Jelaskan upaya apa saja yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menembus blokade ekonomi Belanda?

Academia.edu no longer supports Internet Explorer.

To browse Academia.edu and the wider internet faster and more securely, please take a few seconds to upgrade your browser.

Langkah yang dilakukan pemerintah Indonesia untuk menembus blokade ekonomi Belanda adalah sebagai berikut.

  • Memberikan Bantuan Beras Kepada India.
  • Mengadakan Hubungan Dagang Langsung dengan Luar Negeri.
  • Membentuk Indonesia Office (Indof).
  • Membentuk Kementrian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPLULN).

Mengapa Belanda melakukan blokade ekonomi pada masa awal kemerdekaan bangsa Indonesia?

Indonesia sendiri pernah mengalami blokade ekonomi yang dilakukan oleh Belanda pada 1945. Tujuan Belanda melakukan blokade ekonomi kepada Indonesia pada awal kemerdekaan adalah untuk mencegah masuknya persenjataan dan hasil perkebunan ke Indonesia.

Apakah itu blokade laut yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia?

Blokade laut yang dilakukan oleh Belanda pada negara indonesia dimulai pada bulan November 1945. Blokade ini adalah pemerintah belanda menutup pintu keluar-masuk perdagangan Indonesia.

Bagaimana cara pemerintah Indonesia menembus blokade laut yang dilakukan oleh Belanda?

Pada masa awal kemerdekaan, Belanda melakukan blokade pintu keluar-masuk perdagangan RI, sehingga barang ekspor dan impor RI tidak dapat masuk. Tujuan adalah untuk melemahkan kondisi ekonomi RI. Demi mengatasi blokade ini pemerintah melakukan upaya salah satunya adalah dengan mendirikan Indonesia Office (Indoff).

Sebutkan langkah langkah bangsa Indonesia dalam rangka menembus blokade Belanda atas wilayah Indonesia?

Sebutkan upaya pemerintah Indonesia untuk menembus blokade ekonomi Belanda!

  • Upaya Penanggulangan Blokade Belanda.
  • 
  • Melakukan Diplomasi Beras.
  • Membentuk Lembaga Banking and Trading Company (BTC)
  • Membentuk Indonesia Office (Indoff)
  • Membentuk Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPULN)

Untuk menghadapi langkah blokade yang dilakukan oleh Belanda maka Indonesia melakukan diplomasi beras ke?

Salah satu upaya yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mengatasi blokade ekonomi yang dilakukan Belanda adalah melakukan diplomasi beras dengan India. Diplomasi ini lebih bersifat politis daripada ekonomi.

Apa alasan blokade ekonomi dilakukan?

Tujuan Belanda untuk melakukan blokade ekonomi, yaitu: untuk mencegah masuknya senjata dan peralatan militer ke Indonesia, mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik asing lainnya, serta. melindungi bangsa Indonesia dari tindakan dan perbuatan yang dilakukan oleh bangsa asing.

Jakarta -

Belanda belum mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945 hingga 1949. Belanda pun menggunakan cara blokade ekonomi di laut Indonesia dengan harapan menguasai kembali Indonesia.

Blokade ekonomi adalah upaya penutupan aktivitas ekonomi seperti masuk-keluarnya hasil produksi perkebunan, pertanian, dan barang lainnya antardaerah maupun antarnegara dengan pengepungan oleh tentara hingga kapal untuk mengusir atau menyulitkan pemerintah dalam hal perekonomian.

Lebih lanjut, tujuan Belanda melangsungkan blokade ekonomi terhadap Indonesia adalah untuk mencegah masuknya senjata dan peraaan militer ke Indonesia.

Blokade Belanda pun mempersulit hubungan Indonesia dengan dunia luar. Komunikasi dilakukan lewat kawat diplomatik dan komunikasi radio, juga berita perjuangan untuk pers luar negeri dan dalam negeri.

Sejumlah upaya pemerintah dalam rangka menghadapi blokade laut oleh Belanda. Apa saja?

Upaya Menembus Blokade Belanda di Awal Kemerdekaan Indonesia

Diplomasi Beras

Sutan Sjahrir sebagai perwakilan pemerintah RI merespons kelaparan di India dengan menyatakan kesediaan Indonesia untuk membantu pemerintah India. Sjahrir menyatakan, Indonesia akan mengirimkan 500.000 ton beras. Sebagai imbalannya, India akan mengirimkan obat-obatan dan bahan tekstil yang sangat dibutuhkan rakyat Indonesia.

Sebelumnya, kabar kelaparan di India sampai di kancah internasional. Perwakilan India pun meminta di forum Perserikatan Bangsa-bangsa agar negara yang berpunya dapat memberikan sedikit bantuan makanan di tengah kelaparan India yang menimbulkan korban jiwa.

Panen beras di Indonesia tahun 1946 diperkirakan akan mencapai surplus 200.000-400.000 ton beras, seperti dikutip dari Sejarah Nasional Indonesia: Zaman Jepang dan Zaman Republik oleh Marwati Djoenoed Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto.

Namun, transportasi dari pelosok Indonesia dan rusaknya jalanan pascaperang menyulitkan proses pengangkutan ke India. Inggris sebagai penjajah India saat itu juga tidak yakin Indonesia punya pasokan beras sebanyak itu, sebagaimana Burma (Myanmar).

Alhasil, kesepakatan dicapai dengan India di antaranya menyediakan transportasi kapal pengangkut. Belanda juga memastikan India tidak menyatakan pengakuan atas Indonesia menjadi negara republik merdeka.

Lewat diplomasi beras ini, Indonesia berupaya memperlihatkan bahwa terlepas dari upaya Belanda menyebarkan pengaruh tidak mengakui kemerdekaan RI, Indonesia merupakan negara merdeka yang ikut memperjuangkan masalah internasional, memupuk persatuan, dan mengupayakan persaudaraan dengan negara tetangga. Dengan demikian, India juga turut menjadi negara yang membantu Indonesia menembus ekonomi Belanda.

Hubungan Dagang Langsung

Pemerintah Indonesia juga mengadakan hubungan perdagangan langsung antar negara, dirintis lewat Banking and Trading Corporation (BTC), seperti dikutip dari Buku Penunjang Mata Pelajaran IPS Kelas IX oleh Drs. Dg. Mapata, M.M.

BTC adalah badan perdagangan semi pemerintah yang dipimpin Prof. Dr. Sumitro Djojohadikusumo dan Dr. Ong Eng Die.

BTC berhasil mengadakan kontak dengan perusahaan swasta Amerika Serikat yang kelak bersedia memberi barang-barang ekspor dari Indonesia seperti gula, karet, hingga teh.

Kapal Martin Behrnmern dari Isbrantsen Inc., contohnya, mengangkut barang-barang pesan BTC dan akan memuat barang ekspor RI. Namun, kapal tersebut dicegat Angkatan Laut Belanda dan diseret ke pelabuhan Tanjung Priok, lalu muatannya disita.

Gunakan Perahu Layar dan Kapal Motor Cepat

Upaya menembus blokade Belanda untuk tujuan jarak relatif dekat seperti ke Singapura dan Malaya (Malaysia sebelum merdeka) dilakukan dengan perahu layar dan kapal motor cepat dari Sumatra. Upaya ini dilakukan secara sistematis oleh Angkatan Laut RI dengan dibantu pemerintah daerah penghasil barang-barang ekspor hingga akhir Perang Kemerdekaan (1949).

Tokoh kemerdekaan pelaksana penembusan blokade ini antara lain John Lie, O.P. Koesno, Ibrahim Saleh, dan Chris Tampenawas. Dalam tugasnya, mereka berkucing-kucingan dengan patroli laut Belanda.

Badan Perwakilan di Negara Tetangga sebagai Perantara

Pemerintah RI membentuk perwakilan resmi di Singapura bernama Indonesia Office. Badan perwakilan ini dipimpin Mr. Oetojo Ramela dengan staf Soerjono Daresman, Mr. Zairin Zain, Thaharudin Ahmad, Dr. Soeroso dan Dr. Tamtomo.

Badan hukum ini pada dasarnya merupakan perpanjangan RI terkait kepentingan politik di luar negeri. Namun, Indonesia Office juga diam-diam menjadi usaha pengendali blokade ekonomi Belanda dengan usaha perdagangan barter.

Indonesia Office bertindak sebagai perantara dengan para pedagang Singapura. Badan ini juga memperlancar aktivitas ekspor ke negara-negara Asia Tenggara lewat usaha penyediaan kapal.

Simak Video "Menlu Rusia Walk Out di Pertemuan G20"


[Gambas:Video 20detik]
(twu/erd)

KOMPAS.com - Setelah proklamasi kemerdekaan pada 1945, Belanda masih berusaha menguasai Indonesia

Sejak November 1945, Belanda menerapkan blokade ekonomi atau menutup sektor perdagangan Indonesia untuk mencegah senjata masuk ke Indonesia serta hasil perkebunan milik Belanda ke Indonesia.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Indonesia kemudian berupaya untuk menembus blokade ekonomi Belanda. 

Usaha-usaha menembus blokade ekonomi yang dilakukan Indonesia adalah:

  • Diplomasi beras ke India
  • Mengadakan hubungan dagang dengan luar negeri 

Baca juga: M Yusuf Ronodiputro, Penyiar Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Diplomasi Beras ke India

Usaha-usaha untuk menembus blokade ekonomi Belanda dengan tujuan untuk memutus isolasi ekonomi telah dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai cara. 

Salah satunya adalah dengan melakukan diplomasi beras ke India. 

Pada 1946, India sedang terkena bencana kelaparan. 

Mengetahui hal tersebut, pemerintah Indonesia segera memberi bantuan kepada India dengan mengirimkan 500.000 ton beras.

Alasan pemerintah mengirim bantuan tersebut adalah karena panen tahun 1946 diperkirakan akan mengalami surplus sebesar 200.000 hingga 400.000 ton. 

Harga beras yang dijual ke India juga merupakan harga yang paling rendah dibandingkan dengan negara lain. 

Pemerintah RI menganggap bahwa lebih menguntungkan menjual berasnya kepada negara sahabat dibanding kepada Belanda. 

Sebagai imbalannya, India memberikan bahan pakaian kepada rakyat Indonesia. 

Keuntungan lain yang juga diperoleh Indonesia adalah dalam forum internasional, India merupakan negara Asia yang paling aktif membantu perjuangan diplomatik Indonesia. 

Baca juga: Mengapa Belanda Tidak Mengakui Kemerdekaan Indonesia?

Mengadakan Hubungan Dagang dengan Luar Negeri

Usaha lain yang dilakukan pemerintah Indonesia adalah dengan mengadakan hubungan dagang dengan luar negeri. 

Upaya ini dirintis oleh Banking and Trading Corporation (BTC), badan perdagangan semipemerintah yang dipimpin Sumitro Djojohadikusumo dan DR Ong Eng Die.

BTC berhasil melakukan kontrak dengan perusahaan swasta Amerika Serikat. 

Dalam transaksi pertama, pihak Amerika Serikat bersedia untuk membeli barang-barang ekspor dari Indonesia seperti gula, karet, dan teh.

Selain itu, Indonesia juga menembus blokade ekonomi Belanda di Sumatera dengan tujuan Singapura dan Malaysia. 

Alasannya adalah karena jarak perairan yang relatif dekat, maka upaya ini dilakukan menggunakan perahu layar dan kapal motor cepat. 

Pelaksanaan penembusan blokade dilakukan oleh Angkatan Laut RI yang dibantu oleh pemerintah daerah penghasil barang-barang ekspor.

Awal tahun 1947, pemerintah RI membentuk perwakilan resmi di Singapura bernama Indonesia Office atau Indoff.

Indoff merupakan badan yang memperjuangkan politik di luar negeri, tetapi secara rahasia juga berusaha untuk menembus blokade. 

Indoff dipimpin oleh Oetojo Ramelan dibantu dengan beberapa rekan-rekannya.

Selain Indoff, Kementerian Pertahanan juga membentuk perwakilannya di luar negeri yang disebut Kementerian Pertahanan Usaha Luar Negeri (KPULN).

KPULN dipimpin oleh Ali Jayengprawiro.

Tugas pokok dari kementerian ini yaitu membeli senjata dan perlengkapan angkatan perang dan kemudian memasukkannya ke Indonesia.

Keberhasilan Indonesia memblokade ekonomi melalui Sumatera ini disebabkan karena pengawasan Belanda yang tidak begitu ketat. 

Perairan teritorial Sumatra yang sangat luas membuat Belanda tidak mampu melakukan pengawasan ketat. 

Alhasil, barang-barang ekspor Sumatra terutama karet dapat diselundupkan ke Singapura dengan harga 20.000.000 dollar. 

Referensi: 

  • Notosusanto, Nugroho dan Marwati Djoened Poesponegoro. (2019). Sejarah Nasional Indonesia VI Zaman Jepang dan Zaman Republik Indonesia (1942-1998). Jakarta: Balai Pustaka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.