Jelaskan usaha Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia

Upaya-Upaya Jepang Dalam Menarik Simpati Rakyat Indonesia ~ Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia. Mereka tidak menunjukkan niat jahatnya kepada bangsa Indonesia. Bagaimana upaya Jepang menarik simpati bangsa Indonesia? Untuk meraih simpati rakyat Indonesia, penjajah Jepang melakukan propaganda sebagai berikut.

  1. Jepang mengaku sebagai “saudara tua” yang akan membebaskan Asia dari penindasan bangsa Barat.
  2. Jepang mempropagandakan semboyan “Tiga A”. yaitu Jepang Pemimpin Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Cahaya Asia.
  3. Jepang menjanjikan kemudahan bagi bangsa Indonesia. Bentuk kemudahan tersebut meliputi kemudahan dalam beribadah, mengibarkan bendera merah putih berdampingan dengan bendera Jepang, menggunakan bahasa Indonesia, dan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya” bersama lagu kebangsaan Jepang “Kimigayo”.
Jelaskan usaha Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia
Pembela Tanah Air (PETA) [image by http://www.tanggalhari.com], 
Namun, kemudahan tersebut hanyalah janji manis Jepang. Sebagai penjajah, Jepang justru lebih kejam menindas bangsa Indonesia. Jepang melakukan beberapa kebijakan terhadap negara jajahan di Indonesia. Program yang paling mendesak bagi Jepang adalah mengerahkan seluruh sumber daya yang ada di Indonesia untuk tujuan perang. Beberapa kebijakan yaitu sebagai berikut.

1. Membentuk Organisasi-Organisasi Sosial

Berikut organisasi sosial yang dibentuk oleh Jepang.
  • Gerakan Tiga A
  • Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
  • Jawa Hokokai
  • Masyumi
2. Pembentukan Organisasi Semimiliter
Adapun beberapa organisasi semimiliter yang dibentuk oleh Jepang, antara lain.
  • Seinendan
  • Fujinkai
  • Keibodan
  • Heiho
  • Pembela Tanah Air (PETA)

Sumber : IPS Untuk SMP/MTs kelas VIII/ Rogers Pakpahan, Losina Purnastuti, Aman, Ignatius Kingkin T. ; editor, Arna Asna Annisa, Ika Setyarini, Indah Mayasari P., Nur Fidiyati.—Jakarta : Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010.

Kemukakan beberapa upaya yang dilakukan Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia!

Jawab:

Berikut beberapa upaya yang dilakukan Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia.

   a. Jepang mengaku sebagai saudara tua bangsa Indonesia.

   b. Jepang mengizinkan bangsa Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan mengibarkan bendera Merah Putih. Namun, bangsa Indonesia juga harus mengibarkan bendera Jepang, menyanyikan lagu kebangsaan Jepang, dan mengajarkan bahasa Jepang di sekolah-sekolah.

   c. Jepang mengganti semua nama jalan dan gedung dengan nama dalam bahasa Jepang.

   d. Jepang bersikap baik kepada bangsa Indonesia.

   e. Jepang membentuk Gerakan 3A dengan moto Jepang Cahaya Asia, Jepang Pelindung Asia, dan Jepang Pemimpin Asia sebagai salah satu upaya propaganda kebaikan Jepang.

----------------#----------------

Jangan lupa komentar & sarannya

Email:

Kunjungi terus: masdayat.net OK! 😁

Newer Posts Older Posts

Jakarta -

Awal mula propaganda Jepang di Indonesia pada tahun 1942, pemerintah Jepang mengeluarkan berbagai cara dan kebijakan untuk menarik simpati rakyat Indonesia, salah satunya semboyan 3A. Apa itu?

Saat itu, ambisi Jepang begitu besar untuk mendapatkan Indonesia. Bahkan, dikutip dari buku 'IPS Terpadu' karya Sri Pujiastuti, dkk, siaran radio Tokyo seringkali memperdengarkan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan pidato-pidato nasionalis.

Jepang juga mengklaim diri sebagai saudara tua yang datang untuk melepaskan Indonesia dari belenggu penjajahan Belanda. Kemudian memberikan janji kemudahan bagi bangsa Indonesia seperti, menunaikan ibadah haji dan menjual barang dengan harga murah.

Untuk melancarkan misinya, Jepang pun membebaskan tokoh-tokoh Indonesia yang diasingkan Belanda, seperti Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Sutan Syahrir. Berikut memperkenalkan pengibaran bendera merah putih bersama dengan bendera Jepang.

Propaganda Semboyan 3A

Melansir buku 'Ilmu Pengetahuan Sosial 3' karya Ratna Sukmayani, dkk, pada saat itu, semua partai politik dibubarkan. Kegiatan politik pergerakan nasional Indonesia dikendalikan oleh Jepang untuk membantu mereka dalam menghadapi perang.

Jawatan propaganda giat melancarkan propaganda. Isi propaganda yaitu mengklaim bahwa Jepang mengobarkan perang Asia Timur Raya untuk membebaskan seluruh Asia dari penjajahan bangsa Barat.

Selain itu, Jepang juga mengklaim mempersatukan Asia dalam lingkungan kemakmuran bersama Asia Timur Raya di bawah kepemimpinan Jepang.

Salah satu upaya agar rakyat dan pemimpin nasional Indonesia mau mendukung Jepang adalah dengan mendirikan beberapa organisasi dan perkumpulan. Organisasi dan perkumpulan yang didirikan pemerintah Jepang salah satunya adalah Gerakan Tiga A (Gerakan 3A).

Gerakan 3A didirikan pada bulan April 1942. Kantor propaganda Jepang mendirikan gerakan ini dengan semboyannya yakni:

  • 1. Jepang Cahaya Asia
  • 2. Jepang Pelindung Asia
  • 3. Jepang Pemimpin Asia

Melansir tulisan Dr. Nana Nurliana Soeyono, MA dan Dra. Sudarini Suhartono, MA dalam bukunya yang berjudul Sejarah, Jepang menggunakan semboyan 3A dalam menarik simpati rakyat Indonesia yang berarti guna mendekati para tokoh nasional agar mendukung Jepang dalam Perang Pasifik.

Sebab itu, mereka mengadakan kursus-kursus bagi para pemuda untuk menanamkan semangat pro Jepang demi menghadapi sekutu dalam perang.

Keruntuhan Gerakan 3A

Namun nyatanya, semboyan 3A ini hanya berumur beberapa bulan saja karena dianggap tidak menguntungkan bagi pihak Jepang. Bahkan, tidak berhasil dalam menarik simpati rakyat Indonesia.

Pada September 1942, Gerakan 3A dibubarkan karena terjadi perpecahan internal di antara penguasa Jepang. Staf gunseikan menuduh Gerakan 3A telah menjadi suatu organisasi massa. Padahal seharusnya merupakan gerakan propaganda.

Selain itu, Gerakan 3A dinilai kurang populer karena dipimpin oleh Mr. Syamsudin, seorang tokoh nasionalis yang disebut kurang dikenal masyarakat Indonesia.

Semoga penjelasan mengenai semboyan 3A yang digunakan Jepang dalam menarik simpati rakyat Indonesia dapat menambah sedikit wawasan detikers, ya!

Simak Video "Tokyo Gelap Gulita Usai Gempa M 7,3 Guncang Fukushima"


[Gambas:Video 20detik]
(rah/pay)

Jelaskan usaha Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia

Jelaskan usaha Jepang untuk menarik simpati bangsa Indonesia
Lihat Foto

psywarrior

Ilustrasi propaganda Jepang di Indonesia.

KOMPAS.com - Sebelum merdeka, Indonesia harus merasakan penderitaan akibat ulah para penjajah, salah satunya Jepang.

Jepang mulai menduduki Indonesia 1942. Kedatangan mereka pada awalnya disambut dengan baik oleh rakyat pribumi karena dianggap berhasil mengusir penjajah Belanda.

Kala itu, Jepang terlibat dalam Perang Asia Timur Raya melawan negara-negara Barat. Untuk menarik simpati dan mendapat dukungan dari rakyat pribumi, Jepang mengobarkan berbagai propaganda.

Salah satu propaganda Jepang sebelum masuk ke Indonesia adalah bahwa Jepang mengobarkan Perang Asia Timur Raya untuk membebaskan seluruh Asia dari penjajahan Barat.

Lantas, propaganda apa saja yang dilakukan Jepang untuk menarik simpati rakyat Indonesia?

Baca juga: Latar Belakang Jepang Menjadi Negara Imperialis

Belanda menyatakan menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Bandung, pada 8 Maret 1942.

Sejak itu, Jepang mulai menduduki Indonesia. Supaya diterima di Indonesia, Jepang perlu mendapat simpati dari rakyat pribumi.

Maka dari itu, Jepang melakukan beberapa propaganda, salah satunya adalah Jepang mengaku sebagai saudara tua Indonesia.

Sebagai saudara tua, Jepang akan membebaskan Indonesia dari penjajahan Belanda dan bersedia memperbaiki nasib rakyat pribumi.

Propaganda itu terus dilakukan untuk menggerakkan dukungan rakyat Indonesia. Selain itu, berikut ini bentuk propaganda Jepang terhadap Indonesia.

  • Radio Tokyo memperdengarkan lagu "Indonesia Raya" selain "Kimigayo", lagu kebangsaan Jepang.
  • Bendera merah putih juga boleh dikibarkan berdampingan dengan bendera Jepang, Hinomaru.
  • Melalui siaran radio, dipropagandakan barang-barang buatan Jepang yang harganya murah agar rakyat Indonesia mudah membeli.

Baca juga: Kimigayo, Lagu Kebangsaan Jepang yang Penuh Kontroversi