Jelaskan perbedaan paragraf deduktif dan paragraf induktif beserta Contohnya

Paragraf deduktif, induktif, dan campuran merupakan tiga dari jenis-jenis paragraf yang ada selain paragraf deskripsi, paragraf narasi, dan paragraf argumentasi. Selain itu, ketiga paragraf tersebut juga masuk ke dalam jenis-jenis paragraf berdasarkan posisi kalimatnya, selain paragraf ineratif. Ketiga paragraf tersebut mempunyai sejumlah perbedaan yang akan dibahas pada artikel kali ini. Adapun perbedaan-perbedaan tersebut adalah sebagai berikut!

1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif merupakan paragraf yang posisi kalimat utamanya berada di awal kalimat. Paragraf ini mempunyai pola umum-khusus, di mana kalimat utama yang berada di awal paragraf berperan sebagai unsur umum, dan kalimat-kalimat penjelas setelahnya berfungsi sebagai komponen khusus pada pola paragraf ini. Paragraf ini mempunyai sejumlah ciri, yaitu:

  • Letak kalimat utamanya ada di awal paragraf.
  • Kalimat-kalimat setelahnya merupakan kalimat penjelas.
  • Mempunyai pola paragraf umum ke khusus.
  • Kalimat utama pada paragraf ini berisi pernyataan umum suatu pembahasan.

2. Paragraf Induktif

Paragraf ini merupakan paragraf yang kalimat utamanya justru ada di akhir paragrafnya. Kebalikan dari paragraf deduktif, paragraf ini mempunyai pola dasar khusus-umum, di mana kalimat-kalimat awal paragraf ini merupakan kalimat penjelas yang berfungsi sebagai komponen khusus pada paragraf ini. Sementara itu, kalimat utama yang berada di akhir paragraf berfungsi sebagai unsur umum pada pola dasar paragraf ini.

Dalam perkembangannya, pola paragraf ini bisa dikembangkan menjadi tiga macam pola, yaitu analogi, generalisasi, dan sebab-akibat. Pola analogi merupakan pola yang berisi perumpamaan suatu hal, sedangkan pola generalisasi merupakan pola yang berisi perulasan suatu bahasan. Adapun pola sebab-akibat adalah pola yang berisi sebab dan akibat suatu hal.

Ciri-ciri khusus yang terkandung pada paragraf ini adalah:

  • Letak kalimat utamanya ada di akhir paragraf.
  • Kalimat-kalimat sebelumnya merupakan kalimat penjelas.
  • Mempunyai pola paragraf dasar khusus ke umum.
  • Pada pengembangannya, pola paragraf induktif bisa dikembangkan menjadi pola analogi, generalisasi, dan sebab-akibat.
  • Kalimat utama pada paragraf ini berisi kesimpulan suatu pembahasan.

3. Paragraf Campuran

Paragraf ini merupakan paragraf yang mempunyai dua kalimat utama. Dua kalimat utama pada paragraf ini terletak di awal dan juga di akhir paragraf. Adapun pola paragraf ini adalah umum-khusus-umum. Seperti halnya paragraf-paragraf sebelumnya, paragraf ini mempunyai sejumlah ciri, yaitu:

  • Letak kalimat utamanya ada di awal dan di akhir paragraf.
  • Kalimat-kalimat yang ada di tengah paragraf ini merupakan kalimat penjelas.
  • Pola kalimatnya umum-khusus-umum.
  • Kalimat utama yang ada di awal paragraf merupakan pembuka sekaligus penyampai pernyataan umum suatu bahasan yang disampaikan pada paragraf ini.
  • Kalimat utama yang ada di akhir paragraf ini merupakan kesimpulan dari pembahasan yang disampaikan paragraf ini.
  • Kedua kalimat utama pada paragraf ini mempunyai beberapa kata kunci yang sama.

Berdasarkan pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa perbedaan antara paragraf deduktif, induktif, dan campuran antara lain:

  1. Kalimat utama paragraf dektuktif terletak di awak paragraf, sedangkan kalimat utama pada paragraf induktif terletak di akhir paragraf. Di lain pihak, kalimat utama pada paragraf campuran terletak di awal dan di akhir paragraf.
  2. Paragraf deduktif mempunyai pola dasar umum-khusus, sedangkan paragraf induktif berpola khusus-umum. Di lain pihak, pola dasar paragraf campuran adalah umum-khusus-umum.
  3. Kalimat utama pada paragraf deduktif berisi pernyataan umum suatu pembahasan, sedangkan kalimat utama pada paragraf induktif berisi kesimpulan suatu pembahasan. Di lain pihak, kalimat utama pada paragraf campuran berisi pernyataan umum dan kesimpulan suatu pembahasan.

Demikianlah beberapa perbedaan paragraf deduktif, induktif dan campuran dalam bahasa Indonesia. Semoga bermanfaat.

Paragraf deduktif dan induktif pada dasarnya memiliki bentuk yang berbeda. Perbedaan utamanya terletak di kalimat utamanya. Sederhananya, ide atau kalimat utama pada paragraf deduktif adalah berada di awal kalimat. Sementara, untuk paragraf induktif, kalimat utama berada di akhir kalimat. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya yuk simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif secara sederhana adalah suatu paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak pada awal paragraf. Paragraf deduktif ini umumnya membahas mengenai pernyataan umum dengan kalimat pendukung untuk memperjelas pernyataan itu. 

Dengan kata lain, paragraf deduktif bisa diartikan sebagai suatu paragraf yang dimulai dari sesuatu yang umum, kemudian diberi kalimat pendukung, dan di akhir dengan penjelasan atau kesimpulan khusus. 

Ciri-ciri Paragraf Deduktif

Untuk membedakan paragraf deduktif dengan yang lainnya, dapat dilakukan dengan mengidentifikasi ciri-cirinya, yaitu:

Sesuai dengan pengertiannya, paragraf deduktif ini memiliki gagasan utama pada awal paragraf atau di awal kalimat. Setelah paragraf utama umumnya dilanjutkan dengan kalimat penjelasan. 

Tujuan peletakan gagasan utama di awal paragraf ini untuk bisa menjadi dasar pengembangan suatu tulisan. 

Kemudian, ciri-ciri dari paragraf deduktif adalah pola pengembangannya dimulai dari hal-hal yang umum dilanjutkan ke khusus.

Jadi bisa dibilang paragraf deduktif jika digambarkan berbentuk prisma terbalik dimana dimulai dari hal-hal yang umum kemudian diakhiri dengan kalimat khusus.

Seperti yang telah dijelaskan, paragraf deduktif ini dimulai dengan kalimat pernyataan umum. Pernyataan umum ini maksudnya adalah memaparkan gagasan-gagasan secara luas, tetapi tetap memuat gagasan utama. 

Kalimat utama yang diperincikan ini supaya bisa menjelaskan gagasan utama dari paragraf tersebut. 

Baca juga: Yuk Belajar Kata Kerja dalam Bahasa Inggris [Verbs]

Contoh Paragraf Deduktif

Cristiano Ronaldo merupakan salah satu pesepak bola terbaik di abad 21. Sepanjang kariernya, Cristiano Ronaldo mampu meraih prestasi-prestasi tertinggi di dunia sepak bola. 

Selama lebih dari dua dekade, Ronaldo telah membela empat tim yang berbeda, yaitu Sporting CP, Manchester United, Real Madrid, dan Juventus. Dari keempat tim itu, pemain berusia 37 tahun itu mampu memberikan gelar ke semua tim yang ia bela. Total sudah ada 34 trofi yang didapat oleh Ronaldo bersama empat tim tersebut.

Selain prestasi untuk tim, pemain asal Portugal itu mampu meraih penghargaan di level individual. Total, Ronaldo sudah meraih lima kali dinobatkan sebagai pemain terbaik dunia lewat gelar Ballon d’Or. Jumlah penghargaan itu masih bisa bertambah mengingat Ronaldo saat ini masih aktif bermain. 

Indonesia diklaim sebagai negara dengan kepulauan terbesar yang ada di dunia. Sebab, menurut penelitian, pulau di Indonesia mencapai lebih dari 17.000. Jumlah itu disebut-sebut menjadi yang terbanyak di dunia. Di antara 17.000 pulau itu, 7.000 di antaranya pulau di Indonesia ini berpenghuni. Pulau-pulau itu tersebar di 34 Provinsi.

Dengan status sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia berpotensi untuk menjadi poros maritim dunia. Nantinya, hal tersebut tentunya akan memberikan keuntungan bagi Indonesia di berbagai Bidang.

Indonesia menjadi salah satu negara yang dianggap mampu menangani pandemi Covid-19. Selama kurang lebih 2,5 tahun pandemi berjalan, kasus aktif Covid-19 di Indonesia perlahan-lahan mulai menurun. Hal itu tak lepas dari penanganan yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia yang melakukan pengetatan secara bertahap dalam periode tertentu. Bahkan, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit [CDC] memasukkan Indonesia ke dalam kategori negara hijau sehingga aman untuk dikunjungi.

Penurunan kasus Covid-19 itu juga beriringan dengan tingkat vaksinasi yang tinggi. Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia akhirnya secara bertahap mulai melonggarkan aturan-aturan mengenai protokol kesehatan. Seperti misalnya sudah tidak mewajibkan tes antigen bagi yang sudah melakukan vaksinasi dua dosis. Selain itu juga meniadakan karantina bagi para pendatang dari luar negeri. 

Pengertian Paragraf Induktif

Jika paragraf deduktif gagasan utamanya ada di depan atau di awal paragraf, maka paragraf induktif adalah kebalikannya. Artinya, paragraf induktif ini meletakkan ide pokok atau gagasan utamanya di akhir paragraf.

Sementara itu awal paragraf induktif ini diisi dengan penjelasan atau kalimat pendukung yang memperjelas mengenai topik yang dibahas untuk mendapatkan kesimpulan secara umum lebih dulu. 

Salah satu tantangan yang dihadirkan dalam penulisan paragraf induktif ini adalah penulis dituntut agar bisa memberikan gambaran yang mengarahkan pembaca agar bisa membaca hingga kesimpulan akhir. 

Salah satu syarat penulisan paragraf induktif adalah menuliskan kata penghubung atau konjungsi agar tiap kalimat bisa saling berhubungan atau berkesinambungan. Misalnya seperti, oleh karena itu, oleh sebab itu, maka dari itu, dengan demikian, akhirnya, dan sebagainya.

Ciri-Ciri Paragraf Induktif

Untuk mengidentifikasi paragraf induktif ada beberapa ciri-cirinya, yaitu:

Kalimat khusus ini merupakan kalimat yang akan memberikan sedikit gambaran umum mengenai gagasan utama. 

Seperti yang telah dijelaskan bahwa paragraf induktif ini dimulai dari khusus lebih dulu, kemudian kalimat penjelasan, dan kemudian gagasan utama dari kalimat.

Ciri selanjutnya paragraf induktif yaitu gagasan utama yang dijadikan sebagai sebuah kesimpulan. Kesimpulan pada paragraf induktif ini bersifat umum dan diletakkan di akhir paragraf. Hal tersebut menuntut penulis agar bisa bisa menuliskan paragraf yang menarik dan bisa menggiring pembaca. 

Kalimat utama terletak di akhir paragraf ini seperti diketahui menjadi ciri-ciri utama dari paragraf induktif. Kalimat utama ini bersifat umum dan berada di akhir dan digunakan sebagai kesimpulan. 

Contoh Paragraf Induktif

Lionel Messi sukses mengantarkan Barcelona meraih berbagai trofi di semua ajang. Keberhasilan itu tak lepas dari performanya yang konsisten selama dua dekade ini. Bersama Barcelona, Messi tak hanya berhasil meraih trofi untuk Barcelona, tetapi juga untuk dirinya sendiri. 

Tercatat, Messi telah meraih tujuh kali penghargaan pemain terbaik dunia alias Ballon d’Or. Pencapaian tersebut bahkan mungkin akan sulit disamai oleh pemain lainnya di zaman modern ini.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Lionel Messi memang merupakan salah satu pemain terbaik yang ada di dunia. 

Membuang sampah sembarangan merupakan masalah pelik yang sulit diselesaikan di Kota Jakarta. Padahal, kebiasaan tersebut bisa memberikan dampak yang tidak baik bagi kehidupan mereka sehari-hari. 

Sampah yang dibuang secara sembarangan itu terbukti menghambat aliran sungai dan menyebabkan terjadinya bencana banjir. Oleh sebab itu, tidak heran jika banjir di Jakarta ini bisa terjadi akibat sampah-sampah yang dibuang secara sembarangan. 

Jenis Paragraf Lainnya

Selain paragraf deduktif dan induktif, terdapat jenis-jenis paragraf lainnya, yaitu:

Paragraf campuran ini merupakan gabungan dari deduktif dan induktif. Dengan kata lain, paragraf ini kalimat utamanya terletak di awal dan di akhir. 

Paragraf menyebar ini adalah paragraf yang ide atau gagasan utamanya ini tersebar di kalimat secara tersirat, tetapi tidak memiliki kalimat utama. 

Paragraf ineratif merupakan paragraf yang ide atau gagasan utamanya terletak di tengah paragraf. Biasanya paragraf ini dimulai dengan kalimat penjelas, kemudian dilanjutkan dengan gagasan utama kemudian kembali lagi ke kalimat penjelas. 

Demikianlah pembahasan mengenai paragraf deduktif dan induktif. 

Materi paragraf deduktif dan induktif ini juga akan dipelajari di Sampoerna Academy dengan metode pembelajaran yang berbeda dimana siswa akan langsung melakukan praktek supaya bisa memotivasi eksplorasi, kolaborasi, kreativitas, serta penerapan pengetahuan dan keterampilan. 

Silakan klik link ini, untuk mengetahui metode pengajaran yang ada di Sampoerna Academy.

Referensi
Detik.com – Paragraf deduktif adalah

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề