Jelaskan tentang kehidupan manusia pada zaman batu muda (neolitikum)

Kehidupan manusia pada masa prasejarah memilki ciri-ciri sesuai zamannya masing-masing. Berikut ini adalah ciri-ciri kehidupan pada masa prasejarah sesuai zamannya.

  • Neolithikum: Kehidupan sudah mulai menetap atau tidak berpindah-pindah, sudah mampu memproduksi makanan sendiri [Food Producing], teknik pembuatan perkakas batu sudah halus [kapak persegi dan kapak lonjong], serta sudah mengenal sistem kepercayaan [animisme dan dinamisme].
  • Neozoikum: Terbagi menjadi zaman tersier dan quarter, sudah ada kehidupan manusia purba, serta banyak daratan yang ditutupi oleh es.
  • Mesozoikum: Kondisi bumi belum begitu stabil [suhu masih esktrem] serta telah muncul kehidupan seperti hewan mamalia, hewan amfibi, burung, serta tumbuhan.
  • Megalithikum: Kehidupan sudah mulai menetap atau tidak berpindah-pindah, sudah mampu memproduksi makanan sendiri [Food Producing], peninggalan kebudayaan berupa batu-batu besar [menhir, dolmen, waruga, sarkofagus, serta punden berundak], serta sudah mengenal sistem kepercayaan [animisme dan dinamisme].
  • Zaman Logam: Sistem pertanian dan peternakan sudah maju, peralatan dibuat menggunakan logam, besi, tembaga, dan perunggu.

Dengan demikian, kebudayaan manusia semakin maju seiring dengan perkembangan zaman, hal ini dibuktikan dari aktivitas manusia dari zaman ke zaman.

Neolitikum atau zaman batu muda adalah sebuah zaman yang berlangsung sekitar 1.500 tahun sebelum masehi. Ciri-ciri kehidpan manusia pada masa neolitikum adalah sebagai berikut.

  • Peralatan sudah dihaluskan dan diberi tangkai.
  • Alat yang digunakan antara lain kapak persegi dan lonjong.
  • Pakaian terbuat dari kulit kayu dan kulit binatang.
  • Perhiasan terbuat dari kulit kerang, terrakota dan batu.
  • Tempat tinggal menetap [sedenter].
  • Memiliki kemampuan bercocok tanam.
  • Menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme.

Hasil dari kebudayaan zaman batu muda itu menunjukkan bahwa manusia purba itu sudah mengalami banyak kemajuan di dalam menghasilkan alat-alat. Terdapat sentuhan tangan manusia, bahan masih tetap dari batu. Namun sudah lebih halus, diasah, ada juga sentuhan rasa seni. Fungsi dari alat yang dibuat jelas untuk pengggunaannya. Hasil budaya zaman neolithikum, antara lain ialah sebagai berikut:

  1. Kapak persegi. Kapak ini dibuat dari batu persegi. Kapak tersebut dipergunakan untuk mengerjakan kayu, menggarap tanah, serta melaksanakan upacara. Di Indonesia, kapak persegi disebut juga dengan beliung persegi banyak ditemukan di Jawa, Kalimantan Selatan, Sulawesi, serta Nusa tenggara.
  2. Kapak lonjong. Kapak ini disebut juga dengan kapak lonjong karena penampangnya berbentuk lonjong. Ukurannya itu ada yang besar serta ada yang kecil. Alat digunakan yakni sebagai cangkul untuk menggarap tanah serta memotong kayu atau pohon. Jenis kapak lonjong ini ditemukan di Maluku, Papua, serta Sulawesi Utara.
  3. Mata panah. Terbuat dari batu yang diasah dengan secara halus. Berguna untuk berburu. Penemuan mata panah terbanyak di Jawa Timur serta juga Sulawesi Selatan.
  4. Gerabah yang dibuat dari tanah liat. Fungsinya adalah untuk berbagai keperluan terutama untuk menyimpan biji bijian dan daging
  5. Perhiasan. Masyarakat pra-aksara pada masa neolitikim sudah mengenal perhiasan, diantaranya berupa gelang, kalung, serta juga anting-anting. Perhiasan banyak ditemukan di Jawa Barat, dan juga Jawa Tengah.
  6. Alat pemukul kulit. Alat ini digunakan untuk dapat memukul kulit kayu yang akan digunakan, yakni sebagai bahan pakaian. Adanya alat tersebut membuktikan bahwa pada zaman neolithikum itu manusia pra- aksara sudah mengenal pakaian.

Dengan demikian, beberapa ciri khas dari zaman neolithikum adalah peralatan sudah dihaluskan dan diberi tangkai, bertempat tinggal menetap [sedenter], memiliki kemampuan bercocok tanam, serta menganut kepercayaan Animisme dan Dinamisme. Beberapa peninggalan kebudayaan pada zaman ini seperti kapak persegi dan kapak lonjong.

Jakarta -

Pada saat zaman neolitikum di Indonesia, ada sebuah revolusi kebudayaan yang menandai perubahan dalam kehidupan manusia. Zaman neolitikum disebut juga sebagai zaman batu muda.

Revolusi kebudayaan pada zaman neolitikum di Indonesia adalah terjadinya perubahan pola hidup manusia. Demikian dikatakan dalam buku Sejarah Nasional Edisi Revisi 2013 Indonesia tulisan Edi Hernadi.

Pada saat revolusi kebudayaan ini, pola hidup food gathering digantikan dengan food producing. Revolusi ini terjadi karena adanya perubahan jenis pendukung kebudayaan.

Saat itu sudah ada jenis Homo sapiens yang mendukung kebudayaan zaman batu baru atau batu muda. Homo sapiens jenis tersebut mulai mengenal kegiatan bercocok tanam, dan beternak sebagai proses menghasilkan atau memproduksi bahan makanan. Akhirnya, pada masa itu juga sudah dikembangkan cara hidup secara gotong royong.

Melansir dari buku Wangsit Pawang Soal Sulit HOTS UTBK SBMPTN Soshum 2021 karya Tim Tentor Master, masyarakat pra sejarah zaman neolitikum sudah hidup secara menetap. Agar lebih mengetahui karakteristik manusia pada zaman tersebut, simak karakteristiknya di bawah ini.

Kebudayaan pada Zaman Neolitikum

1. Hidup dengan cara menetap

2. Mengenal kegiatan bercocok tanam

3. Hidup dengan cara food producing

4. Mengenal gotong royong dan kepercayaan.

Kembali pada buku Sejarah Nasional Indonesia Edisi Revisi 2013, hasil kebudayaan masyarakat zaman neolitikum terbagi menjadi dua tahap perkembangan.

Hasil Kebudayaan Zaman Neolitikum

Kebudayaan Kapak Persegi

Sebutan kapak persegi diinisiasi oleh von Heine Geldern. Kapak persegi berbentuk persegi panjang atau trapesium.

Penyebaran kapak persegi terutama ada di kepulauan Indonesia bagian barat, contohnya Sumatra, Jawa, dan Bali. Diperkirakan, pusat-pusat teknologi kapak persegi ada di Lahat [Palembang], Bogor, Tasikmalaya, Pacitan-madiun, Sukabumi, dan Lereng Gunung Ijen.

Kebudayaan Kapak Lonjong

Kapak lonjong memiliki bentuk seperti bulat telur. Bagian ujung yang lancip diberikan tangkai. Kemudian, ujung lainnya diasah hingga tajam.

Kapak lonjong dibagi menjadi dua, yaitu ukuran besar dan kecil. Kapak besar disebut walzenbeil, sedangkan yang kecil disebut dengan kleienbeil.

Penyebaran kapak lonjong , terutama ada di Kepulauan Indonesia bagian timur, misalnya Papua , Seram, dan Minahasa.

Di zaman neolitikum ini tak hanya ditemukan kapak batu, tapi juga perhiasan serta alat-alat gerabah atau tembikar. Di masa ini, manusia juga sudah punya pengetahuan soal kualitas bebatuan untuk digunakan sebagai peralatan.

Nah, itulah revolusi kebudayaan pada zaman neolitikum di Indonesia. Apakah detikers penasaran dengan kebudayaan pra sejarah lainnya?

Simak Video "Deretan Tahun Paling Mengerikan dalam Sejarah Manusia"



[nah/lus]

Artikel atau bagian artikel ini mungkin lebih cocok dipindahkan ke Zaman Batu Muda[pindah]

Zaman Batu Muda atau Neolitikum[1] adalah fase atau tingkat kebudayaan pada zaman prasejarah yang mempunyai ciri-ciri berupa unsur kebudayaan, seperti peralatan dari batu yang diasah, pertanian menetap, peternakan, dan pembuatan tembikar. Fase ini dimulai pada sekitar Milenium ke-10 sebelum masehi.

Pameran artifak Neolitik yang berisi gelang rantai, kepala kapak, pahat, dan alat penggilap

Manusia diperkirakan mulai benar-benar beralih ke gaya hidup menetap, sekitar 8000 SM, dimana pada saat itu, zaman es sudah benar-benar mencair. Ini membuat tanah menjadi lebih subur, sehingga dapat digunakan untuk bercocok tanam.[2] Kota-kota pertama dibangun, contohnya Jericho, yang pada masa ini berkembang menjadi desa seluas 10 hektar. Jericho adalah kota pertama dengan rumah yang dibangun dari tanah liat, dan juga menjadi kota pertama dengan bukti tertua pertahanan kota [buktinya berupa menara pengawas]. Di timur tengah, kambing mulai diternakkan, dan gandum mulai ditanam. Karena mencairnya semua es, ketinggian air laut meningkat, sehingga jembatan darat di Siberia tertutup. Ini membuat imigran dari Siberia terisolasi. Waktu berakhirnya zaman ini berbeda-beda, tergantung wilayah. Beberapa suku tepencil masih mengalami masa neolitikum, bahkan hingga sekarang.

Neolitikum atau Jaman Batu Baru dimulai ketika manusia mulai mengasah dan menghaluskan beberapa peralatan batu mereka setelah menyumbingnya. Jaman Batu Baru dimulai kurang dari sepuluh ribu tahun yang lalu. Peta Eropa di periode ini menampilkan garis besar hampir sama dengan peta sekarang. Inggris Raya dan Irlandia saat ini terpisah dari benua Eropa oleh perairan dangkal Laut Utara, Terusan Inggris, dan Laut Irlandia. Dikarenakan tenggelamnya wilayah Mediterania, Spanyol dan Italia tidak lagi terhubung dengan Afrika Utara oleh jembatan daratan. Tanaman-tanaman yang tumbuh subur di jaman paleolitikum yang lebih dingin membefi tempat bagi hewan-hewan iklim sedang, dan hutan-hutan luas mulai menutupi apa yang sebelumnya berupa padang rumput tanpa pepohonan, Badak berbulu, mamoth berbulu, dan beruang gua menjadi punah; domba jebat dan rusa kutub menyingkir ke garis lintang Arktik, sementara kuda nil, gajah, dan binatang-binatang mamalia besar lainnya menemukan jalan mereka ke wilayah tropis. Binatang-binatang yang dihubungkan dengan manusia Neolitikum merupakan spesies yang familier, kecuali rusa besar, babi hutan, dan bison Eropa.[3]

Akan tetapi belum diketahui seperti apa manusia Paleolithikum, mungkin telah punah, mungkin telah mengikuti lembaran es yang menyusut dan rusa kutub menyingkir ke arah timur laut masuk ke Siberia dan Arktik; atau mereka mungkin bertahan di lokasi lama mereka dan berbaur dengan manusia neolitikum yang menginvasi mereka, Para pendatang baru ini rupanya berasal dari Asia barat dan Afrika utara, dan secara perlahan menyebar ke seluruh Eropa. Manusia neolitikum masuk dalam golongan Ras Putih [White Race]. Darah mereka mengalir di pembuluh manusia Eropa modern, yang merupakan keturunan utama mereka.[3]

Pengetahuan tentang Jaman neolitikum berasal, tidak hanya dari berbagai hal yang terkubur di dalam tanah sepedi di gua-gua Paleolithikum, tetapi juga berasal dari sisa-sisa yang ditemukan di dekat atau di atas permukaan tanah atau dalam gundukan sampah dan tempat-tempat pemakaman. Di sepanjang pantai Baltik terhampar gundukan tulang dan cangkang, yang menunjukkan tempat itu sebelumnya adalah tempat linggal manusia kuno, "Kitchen Midden" ini kadang-kadang panjangnya seribu kaki, dan lebarnya dua hingga tiga ratus kaki, dan tinggi sepuluh kaki. Peralatan dari batu, tulang, dan kayu, bersama-sama dengan pecahan-pecahan gerabah dan barangbarang karya manusia lainnya ditemukan di "Kitchen Midderı” ini. Swis memiliki sisa-sisa penghuni danau, yangı unluk perlindungan dari musuh-musuh mereka, tinggal di atas danau di gubuk mereka yang ditopang oleh tonggak-tonggak yang ditancapkan ke dasar danau, Gubukgubuk tersebut telah hilang, tetapi lumpur di sekitar tonggak-tonggak gubuk mengandung ribuan obyek, termasuk tulang-tulang binatang, biji berbagai tanaman dan buah-buahan, peralatan, sobekan kain, pecahan gerabah, peralatan rumah tangga dan sedikit furnitur. Manusia neolitikum juga mendirikan banyak monumen batu, baik berupa pilar tunggal [menhif] atau sekumpulan pilar [dolmen]. Menhir sering menandai sebuah makam; dolmen biasanya berfııngsi sebagai makam untuk mayat. Menhir dan dolmen adalah monumen kasar bagi orang-orang kuno di masa lampau dan telah musnah.[3]

Jaman Neolitikum rnencakup ruang waklu yang singkat, jika dibandingkan dengan jarnan sebelurnnya, tetapi jaman neolitikum adalah jaman kemajuan yang cepal. Peralatan Neolithikurn, walaupun masih berupa balu, lulang, dan Rayu, sering sangat indah dan halus, terutama matapanah, dan kapak balu dengan bilah potong yang łajam. Manusia "kitchen midden” mulai membual gerabah, lerularna untuk alat masak, dan mereka mulai memelihara anjing. Para penghuni danau memiliki kambing, domba, babi, dan juga anjing. Mereka juga membuat keranjang anyaman, memintal dan menenun, menyamak kulił, membuat perahu, menggunakan gerobak beroda, dan yang paling penting dari semuanya, mereka menanam sejumlah sereal, termasuk gandum, barley, dan millet. Sumber-sumber baru makanan yang terbuka membuat manusia Neolitihikum meninggalkan kehidupan pemburu yang berpindah-oindah dan mulai menetap di desa-desa permanen. Kehidupan komunitas mereka pasti telah terorganisir dengan baik, karena pembangunan gubuk di atas danau dan monumen batu memerlukan kerja sama dari banyak individu. Singkatnya, manusia Neolitihikum bukanlah manusia liar; mereka telah melewati tahap liar menuju barbarisme.[3]

Kebudayaan neolitikum tidak hanya terbatas di Eropa. Kebudayaan neolitikum juga hidup di Asia barat, Mesir, Afrika Utara, dan di kepulauan Siprus dan Crete. Seluruh lembah Mediterania menjadi pusat neolitikum. Di sini transisi penggunaan logam untuk pertama kalinya terjadi.[3]

  • Keramik dari Yunani Kuno

  • Pot keramik dari Gua Franchthi

  • Patung seseorang, yang berasal dari sekitar 6500 hingga 3300 SM

  • Kalung yang terbuat dari batu talk

  • Lukisan gua, di Tell Bouqras

  • Contoh peralatan dan perhiasan dari zaman Neolitikum

  1. ^ Listiyani, Dwi Ari. 2009. Sejarah 1: Untuk SMA/MA Kelas X Diarsipkan 2013-11-11 di Wayback Machine.. Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional Indonesia.
  2. ^ "Neolithic". Oxford Reference [dalam bahasa Inggris]. doi:10.1093/acref/9780191735356.timeline.0001. Diakses tanggal 2021-09-27. 
  3. ^ a b c d e Webster, Hutton [2021]. World History: Sejarah Dunia Lengkap. Yogyakarta: IndoLiterasi. hlm. 14–17. ISBN 978-602-0869-90-2.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan [bantuan]

 

Wikimedia Commons memiliki media mengenai Neolitikum.

  • McNamara, John [2005]. "Neolithic Period". World Museum of Man. Diarsipkan dari versi asli [html] tanggal 2008-04-30. Diakses tanggal 2008-04-14. 
  • Rincon, Paul [Thursday, 11 May 2006]. "Brutal lives of Stone Age Britons" [html]. BBC News. Diakses tanggal 2008-04-14.  Periksa nilai tanggal di: |date= [bantuan]
  • Vincha Neolithic Script
  • UB Préhistoire - Enseignements sur le Néolithique

 

Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s

Diperoleh dari "//id.wikipedia.org/w/index.php?title=Neolitikum&oldid=21338807"

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề