akan ancaman dari Blok Barat.c. Blok Barat khawatir akan ancaman dari Blok Timur.

d. Untuk merayakan usainya Perang Dingin.

Latar Belakang Perang Dingin : Faktor Penyebab dan Dampaknya – Apakah itu Perang dingin ?Perang dingin satu periode konflik, ketegangan dan kompetisi antar negara, khususnya Amerika Serikat [Blok Barat] dan Uni Soviet [Blok Timur] pada tahun 1947 sampai 1991.Pada kali ini kita akan membahas latar belakang dan apa saja yang terjadi selama perang dingin.Mari kita simak artikel di bawah ini untuk lebih memahaminya.

Perang Dingin adalah sebuah sebutan bagi suatu periode terjadinya ketegangan politik dan militer antara Dunia Barat yang dipimpin Amerikat Serikat dan sekutu NATO-nya,Dengan Dunia Komunis yang dipimpin Uni SOviet beserta sekutu negara-negara satelitnya.Persaingan antar blok tersebut kerapkali terjadi di berbagai bidang, seperti ideologi, koalisi militer, pertahanan bahkan koalisi militer..

Peristiwa ini terjadi setelah sekutu berhasil mengalahkan Jerman Nasi di Perang Dunia II, yang kemudian menyisakan Amerika Serikat dan Uni Soviet.Uni Soviet, bersama dengan negara-negara di Eropa Timur yang didudukinya, membentuk Blok Timur. Proses pemulihan pasca-perang di Eropa Barat difasilitasi oleh program Rencana Marshall USA.

Uni Soviet juga membentuk COMECON bersama sekutu Timurnya. USA membentuk aliansi militer NATO pada tahun 1949, sedangkan Uni Soviet juga membentuk Pakta Warsawa pada tahun 1955.Beberapa negara memilih untuk memihak salah satu dari dua negara adidaya ini, sedangkan yang lainnya memilih untuk tetap netral dengan mendirikan Gerakan Non Blok.

beberapa hal yang menjadi latar belakang terjadinya Perang Dingin, diantaranya sebagai berikut:

Munculnya Amerika Serikat Sebagai Pemenang Perang di Pihak Sekutu

Kala itu pihak sekutu yang terdiri dari Inggris, Perancis serta Amerika Serikat sukses memenangkan Perang Dunia II.

Dalam perang ini Amerika mempunyai peranan yang besar dalam menolong negeri Eropa Barat buat dapat membetulkan sistem perekonomiannya.

Munculnya Rusia atau Uni Soviet Sebagai Negara Adidaya yang Berperan Membebaskan Eropa Bagian Timur dari Tangan Jerman

Sebagian negeri yang terletak di Eropa Timur kala itu jadi bagian dari kekuasaan jerman. Semenjak kemunculan Uni Soviet, negeri ini mensponsori terbentuknya perebutan kekuasaan di negara- negara bagian timur di Eropa.

Antara lain merupakan Hongaria, Rumania, Polandia, Albania, Bulgaria serta Cekoslowakia yang masuk ke dalam pemerintahan komunis Rusia.

Munculnya Negara-Negara yang Merdeka Setelah Perang Dunia II di Luar Wilayah Eropa

Setelah Perang Dunia II, hingga terdapat sebagian negeri yang baru saja memproklamirkan kemerdekaannya. Mereka tergabung jadi negara- negara maju serta tumbuh yang sanggup pengaruhi pertumbuhan ekonomi serta politik dunia

Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Perang Dingin

Perbedaan Faham

Amerika Serikat dan Uni Soviet merupakan dua negara yang memiliki kekuatan besar di dunia. Kedua negara yang merupakan negara pemenang Perang Dunia kedua memiliki paham atau ideologi yang berbeda.Uni Soviet menganut paham komunis sementara Amerika Serikat menganut paham liberal-kapitalis.

Paham liberal-kapitalis merupakan ideologi yang mengagungkan kebebasan individu yang akan memungkinkan kapitalisme berkembang dengan pesat.Sementara itu, paham sosial komunis berkeyakinan bahwa negara yang mengendalikan perusahaan dengan menggunakan keuntungannya untuk rakyat akan lebih mempercepat kesejahteraan kaum buruh.

Keinginan Berkuasa

Uni Soviet dan Amerika Serikat merasa sama-sama sebagai negara yang kuat berkeinginan untuk menjadi penguasa di dunia dengan melalui cara-cara yang baru.Amerika Serikat sebagai negara kreditor besar menguasai suatu negara untuk berada di bawah kekuasaannya dengan cara memberikan pinjaman.

Pinjaman tersebut digunakan  negara berkembang untuk  pembangunan dengan harapan dapat meningkatkan kemakmuran rakyatnya.Selain itu, Amerika Serikat juga menjadi tempat pemasaran dari berbagai hasil industri serta menjauhkan dari paham sosial-komunis.

Sementara itu, Uni Soviet memanfaatkan keberadaan masyarakat miskin sebagai sasaran empuk paham sosial-komunis. Uni Soviet menarik perhatian dari negara lain dengan cara memberikan bantuan berupa tenaga ahli dan senjata.

Berdirinya Pakta Pertahanan

Untuk mengatasi berbagai kepentingan dan perbedaan yang ada guna meraih kekuasaan.Negara-negara di Eropa Barat dipimpin oleh Amerika Serikat membentuk pakta pertahanan dengan nama NATO [North Atlantic Treaty Organization].Organisasi ini merupakan organisasi pertahanan yang berada di Atlantic utara.

Sementara itu, pada tahun 1955, Uni Soviet juga membentuk pakta pertahanan sama seperti halnya Amerika serikat, dengan nama Pakta Warsawa.Beberapa negara yang tergabung ke dalam Pakta Warsawa antara lain adalah Jerman Timur, Uni Soviet, Bulgaria, Albania, Cekoslovakia, Hungaria, Rumania dan Polandia.

Berdirinya kedua pakta pertahanan tersebut akhirnya mengakibatkan rasa saling curiga diantara keduanya, ketidak percayaan dan kesalahpahaman antara Blok Timur dengan Blok Barat.

Amerika dituduh menjalankan politik imperialis.Sementara Uni Soviet dianggap menggunakan ideologi komunisme untuk melakukan perluasan hegemoni atas negara-negara demokrasi. Karena hal inilah masing-masing pihak saling diliputi Perang Dingin.

Proses Terjadinya Perang Dingin

Perang Dingin diawali sehabis berakhirnya Perang Dunia II dengan kemenangan Amerika Serikat serta Uni Soviet. Sebab keduanya bersama mempunyai kekuatan yang besar, terjadilah persaingan di antara keduanya.Awal mula Perang Dingin terjalin sehabis Jerman dipecah jadi 2 blok, jerman barat serta Jerman Timur. Jerman Timur dipandu oleh Uni Soviet serta Jerman Barat dipandu oleh Amerika Serikat.

Berikutnya disusul dengan pembagian kota Berlin yang jadi Berlin Barat serta Berlin Timur. Berlin Barat dipahami oleh Inggris, Perancis serta Amerika Serikat, sedangkan Berlin Timur dipahami oleh Uni Soviet.Hanya dalam waktu yang pendek pada tahun 1945 sampai 1948, Uni Soviet telah sukses membentuk pemerintahan Komunis yang terdiri dari sebagian negeri.

Antara lain merupakan Chekoslovakia, Polandia, Rumania, Hungaria serta Bulgaria. Memandang pertumbuhan yang begitu pesat, Amerika Serikat merasa terancam serta membentuk strategi Politic Containment Policy.Strategi politik yang dilakukan berbentuk Marshall Plan, Doctrine Truman yang bertujuan buat membatasi jalan Uni Soviet mengarah ke selatan yang hendak mengecam negara- negara barat.Konflik pandangan hidup ini tumbuh sampai ke Asia.

Peristiwa-Peristiwa Penting Selama Perang Dingin

Sepanjang terbentuknya Cold War, Amerika Serikat serta Uni Soviet tidak melaksanakan perang secara langsung. Tetapi mereka membagikan pengaruh yang lumayan kokoh terhadap konflik- konflik di bermacam negeri. Berikut ini sebagian kejadian berarti sepanjang terbentuknya Cold War:

Strategi Containment[ Pembendungan] oleh Amerika Serikat

Memandang timbulnya pengaruh Uni Soviet yang menganut mengerti komunisme, Amerika Serikat setelah itu menghasilkan strategi Containment ataupun pembendungan. Dikala itu Uni Soviet memperluas mengerti komunis mereka di Eropa Timur, Korea, Vietnam, Cina, serta Afrika. Amerika Serikat setelah itu berupaya buat melaksanakan pembendungan.

Strategi ini berkaitan dengan kebijakan Presiden Harry Truman[ 1945- 1953] berbentuk pembuatan NATO. Pakta Pertahanan Atlantik Utara ataupun NATO ini ialah suatu organisasi yang dibangun buat keamanan bersama. Negeri yang tergabung di dalamnya sepakat bila terdapat serbuan pada salah satu anggota hingga dikira serbuan terhadap seluruh anggota.

Era Bom Atom

Pada tahun 1949, Uni Soviet melaksanakan uji coba bom atom kepunyaan mereka sendiri. Merespon perihal tersebut, Presiden Amerika Serikat, Harry Truman mengumumkan hendak membangun senjata bom atom yang lebih mematikan. Ketegangan antara kedua negeri tersebut setelah itu terus menjadi terasa. Uji bom atom ini berakibat pada polusi radioaktif beracun di atmostfer.

Di Amerika Serikat, orang- orang membangun shelter bom di taman balik rumahnya. Mereka pula mempraktikkan latihan serbuan di sekolah- sekolah serta tempat universal yang lain.

Persaingan di Luar Angkasa

Tidak cuma bom atom, Amerika Serikat serta Uni Soviet pula bersaing dalam perihal pesawat luar angkasa. Pada 1957, Soviet merilis Sputnik, satelit artifisial awal serta obyek awal manusia yang ditempatkan di orbit bumi. Demonstrasi ini nampak membahayakan untuk Amerika Serikat.

Pada tahun 1958, Amerika Serikat meluncurkan satelitnya sendiri, Explorer I. Pada tahun yang sama Presien Dwight Eisenhower menandatangani pembuatan suatu agensi federal yang menanggulangi eksplorasi luar angkasa. Tahun 1969, Amerika setelah itu mengklaim sukses dalam misi Apollo 11 yang mendaratkan manusia awal di bulan.

Ketakutan Paham Komunis Tumbuh di Amerika Serikat

Awal 1947, di Amerika Serikat sendiri nampak mulai bermunculan isyarat komunis mulai tumbuh. House Un- American Activities Committee[ HUAC] setelah itu berupaya meredam pertumbuhan tersebut.

HUAC setelah itu memforsir ribuan orang yang bekerja di industri perfilman meninggalkan keyakinan politik sayap kiri. Lebih dari 500 orang kehabisan pekerjaan mereka. Banyak pekerja film yang setelah itu masuk catatan gelap, mulai dari penulis, sutradara, serta aktor.

Tidak cuma di industri perfilman, HUAC pula menuduh pekerja di State Departement ikut serta dalam kegiatan yang subversif. Politisi antikomunis, Senator Joseph McCarthy setelah itu mengikutkan seluruh orang yang bekerja di pemerintahan federal supaya ditilik.

Perang di Bermacam Negara

Sepanjang Perang Dingin, Amerika serta Uni Soviet sering terletak di balik perang di bermacam negeri. Pada tahun 1950, militer Soviet terletak di balik tentara Korea bagian utara yang setelah itu melanda wilayah bagian selatan. Amerika setelah itu khawatir kalau ini ialah langkah kampanye komunis. Truman setelah itu mengirimkan pasukan Amerika ke Korea.

Di Vietnam, kolonial Prancis hadapi keruntuhan menyusul tentara Amerika yang terletak di balik nasionalis Ngo Dinh Diem. Semenjak tahun 1950an, Amerika Serikat berkomitmen buat memperjuangkan pemerintahan anti komunis di Vietnam serta negara- negara yang lain.

Dini tahun 1960an, Presiden Kennedy mengalami bermacam suasana tidak mengenakkan. Terjalin invasi Bay of Pigs pada tahun 1961 serta krisis misil Kuba pada tahun selanjutnya. Ini menampilkan kalau ancaman komunis nyata tidak normal sehabis era kolonial Dunia Ketiga.

Dampak Setelah Perang Dingin

Sepanjang terdapatnya ketegangan antara Amerika serta Uni Soviet, sesungguhnya membagikan pengaruh yang baik pada pertumbuhan ekonomi. Kedua negeri luar biasa power tersebut ialah pemegang modal. Mereka berlomba- lomba supaya memperoleh keuntungan dengan melaksanakan investasi pada negara- negara tumbuh.

Cold War yang berlangsung lumayan lama setelah itu berakibat lumayan besar pada keberadaan Uni Soviet. Pada tahun 1989, aliansi Uni Soviet terletak di ambang kehancuran. Kesimpulannya pada 1991, Uni Soviet bubar, Rusia jadi negeri sendiri. Dikala itu presiden Amerika Serikat, George H. W. Bush mengatakan kalau Amerika sudah memenangkan Cold War.

Sehabis Uni Soviet berakhir, Amerika Serikat masih bertahan sebagai negeri adidaya. Tetapi tentara Amerika banyak yang jadi korban sebab ikut serta Perang Korea serta Perang Vietnam. Di negeri sisa Uni Soviet sendiri, ada konflik etnis serta sipil baru paling utama dari sisa Yugoslavia. Di Eropa Tengah serta Timur terjalin perkembangan ekonomi serta bertambahnya negeri yang menganut mengerti demokrasi.

Usai Perang Dingin, keberadaan perang antar negeri jadi menyusut. Walaupun demikian konflik di bermacam daerah masih dapat ditemui. Tadinya Amerika serta Uni Soviet silih berlomba buat membagikan dorongan militer di negara- negara konflik. Sehabis Uni Soviet bubar, tinggal Amerika Serikat yang setelah itu masih sering mengirimkan tentaranya di bermacam wilayah konflik.

Di masa dikala ini, perang antar negeri memakai kekuatan militer tidak nampak. Tetapi ketegangan antar negeri masih saja terjalin serta berakibat pada permasalahan perekonomian. Sehabis Uni Soviet bubar, timbul kekuatan baru semacam Tiongkok yang unggul di bidang perdagangan.

Demikianlah ulasan dari Seputarpengetahuan.co.id tentang Latar Belakang Perang Dingin , semoga bermanfaat.

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề