Jelaskan penyebab terjadinya interaksi perdagangan antar ruang

Jelaskan penyebab terjadinya interaksi perdagangan antar ruang

Interaksi antarruang (Sumber: Photo by Timon Studler on Unsplash)

Apa yang menjadi sebab dan akibat interaksi antarruang? Yuk kita pelajari bersama di sini!

Apa itu interaksi antarruang?

Interaksi antarruang adalah sebuah aktivitas yang terjadi di dalam suatu tempat dan dapat mempengaruhi satu sama lain atau saling berhubungan.

Interaksi antar ruang dapat terjadi dalam berbagai bentuk, yaitu:

  • pergerakan orang,
  • barang,
  • gagasan, dan
  • informasi.

Apa sebab terjadinya interaksi antarruang?

Interaksi antar ruang dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu kebutuhan dan desakan.

1. Kebutuhan

Salah satu penyebab terjadinya interaksi antar ruang adalah kebutuhan. Kok bisa? Perhatikan cerita berikut:

Awalnya jalan Sudirman adalah jalan yang kecil dan masih belum diaspal. Jalan itu juga cukup sepi. Tidak banyak orang yang lewat pada siang maupun malam hari. Karena itu, di sepanjang jalan Sudirman hanya terdapat penerangan ala kadarnya.

Namun, suatu ketika sebuah pabrik besar dibangun di salah satu sudut Jalan Sudirman. Sejak itu, jalan Sudirman mulai ramai dilalui, baik orang mau pun kendaraan. Jalan yang tadinya kecil dan masih tanah kini sudah diperlebar dan diberi aspal. Bahkan lampu penerangan pun ditambahkan.

Cerita di atas menggambarkan akan perubahan yang terjadi pada jalan Sudirman yang tadinya kecil dan belum diaspal menjadi lebih bagus. Penyebabnya tak lain adalah meningkatnya arus mobilitas penduduk. Kebutuhan untuk memberikan akses jalan yang lebih baik pun tak terhindarkan.

2. Desakan

Penyebab terjadinya interaksi antar ruang yang kedua adalah desakan. Perhatikan contoh di bawah ini:

Kampung Kleco adalah kampung yang damai dan tenang. Di sana orang-orang hidup dari menggarap pertanian dan beternak hewan. Mereka tampak bahagia dengan kehidupannya di daerah pegunungan.

Tiba-tiba suatu hari terjadi gempa besar. Gempa itu disebabkan oleh gunung api yang meletus. Para penduduk Kampung Kleco diminta untuk mengungsi karena daerah mereka akan dilewati oleh aliran lava. Ditambah lagi banyak rumah yang hancur karena gempa hebat yang terjadi sebelumnya.

Mau tak mau, demi keselamatan, akhirnya para penduduk Kampung Kleco mengungsi ke tempat yang aman.

Dari cerita di atas, gempa dan letusan gunung mendesak dan memaksa orang-orang untuk meninggalkan tempat tinggalnya.

Contoh interaksi antarruang dalam bentuk pergerakan manusia

Interaksi keruangan meliputi beragam jenis pergerakan seperti:

  • perjalanan menuju tempat kerja,
  • migrasi,
  • pariwisata,
  • pemanfaatan fasilitas umum,
  • transmisi infomasi dan modal,
  • wilayah pemasaran kegiatan retail,
  • perdagangan internasional, dan
  • distribusi barang.

Semua bentuk interaksi tersebut berdampak pada adanya perubahan. Jika banyak orang dengan berbagai kepentingannya selalu datang pada suatu tempat, maka tempat yang dituju akan berkembang menjadi pusat kegiatan manusia atau sering disebut kota.

Jadi, pergerakan orang sebagai bentuk interaksi keruangan menimbulkan perubahan.

Akibat interaksi antarruang

Berbagai perubahan akibat interaksi antar ruang yaitu sebagai berikut:

1. Berkembangnya Pusat-Pusat Pertumbuhan

Pergerakan orang, barang dan jasa pada suatu lokasi tertentu akan menimbulkan pemusatan aktivitas manusia pada lokasi tujuan. Pemusatan aktivitas penduduk tersebut kemudian membentuk daerah perkotaan. Daerah perkotaan merupakan pusat pertumbuhan suatu wilayah karena sebagian besar aktivitas terkonsentrasi di wilayah perkotaan.

2. Perubahan Penggunaan Lahan

Aktivitas penduduk yang terus meningkat pada akhirnya akan memerlukan lahan untuk menampung aktivitas tersebut. Semakin banyak penduduk yang datang pada suatu kota akan disertai dengan kebutuhan tempat tinggal. Akibatnya terjadi alih fungsi lahan dari lahan pertanian menjadi permukiman.

Hal yang sama juga terjadi pada industri, perdagangan, jasa, dan lainnya yang memerlukan lahan untuk menampung aktivitasnya. Dengan demikian, terjadi perubahan penggunaan lahan dari pertanian ke non pertanian (permukiman, industri, perdagangan, jasa, dan lainnya).

3. Perubahan Orientasi Mata Pencaharian

Interaksi spasial umumnya terjadi karena adanya kepentingan ekonomi, khususnya berkaitan dengan pekerjaan. Daerah yang menjadi tujuan pergerakan penduduk akan dihuni oleh mereka yang memiliki pekerjaan yang beragam.

Jenis pekerjaan juga berkembang karena adanya kebutuhan akan barang dan jasa yang semakin beragam. Orientasi pekerjaan berubah dari yang tadinya berorientasi pada sumber daya alam, khususnya petani, menjadi pekerjaan lainnya.

4. Berkembangnya Sarana dan Prasarana

Terjadinya pergerakan orang, barang, dan informasi memerlukan sarana dan prasarana. Pembangunan sarana dan prasarana akan semakin meningkat dengan meningkatnya pergerakan tersebut. Kendaraan, jalan, fasilitas umum, pusat-pusat perdagangan, dan lain-lain terus bertambah dengan semakin meningkatnya interaksi keruangan.

5. Adanya Perubahan Sosial dan Budaya

Adanya pergerakan penduduk dari satu tempat ke tempat lainnya akan disertai dengan interaksi sosial. Terjadinya insteraksi antaranggota masyarakat tersebut akan disertai pula dengan saling pengaruh, terkait dengan norma dan nilai yang dianut oleh masing-masing individu atau kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat pendatang dan penduduk asli saja memiliki nilai dan norma yang berbeda.

Perubahan sosial juga menyangkut perubahan status sosial. Berkembangnya suatu wilayah karena adanya interaksi spasial akan memengaruhi status sosial masyarakatnya. Perubahan juga dapat terjadi pada aspek budaya karena penduduk pendatang dan penduduk asli dapat memiliki budaya yang berbeda.

Perubahan sosial dan budaya pada saat ini tidak lagi hanya karena adanya pergerakan penduduk, tetapi juga karena adanya aliran informasi dari suatu daerah dengan daerah lainnya, bahkan antarnegara atau benua yang jaraknya sangat jauh sekali. Contohnya, gaya busana aktor atau aktris di Amerika kemudian ditiru oleh penduduk Indonesia.

6. Berubahnya Komposisi Penduduk

Interaksi keruangan dalam bentuk pergerakan orang akan menimbulkan konsentrasi penduduk dalam suatu wilayah. Penduduk tersebut memiliki latar belakang yang berbeda-beda, misalnya agama, status sosial, usia, jenis kelamin, mata pencaharian, etnik atau suku bangsa, dan lain-lain.

Akibatnya komposisi penduduk berubah dari yang awalnya relatif seragam, misalnya sebagian besar etnik Sunda, kemudian berkembang menjadi beragam etnik.

BACA JUGA:

Jelaskan penyebab terjadinya interaksi perdagangan antar ruang

Berdasarkan gambar diatas yang menjadi penyebab terjadinya ketergantungan antar ruang adalah kerjasama internasional, kegiatan ekspor impor, perbedaan sumber daya alam, dan perdagangan internasional. Salah satu penyebab ketergantungan antar ruang adalah karena adanya perbedaan sumber daya, dan perbedaan sumber daya ini menyebabkan terjadinya kegiatan perdagangan, Kegiatan perdagangan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan baik barang dan jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara tersebut.  

Karena keunggulan yang dimiliki suatu wilayah akan memaksa wilayah lain melakukan transaksi perdagangan untuk memenuhi kebutuhan wilayahnya. Kedua negara ini akan melakukan interaksi antar ruang dalam bentuk perdagangan internasional untuk memenuhi kebutuhan yang ada di negaranya masing-masing.

Jadi, jawabannya adalah transaksi perdagangan antar wilayah.

tirto.id - Interaksi antar ruang adalah hubungan suatu daerah dengan daerah-daerah lainnya yang saling membutuhkan satu sama lain. Interaksi ini dapat terjadi karena sejumlah faktor, dan berpotensi memunculkan beberapa dampak bagi kehidupan.

Berdasarkan buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTS Kelas VII (2017:28) karya Ganesha Operation, faktor penyebab interaksi antar ruang adalah hubungan ketergantungan suatu wilayah karena sumber daya alam berbeda.

Dengan perbedaan ini, maka masing-masing daerah akan sadar bahwa interaksi dibutuhkan untuk menyokong kebutuhan hidup. Biasanya, interaksi antar ruang ditandai dengan adanya perpindahan materi dari satu tempat ke tempat lain, mulai dari ilmu pengetahuan, teknologi, tradisi, pemikiran, dan kebutuhan konsumsi.

Bentuk Interaksi Antar Ruang

Interaksi ruang memiliki tiga bentuk yang berkaitan satu sama lain. Dalam Modul 5 Interaksi Antar Ruang dan Dampaknya (2020:16) Sutarjo dan kawan-kawan menerangkan, bentuk interaksi ruang ada tiga, yakni mobilitas penduduk, komunikasi, dan transportasi.

  • Mobilitas Penduduk

Mobilitas penduduk didefinisikan sebagai bentuk interaksi yang disimbolkan dengan pergerakan manusia ketika berpindah tempat dari satu ruang ke ruang atau daerah lainnya. Contohnya dapat dilihat dari peristiwa imigrasi, transmigrasi, dan urbanisasi.

  • Komunikasi

Komunikasi adalah perpindahan ide, gagasan, informasi, visi-misi, dan cita-cita suatu ruang yang akan menjadi bentuk interaksi ruang ketika daerah lain menerimanya, baik secara tidak langsung maupun langsung.

Berita televisi bisa disebut sebagai salah satu bentuk interaksi komunikasi antar ruang karena bisa menyajikan informasi yang jauh menjadi dekat.

  • Transfortasi

Bentuk terakhir adalah Transportasi. Dalam hal ini, interaksi antar ruang bisa digambarkan dengan perpindahan suatu material (barang, dagangan, dan sebagainya), dari suatu daerah ke tempat lain yang membutuhkan. Contohnya bisa dilihat dari ekspor dan impor yang biasa dilakukan oleh negara.

Dampak interaksi antar ruang

Masih menurut Sutarjo dan kawan-kawan (2020:17-20), setidaknya terdapat enam dampak yang terjadi akibat adanya interaksi antar ruang. Berikut ini daftarnya.

1. Berkembangnya titik pertumbuhan

Interaksi antar ruang berpotensi memunculkan titik pusat pertumbuhan (kota). Hal ini terjadi karena manusia, barang, dan jasa berpindah ke suatu tempat hingga akhirnya menumpuk di sana. Ternyata, ini berdampak pada kecepatan perkembangan daerah tersebut.

2. Perubahan penggunaan lahan

Lahan kosong yang biasanya tidak digunakan bisa berubah menjadi sektor pergerakan manusia. Dari tempat padat misalnya, mereka pindah ke desa yang lebih sepi dan membangun perumahan sehingga lahan tersebut fungsinya ikut berubah.

3. Perubahan orientasi mata pencaharian

Suatu ruang yang menjadi tujuan biasanya akan lebih cepat berkembang. Informasi, pengetahuan, dan teknologi pun ikut serta dalam mengembangkan mata pencaharian. Akibatnya, keberagaman sektor orientasi ekonomi terbentuk.

4. Berkembangnya sarana dan prasarana

Sarana dan prasarana suatu daerah juga berpotensi meningkat karena adanya interaksi ruang. Mulai dari transportasi, fasilitas umum, dan pusat perdagangan, akan muncul dan terus berkembang.

5. Perubahan komposisi penduduk

Penduduk dari ruang yang latar belakangnya berbeda akan berkumpul di suatu daerah yang menurutnya lebih baik. Oleh karena itu, maka keberagaman itu ikut serta dalam membangun komposisi penduduk di suatu tempat.

6. Perubahan sosial budaya

Norma, nilai, dan adat yang dibawa dari tempat lain tentu mempengaruhi terjadinya perubahan aturan sosial di sebuah daerah. Akibatnya, peraturan baru pun berpotensi muncul sebagai titik tengah perbedaan tersebut.

Berdasarkan penjelasan di atas mengenai interaksi ruang, maka perbedaan kondisi suatu daerah akan terlihat. Sebelum adanya interaksi, sebuah ruang cenderung monoton dan hidup serba kekurangan. Akan tetapi, setelah terjadi interaksi antar ruang, daerah tersebut terbantu dalam menyokong kehidupan dan melanjutkan perkembangannya.

Baca juga:

  • Pengertian Teori Konflik Klasik dan Modern Menurut Ahli Sosiologi
  • Perbedaan Culture Shock dan Culture Lag dalam Sosiologi & Contohnya
  • Definisi Masalah Sosial di Sosiologi, Penyebab dan Contoh Bentuknya

Baca juga artikel terkait ILMU SOSIAL atau tulisan menarik lainnya Yuda Prinada
(tirto.id - prd/ale)


Penulis: Yuda Prinada
Editor: Alexander Haryanto
Kontributor: Yuda Prinada

Subscribe for updates Unsubscribe from updates