Jelaskan pengaruh gizi seimbang terhadap perkembangan tubuh kita

Langgam.idHari Gizi Nasional Indonesia [HGNI] diperingati setiap tanggal 28 Februari. Dalam memperingati Hari Gizi Nasional ini dapat menjadi salah satu kegiatan yang dapat mengutamakan upaya bersama berbagai pemangku kepentingan terhadap komitmen kampanye, edukasi, akses pangan bergizi, dan monitoring program sehingga akan tercipta sumber daya manusia [SDM] yang sehat, cerdas, dan tangguh.

Tujuan diperingatinya hari gizi nasional ini yaitu meningkatkan pengetahuan generasi milenial untuk sadar gizi dan kesehatan, dan melakukan penyebarluasan informasi kepada masyarakat tentang pentingnya gizi optimal dalam mewujudkan pembangunan SDM yang berkualitas.

Status gizi anak balita di wilayah timur memasuki tahap mengkhawatirkan, wilayah yang paling tinggi terjangkit malnutrisi adalah Provinsi Nusa Tenggara Timur [NTT]. Anak balita berstatus gizi buruk di NTT pada 2018 mencapai 29,5 persen, secara nasional angka ini lebih tinggi dibandingkan wilayah Maluku dan Papua Barat.

Sepanjang tahun lalu, banyak anak-anak di sana terkena penyakit akibat tidak mendapatkan asupan gizi lengkap bahkan satu-dua diantaranya meninggal karena diare akut. NTT juga terdiri atas pulau-pulau kecil yang menyebabkan wilayah ini rentan mendapatkan pasokan air bersih, bahkan banyak daerah-daerah terpencil disana mengalami kekeringan ekstream.

Malnutrisi atau kondisi dimana seorang anak kekurangan nutrisi atau kelebihan nutrisi, keduanya menimbulkan masalah kesehatan dan mengganggu perkembangan si kecil.

Kondisi tersebut juga dapat mengakibatkan keterbelakangan mental meskipun sudah ditangani terkadang malnutrisi bisa memberikan efek jangka panjang pada anak-anak.

Malnutrisi atau disebut pula kekurangan atau kelebihan gizi dapat diakibatkan oleh pola makan buruk, kesehatan mental, ketidakseimbangan antara energi yang masuk dan keluar dari tubuh, masalah pada sistem pencernaan, dan kurangnya asupan ASI ibu. Menurut World Health Organization [WHO] malnutrisi adalah salah satu penyakit paling berbahaya didunia, malnutrisi merupakan penyebab utama 45 persen kematian pada anak di bawah umur 5 tahun.

Anak adalah manusia kecil yang memiliki potensi yang harus dikembangkan, anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa seutuhnya. Anak usia dini adalah individu yang unik dimana ia memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan dalam aspek fisik, kognitif, sosioemosional, kreativitas, bahasa dan komunikasi yang khusus yang sesuai dengan tahapan yang sedang dilalui oleh tersebut.

Anak usia dini didefenisikan untuk anak-anak yang memasuki usia 0-6 tahun, anak usia dini didefenisikan pula sebagai kelompok anak yang bersifat unik. Karena mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya.

Pada masa tersebut merupakan masa emas dimana anak mengalami pertumbuhan yang sangat pesat dan tidak akan tergantikan oleh masa yang akan datang.

Menurut banyak penelitian dibidang neorologi ditemukan bahwa 50% kecerdasan anak terbentuk pada kurun waktu 4 tahun pertama. Dan setelah usia 8 tahun, perkembangan otaknya mencapai 80% dan pada usia 18 tahun mencapai 100%, [Suyanto,2005].

Gizi seimbang sering didefenisikan sebagai makanan yang 4 sehat 5 sempurna, konsep dari makanan 4 sehat 5 sempurna tersebut yaitu 4 nutrisi pokok yang meliputi makanan pokok seperti nasi, lauk pauk, sayuran, buah-buahan, dan disempurnakan oleh susu.

Selain energi, protein, lemak dan karbohidrat kebutuhan zat gizi mikro anak seperti vitamin A, vitamin D, vitamin E, vitamin K, kalsium, fosfor, magnesium, natrium, dan kalium harus terpenuhi secara seimbang agar membentu proses tumbuh kembang anak.

Pedoman 4 sehat 5 sempurna kemudian diperbarui menjadi 10 pesan gizi seimbang yang secara ringkas mengandung empat pilar utama yaitu mengonsumsi makanan beragam, penerapan perilaku hidup bersih, melakukan aktivitas fisik, dan mempertahankan berat badan normal.

Pemenuhan gizi yang baik dan seimbang akan meningkatkan kesehatan setiap individu, anak yang dalam masa pertumbuhan, dan masyarakat secara luas.

Anak yang dalam masa pertumbuhan memerlukan nutrisi untuk menunjang pertumbuhan yang sehat dan setiap asupan yang dimakan oleh sang anak harus padat denagn segala manfaat dan energi yang dibutuhkan.

Menu seimbang untuk anak yang dalam masa pertumbuhan tentulah berbeda dengan menu seimbang untuk orang dewasa, jika orang dewasa ideal dengan makanan yang rendah lemak dan berserat tinggi maka untuk anak yang dalam masa pertumbuhan membutuhkan menu yang berlemak sehat dan tak jenuh, dan tidak lupa pula berserat rendah.

Keadaan gizi yang baik merupakan salah satu faktor penting dalam upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal. Ditingkat masyarakat seperti faktor lingkungan yang higenis, asupan makan pola asuh terhadap anak, dan pelayanan kesehatan seperti imunisasi sangat menentukan dalam membentuk anak yang tahan akan gizi buruk.

Dengan lingkungan keluarga yang sehat maka hadirnya infeksi menular ataupun penyakit lainnya dapat dihindari. Arah pembangunan gizi sesuia dengan Undang-undang no.36 tahun 2009 tentang kesehatan Pasal 141, dimana upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan masyarakat yang dapat ditempuh melalui perbaikan pola konsumsi makanan, sesuai denan 13 Pesan Umum Gizi Seimbang [PUGS] dan perbaikan perilaku Keluarga Sadar Gizi [Kadarzi].

Pertumbuhan otak pada anak usia dini sangatlah berpengaruh pada tumbuh kembang anak, setiap anak dilahirkan dengan 10 miliar sel saraf di otaknya. Sel-sel saraf tersebut akan terus bertambah untuk memupuk neoron pada usia tiga tahun pertama sejak ia dilahirkan.

Di dalam otak, sel-sel saraf akan membentuk ribuan unit antarneoron. Dalam masa inilah anak yang dalam proses pertumbuhan membutuhkan gizi yang seimbang serta stimulasi yang baik dan harus terpenuhi secara optimal dalam pertumbuhan dan perkembangannya.

Asupan gizi tersebut dapat diperoleh dari makanan yang dikonsumsi yang berguna untuk pertumbuhan otak [intelegensi] dan pertumbuhan fisik. Oleh karena itu, anak perlu mendapatkan gizi yang seimbang dan cukup sejak usia dini seperti diberikan ASI eksklusif sejak ia dilahirkan sampa minimal ia berusia 6 bulan.

Namun, jika pada masa pertumbuhan atau golden age anak tidak dapat dapat terpenuhi kebutuhan zat gizinya maka hal itu akan mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan memperlambat proses perkembangan anak. [Osh]

Tags: Hari Gizi NasionalKesehatanUniversitas Andalas

Endang Rini Sukamti



Anak merupakan generasi penerus dan merupakan tumpuanmasa depan bagi bangsa dan negara. Dengan digalakkannyasumber' daya manusia saat ini, maka anak pun merupakansalah satu sasaran dari 8DM.Agar anak dapat tumbuh dan kembang dengan normal,maka peranan gizi sangatlah diperlukan dan harus diperhatikan.Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi, seperti karbohidratsebagai sumber energi [tenaga], protein sebagai zat pembangundan vitamin/mineral sebagai zat pengatur. akan membantumencegah terjadinya penyakit. yang berakibatmenghambat pertumbuhan dan perkembangan anak.Susunan gizi yang tepat akan memacu pertumbuhan danperkembangan, makanan yang baik adalah makanan yangdisesuaikan dengan tingkat umur dan jenis aktivitasnya.Dengan terpenuhinya kebutuhan gizi, maka diharapkan unsurpemeliharaan, pertumbuhan, perbaikan tubuh yang rusak/ausatau hilang, reproduksi" kerja fisik dan Spesific Dynamic

Action [SDA] akan baik pula.


DOI: //doi.org/10.21831/cp.v3i3.9154

  • There are currently no refbacks.

Social Media:

 

  
  

 


Jurnal Cakrawala Pendidikan by Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan UNY is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at //journal.uny.ac.id/index.php/cp/index.

 


KOMPAS.com - Untuk membentuk generasi cerdas, banyak faktor yang harus diperhatikan, di antaranya status gizi dan kesehatan. “Salah satu caranya dengan menerapkan gizi seimbang. GIzi merupakan salah satu faktor penting bersama stimulasi dalam menentukan tumbuh kembang anak,” jelas Prof.Ir.H.Hardinsyah, MS. Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor [FEMA-IPB].

Nutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh untuk tumbuh dan berkembang. “Gizi memperlancar metabolisme tubuh, meningkatkan tumbuh-kembang anak, meningkatkan imunitas, regenerasi sel otak, dan membantu anak untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari,” ulas Hardinsyah. Perlu diketahui, setiap anak mempunyai kebutuhan nutrien yang berbeda dan karaktersitik yang khas dalam mengonsumsi makanan.

Nah, dalam konsep gizi lengkap dan seimbang harus mengandung bahan-bahan makanan sebagai sumber tenaga yang berfungsi untuk beraktivitas. Misalnya, beras, roti, ketang, atau mie. kemudian, perlu juga mengandung bahan makanan sumber zat pembangun yang berfungsi untuk pembentukan, pertumbuhan dan pemeliharanan sel tubuh. Misalnya, daging, ikan, telur [protein hewan], tempe, tahu [protein nabati].

Satu lagi yang tak kalah penting, gizi lengkap dan seimbang perlu mengandung bahan makanan sumber zat pengatur yang berfungsi untuk mengatur proses metabolisme. Misalnya, sayuran bayam, buncis, wortel, tomat, lalu buah-buahan seperti pisang pepaya, jeruk, apel.

Tak ada satu pun bahan makanan yang mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh kembangnya yang optimal. Karena itulah, makanan yang dikonsumsi anak harus beragam dan bervariasi agar terpenuhi kebutuhan akan berbagai zat gizi, selain juga menghindarkan anak dari kebosanan lantaran sajian menu yang sama setiap hari.

Dampak Psikologis dan Fisiologis

Perlu juga diketahui, ada dua dampak dari gizi yang memengaruhi tumbuh-kembang anak, yaitu:

1. Dampak psikologis mencakup tiga aspek, di antaranya:

- Psikodinamik [teori Freud]
Bahwa pada usia bayi, pemenuhan kebutuhan yang utama adalah kebutuhan dasar melalui oral. Nah, fase oral berhasil dilalui apabila anak mendapatkan kepuasan dalam pemenuhan oral saat makan. Adapun dampak psikodinamik yang diperoleh bayi adalah berupa kepuasan.

- Psikososial [teori Erikson]
Dampak psikososial yang didapat adalah tercapainya rasa percaya dan tidak percaya. Dalam konteks ini, makanan dapat merupakan stimulasi yang dapat meringankan rasa lapar anak. Adapun pemuasan yang konsisten terhadap rasa lapar dapat memengaruhi kepercayaan anak pada lingkungannya, terutama keluarga.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề