Jiji Jerapah dan Kus Tikus masalah yang dialami oleh tokoh dalam Fabel tersebut adalah

Bacalah fabel berikut untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 10!

Jiji Jerapah dan Kus Tikus

  1. Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung. Binatang-binatang itu bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Di kampung itu mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan.
  2. Pada suatu hari ada seekor jerapah yang tengah mencari pekerjaan. Sang jerapah itu bernama Jiji. Dia ingin segera mendapat pekerjaan. Pekerjaan apa saja yang penting tidak merugikan orang lain.
  3. Masalahnya Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan kepadanya. Jiji terlalu tinggi untuk menjadi kondektur bus. Ketika berdiri di dalam bus, ia harus menekuk leher dan itu membuat lehernya nyeri. Ia juga terlalu tinggi untuk menjadi sopir truk. Lehernya terlalu panjang di ruang kemudi. Saat ia tekuk, hidungnya menyentuh kemudi truk.
  4. Kemudian Jiji pergi menemui Kus si tikus. Kus sedang mengecat sebuah rumah. Kus berdiri di sebuah tangga pendek sambil tangannya memegang kaleng cat. Kus kelihatan berat mengecat di situ. Kus berkata anadai saja ia punya teman yang tinggi seperti Jiji, tentu ia tidak akan kesulitan mengerjakannya. Jiji kemudian menawarkan diri untuk membantu Kus. Dia menawarkan diri menjadi tangga untuk Kus.
  5. Dengan gembira Kus menerima tawarannya dan menaiki leher Jiji. Dia memegang kaleng cat dengan mulutnya. Dia merasa nyaman menempel di leher sang jerapah. Dengan mudah si tikus menjangkau tempat-tempat yang sulit. Si tikus mengecat langit-langit. Pekerjaan mereka sangat rapi. Pak Beruang, sang pemilik rumah, sangat suka. Lalu, ia memberi ongkos lebih untuk Kus Tikus dan Jiji Jerapah.
  6. Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. Mereka tidak pernah kehabisan pekerjaan. Pekerjaan mereka selalu rapi dan memuaskan sehingga banyak yang menggunakan jasa mereka. Hati mereka senang dan gembira.
  1. Bagian struktur koda ditunjukkan oleh nomor ….
  2. 3
  3. 4
  4. 5
  5. 6
  1. Bagian struktur komplikasi ditunjukkan oleh nomor ….
  2. 1
  3. 2
  4. 3
  5. 5
  1. Bagian struktur orientasi ditunjukkan oleh nomor ….
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. Bagian struktur resolusi ditunjukkan oleh nomor ….
  7. 2
  8. 3
  9. 4
  10. 5
  1. Masalah yang dialami oleh tokoh dalam fabel tersebut adalah ….
  2. Tokoh tidak berguna dalam melakukan segala macam pekerjaan
  3. Leher tokoh terlalu panjang sehingga menyulitkan dia melakukan pekerjaannya
  4. Semua binatang membenci tokoh selalu gagal melakukan pekerjaannya
  5. Tokoh memutuskan untuk tidak melakukan apa-apa karena dia selalu gagal
  1. Perhatikan kalimat berikut!

Di kampung itu mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan.

Pola kalimat tersebut adalah ….

  1. Kalimat berikut yang di dalamnya terdapat kata kerja transitif adalah …
  2. Pada suatu hari ada seekor jerapah yang tengah mencari pekerjaan.
  3. Kus kelihatan berat mengecat di situ.
  4. Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut.
  5. Pekerjaan mereka selalu rapi dan memuaskan sehingga banyak yang menggunakan jasa mereka.
  1. Kalimat berikut yang di dalamnya terdapat kata kerja intransitif adalah …
  2. Ketika berdiri di dalam bus, ia harus menekuk leher dan itu membuat lehernya nyeri.
  3. Hati mereka senang dan gembira.
  4. Dia menawarkan diri menjadi tangga untuk Kus.
  5. Dengan gembira Kus menerima tawarannya dan menaiki leher Jiji.
  1. Perhatikan kalimat berikut!

Jiji kemudian menawarkan diri untuk membantu Kus.

Kalimat yang mempunyai pola kalimat seperti kalimat di atas adalah ….

  1. Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut.
  2. Pak Beruang, sang pemilik rumah, sangat suka.
  3. Dia menawarkan diri menjadi tangga untuk Kus.
  4. Mereka tidak pernah kehabisan pekerjaan.
  1. Perhatikan kalimat berikut!

Sang jerapah itu bernama Jiji.

Pola kalimat tersebut adalah ….

  1. Paragraf berikut yang termasuk bagian orientasi adalah …
  2. Pada hari pertama setelah peraturan itu diberlakukan datanglah seekor kelinci. Sambil terengah-engah keinci itu minta maaf kepada sang singa yang ganas itu. Dia memohon maaf karena terlambat.
  3. Di sebuah hutan hiduplah seekor singa yang ganas. Semua binatang takut pada singa tersebut. Tidak ada satu binatang pun yang berani melawannya.
  4. Kemudian sang singa menuju tempat yang ditunjukkan oleh kelinci dan menerjang singa yang dikatakan kelinci padanya. Sang singa melompat, tetapi dia malah terjerembab ke dalam lubang yang dalam.
  5. Semua binatang menjadi lega. Sang singa yang ganas itu masuk ke dalam lubang dan tidak bisa memangsa binatang yang lain lagi.
  1. Paragraf berikut yang termasuk bagian komplikasi adalah …
  2. Pada hari pertama setelah peraturan itu diberlakukan datanglah seekor kelinci. Sambil terengah-engah keinci itu minta maaf kepada sang singa yang ganas itu. Dia memohon maaf karena terlambat.
  3. Di sebuah hutan hiduplah seekor singa yang ganas. Semua binatang takut pada singa tersebut. Tidak ada satu binatang pun yang berani melawannya.
  4. Kemudian sang singa menuju tempat yang ditunjukkan oleh kelinci dan menerjang singa yang dikatakan kelinci padanya. Sang singa melompat, tetapi dia malah terjerembab ke dalam lubang yang dalam.
  5. Semua binatang menjadi lega. Sang singa yang ganas itu masuk ke dalam lubang dan tidak bisa memangsa binatang yang lain lagi.
  1. Paragraf berikut yang termasuk bagian resolusi adalah …
  2. Pada hari pertama setelah peraturan itu diberlakukan datanglah seekor kelinci. Sambil terengah-engah keinci itu minta maaf kepada sang singa yang ganas itu. Dia memohon maaf karena terlambat.
  3. Di sebuah hutan hiduplah seekor singa yang ganas. Semua binatang takut pada singa tersebut. Tidak ada satu binatang pun yang berani melawannya.
  4. Kemudian sang singa menuju tempat yang ditunjukkan oleh kelinci dan menerjang singa yang dikatakan kelinci padanya. Sang singa melompat, tetapi dia malah terjerembab ke dalam lubang yang dalam.
  5. Semua binatang menjadi lega. Sang singa yang ganas itu masuk ke dalam lubang dan tidak bisa memangsa binatang yang lain lagi.
  1. Paragraf berikut yang termasuk bagian koda adalah …
  2. Pada hari pertama setelah peraturan itu diberlakukan datanglah seekor kelinci. Sambil terengah-engah keinci itu minta maaf kepada sang singa yang ganas itu. Dia memohon maaf karena terlambat.
  3. Di sebuah hutan hiduplah seekor singa yang ganas. Semua binatang takut pada singa tersebut. Tidak ada satu binatang pun yang berani melawannya.
  4. Kemudian sang singa menuju tempat yang ditunjukkan oleh kelinci dan menerjang singa yang dikatakan kelinci padanya. Sang singa melompat, tetapi dia malah terjerembab ke dalam lubang yang dalam.
  5. Semua binatang menjadi lega. Sang singa yang ganas itu masuk ke dalam lubang dan tidak bisa memangsa binatang yang lain lagi.
  1. Kalimat berikut yang mempunyai pola kalimat SPO adalah …
  2. Sang anjing terus mengejar si kelinci.
  3. Singa yang ganas itu terjerumus ke dalam lubang.
  4. Semua binatang gembira karena singa terjebak.
  5. Kepompong itu berubah menjadi kupu-kupu yang cantik.
  1. Kalimat berikut yang mempunyai pola kalimat KSPO adalah …
  2. Pada hari pertama setelah peraturan itu diberlakukan datanglah seekor kelinci.
  3. Sambil terengah-engah keinci itu minta maaf kepada sang singa yang ganas itu.
  4. Pada hari itu singa mengumpulkan semua binatang.
  5. Dia memohon maaf karena terlambat.
  1. Kalimat berikut mempunyai pola kalimat SPK, kecuali …
  2. Sang anjing terus mengejar si kelinci.
  3. Singa yang ganas itu terjerumus ke dalam lubang.
  4. Semua binatang gembira karena singa terjebak.
  5. Kepompong itu berubah menjadi kupu-kupu yang cantik.
  1. Kalimat berikut yang merupakan kalimat aktif transitif adalah …
  2. Sang anjing terus mengejar si kelinci.
  3. Singa yang ganas itu terjerumus ke dalam lubang.
  4. Semua binatang gembira karena singa terjebak.
  5. Kepompong itu berubah menjadi kupu-kupu yang cantik.
  1. Kalimat berikut yang merupakan kalimat aktif intransitif adalah …
  2. Pada hari pertama setelah peraturan itu diberlakukan datanglah seekor kelinci.
  3. Sambil terengah-engah kelinci itu minta maaf kepada sang singa yang ganas itu.
  4. Pada hari itu singa mengumpulkan semua binatang.
  5. Dia memohon maaf karena terlambat.
  1. Perhatikan kalimat berikut!

Sang singa melompat, tetapi dia malah terjerembab ke dalam lubang yang dalam.

Pola kalimat tersebut adalah ….

  1. SPkjOK
  2. SPkjSPK
  3. SPkjSPO
  4. SPkjPSO

Sejatinya guru merupakan seorang pelajar yang tak akan pernah berhenti belajar. Dia akan senantiasa menggali ilmu lebih dalam lagi untuk disebarkan kepada sesama. Lihat semua pos dari sasya27

PENYUSUNAN TEKS CERITA FABEL

 Dipertemuan sebelumnya, kamu sudah mempelajari pemodelan teks cerita fabel; memahami isi, mengenal struktur teks cerita fabel, dan memahami unsur kebahasaan teks cerita fabel. Kali ini, kamu akan berlatih menyusun teks cerita fabel. Kegiatan ini akan kamu lakukan secara berkelompok dan dilanjutkan dengan menyusun secara mandiri atau individu.


.
Setiap orang pada dasarnya memiliki naluri untuk bercerita. Disadari atau tidak, setiap orang terdorong menceritakan berbagai pengalaman kepada orang lain. Naluri ini sesungguhnya bisa menjadi modal utama untuk menyusun teks cerita fabel. Pengalaman pribadi, pengalaman orang lain, atau berita di berbagai media bisa menjadi bahan yang menarik untuk menulis teks cerita fabel.  Namun, kita harus mampu mengolah cerita dengan menggunakan tokoh binatang. Hal yang tidak kalah penting untuk diperhatikan adalah struktur isi dan fitur bahasa. Keduanya penting agar kisah menarik yang kamu tulis benar-benar memenuhi syarat sebagai sebuah fabel. Menyusun teks cerita fabel harus sesuai dengan struktur teks cerita fabel, agar urutannya logis.

Langkah menyusun teks cerita fabel:
1. Membaca dan mengamati teks cerita fabel dengan cermat. 2. Membuat tabel struktur teks cerita fabel untuk memudahkan memasukan topik-topik cerita.

3. Temukan topik pada setiap bagian struktur teks cerita fabel, lalu tuliskan ke dalam tabel sesuai struktur. 


4. Mengembangkan cerita dengan menghubungkan topik-topik pada setiap bagian itu dengan menggunakan   kata sambung atau kata hubung yang sudah kamu pelajari. Jika perlu kamu mampu membuat dan menambahkan kalimat lain sehingga teksmu menjadi lebih menarik dan mudah dipahami. 
5. Ketika menyusun teks cerita, kamu harus menerapkan unsur kebahasaan, seperti ejaan, pilihan kata, tanda baca, dan kalimat.  
6. Setelah kamu berhasil menyusun teks cerita fabel, baca dan cermati lagi teks hasil karyamu itu. Lengkapi kekurangan dan kesalahan yang terjadi. Bandingkan teks yang telah kamu susun itu dengan teks aslinya. Kemudian, diskusikan karyamu itu dengan gurumu. Mintalah dia membaca dan memeriksanya.                                                                                                                                  
Berikut adalah salah satu contoh teks cerita fabel. Bacalah teks fabel ini, kemudian susun dan ceritakan kembali dengan bahasamu sendiri!

Jiji Jerapah dan Kus Tikus


Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung. Binatang- binatang itu bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Di kampung itu mereka saling bekerja sama untuk menyelesaikan pekerjaan. 

Pada suatu hari ada seekor jerapah yang tengah mencari pekerjaan. Sang Jerapah itu bernama Jiji. Dia ingin segera mendapat pekerjaan. Pekerjaan apa saja yang penting tidak merugikan orang lain. 

Masalahnya, Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan padanya. 


Jiji terlalu tinggi untuk menjadi kondektur bus.Ketika berdiri didalam bus,ia harus menekuk leher dan itu membuat lehernya nyeri. Ia juga terlalu tinggi untuk menjadi sopir truk. Lehernya terlalu panjang di ruang kemudi. Saat ia tekuk, hidungnya menyentuh kemudi truk. 

“Hm,sepertinya,akuhanyacocokuntukmelakukanpekerjaandiluarruangan.Ya,ya, “gumam Jiji pada suatu pagi, sambil matanya menerawang memperhatikan sekitarnya. 

Jiji mendatangi sebuah rumah. Ia menemui seekor tikus. Si tikus itu bernama Kus. Si tikus tengah mengecat rumah itu. Kus berdiri di sebuah tangga pendek sambil tangannya memegang kaleng cat. Kus kelihatan berat mengecat di situ. 


 “Halo, teman!”Sapa Jiji.
 “Hai,”sahut Kus Tikus. Lalu, dari mulut keluar keluhan,“oh!”
 “Ada apa?”Tanya Jiji.
 “Tanggainiterlalupendek.Akujaditidakbisamencapailangit-langit,”ucapKus.“Ah andai saja aku punya teman kerja yang tinggi sepertimu! Ia pasti dapat membantuku.”
 “Aku bisa membantumu,” Jiji menawarkan diri. “Kau bisa menggunakan aku sebagai tangga.”
 “Sungguh?” 
“Ya,”jawab Jiji yakin.
 “Terima kasih, teman.” 
Dengan gembira KusTikus naik ke leher sang Jerapah. Kemudian, dia memegang kaleng cat dengan mulutnya. Dia merasa nyaman menempel di leher sang jerapah. Dengan mudah si tikus menjangkau tempat-tempat yang sulit. Si tikus mengecat langit-langit. Pekerjaan mereka sangat rapi. Pak Beruang, sang pemilik rumah, sangat suka. Lalu, ia memberi ongkos lebih untuk Kus Tikus dan Jiji Jerapah.

 “Hore!”Seru Jiji senang.“Aku mendapat gaji pertamaku” 


“Eh, teman, bagaimana kalau mulai saat ini kita bekerja sama? Daripada aku membeli tangga yang lebih tinggi lebih baik aku menggunakanmu saja sebagai tangga. Bagaimana?”usul Kus.
 “Ya,ya, aku mau,”sahut Jiji gembira. 

Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. Mereka tidak pernah kehabisan pekerjaan. Di kampung-kampung lain pun mereka banyak ditawari pekerjaan. Di mana pun mereka bekerja dengan baik. Pekerjaan mereka selalu rapi dan memuaskan sehingga banyak yang menggunakan jasa mereka. Hati mereka senang dan gembira.  

-----------------------------------------------------------------------------------------------------------

Pada kegiatan menyusun teks ceita fabel diharapkan kanu sudah memahami konsep sebuah teks cerita fabel. Sehingga dalam menyusun teks fabel tidak mengalami kesulitan. Sebelum menyusun teks dengan menggunakan kata-kata sendiri temukan terlebih dahulu topik pada setiap bagian struktur teks “Jiji Jerapah dan Kus Tikus”.


Struktur TeksTopik
Orientasi
  1. Dikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung
  2. Jiji Jerapah ingin mencari pekerjaan.
Komplikasi
  1. Masalahnya Jiji terlalu tinggi untuk melakukan pekerjaan yang ditawarkan padanya.
  2. Jiji cocok melakukan pekerjaan di luar ruangan.
  3. Jiji mendatangi sebuah rumah.
  4. Kus kelihatan berat mengecat rumah itu.
  5. Kus kesulitan mengecat langit-langit rumah.
  6. Kus mengeluh karena ia tidak memiliki teman kerja yang tinggi.
Resolusi
  1. Kus mulai menawarkan kerja sama dengan Jiji untuk membantu Kus yang kesulitan.
  2. Kus naik ke leher Jiji, lalu memegang cat dengan mulutnya untuk mengecat rumah termasuk bagian yang sulit dijangkau.
  3. Pak Beruang, pemilik rumah sangat suka dan memberi upah kepada Jiji dan Kus.
  4. Jiji senang mendapat upah pertamanya.
  5. Jiji dan Kus sepakat untuk selalu bekerja sama.
Koda
  1. Akhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. 
  2. Keduanya kerja dengan kompak dan memuaskan pelanggannya sehingga  membuat mereka senang dan gembira

Gunakan tabel dia tas sebagai pedoman untuk menyusun teks baru dengan isi yang sama. Urutkan strukturnya sesuai dengan struktur teks cerita fabel. Berdasarkan topik-topik di atas cerita "Jiji Jerapah dan Kus Tikus" dapat ditulis kembali seperti berikut.

Struktur TeksKalimat
OrientasiDikisahkan hiduplah sekelompok binatang di sebuah kampung. Binatang-binatang itu bekerja sesuai dengan keahliannya masing-masing. Mereka hidup rukun dan suka tolong-menolong, bahkan mereka saling bekerja sama dalam menyelesaikan suatu pekerjaan
KomplikasiPada suatu hari ada seekor jerapah yang bernama Jiji tengah mencari pekerjaan. Dia ingin mendapat pekerjaan apa saja yang penting tidak merugikan orang lain. Ketika Jiji mendapat tawaran pekerjaan, Jiji merasa pekerjaan yang ditawarkan kepadanya tidak cocok. Jiji terlalu tinggi untuk menjadi kondektur bus dan terlalu tinggi untuk menjadi sopir truk. Menurut Jiji, ia hanya cocok untuk melakukan pekerjaan di luar ruangan saja. Pada suatu pagi Jiji mendatangi sebuah rumah dan bertemu seekor tikus. Si tikus itu bernama Kus. Si tikus sedang mengecat rumah tersebut dengan menggunakan tangga pendek sambil tangannya memegang kaleng cat. Kus terlihat kesusahan dalam mengecat.

Jiji menyapa si tikus, Lalu si tikus menyapa balik sang jerapah dan mengeluh. Kus Tikus mengeluhkan tangga yang terlalu pendek sehingga ia tidak bisa mengecat langit-langit rumah itu. Kemudian si tikus berharap memiliki teman kerja yang tinggi seperti sang jerapah untuk membantunnya mengecat bagian-bagian yang tinggi. 

ResolusiTanpa Kus duga, Jiji menawarkan diri mau membantunya dan bersedia menjadi tangga untuknya. Dengan gembira Kus Tikus naik ke leher sang jerapah. kemudian dia memegang kaleng cat dengan mulutnya. Dengan mudah Kus Tikus mengecat langit-langit rumah itu. Pekerjaan mereka sangat rapi. Pak Beruang, sang pemilik rumah, sangat suka. Lalu, Pak Beruang memberi ongkos lebih untuk Kus Tikus dan Jiji Jerapah. kemudian Jiji dan Kus bersepakat akan selalu bekerja sama.
KodaAkhirnya, mulai saat itu Jiji dan Kus bekerja sama sebagai tukang cat di kampung tersebut. Pekerjaan mereka selalu rapi dan memuaskan sehingga banyak  yang menggunakan jasa mereka. Mereka  selalu mendapat tawaran pekerjaan bahkan dari kampung lain pun menggunakan jasanya. Hati mereka senang dan gembira.
 

Tidak ada komentar:

Page 2

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề