Jumlah Nabi dan Rasul yang wajib diketahui ada 25 sedangkan jumlah keseluruhan ada

Sebagai umat islam kita wajib mengimani atau percaya akan adanya Nabi dan Rasul karena ini sudah jelas terdapat pada rukun iman.Yaitu iman terhadap Nabi dan Rasul.Akan tetapi terkadang di antara kita masih ada yang belum tahu berapa jumlah Nabi dan Rasul yang wajib diketahui dan yang tidak.

Di dalam Al Qur’an terdapat 25 Nabi dan Rasul,itulah yang wajib kita ketahui dan wajib kita imani.

Namun …

Sebelum mengetahui siapa saja Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui,hendaknya kita tahu terlebih dahulu apa itu pengertian Nabi dan Rasul? Nabi adalah seorang laki laki utusan allah yang diberi wahyu untuk dirinyasendiri Sedangkan Rasul adalah seorang laki-laki utusan allah yang diberi wahyu untuk dirinya sendri juga wajib menyampaikan kepada umatnya.

Dan jika Nabi itu berlum tentu Rasul,tapi Rasul sudah pasti Nabi. Nabi Muhammad adalah nabi sekaligus Rosul Ini sesuai dengan firman allah QS Al-Ahzab :45

يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا

Yang artinya : “Wahai nabi! Sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi saksi,pembawa kabar gembira dan peringatan.”

Berikut nama nama Nabi dan Rasul yang wajib kita ketahui:

1.Nabi Adam a.s.

2.Nabi Idris a.s.

3.Nabi Nuh a.s.

4.Nabi Hud a.s.

5.Nabi Saleh a.s.

6.Nabi Ibrahim a.s.

7.Nabi Luth a.s.

8.Nabi Ismail a.s.

9.Nabi Ishaq a.s.

10.Nabi Ya’qub a.s.

11.Nabi Yusuf a.s.

12.Nabi Ayub a.s.

13.Nabi Zulkifli a.s.

14.Nabi Syu’aib a.s.

15.Nabi Musa a.s.

16.Nabi Harun a.s.

17.Nabi Daud a.s.

18.Nabi Sulaiman a.s.

19.Nabi Ilyas a.s.

20.Nabi Ilyasa a.s.

21.Nabi Yunus a.s.

22.Nabi Zakaria a.s.

23.Nabi Yahya a.s.

24.Nabi Isa a.s.

25.Nabi Muhammad SAW

Selain 25 Nabi yang tertulis di dalam al qur’an allah juga mengutus Nabi Nabi yang lain di muka bumi ini,berikut penjelasan singkat nya.

Baca juga Surat Al Hajj Ayat 1 Beserta Tajwid dan Penjelasan

Nabi dan Rasul yang tidak tertulis di dalam Al-qur’an

Imam Al Qurtubi menulis dalam tafsrinya:

عَنْ أَبِي ذَرٍّ الْغِفَارِيِّ قَالَ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ كَمْ كَانَتِ الْأَنْبِيَاءُ وَكَمْ كَانَ الْمُرْسَلُونَ؟ قَالَ: كَانَتِ الْأَنْبِيَاءُ مِائَةَ أَلْفِ نَبِيٍّ وَأَرْبَعَةً وَعِشْرِينَ أَلْفَ نَبِيٍّ وَكَانَ الْمُرْسَلُونَثَلَاثَمِائَةٍ وَثَلَاثَةَ عَشَرَ

Intinya:

Diriwayatkan bahwa Abu Dzar Al-Ghifari bertanya kepada Rasulullah alaihissolatu wassalam tentang jumlah Nabi dan Rasul.

Beliau menjawab: para Nabi berjumlah 124 ribu, adapun Rasul berjumlah 313.

Kemudian Imam Al-qurtubi mengatakan:

هَذَا أَصَحُّ مَا رُوِيَ فِي ذَلِكَ، خَرَّجَهُ الْآجُرِّيُّ وَأَبُو حَاتِمٍ البُسْتِي في المسند الصحيح له٠

Ini merupakan riwayat yang paling sohih tentang jumlah para Nabi dan Rasul.
Diriwayatkan oleh Al-Ajurri, dan oleh Abu Hatim [Ibnu Hibban] Al-Busti dalam kitabnya Almusnad Assohih.

Akan tetapi..
Syeikh Abdussalam ibn Ibrohim Al Laqoni berakata:

والأولى […] أن لا يتعرض لحصرهم في عدد معين لقوله تعالى:{مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ}٠

Artinya:

Yang lebih utama adalah tidak menetapkan suatu jumlah, sebab Allah Taala berfirman:

“di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu [wahai Nabi Muhammad] dan di antara mereka ada [pula] yang tidak Kami ceritakan kepadamu”. [Q.S. Gofir: 78]

Syeihk Ahmad Ad-Dardir berakta

ولا يؤمن في ذكر العدد أن يدخل فيهم من ليس منهم لجواز أن يذكر أكثرَ من الواقع، أو يخرج منهم من هو منهم إن كان العدد أقل٠

Yang intinya adalah bahwa jika kita menetepakan bilangan,maka di khawatirkan kita menjadikan seseorang itu termasuk Nabi/Rasul padahal bukan,karena mungkin saja dalam kenyataan bialngannya kurang dari yang ditetapkan.Ataupun sebaliknya menjadikan seseorang itu bukan nabi/Rasul padahal sebenarnya benar,karena mungkin saja dalam kenyataan bilangannya lebih dari yang ditetapkan.

Baca juga 10 Sebab Doa Tidak Terkabulkan

Anggaplah seperti ini,kita mengambil riwayat bahwa para Nabi 124000[ada juga 224000],Tetapi bagaimana jika kenyataanya di muka bumi ini terdapat 150000 nabi?,berarti kita tidak menganggap 26000 nabi yang lainnya.Begitu juga sebaliknya jika kenyataannya ada 100000 nabi berarti kita telah menganggap ada 24000 nabi.

Jadi lebih utama kita tidak menetapkan bilangan terhadap nabi dan rosul yang tidak ada di dalam al-qur’an.Karena Allah SWT berfirman di dalam Al-Qur’an Surah Gofir : 78:

مِنْهُم مَّن قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُم مَّن لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ

Yang artinya:

“di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu [wahai Nabi Muhammad] dan di antara mereka ada [pula] yang tidak Kami ceritakan kepadamu”.

Wallau’alam Bishowab

Referensi:

– Tafsir Qurthubi, tahqiq Ahmad Barduni, cetakan Dar Kutub Misriyyah, Kairo, 1964, jilid 6 hal. 19, Q.S. 4: 165

– Hasyiyah Ibnu Amir ala Ithaful Murid Syekh Abdussalam Allaqoni, cetakan Dar Kutub Ilmiyyah, Beirut, 2001, hal. 211-212

– Hasyiyah Ash-showi ala Syarh Khoridah Bahiyyah Syekh Dardid, cetakan Matba’ah Musthofa Halabi wa Auladuh, Kairo, hal. 66

  • Perbedaan Nabi dan Rasul Secara Singkat
  • 25 September 2019
  • dalam "Aqidah"

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- salah satu kitab kuning yang membahas tentang aqidah ini adalah 'Aqidah Al-Awwam karya Sayyid Ahmad Al-Marzuki Al-Maliki, yang ditulis pada tahun 1258 H. Pada kitab tersebut dibahas mengenai jumlah Nabi dan Rasul, Alquran tidak pernah menyebutkannya. Hanya saja, yang wajib diketahui berjumlah 25 orang. Mereka adalah Nabi Adam, Idris, Nuh, Hud, Sholeh, Ibrahim, Luth, Ismail, Ishaq, Ya'qub, Yusuf, Ayyub, Syuaib, Harun, Musa, Ilyasa', Dzulkifli, Dawud, Sulaiman, Ilyas, Yunus, Zakaria, Yahya, Isa dan Toha [Muhammad SAW]. Para nabi dan rasul ini didalam Alquran disebutkan sebanyak 18 Rasul dalam surah Al-An'am, dan tujuh Rasul lainnya pada berbagai ayat pada surah-surah lainnya.

Para ulama berselisih pendapat mengenai jumlah Nabi dan Rasul. Ada yang menyebutkan jumlah Nabi mencapai 124 ribu orang sedangkan jumlah Rasul sebanyak 313 orang, sebagaiman yang di riwayatkan oleh Ibnu Mardawiyah dari Abu Dzar ra. Lihat Ibnu Katsir i/585 ].

Sementara itu, Syaikh Al-Bajuri berpendapat jumlah Nabi dan rasul itu tidak terbatas. ''Pendapat yang shahih [benar] mengenai para Nabi dan Rasul adalah tidak membatasi jumlah dengan hitungan tertentu. Karena hal itu bisa menetapkan kenabian pada seorang yang realitasnya bukan Nabi atau sebaliknya menabikan kenabian pada seorang padahal realitasnya dia benar-benar Nabi.''

keterangan Bajuri ini, kata pengarang Kitab ini bersumber pada Al-Quran surah An-Nisa ayat 164. ''Dan [Kami telah mengutus] Rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu dan para Rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu.''

Sementara itu, mengenai Malaikat Allah jumlahnya sangat banyak. Hanya saja, menurut Al-Marzuqy, mereka yang wajib diketahui berjumlah 10 orang, yakni Jibril [menyampaikan wahyu], Mikail [menurunkan hujan], Isrofil [meniup terompet], Izrail [pencabut nyawa], Munkar dan Nakir [bertanya kepada manusia yang telah meninggal di alam kubur], Rakib dan Atid [pencatat amal baik dan buruk manusia], Ridwan [penjaga Surga] dan Malik [penjaga neraka].

"Mereka tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan."[QS. At Tahrim : 6]. Dan diantara mereka terdapat malaikat yang bertugas sebagai juru tulis [Al-Katabah], penjaga [Al-Hafadlotu], penjaga Arsy, pembaca tasbih [AI-Musabbihun], memintakan ampunan orang-orang mukmin [Al-Mustaghfirur li Al-Mu'minin], senantiasa sujud [As-saajidun], mengatur barisan [Ash-shoofun], yang mengatur peredaran siang dan malam hari, pemberi rahmat, malaikat yang berjalan mencari majelis dzikir dan lain sebagainya.

Dalam syarah Nur Al-Zholam disebutkan, kitab 'Aqidah Al-Awwam sangat penting untuk dipelajari dan diketahui oleh setiap orang mukallaf. Dengan mengenal sifat-sifat Allah, dia akan mengenal dirinya sendiri, begitu juga sebaliknya. ''Man 'Arafa nafsah, faqad 'arafa Rabbah,'' [Barangsiapa yang mengenal dirinya, maka dia akan mengenal Tuhan-Nya]. Dengan mengenal Tuhan-Nya, maka dia akan senantiasa untuk taat dalam menjalankan perintah Allah, dan menjauhi segala larangan-Nya. Wa Allahu A'lamu.

Oleh: Syamsul Yakin
Dosen Magister KPI FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Penulis Buku “Milir”

Dalam literatur hadits, terungkap ada 124.000 nabi dan 315 rasul. Misalnya, dalam hadits Imam Ahmad yang bersumber dari Abu Umamah. Nabi SAW bersabda, “Aku bertanya, “Ya Rasulullah, ada berapakah jumlah nabi? Rasulullah menjawab, “Nabi ada 124.000 dan di antara mereka ada para rasul sebanyak 315. Mereka sangat banyak”.

Hadits ini memberi informasi akan dua hal. Pertama, nabi ada 124.000. Kedua, rasul ada 315. Artinya, 124.000 nabi itu bukan semuanya rasul. Namun 315 rasul itu semuanya adalah nabi. Persamaannya, mereka semua menerima wahyu dari Allah SWT. Sebanyak 315 rasul menerima wahyu untuk disampaikan kepada orang lain.

Bagi yang disebut nabi, mereka menerima wahyu dari Allah SWT untuk diri mereka sendiri. Karena memang nabi diutus oleh SWT ke tengah kaum yang sudah beriman. Berbeda halnya dengan rasul yang mendapat risalah bagi kaum yang masih kafir. Namun informasi mengenai 124.000 nabi dan 315 rasul tidak ditemui dalam al-Qur’an.

Sejatinya, kendati tidak menyebut angka, informasi yang mengarah pada bilangan nabi dan rasul terekam juga dalam al-Qur’an. Misalnya, “Dan [Kami telah mengutus] rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu” [QS. al-Nisaa/4: 164].

Pengarang Tafsir Jalalain menuturkan bahwa Allah SWT mengutus 8.000 nabi. 4.000 dari kalangan Bani Israil dan 4.000 lagi dari kelompok manusia lainnya. Dari sisi bilangan, ini pendapat yang berbeda. Tapi yang menarik ternyata ada 4.000 orang Bani Israil yang ditugaskan menjadi nabi dan karena itu mereka mendapat wahyu untuk diri sendiri.

Dari ayat di atas, diketahui ada para rasul yang tidak diceritakan dalam al-Qur’an sehingga manusia tidak mengetahui secara pasti. Yang tidak diceritakan inilah yang berjumlah 124.000 nabi dan 315 rasul dikurangi yang tertera di dalam al-Qur’an. Dikisahkan ada 18 rasul dalam surah al-An’am dan sisanya dalam surah lainnya.

Syaikh Nawawi Banten dalam Tafsir Munir menuturkan bahwa Allah SWT tidak membeda-bedakan di antara para nabi dan rasul itu dalam konteks memperoleh wahyu. Artinya mereka semua mendapat wahyu. Bedanya, para nabi mendapat wahyu melalui mimpi, sedangkan para rasul melalui mimpi dan juga melalui perantara malaikat dengan cara berkomunikasi.

Dalam Qathrul Ghaits, Syaikh Nawawi Banten memberi informasi mengenai bilangan para rasul yang berbeda-beda. Pertama, ada yang menyebut 313 rasul. Imam Baihaki menuliskan hadits yang bersumber dari Abu Dzar yang bertanya, “Ya Rasulullah, berapakah para rasul itu?” Nabi SAW menjawab, “Ada 313 rasul. Mereka sangat banyak”.

Bagi Syaikh Nawawi Banten, jumlah 313 itu sama seperti jumlah bilangan pasukan perang Badar. Kedua, ada yang menyebut 314 rasul. Menurut Syaikh Nawawi Banten, jumlah ini seperti bilangan pasukan Thalut yang berhasil mengalahkan pasukan Jalut. Pasukan Thalut dikenal sebagai bala tentara yang memiliki kesabaran luar biasa.

Thalut adalah orang yang dipilih Allah SWT untuk jadi raja, seperti firman-Nya, “Nabi mereka mengatakan kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Thalut menjadi rajamu” [QS. al-Baqarah/2: 247]. Sementara menurut pengarang Tafsir al-Maraghi, diungkap bahwa Jalut atau Goliat adalah panglima terkuat bangsa Palestina.

Ketiga, ada 315 rasul, seperti diurai dalam hadits Imam Ahmad yang bersumber dari Abu Umamah di atas. Selain itu, ada hadits lain yang bersumber dari Abu Dzar yang bertanya, “Ya Rasulullah, berapakah para rasul itu?” Nabi SAW menjawab, “Ada 315 rasul. Mereka sangat banyak” [HR. Baihaki]. 315 rasul inilah jumlah yang paling dikenal.[sam/mf]

Video yang berhubungan

Bài Viết Liên Quan

Bài mới nhất

Chủ Đề