Jong Bataks Bond adalah organisasi kepemudaan yang berasal dari

Berikut 9 organisasi pemuda yang turut andil dalam Kongres Pemuda I dan Kongres Pemuda II:

1. Jong Java

Jong Java merupakan suatu organisasi kepemudaan yang didirikan oleh Satiman Wirjosandjojo di Gedung STOVIA pada tanggal 7 Maret 1915 dengan nama awal Tri Koro Dharmo (TKD) (bahasa Indonesia: "Tiga Tujuan Mulia"). Perkumpulan pemuda ini didirikannya karena banyak pemuda yang menganggap bahwa Boedi Oetomo dianggap sebagai organisasi elit.

2. Jong Ambon

Jong Ambon adalah organisasi kepemudaan Ambon pada masa pergerakan nasional sebelum Sumpah Pemuda. Maksud dan tujuannya adalah menggalang persatuan dan mempererat tali persaudaraan di kalangan pemuda-pemuda yang berasal dari daerah Ambon (Maluku). Salah satu tokoh Jong Ambon yang terkenal adalah Johannes Leimena.

3. Jong Batak

Jong Batak atau yang juga dikenal dengan nama Jong Bataks Bond adalah perkumpulan para pemuda yang berasal dari daerah Batak (Tapanuli), yang bertujuan untuk memperat persatuan dan persaudaraan di antara para pemuda yang berasal dari daerah tadi serta turut serta memajukan kebudayaan daerah. Salah satu tokoh yang terkenan dari organisasi ini adalah Amir Sjarifudin.

4. Jong Sumatranen Bond

Jong Sumatranen Bond (JSB) adalah perkumpulan yang bertujuan untuk mempererat hubungan di antara murid-murid yang berasal dari Sumatra, mendidik pemuda Sumatra untuk menjadi pemimpin bangsa serta mempelajari dan mengembangkan budaya Sumatra. Perkumpulan ini didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta. JSB memiliki enam cabang, empat di Jawa dan dua di Sumatra, yakni di Padang dan Bukittinggi.

Beberapa tahun kemudian, para pemuda Batak keluar dari perkumpulan ini dikarenakan dominasi pemuda Minangkabau dalam kepengurusannya. Para pemuda Batak ini membentuk perkumpulan sendiri, Jong Batak.

5. Jong Islamieten Bond

Jong Islamieten Bond (JIB), atau biasa disebut Perhimpunan Pemuda Islam (PPI) merupakan organisasi perhimpunan pemuda dan pelajar Islam Hindia Belanda. JIB didirikan tanggal 1 Januari 1925 di Batavia.

Organisasi ini bukanlah organisasi politik karena tidak terlibat dalam kegiatan politik, tetapi menyelenggarakan kursus-kursus pendidikan dan mempererat persatuan bagi pemuda dan pelajar Islam Hindia Belanda. Anggota JIB merupakan anggota dari Jong Sumatranen Bond, Jong Java, dan organisasi pemuda lainnya.

6. Sekar Rukun

Sekar Rukun merupakan suatu organisasi para pemuda Sunda yang didirikan oleh para siswa Sekolah Guru (Kweekschool) di Jalan Gunungsari, Batavia, pada tanggal 26 Oktober 1919. Sebagai premrakarsa berdirinya perkumpulan ini Doni Ismail, Iki Adiwidjaja, Djuwariah, Hilman, Moh. Sapii, Mangkudiguna, dan Iwa Kusumasumantri (siswa Rechtschool).

7. PPPI

Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia adalah suatu wadah organisasi pemuda yang didirikan pada tahun 1926 oleh Raden Tumenggung Djaksodipoera bersama 5 kawannya yakni Soegondo, Soewirjo, Goelarso, Darwis, dan Abdoellah Sigit, dengan alamat Jl. Kramat No. 106 Weltevreden Batavia.

Organisasi ini menirukan Indonesisch Vereniging (Perhimoenan Indonesia) yang didirikan oleh Mohammad Hatta di Negeri Belanda tahun 1908.

8. Pemuda Kaum Betawi

Pemuda Kaum Betawi adalah wadah organisasi kepemudaan khususnya untuk para pemuda Betawi yang didirikan pada awal tahun 1927 yang diketuai oleh Mohamad Tabrani.

Hingga akhir tahun 1926 belum ada wadah khusus organisasi kepemudaan Betawi. Sehingga para pemudanya banyak yang menjadi anggota dari Jong Java dan Sekar Roekoen karena merasa serumpun. Namun, lama kelamaan mereka merasa perlu untuk memiliki wadah tersendiri, sehingga dibentuklah organisasi kepemudaan ini.

9. Jong Celebes

Jong Celebes adalah organisasi pemuda yang menghimpun para pemuda pelajar yang berasal dari Selebes atau Pulau Sulawesi. Maksud dan tujuannya ialah mempererat rasa persatuan dari tali persasudaraan di kalangan pemuda pelajar yang berasal dari Pulau Sulawesi.

Tokoh-tokohnya misalnya Arnlod Monotutu, Waworuntu, dan Magdalena Mokoginta (yang kemudia dikenal dengan Ibu Sukanto, Kepala Kepolisian Wanita Negara RI pertama).

Pemalang-Hari Sumpah Pemuda yang diperingati tiap tanggal 28 Oktober merupakan tonggak sejarah penting dalam perjalanan panjang Indonesia dalam merebut kemerdekaan. Pada 28 Oktober 1928 atau 93 tahun lalu, para pemuda Indonesia yang berasal dari berbagai daerah berkumpul untuk mengucapkan ikrarnya. Mereka berikrar untuk bertumpah darah, berbahasa, dan berbangsa Indonesia.

Pertemuan itu diikuti 9 perkumpulan pemuda yaitu,  Jong Java, Jong Soematera (Poemoeda Soematera), Poemuda Indonesia, Sekar Roekoen, Jong Islamieten Bond, Jong Batakbond, Jong Celebes, Pemoeda Kaoem Betawi,  dan Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia. Susunan panitia Kongres Pemuda yang dalam ejaan lama Bahasa Indonsia bernama Congres  Pemoeda–pemoeda Indonesia itu ternyata mencerminkan keterwakilan 9 organisasi pemuda tersebut, yaitu:

Ketua : Soegondo Djojopoespito (PPPI), Wakil Ketua : R.M. Djoko Marsaid (Jong Java), Sekretaris : Mohammad Jamin (Jong Sumateranen Bond), Bendahara : Amir Sjarifuddin (Jong Bataks Bond), Pembantu I : Djohan Mohammad Tjai (Jong Islamieten Bond), Pembantu II : R. Katja Soengkana (Pemoeda Indonesia), Pembantu III : Senduk (Jong Celebes), Pembantu IV : Johanes Leimena (yong Ambon), Pembantu V : Rochjani Soe’oed (Pemoeda Kaoem Betawi).

Kongres Pemuda Indonesia tersebut diikuti oleh 71 peserta. Salah satu peserta itu adalah Wage Rudolf Soepratman, yang kemudian menggubah lagu Indonesia Raya. Puncak  Congres  Pemoeda–pemoeda Indonesia adalah lahirnya Sumpah Pemuda dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Berikut isi lengkap sumpah yang diucapkan para pemuda tersebut :

Pertama: Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia.

Kedoea: Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.

Ketiga: Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Sebelum tercetus sebagai Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928, ada sejarah di balik perjalanannya. Berdasarkan informasi dari berbagai sumber, sumpah Pemuda merupakan hasil rumusan dalam Kongres Pemuda II Indonesia. Kongres tersebut merupakan pertemuan besar pada 1928.

Dalam pertemuan itu hadir para pelajar dari seluruh wilayah Nusantara yang tergabung dalam Perhimpunan Pelajar Pelajar Indonesia (PPPI). Kongres Pemuda II itu digelar tiga sesi di tiga tempat berbeda. Organisasi kepemudaan yang hadir saat itu di antaranya Jong Java, Jong Batak, Jong Ambon, dan Jong Islamieten Bond. Sesi pertama dilakukan pada 27 Oktober 1928 di Gedung Katholieke Jongenlingen Bond (KJB) yang sekarang bernama Lapangan Banteng. Ketua PPPI, Sugondo Djojopuspito saat itu berharap Kongres Pemuda II diharapkan dapat mempererat semangat persatuan di antara para pemuda. Sesi kedua digelar pada 28 Oktober 1928 di Gedung Oost-Java Bioscoop. Dalam sesi itu dibahas masalah pendidikan yang sangat penting untuk anak.

Jong Bataks Bond adalah organisasi kepemudaan yang berasal dari
Sejumlah pemuda yang tergabung dalam Jong Bataks Bond atau Jong Batak

TRIBUN-MEDAN.com - Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menjadi tonggak sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Para pemuda dari seluruh Nusantara berkumpul dalam Kongres Pemuda II dan berhasil merumuskan ikrar yang menjadi landasan persatuan Indonesia.

Kongres Pemuda II juga dihadiri sejumlah pemuda dari Jong Bataks Bond atau Jong Batak.

Organisasi ini berbeda dari Jong Sumatra, yang juga terlibat dalam perumusan ikrar sumpah pemuda yang dibacakan 28 Oktober 1928.

Jong Bataks Bond atau Jong Batak adalah organisasi untuk perkumpulan para pemuda yang berasal dari daerah Batak, Tapanuli.

Pendiri dari Jong Batak adalah Sanusi Pane dan Amir Sjarifuddin Harahap pada tahun 1926.

Meski baru berdiri, para pemuda Jong Batak sudah langsung terlibat dalam Kongres Pemuda I yang digelar 30 April sampai 2 Mei tahun 1926 di Batavia.

Jong Bataks Bond juga turut terlibat dalam Kongres Pemuda II yang melahirkan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928.

Baca juga: Materi Belajar Sejarah: Makna Isi Sumpah Pemuda dan Tokoh-tokoh di Kongres Pemuda II

Jong Bataks Bond ini digagas oleh beberapa pemuda Batak, seperti Sanusi Pane, Amir Sjarifuddin, dan beberapa pemuda lainnya.

Kemudian, pada 1926, berdirilah organisasi Jong Batak yang diharapkan dapat menampung aspirasi atau pemikiran para pemuda yang berasal dari suku Batak.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Sumber: Kompas.com

Jong Bataks Bond adalah organisasi kepemudaan yang berasal dari
Pemuda yang tergabung dalam Jong Bataks Bond atau Jong Batak

Daftar Tokoh Jong Bataks Bond, Ada yang Ditembak Mati, Ada yang Dapat Jabatan Mentereng

BANGKAPOS.COM -- Masyarakat Indonesia baru saja memperingati hari Sumpah Pemuda pada  Kamis 28 Oktober 2021.

Seperti diketahui, Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 menjadi tonggak sejarah pergerakan kemerdekaan Indonesia.

Para pemuda dari seluruh Nusantara berkumpul dalam Kongres Pemuda II dan berhasil merumuskan ikrar yang menjadi landasan persatuan Indonesia.

Kongres Pemuda II juga dihadiri sejumlah pemuda salah satunya dari Jong Bataks Bond atau Jong Batak.

Organisasi ini berbeda dari Jong Sumatra, yang juga terlibat dalam perumusan ikrar sumpah pemuda yang dibacakan 28 Oktober 1928.

Baca juga: 7 Amalan Menghapus Dosa Zina Agar Mendapat Ampunan Allah Ketika Terjerumus Maksiat, Ingat Dibaca

Baca juga: Video Baru Gisel dan Wijin di Atas Kasur Disebar, Ujung Baju Tidur Diikat di Perut Saat Bergoyang

Baca juga: Bantuan Rp1 Juta Ditransfer ke Pemilik Rekening BRI, BNI hingga Mandiri Kategori Ini, Cek Pakai KTP!

 Jong Bataks Bond atau Jong Batak adalah organisasi untuk perkumpulan para pemuda yang berasal dari daerah Batak, Tapanuli.

Pendiri dari Jong Bataks adalah Sanusi Pane dan Amir Sjarifuddin Harahap pada tahun 1926.

Jong Bataks Bond ini juga turut terlibat dalam Kongres Pemuda II di mana lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928.

Meski baru berdiri, para pemuda Jong Batak sudah langsung terlibat dalam Kongres Pemuda I yang digelar 30 April sampai 2 Mei tahun 1926 di Batavia.

Halaman selanjutnya arrow_forward