Kamar tidur anak dan orang tua

Tidur bersama anak tidak bisa dilakukan orangtua terus-menerus. Ada waktunya kelak harus tidur terpisah dan hal ini sesuai dengan aturan dalam agama Islam.

Anak-anak tidur bersama dengan orangtua mungkin menjadi hal biasa yang kita jumpai, apalagi kalau anak masih balita atau bayi. Bukan karena ketersediaan ruangan atau kamar tidur lainnya di rumah, namun tidur bersama dianggap bisa meningkatkan kebersamaan dan dianggap sebagai bentuk kasih sayang.

Bagaimana dengan Parents? Apakah Anda termasuk orangtua yang membiarkan anak tidur bersama? Kalau iya, maka ada saatnya Parents bertanya, apakah si kecil masih layak tidur satu ranjang dengan ayah dan ibunya?  Apakah ada patokannya, bagaimana aturan tidur terpisah antara anak dengan orangtua? Sampai usia berapa anak boleh tidur dengan orangtuanya? Berikut penjelasannya.

Artikel terkait: Ranjang Bayi atau Tidur Bersama Orang Tua?

Bed Sharing vs Room  Sharing

Kamar tidur anak dan orang tua

Foto: Instagram/ourkinandhome

Bunda, sebaiknya kenali dulu istilah bed sharing dan room sharing. Bed sharing adalah kondisi dimana orangtua berbagi tempat tidur dengan anak. Sedangkan, room sharing adalah orangtua dan anak tidur dalam satu kamar dengan tempat tidur yang terpisah. Anak berada di crib atau tempat tidur khusus anak.

Tidur pada kamar yang sama bahkan memiliki beberapa keuntungan seperti memudahkan Bunda menyusui, bisa membantu mencegah sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden Infant Death Syndrome (SIDS) serta meningkatkan ikatan batin antara orangtua dengan anak. Namun, jika hal tersebut terlalu lama dilakukan bahkan sampai anak sampai usia sekolah bisa menimbulkan beberapa konsekuensi.

Sisi negatif dari bed sharing yaitu risiko SIDS yang akan meningkat. Risiko bertambah ketika anak tidur pada kasur yang sama dengan orangtua dan tidur dikelilingi banyak bantal serta selimut. Kekurangan ketika orangtua melakukan bed sharing atau room sharing terlalu lama akan tampak ketika anak sudah lebih besar. Si kecil biasanya lebih sulit mempertahankan tidur malam yang panjang, mudah cemas dan menjadi kurang mandiri.

Artikel terkait:  Anak Sulit Tidur, Pahami Dulu Tahapan dalam Tidur

Sampai Kapan Anak Boleh Tidur Bersama Orangtua?

Kamar tidur anak dan orang tua

American Academy Pediatrics sudah merekomendasikan Safe Sleep Recommendation. Bayi sebaiknya room sharing dengan orangtuanya sampai usia 6 bulan atau 1 tahun. Dengan catatan, gunakan alas tidur yang tidak terlampau empuk. Jangan sampai mengelilingi bayi dengan menggunakan bantal atau selimut yang tebal untuk mengurangi risiko gangguan napas.

Bagaimana jika hal tersebut tidak mungkin dilakukan? Kalau alasannya adalah mempermudah proses menyusui, maka orangtua boleh tidur bersama dengan anak selama masa menyusui yaitu sampai 2 tahun. Setelah anak berusia 2 tahun, dia sebaiknya tidur sendiri. Meskipun ada anak yang bisa beradaptasi dengan cepat, namun proses transisi ini biasanya cukup sulit dilakukan.

Bagaimana Kalau Anak Tidak Dilatih Tidur Sendiri?

Kamar tidur anak dan orang tua

Tidak ada kata terlambat untuk melatih anak tidur sendiri. Bunda bisa mulai menerapkannya secara bertahap dan perlahan. Berikan pengertian bahwa anak sudah besar dan harus belajar mandiri. Temani dan lakukan dengan konsisten agar anak mulai terbiasa tidur sendirian. Jika tidak dilatih tidur sendirian, anak biasanya akan bergantung pada orangtua, selalu diliputi cemas dan khawatir serta tidak bisa hidup mandiri. Hubungan suami dan istri mungkin saja renggang karena sulit berhubungan intim takut si anak melihat.

Aturan Tidur Terpisah Menurut Pandangan Islam

Kamar tidur anak dan orang tua

Melansir laman NU Online, dalam pandangan Islam, orangtua wajib mendidik anak dengan memisah tempat tidur mereka. Ini sudah disebutkan dalam hadist:

مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا، وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ

“Perintahlah anak-anak kalian untuk melakukan shalat saat mereka berumur tujuh tahun, pukullah mereka (jika tidak melaksanakan shalat) saat mereka telah berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur di antara mereka” (HR Abu Daud).

Para ulama berpendapat bahwa tempat tidur anak harus dipisah baik dengan orangtua atau saudaranya ketika anak sudah menginjak usia sepuluh tahun. Kewajiban ini selain berlandaskan pada hadist di atas, juga dimaksudkan agar menjauhi prasangka buruk serta agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan karena usia sepuluh tahun menjadi usia kemunculan syahwat.

Ada juga beberapa ulama yang mengatakan bahwa kewajiban memisahkan tempat tidur anak bukan mulai usia 10 tahun, tetapi sejak anak menginjak usia tujuh tahun. Pendapat ini diusung oleh Imam az-Zarkasyi dengan berpijak pada hadis yang lainnya yang menyebutkan usia tujuh tahun sebagai landasan pemisahan tempat tidur anak.

Artikel terkait:  Manfaat Tidur Tepat Waktu untuk Anak

Berikut penjelasannya:

 وَمَا ذَكَرَهُ مِنْ اعْتِبَارِ الْعَشْرِ فِي التَّفْرِيقِ نَازَعَ فِيهِ الزَّرْكَشِيُّ وَغَيْرُهُ فَقَالُوا بَلْ الْمُعْتَبَرُ السَّبْعُ لِخَبَرِ «إذَا بَلَغَ أَوْلَادُكُمْ سَبْعَ سِنِينَ فَفَرِّقُوا بَيْنَ فُرُشِهِمْ» رَوَاهُ الدَّارَقُطْنِيُّ وَالْحَاكِمُ وَقَالَ إنَّهُ صَحِيحٌ عَلَى شَرْطِ مُسْلِمٍ وَهَذَا يَدُلُّ عَلَى أَنَّ قَوْلَهُ فِي الْخَبَرِ الْمَشْهُورِ «وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ» رَاجِعٌ إلَى أَبْنَاءِ سَبْعٍ وَأَبْنَاءِ عَشْرٍ جَمِيعًا 

“Hal yang dijelaskan berupa penetapan umur sepuluh tahun sebagai pijakan wajibnya memisah ranjang, ditentang oleh imam az-Zarkasyi dan ulama yang lain. Mereka berpendapat bahwa yang menjadi pijakan adalah umur tujuh tahun, berdasarkan hadis “jika anak kalian telah berumur tujuh tahun, maka pisahlah ranjang tidur mereka” hadis riwayat imam Daruquthni dan imam Hakim, hadis ini adalah hadis shahih berdasarkan syarat kualifikasi Imam Muslim. Hadist ini menunjukkan bahwa sabda Nabi dalam hadis yang masyhur “Pisahlah ranjang di antara mereka” berlaku bagi anak berumur tujuh sekaligus sepuluh tahun” (Syekh Zakaria al-Anshari, Asna al-Mathalib, juz 3, hal.113).

Itulah aturan tidur terpisah bagi anak dan orangtuanya, menurut penilitian dan agama Islam. Sudahkah si kecil dilatih tidur terpisah dari Parents?

Baca Juga:

https://id.theasianparent.com/17-alasan-anak-susah-tidur

https://id.theasianparent.com/anak-kurang-tidur

https://id.theasianparent.com/12-ide-kamar-tidur-anak-yang-wow-banget?slide=0

Parenting bikin pusing? Yuk tanya langsung dan dapatkan jawabannya dari sesama Parents dan juga expert di app theAsianparent! Tersedia di iOS dan Android.