Jelaskan macam-macam gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan asma

Sistem pernapasan manusia terbagi atas dua, yakni saluran pernapasan atas dan bawah. Beberapa penyakit pernapasan dapat mengganggu keduanya atau salah satunya, sehingga memengaruhi kemampuan Anda untuk bernapas dengan normal.

Gejala gangguan sistem pernapasan biasanya dapat berupa sesak napas, batuk, atau hidung tersumbat. Ada banyak penyakit pernapasan yang umum menjadi penyebab munculnya gejala tersebut. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.

Berbagai macam penyakit pernapasan

Secara umum penyakit pada sistem pernapasan dibedakan berdasarkan akut dan kronis. Gangguan pernapasan akut berarti periode terjadi sebentar dan berat, sedang kronis berarti menahun.

Mengutip National Cancer Institute, masalah sistem pernapasan dapat disebabkan oleh infeksi, merokok, paparan racun, genetik, hingga polusi udara.

Berikut adalah penyakit atau gangguan sistem pernapasan yang umum terjadi.

1. Asma

Jelaskan macam-macam gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan asma
Jelaskan macam-macam gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan asma
Asma merupakan kelainan atau gangguan pernapasan yang paling umum terjadi

Asma adalah salah satu penyakit pernapasan kronis. Asma adalah kondisi membengkaknya saluran pernapasan (bronkus) yang menyebabkan jalur udara menjadi sempit akibat peradangan.

Peradangan pada bronkus dapat disebabkan oleh alergi (paparan alergen), debu, atau asap rokok. Kondisi ini dapat menyebabkan produksi lendir menjadi semakin banyak, yang semakin mempersempit jalan napas.

Asma tidak dapat disembuhkan. Meski demikian, gejalanya dapat dikendalikan sehingga Anda pun tetap dapat hidup dengan normal. 

2. Influenza

Influenza adalah kondisi kesehatan terkait sistem pernapasan yang sangat umum terjadi. Flu disebabkan oleh infeksi virus influenza, yang menyebabkan sejumlah gejala, seperti pilek, batuk, dan badan terasa ngilu.

Flu termasuk ke dalam salah satu infeksi saluran pernapasan atas dan bawah (terlebih bila disertai batuk). Umumnya, flu dapat sembuh sendiri dengan sistem imun yang baik.

Itu sebabnya, Anda disarankan untuk banyak beristirahat, mengonsumsi makanan pereda flu yang bernutrisi demi membantu sistem kekebalan tubuh bekerja secara optimal.

Beberapa obat flu yang biasanya dapat diminum, antara lain paracetamol atau obat golongan dekongestan dapat membantu meredakan gejala sakit kepala dan hidung tersumbat yang mungkin muncul.

3. Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)

Jelaskan macam-macam gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan asma
PPOK tak bisa disembuhkan, tapi dapat dikendalikan agar tidak memburuk

Sesuai namanya, ini adalah salah satu masalah pernapasan kronis. Kondisi ini umumnya terjadi karena paparan rokok jangka panjang. Itu sebabnya, perokok berat memiliki risiko besar mengalami PPOK.

PPOK terjadi ketika ada penyumbatan saluran napas dari dan menuju paru-paru. Mayoclinic menyebut, emfisema dan bronkitis kronis adalah dua kondisi yang paling umum menjadi penyebab PPOK. 

Bronkitis kronis menyebabkan saluran udara ke paru-paru yang membengkak karena peradangan. Kondisi ini ditandai dengan batuk yang tak kunjung hilang dan produksi dahak.

Sementara itu, emfisema menyebabkan kerusakan pada alveolus, yakni kantung udara di paru-paru. Sayangnya, kerusakan ini tidak bisa dikembalikan seperti semula.

Itu sebabnya, penting untuk mencegah PPOK sebelum terjadi kerusakan paru-paru. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kesehatan pernapasan secara keseluruhan, seperti menjauhi asap rokok.

4. Bronkitis

Bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada bronkus, yakni organ berbentuk tabung yang menghubungkan trakea dengan paru-paru.

Kebanyakan kasus bronkitis menyebabkan produksi dahak menjadi meningkat. Itu sebabnya, Anda akan mengalami batuk sebagai upaya tubuh untuk mengeluarkan lendir yang berkumpul.

Bronkitis dibedakan menjadi dua, yakni akut dan kronis. Bronkitis akut biasanya terjadi lebih singkat dibandingkan kronis yang menahun. 

Peradangan bronkus yang bersifat akut biasanya akan sembuh setelah 3 minggu. Kondisi ini sering terjadi pada anak-anak, sekaligus ketika Anda mengalami flu atau penyakit pernapasan lain yang menyebabkan peradangan pada saluran pernapasan.

5. Pneumonia

Pneumonia adalah penyakit paru-paru akibat infeksi bakteri, virus, atau jamur yang menyerang alveolus di dalam paru-paru. Kondisi ini dapat terjadi pada salah satu atau kedua paru.

Infeksi yang terjadi dapat menyebabkan paru-paru (alveolus) berisi cairan atau bahkan nanah. Itu sebabnya, beberapa orang menyebut kondisi ini sebagai paru-paru basah.

Sebenarnya, dunia kedokteran tidak mengenal istilah paru-paru basah. Paru-paru basah merupakan pemahaman awam untuk menggambarkan kondisi paru-paru yang “terendam” atau berisi cairan. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan edema paru. 

Gejala pneumonia yang muncul bisa bervariasi, dari ringan hingga berat. Biasanya, pengobatan yang diberikan adalah dengan pemberian antibiotik jika masalah pernapasan ini terjadi karena infeksi bakteri.

Untuk gejala berat, Anda mungkin membutuhkan rawat inap untuk mendapatkan antibiotik melalui infus ataupun terapi oksigen.

6. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Gagal napas akut merupakan masalah pernapasan darurat

Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS), atau dikenal juga dengan sindrom gagal napas akut, adalah gangguan sistem pernapasan darurat yang membutuhkan penanganan segera. 

ARDS umumnya terjadi pada mereka yang telah menderita penyakit kritis. Beberapa pasien Covid-19 juga diketahui mengalami kondisi ini.

Sesak napas berat akibat ARDS biasana terjadi secara tiba-tiba dan singkat, dalam hitungan jam atau hari setelah mengalami masalah pernapasan lainnya.

Tingkat kematian akibat ARDS cukup tinggi. Beberapa orang yang berhasil sembuh pun dapat mengalami kerusakan paru secara permanen. Namun, tetap ada kemungkinan orang ARDS dapat pulih secara total.

Beberapa gejala ARDS yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Sesak napas berat
  • Bernapas cepat
  • Tekanan darah rendah
  • Linglung dan kelelahan ekstrem

7. Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis (TBC atau TB) adalah infeksi paru yang terjadi akibat bakteri Mycobacterium tuberculosis. 

Mengutip dari rilis yang dikeluarkan Sekretariat Kabinet Negara pada 2020 lalu, Indonesia menempati urutan ketiga kasus TBC terbesar di dunia, setelah India dan Tiongkok. Itu sebabnya, meski mungkin tidak seumum gangguan pernapasan seperti flu dan asma, TBC mendapatkan perhatian khusus.

Gejala khas dari TBC adalah batuk yang tak kunjung henti sampai dua minggu lebih. Dalam kasus yang berat, batuk mungkin akan disertai darah pada dahak.

Penularan TBC terjadi melalui percikan droplet di udara yang terhirup. Upaya mencegah penularan TBC yang bisa dilakukan, antara lain memakai masker, menghindari kontak dekat, dan mencuci tangan.

Cara menjaga kesehatan sistem pernapasan

Jelaskan macam-macam gangguan atau penyakit pada sistem pernapasan asma
Menggunakan masker dapat mencegah masalah pernapasan

Meski di antaranya tergolong gangguan sistem pernapasan yang ringan, Anda tetap tak bisa menyepelekannya.

Terdapat beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah masalah pernapasan dan menjaga paru-paru senantiasa sehat.

  • Hindari rokok dan asap rokok
  • Gunakan masker untuk menghalau polusi udara
  • Berolahraga secara rutin
  • Rajin mencuci tangan untuk mencegah penyebaran infeksi
  • Makan makanan bergizi dan kaya vitamin
  • Penuhi kebutuhan cairan (2 liter per hari)
  • Melakukan vaksinasi, seperti vaksin flu atau pneumonia setahun sekali atau sesuai anjuran dokter

Penting pula bagi Anda untuk terus meningkatkan sistem imun tubuh untuk menghindari berbagai infeksi penyakit, tak terkecuali penyakit pernapasan. Anda bisa berkonsultasi online dengan dokter secara langsung melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mengetahui perihal mencegah masalah sistem pernapasan.

Download sekarang di App Store dan Google Play.