Karakteristik kualitatif LAPORAN KEUANGAN Syariah PDF

The preview shows page 1 - 2 out of 4 pages.

KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN SYARIAHKarakteristik laporan keuangan syariah secara umum sama seperti karakteristik laporankeuangan konvensional, diantaranya Terdapat empat karateristik kualitatif pokok yaitu: dapatdipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan (KDPPLK, 2008):A. Dapat DipahamiKualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah kemudahannyauntuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai diasumsikanmemiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan bisnis, akuntansi, sertakemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian,informasi kompleks yang seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapatdikeluarkan hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk dapatdipahami oleh pemakai tertentu.B. RelevanAgar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam prosespengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat mempengaruhikeputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu,masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil evaluasi mereka di masalalu. Peran informasi dalam peramalan (predictive) dan penegasan (confirmatory) berkaitansatu sama lain. Misalnya, informasi struktur dan besarnya aset-aset yang dimiliki bermanfaatbagi pemakai ketika mereka berusaha meramalkan kemampuan entitas syariah dalammemanfaatkan peluang dan bereaksi terhadap situasi yang merugikan. Informasi yang samajuga berperan dalam memberikan penegasan (confirmatory role) terhadap prediksi yang lalu,misalnya, tentang bagaimana struktur keuangan entitas syariah diharapkan tersusun atautentang hasil dari operasi yang direncanakan. Informasi posisi keuangan dan kinerja di masalalu seringkali digunakan sebagai dasar untuk memprediksi posisi keuangan dan kinerja masa

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 4 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

EKUITAS ISSN 1411-0393

Akreditasi No.55a/DIKTI/Kep/2006

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 53

PENGARUH KARAKTERISTIK KUALITATIF LAPORAN KEUANGAN

TERHADAP PENGGUNAANNYA DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN KREDIT BANK UMUM DI BANJARMASIN

Rusmanto

Sekolah Tinggi Imu Ekonomi Nasional Banjarmasin

ABSTRACT

This research objective is to know the influence of company’s qualitative characteristics

of financial statement and its usage for public banks in Banjarmasin to give credit

approval. Population in this research are 32 companies which accept credit firm banks

with minimum credit amount of Rp. 500.000.000 and with working capital during 2004 to

2005 in 12 banks in Banjarmasin. And the respondents, taken with simple random

sampling method, are credit analists or superintendents who are competent in giving a

credit decision. And the results indicate that company’s qualitative characteristics of

financial statement which are comprehensive (X1), relevant (X2), reliable (X3), and

comparative (X4) simultaneously have positive effect (about 64,01%) for public banks in

Banjarmasin in considering a credit approval.

Key word: characteristic qualitative, financial statement, decision of credit.

PENDAHULUAN

Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan, dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf

hidup rakyat banyak. Sebagai lembaga perkreditan yang formal, bank menyalurkan kredit

kepada pemerintah, dunia usaha, dan perorangan yang digunakan untuk membiayai

pembangunan dan bertujuan menumbuhkan maupun meningkatkan kegiatan usaha.

Dalam mengelola pemberian kredit pihak bank selalu berusaha untuk berpedoman pada

prinsip kehati-hatian dalam rangka menghindari terjadinya kredit bermasalah. Risiko

kredit bermasalah timbul jika kredit yang diberikan dikemudian hari ternyata

pengembalian pinjaman pokok dan pembayaran bunganya tidak lancar atau macet.

Pada setiap pemberian kredit, bank harus yakin akan kemampuan dan kemauan nasabah

untuk mengembalikan pinjaman beserta bunganya tepat pada waktu yang telah

ditentukan. Pihak Bank akan memperhatikan berbagai aspek yang perlu dipertimbangkan

dalam pemberian kredit serta untuk menilai kelayakan suatu usaha yang akan dibiayai

54 Ekuitas Vol.12 No.1 Maret 2008: 53 73

oleh kredit bank. Secara umum aspek tersebut meliputi aspek hukum, tehnis, sosial

ekonomi, serta aspek manajemen dan organisasi yang antara lain terdiri dari pemasaran,

keuangan, sumber daya manusia. Aspek keuangan merupakan salah satu aspek yang

penting, karena untuk menghindari risiko kredit bermasalah bank harus menganalisis

laporan keuangan debitur. Tujuan analisis tersebut adalah untuk mengetahui kemampuan

dalam memenuhi kewajiban yaitu pengembalian pinjaman dan pembayaran bunga tepat

pada waktunya, sebelum mengambil keputusan memberi atau menolak permintaan kredit.

Dengan demikian informasi yang tercermin pada laporan keuangan debitur merupakan

informasi yang digunakan sebagai bahan pertimbangan keputusan pemberian kredit.

Menurut Helkamp, et al (1989 ; 7) untuk mengevaluasi kondisi perusahaan dapat dilihat

dari laporan keuangan yang tercermin dalam bentuk neraca, laporan laba rugi, laporan

perubahan posisi keuangan, serta catatan-catatan yang mendukung laporan keuangan.

Abdul Khalik (1986 : 111) menyatakan informasi akuntansi yang berasal dari laporan

keuangan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan kredit oleh bank. Pernyataan

ini didasarkan pada hasil penelitian terhadap 700 manajer bank yang menyatakan laporan

keuangan bermanfaat bagi mereka dalam pengambilan keputusan. Hal tersebut juga

didukung oleh hasil penelitian Ida Mentayani (2001 ; 105) terhadap analis kredit pada

bank-bank umum di Propinsi Kalimantan Selatan menyatakan bahwa informasi akuntansi

berpengaruh terhadap keputusan pemberian kredit.

Pernyataan tersebut menunjukkan informasi akuntansi berguna bagi pembuat keputusan.

Informasi akuntansi yang tidak mempunyai nilai guna berarti informasi tersebut kurang

menguntungkan bila diperhitungkan dengan nilai biayanya. Informasi akuntansi tidak

akan berguna bagi pembuat keputusan yang tidak memiliki pengetahuan dan tidak

mengerti tentang akuntansi. Agar laporan keuangan berkualitas serta bermanfaat bagi

para pemakainya, maka laporan keuangan harus memenuhi karakteristik kualitatif laporan

keuangan yang terdiri dari: dapat dipahami, relevansi, keandalan, dapat diperbandingkan

(Standar Akuntansi Keuangan, 1999 ; 9).

Karakteristik kualitatif serupa dapat dipahami maksudnya informasi keuangan harus

dapat dimengerti dan dinyatakan dalam bentuk yang sesuai dengan pengertian batas

pemakai. Pemakai diharapkan mengerti mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses

akuntansi keuangan, dan istilah teknis yang digunakan dalam laporan keuangan.

Relevansi suatu informasi dihubungkan dengan maksud penggunaan dan harus tepat

waktu. Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari kesalahan. Informasi harus

menggambarkan dengan jujur transaksi serta peristiwa lain yang seharusnya disajikan

atau yang secara wajar diharapkan disajikan. Informasi harus diarahkan kepada

kebutuhan umum pemakai, dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak

tertentu. Informasi laporan keuangan harus disajikan secara lengkap. Kesengajaan untuk

tidak mengungkapkan informasi mengakibatkan informasi menjadi tidak wajar dan

menyesatkan. Informasi akuntansi yang ada dalam laporan keuangan berguna apabila

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 55

dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang

sama, maupun laporan keuangan perusahaan lain pada periode yang sama. Karena adanya

berbagai alternatif kebijakan akuntansi maka diperlukan kekonsistenan penerapan metode

akuntansi supaya tujuan daya banding tercapai. Pengaruh dan alasan perubahan metode

akuntansi yang terjadi harus diungkapkan dalam laporan keuangan. Berdasarkan uraian di

atas, penulis berkeinginan untuk penelitian lebih lanjut mengenai Pengaruh Karakteristik

Kualitatif Laporan Keuangan Terhadap Penggunaan Laporan Keuangan Dalam

Pengambilan Keputusan Kredit Oleh Bank-Bank Umum di Kota Banjarmasin.

Berdasarkan latar belakang penelitian yang dikemukakan di atas, maka masalah pokok

dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah karakteristik kualitatif laporan keuangan yang terdiri dari: dapat dipahami,

relevansi, keandalan dan dapat diperbandingkan; secara simultan berpengaruh positif

terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh

pihak bank-bank umum di Kota Banjarmasin ?

2.Apakah karakteristik kualitatif laporan keuangan berupa dapat dipahami berpengaruh

positif terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit

oleh pihak bank- bank umum di Kota Banjarmasin ?

3.Apakah karakteristik kualitatif laporan keuangan berupa relevansi berpengaruh positif

terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh

pihak bank-bank umum di Kota Banjarmasin ?

4.Apakah karakteristik kualitatif laporan keuangan berupa keandalan berpengaruh positif

terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh

pihak bank-bank umum di Kota Banjarmasin ?

5.Apakah karakteristik kualitatif laporan keuangan berupa dapat diperbandingkan

berpengaruh positif terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan

keputusan kredit oleh pihak bank-bank umum di Kota Banjarmasin ?

Sesuai dengan masalah pokok yang telah dikemukakan sebelumnya, maka tujuan

penelitian ini adalah:

1. Untuk menguji secara empiris pengaruh karakteristik kualitatif laporan keuangan yang

terdiri dapat dipahami, relevansi, keandalan dan dapat diperbandingkan; secara

simultan terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit

oleh pihak bank-bank umum di Kota Banjarmasin

2.Untuk menguji secara empiris pengaruh karakteristik kualitatif laporan keuangan

berupa dapat dipahami terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan

keputusan kredit oleh pihak bank-bank umum di Kota Banjarmasin ?

3.Untuk menguji secara empiris pengaruh kualitatif laporan keuangan berupa relevansi

terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh

pihak bank-bank umum di Kota Banjarmasin ?

56 Ekuitas Vol.12 No.1 Maret 2008: 53 73

4.Untuk menguji secara empiris pengaruh karakteristik kualitatif laporan keuangan

berupa keandalan terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan

keputusan kredit oleh pihak bank- bank umum di Kota Banjarmasin ?

5.Untuk menguji secara empiris pengaruh karakteristik kualitatif laporan keuangan

berupa dapat diperbandingkan terhadap penggunaan laporan keuangan dalam

pengambilan keputusan kredit oleh pihak bank-bank umum di Kota Banjarmasin ?

LANDASAN TEORI

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan menggambarkan informasi akuntansi, sebagaimana yang dikemukan

oleh Sofyan Syafri Harahap (1997 ; 121) sebagai berikut: Laporan keuangan adalah

merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang

menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sebagai salah satu bahan dalam proses

pengambilan keputusan. Di samping sebagai informasi laporan keuangan juga sebagai

pertanggungjawaban atau accountability. Dan juga menggambarkan indikator

kesuksesan suatu perusahaan mencapai tujuannya.

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (1999 ; 2) disebutkan bahwa laporan keuangan

merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap

biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang

dapat disajikan dalam berbagai cara, misalnya laporan arus kas atau laporan arus dana).

Neraca memberikan informasi tentang aktiva, kewajiban dan modal suatu kesatuan usaha

pada suatu saat tertentu. Laporan laba rugi adalah laporan yang mengikhtisarkan aktivitas

usaha untuk suatu periode dan melaporkan laba atau rugi bersih hasil operasi dan dari

aktivitas tertentu lainnya. Laporan arus kas adalah laporan mengenai bagaimana aktivitas

suatu perusahaan telah dibelanjai dan bagaimana sumber keuangan telah dipergunakan.

Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Keiso dan Weygant (1994 ; 9) tujuan laporan keuangan adalah memberikan:

1. Informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan investasi maupun kredit.

2. Informasi yang berguna dalam menaksir prospek arus kas.

3. Informasi mengenai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, hak kepemilikan

akan sumber daya tersebut serta perubahan yang terjadi.

Sedangkan tujuan laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan (1999 ; 3)

dinyatakan sebagai berikut:

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 57

1. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan

posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam

pengambilan keputusan ekonomi. Namun demikian, laporan keuangan tidak

menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan

keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari

kejadian masa lalu.

2. Laporan keuangan juga menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen

(stewardship), atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang

dipercayakan padanya.

Berdasarkan tujuan laporan keuangan yang telah diuraikan di atas, disimpulkan tujuan

laporan keuangan untuk memberikan informasi terutama yang bersifat keuangan pada

pihak yang berkepentingan dalam rangka pengambilan keputusan, terutama keputusan

investasi dan kredit. Untuk mencapai tujuan tersebut, laporan keuangan perusahaan harus

disusun atas asumsi dasar akrual dan kelangsungan usaha (Standar Akuntansi Keuangan,

1999 ; 4). Dengan dasar akrual, pengaruh transaksi dan peristiwa lain diakui pada saat

kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat

dalam catatan akuntansi serta dilaporkan pada periode yang bersangkutan. Asumsi kedua,

laporan keuangan disusun atas kelangsungan usaha dan akan melanjutkan usahanya di

masa yang akan datang. Dalam kondisi ini, perusahaan diasumsikan tidak bermaksud

untuk melikuidasi atau mengurangi secara material skala usaha.

Pemakai Laporan Keuangan

Menurut Sofyan Safri harahap (1999 ; 121) para pemakai laporan keuangan beserta

kegunaannya sebagai berikut:

1. Pemegang saham

Pemegang saham ingin mengetahui kondisi keuangan perusahaan, aset, utang, modal,

hasil, dan laba. Ia juga ingin melihat prestasi perusahaan dalam pengelolaan

manajemen yang diberikan amanah. Ia juga ingin mengetahui jumlah deviden yang

diterima, jumlah pendapatan persaham, jumlah laba yang ditahan. Juga mengetahui

perkembangan perusahaan dari waktu kewaktu, perbandingan dengan usaha sejenis,

dan perusahaan lainnya.

2. Investor

Investor dalam hal tertentu juga sama seperti pemegang saham di atas. Bagi investor

potensial ia akan melihat kemungkinan potensial keuntungan yang akan diperoleh dari

perusahaan yang dilaporkan.

3. Pemberi dana (Kreditur)

Sama dengan pemegang saham, investor, lender seperti bank, invesment fund,

perusahaan leasing, juga ingin mengetahui informasi tentang situasi dan kondisi

perusahaan baik yang sudah diberi pinjaman maupun yang akan diberi pinjaman.

58 Ekuitas Vol.12 No.1 Maret 2008: 53 73

4.Analis Pasar Modal

Analis pasar modal selalu melakukan analisa tajam dan lengkap terhadap laporan

keuangan perusahaan go public maupun yang berpotensi memasuki pasar modal.

5.Manajer

Manajer ingin mengetahui situasi ekonomi perusahaan yang dipimpinnya. Seorang

manajer selalu dihadapkan kepada seribu satu masalah yang memerlukan keputusan

cepat dan setiap saat.

6. Karyawan dan Serikat Pekerja.

Karyawan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk menetapkan apakah ia

masih terus bekerja disitu atau pindah. Ia juga perlu mengetahui hasil usaha perusahaan

supaya ia bisa menilai apakah penghasilan (renumerasi) yang diterimanya adil atau

tidak.

7. Instansi Pajak

Instansi pajak (fiskus) dalam hal ini dapat menggunakan laporan keuangan sebagai

dasar menentukan kebenaran perhitungan pajak, pemotongan pajak, restitusi dan juga

untuk dasar penindakan.

8. Peneliti/Akademisi/Lembaga Peringkat

Bagi peneliti maupun akademisi laporan keuangan sangat penting, sebagai data primer

dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan laporan

keuangan atau perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahan dasar yang diolah untuk

mengambil keputusan dari suatu hipotesa atau penelitian yang dilakukan.

Keterbatasan Laporan Keuangan

Adapun keterbatasan dari laporan keuangan menurut Sofyan Syafri Harahap (1997; 137)

sebagai berikut:

1. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu laporan atas kejadian yang telah lewat.

2. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan

pihak tertentu. Untuk itu, pemakai laporan keuangan perlu menganalisis laporan

keuangan supaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan.

3. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai

pertimbangan.

4. Akuntansi hanya melaporkan informasi material. Demikian pula, penerapan prinsip

akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini

tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kewajaran laporan keuangan.

5. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila

terdapat beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu

pos, lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang

paling kecil.

6. Laporan keuangan lebih menekankan makna ekonomis suatu peristiwa atau transaksi

dari pada bentuk hukum.

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 59

7. Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah istilah teknis dan pemakai

laporan keuangan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat informasi

yang dilaporkan.

8. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan

variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar

perusahaan.

9. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan

umumnya diabaikan. Oleh karena itu, dibutuhkan informasi lain sebagai pelengkap

laporan keuangan.

Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Agar laporan keuangan bermanfaat bagi para pemakainya, maka diperlukan karakteristik

kualitatif laporan keuangan yang terdiri dari: dapat dipahami, relevansi, keandalan, dapat

diperbandingkan (Standar Akuntansi Keuangan, 1999 ; 9 -14):

1. Dapat dipahami

Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah

kemudahannya untuk segera dapat dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini, pemakai

diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas ekonomi dan

bisnis, akuntansi, serta kemauan untuk mempelajari informasi dengan ketekunan yang

wajar.

2. Relevansi

Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan pemakai dalam

proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas relevan kalau dapat

mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan membantu mereka mengevaluasi

peristiwa masa lalu, masa kini atau masa depan, menegaskan, atau mengkoreksi, hasil

evaluasi mereka di masa lalu.

3. Keandalan

Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki kualitas

andal jika bebas dari pengertian yang menyesatkan, kesalahan material, dan dapat

diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus atau jujur (faithful representation)

dari yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan dapat disajikan.

4. Dapat Dibandingkan

Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar periode

untuk mengidentifikasikan kecenderungan (trend) posisi dan kinerja keuangan.

Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan antar perusahaan

untuk mengevaluasi posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan secara

relatif.

Berdasarkan uraian di atas diketahui laporan keuangan harus dimengerti dan dinyatakan

dalam bentuk serta istilah yang sesuai dengan pengertian pemakai. Pemakai diharapkan

mengerti mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan, dan istilah

60 Ekuitas Vol.12 No.1 Maret 2008: 53 73

tehnis yang digunakan dalam laporan keuangan. Relevansi suatu informasi dihubungkan

dengan maksud penggunaan dan harus tepat waktu. Informasi memiliki kualitas andal

jika bebas dari kesalahan. Informasi harus menggambarkan dengan jujur transaksi serta

peristiwa lain yang seharusnya disajikan atau yang secara wajar diharapkan untuk

disajikan. Informasi harus diarahkan kepada kebutuhan umum pemakai, dan tidak

tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Informasi dalam laporan

keuangan harus disajikan secara lengkap. Kesengajaan untuk tidak mengungkapkan

informasi mengakibatkan informasi menjadi tidak wajar dan menyesatkan. Informasi

akuntansi yang ada dalam laporan keuangan berguna apabila dapat dibandingkan dengan

laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, maupun laporan

keuangan perusahaan lain pada periode yang sama. Karena adanya berbagai alternatif

kebijakan akuntansi maka diperlukan kekonsistenan penerapan metode akuntansi supaya

tujuan daya banding tercapai. Pengaruh dan alasan perubahan metode akuntansi yang

terjadi harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

Pengertian Kredit

Pengertian kredit menurut UU No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah

diubah dengan UU No.10 tahun 1998 disebutkan :Kredit adalah penyediaan uang atau

tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan

pinjam meminjam antara pihak bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak

peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga,

imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

Kualitas Kredit

Penggolongan kualitas kredit berdasarkan SK Direksi BI No.30/267/DIR tgl 27 Pebruari

1998 ditetapkan sebagai berikut:

1). Lancar (pass), apabila memenuhi kriteria:

a. Pembayaran angsuran pokok dan/ atau bunga tepat waktu dan

b. Memiliki mutasi rekening yg aktif

c. Bagian dari kredit yg dijamin dengan agunan tunai.

2). Dalam perhatian khusus (special mention), apabila memenuhi kriteria:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang belum melampaui 90

hari atau

b. Kadang - kadang terjadi cerukan .

c. Memiliki rekening relatif aktif.

d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang dijanjikan.

e. Didukung oleh pinjaman baru .

3). Kurang lancar (substandard), apabila memenuhi kriteria:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 90

hari atau

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 61

b. Sering terjadi cerukan.

c. Frekuensi mutasi rekening relatif rendah.

d. Terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari.

e. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur

f. Dokumentasi pinjaman yang lemah.

4). Diragukan (doubtful), apabila memenuhi kriteria:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 180

hari atau

b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen atau

a. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari atau

b. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur

c. Terjadi kapitalisasi bunga. Atau

f. Dokumentasi hukum yang lemah baik untuk perjanjian kredit maupun

pengikatan jaminan .

5). Macet (Loss) , apabila memenuhi kriteria:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 270

hari atau

b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru, atau

c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat dicairkan pada nilai

wajar

Prinsip-Prinsip Perkreditan

Prinsip perkreditan ini disebut pula konsep 5 C. Pada dasarnya konsep 5 C ini akan dapat

memberikan informasi mengenai itikad baik (willingness to pay) dan kemampuan

embayar (ability to pay) nasabah untuk melunasi kembali pinjaman beserta bunganya.

Adapun Prinsip 5 C meliputi hal-hal sebagai berikut:

1.Aspek kemampuan (Capacity)

Aspek kemampuan yaitu aspek yang dinilai oleh pihak bank untuk mengetahui sejauh

mana kemampuan debitur mengembalikan pokok pinjaman beserta bunga pinjamannya

berdasarkan laporan keuangan perusahaan.

Kondisi keuangan debitur mempengaruhi kemampuannya untuk melunasi kredit yang

telah jatuh tempo. Untuk mendeteksi kemampuan perusahaan tersebut bank wajib

melakukan analisis laporan keuangan. Analisis laporan keuangan dalam rangka analisis

kredit berupa kegiatan analisis rasio keuangan (Siswanto Sutojo ; 2000 ; 60).

Sedangkan menurut Gibson (1989 ; 506) bahwa informasi akuntansi yang dapat

digunakan untuk pengambilan keputusan kredit adalah rasio rentabilitas, solvabilitas

dan rasio likuiditas.

62 Ekuitas Vol.12 No.1 Maret 2008: 53 73

2. Aspek modal (Capital)

Aspek modal (Capital) yaitu aspek yang dinilai oleh pihak bank untuk mengetahui

apakah debitur memiliki modal yang memadai dalam menjalankan usahanya. Semakin

besar modal yang ditanam oleh debitur ke dalam usaha yang akan dibiayai dengan dana

dari kredit bank akan menunjukkan keseriusan debitur untuk menjalankan usahanya

tersebut. Indikatornya adalah:

a. Jumlah modal sendiri dari perusahaan yaitu besarnya modal pemilik perusahaan.

b.Jumlah kekayaan perusahaan yaitu jumlah harta yang dimiliki perusahaan atau

jumlah modal sendiri ditambah dengan jumlah hutang baik jangka pendek maupun

jangka panjang.

3.Aspek Jaminan Kredit (Collateral)

Aspek jaminan kredit yaitu aspek yang dinilai pihak bank terhadap barang jaminan

yang diserahkan debitur untuk mengetahui sejauhmana nilai barang jaminan tersebut

dapat menutupi risiko kegagalan pengembalian kewajiban-kewajiban debitur (Dahlan

Siamat ;2000; 110).

Indikatornya adalah nilai jaminan kredit yaitu nilai rupiah yang ditaksir oleh pihak bank

terhadap jaminan kredit.

4. Aspek Karakter (Caracter)

Penilaian karakter atau kepribadian mencoba untuk memperkirakan kemungkinan

debitur untuk bersedia memenuhi kewajibannya. Faktor ini sangat penting oleh karena

setiap transaksi kredit merupakan suatu janji untuk membayar. Hal ini merupakan

keyakinan dari pihak bank bahwa sipeminjam mempunyai moral, watak, rasa tanggung

jawab baik dalam kehidupan pribadi, kehidupannya sebagai anggota masyarakat

ataupun dalam menjalankan usahanya.

Apabila karakter tersebut dihubungkan dengan perusahaan penerima kredit maka yang

dimaksud adalah karakter dari manajemen perusahaan yaitu orang-orang yang

mengelola perusahaan tersebut. Karakter berhubungan dengan kejujuran, moral dan

kesediaan manajemen bekerja sama dengan bank. Bank ingin selalu menjaga agar

kredit yang diberikannya dapat dikembalikan sesuai dengan perjanjian. Oleh karena itu

bank hanya akan memberikan kredit kepada debitur yang memiliki itikad baik dan

memiliki komitmen yang tinggi untuk memenuhi kewajibannya. Bank tidak boleh

memberikan kredit kepada debitur yang memiliki komitmen dan itikad yang tidak

baik. Menilai karakter memang sulit, walaupun demikian penilaian ini harus tetap

dilakukan. Untuk menilai karakter debitur, analis kredit dapat mengumpulkan informasi

dari berbagai sumber sebagai berikut:

a. Sesama analis kredit, baik dari bank yang sama maupun dari bank yang berbeda. Bila

pengecekan dilakukan ke bank lain, hal ini disebut bank checking

b. Nasabah bank yang memiliki bidang usaha yang sama dengan calon debitur.

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 63

c. Pemasok atau mitra bisnis dari calon debitur. Dari para mitra bisnis ini dapat

diketahui berbagai hal yang berhubungan dengan debitur, misalnya kebiasaan

membayar tepat waktu atau terlambat, ketepatan penerimaan barang dan lain-lain.

Pengecekan informasi terhadap mitra dagang disebut trade checking .

5.Aspek Kondisi Ekonomi (Condition)

Kondisi ekonomi adalah kondisi pada suatu saat di suatu daerah yang mungkin akan

mempengaruhi kelancaran usaha debitur. Kondisi ekonomi ini meliputi perkembangan

ekonomi suatu negara yang mempengaruhi kelancaran usaha debitur misalnya

terjadinya krisis moneter, peraturan-peraturan atau kebijaksanaan pemerintah yang

memiliki dampak terhadap keadaan perekonomian yang pada gilirannya akan

mempengaruhi kegiatan usaha debitur. Penilaian terhadap aspek ini bertujuan untuk

mengetahui pengaruh perkembangan ekonomi terhadap usaha yang dijalankan debitur.

Prosedur Umum Pemberian Kredit

Prinsip perkreditan 5 C dalam penerapan dituangkan keadaan uraian kualitatif dan

kuantitatif yang pengerjaan dan pelaksanaannya memerlukan keahlian dan ketrampilan

tertentu yang biasa disebut analisis kredit atau penilaian kredit (credit analysis or credit

appraisal). Analisis kredit merupakan salah satu tahap dari tahap lainnya dalam proses

pemberian kredit bank (Rachmat Firdausi : 1985 ; 38) yaitu:

1. Persiapan kredit (credit preparation)

2. Penilaian kredit (credit analysis or credit appraisal)

3. Keputusan kredit (credit decision)

4. Pelaksanaan dan administrasi kredit (credit realization and credit administration).

5. Pengawasan kredit dan pembinaan debitur (credit supervision and follow up)

Pada tahap persiapan kredit pihak bank melakukan wawancara dengan pemohon kredit

untuk memperoleh informasi umum mengenai kinerja pemohon kredit yang meliputi data

keuangan dan non keuangan. Data keuangan yang dikumpulkan biasanya berupa laporan

keuangan debitur. Data bukan keuangan yang dikumpulkan meliputi nama dan alamat

pemilik perusahaan, bidang usaha, riwayat perusahaan, tujuan penggunaan kredit.

Tahap penilaian kredit merupakan kegiatan yang dilakukan oleh bank untuk

mengevaluasi secara lebih lanjut calon debitur untuk menjamin keamanan bank dan

sesuai dengan sasaran kegiatan perkreditan. Secara umum pada tahap penilaian kredit,

bank melakukan penilaian mengenai: (1) kepribadian calon debitur, (2) kemampuan

calon debitur, (3) modal yang dimiliki calon debitur, (4) jaminan yang akan diserahkan,

(5) kondisi ekonomi pemohon kredit.

Pada tahap ini, berdasarkan hasil penilaian kredit yang tertulis dalam laporan analisis

beserta berkas permohonan kredit yang digunakan oleh pejabat bank yang berwenang

64 Ekuitas Vol.12 No.1 Maret 2008: 53 73

untuk memutuskan menolak, mengabulkan sebagian atau seluruh permohonan kredit

yang diajukan. Keputusan ditolak atau diterima permohonan kredit akan diberitahu secara

tertulis yang selanjutnya dibuatkan surat penegasan mengenai syarat dan prosedur yang

harus ditempuh untuk merealisasi kredit yang disetujui.

Tahap pengawasan kredit dan pembinaan debitur dilaksanakan setelah debitur menerima

kredit. Hal ini dilakukan untuk melihat penggunaan dan pembayaran kredit. Selain itu

untuk melihat perkembangan usaha debitur setelah menerima kredit. Untuk melihat

perkembangan debitur, bank meminta laporan keuangan debitur dan melakukan

pemeriksaan ke lapangan atau tempat usaha debitur.

Penelitian Terdahulu

Hadli (1999) melakukan penelitian tentang pengaruh karakteristik kualitatif Laporan

keuangan terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit

pada bank bank umum di kota Palembang mengemukakan bahwa karakteristik kualitatif

laporan keuangan berpengaruh positip terhadap penggunaan laporan keuangan dalam

pengambilan keputusan kredit.

Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hipotesis 1:

Karakteristik kualitatif laporan keuangan berupa dapat dipahami, relevansi, keandalan

dan dapat diperbandingkan secara simultan berpengaruh positif terhadap penggunaan

laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh pihak bank

Hipotesis 2:

1. Karakteristik kualitatif laporan keuangan berupa dapat dipahami berpengaruh positif

terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh

pihak bank.

2. Karakteristik kualitatif laporan keuangan berupa relevansi berpengaruh positif terhadap

penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh pihak bank.

3. Karakteristik kualitatif laporan keuangan berupa keandalan berpengaruh positif

terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh

pihak bank.

4. Karakteristik kualitatif laporan keuangan berupa dapat diperbandingkan berpengaruh

positif terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit

oleh pihak bank.

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 65

METODE PENELITIAN

Tipe Penelitian

Penelitian ini menurut tingkat ekplanasinya adalah penelitian asosiatif. Penelitian

berdasarkan tingkat ekplanasi adalah penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan

variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang

lain. Ada tiga jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya yaitu deskriptif, komparatif

dan asosiatif. Sedangkan penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk

mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan yang

tertinggi bila dibandingkan dengan penelitian deskriptif dan komparatif. Berdasarkan

tipenya, penelitian ini dirancang sebagai penelitian verifikatif yang bertujuan menguji

hipotesis dengan metode penelitian sensus yang bersifat studi statistik .

Operasionalisasi Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel X (independent

variable) yaitu karakteristik kualitatif laporan keuangan yang terdiri dari sub variabel

dapat dipahami (X 1), relevansi (X 2), keandalan (X 3), dan dapat diperbandingkan (X 4).

Variabel Y (dependent variable) adalah penggunaan laporan keuangan dalam

pengambilan keputusan kredit. Operasionalisasi variabel merumuskan tentang pengaruh

karakteristik laporan keuangan terhadap penggunaan laporan keuangan dalam

pengambilan keputusan kredit oleh bank sebagaimana ditunjukkan berikut ini

Tabel 1

Matriks Operasionalisasi Variabel

1. Laporan keuangan disajikan dalam bentuk dan istilah yang dapat

dimengerti oleh pemakai

2. Pemakai memiliki pengetahuan mengenai akuntansi

1. Laporan keuangan disajikan tepat waktu

2. Laporan keuangan dapat dipakai sebagai dasar untuk mempre-

diksi arus kas nasabah

3. Laporan keuangan dapat dipakai sebagai dasar untuk merevisi

proyeksi potensi arus kas nasabah

1. Laporan keuangan dapat diuji kebenarannya oleh pemeriksa

independen.

2. Laporan keuangan disajikan sesuai dengan kebutuhan umum

pemakai.

3. Laporan keuangan disajikan secara lengkap

66 Ekuitas Vol.12 No.1 Maret 2008: 53 73

1. Laporan keuangan dapat dibandingkan dengan periode sebelum-

nya pada perusahaan yang sama atau dengan perusahaan lain

yang sejenis

2. Laporan keuangan diterapkan dengan metode akuntansi yang

konsisten, dan apabila terjadi perubahan metode akuntansi harus

diungkapkan dalam laporan keuangan

1. Laporan keuangan digunakan oleh bank

Tehnik Penarikan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah 32 buah perusahaan yang menerima kredit dari bank

dengan jumlah kredit minimal sebesar Rp. 500.000.000,- serta jenis kredit modal kerja

selama tahun 2004 dan 2005 pada 12 buah bank umum di wilayah kota Banjarmasin

Alasan mengambil populasi tersebut yaitu pada pemberian kredit sebesar

Rp. 500.000.000 ke atas karena umumnya laporan keuangan yang dilampirkan dalam

permohonan kredit diaudit oleh akuntan publik. Lokasi penelitian pada 12 buah bank

umum dengan 5 (lima) buah bank pemerintah dan 7 buah bank swasta dengan

pertimbangan bank umum merupakan salah satu pemakai laporan keuangan yang secara

bebas dapat menilai mutu laporan keuangan serta sesuai dengan permasalahan yang

diteliti. Adapun yang menjadi responden adalah analis kredit atau kepala bagian kredit

dengan alasan bahwa mereka kompeten dalam memformulasikan keputusan kredit.

Untuk mendapatkan jumlah sampel ( n ) dalam populasi penelitian digunakan rumus

Yamane (Jalaluddin Rakhmat, 1989 ; 113):

N

n = ------------

N d 2 + 1

Keterangan:

N = Ukuran populasi

n = Jumlah seluruh sampel

d = Presisi yang digunakan

Presisi yang digunakan 9 % , maka jumlah sampel yang diteliti adalah:

32 32

n = -------------------- = ----------- = 25,4129 ( dibulatkan menjadi 25 )

32 ( 0,09 ) 2 + 1 1,2592

Sampel dipilih dengan menggunakan metode Simple Random Sampling karena populasi

penelitian homogen dan tidak terlalu menyebar menurut area.

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 67

Tehnik Pengumpulan Data

Data yang dibutuhkan dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner terstruktur yang

langsung ditujukan kepada responden. Untuk melengkapi dan mengecek kebenaran

jawaban yang diberikan melalui kuesioner dilakukan wawancara dan observasi.

Tehnik Analisis Data

Dalam penelitian ini, model yang digunakan untuk menganalisis data atau menguji

hipotesis berbentuk Model Regresi Linier Berganda (Multiple Linier Regression Model)

menggunakan program SPSS versi 11,0. Adapun bentuk persamaan model regresi

sebagai berikut:

Y = 0 + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + 4 X 4 + 1

Keterangan:

Y = Laporan keuangan digunakan oleh bank

0 = Intercep ( Titik potong antar garis regresi )

1 - 4 = Koefisien regresi dan estimator dari parameter

X 1 = dapat dipahami

X 2 = relevansi

X 3 = keandalan

X 4 = dapat diperbandingkan

= Variabel pengganggu

Dalam penelitian ini dilakukan uji asumsi regresi berganda, yaitu multikolinieritas,

heteroskedastisitas dan otokorelasi. Model regresi yang diperolah dari metode kuadrat

terkeci biasa (ordinary least squares method) adalah merupakan model regresi yang

menghasilkan penduga regresi kinier tidak bias yang terbaik.Kondisi ini akan terjadi jika

dipenuhi ketiga asumsi tersebut. Selain diakukan uji asumsi regresi berganda, juga

diakukan uji normalitas, yaitu untuk menguji apakah variabel dependen dan variabel

independen di dalam model regresi berdistribusi normal atau tidak berdistribusi normal.

Selanjutnya dilakuan Uji t dan Uji F yang dilakukan dengan tujuan mengetahui

signifikansi pengaruh dari varibel independen terhadap varibel dependen secara parsial.

Sedangkan uji F dilakukan dengan tujuan mengetahui pengaruh variabel independen

terhadap variabel dependen secara simultan.

Selain uji t dan uji F dihitung pula nilai koefisien determinasi (R Square), dimana nilai

koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai variabel dependen yang dapat

dijeaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan.

68 Ekuitas Vol.12 No.1 Maret 2008: 53 73

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Reliabilitas dan Validitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Alpha Cronbach, dan hasil perhitungan

uji reliabilitas didapatkan niai Alpha Cronbach dari > 0,6 yang berarti data dalam

penelitian ini dapat diandalkan.

Pengujian validitas dilakukan dengan analisis faktor dengan varimax rotation. Apabila

item-item yang terdapat dalam analisis faktor dengan faktor loading lebih dari 0,40 dapat

dinyatakan bahwa pernyataan tersebut valid. Dalam pengujian validitas diperoleh hasil

faktor loading lebih dari 0,40 yang berarti bahwa data dalam penelitian ini valid.

Uji Asumsi Regresi Berganda dan Uji Normalitas

Uji asumsi regresi berganda yang meliputi multikolinieritas, heteroskedastisitas dan

otokorelasi menunjukkan hasil bahwa semua hal tersebut tidak terjadi artinya uji asumsi

regresi berganda memenuhi persyaratan. Demikian juga dengan uji normalitas

menunjukan bahwa datanya berdistribusi normal.

Uji Hipotesis 1

Berdasarkan hasil analisis regresi (pada tabel 2) menunjukkan bahwa karakteristik

kualitatif laporan keuangan berupa dapat dipahami (X1), relevan (X2), keandalan (X3) dan

dapat diperbandingkan (X4) secara simultan berpengaruh positif terhadap penggunaan

laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit (Y). Kesimpulan tersebut

didukung pula pada tabel 3 bahwa F hitung sebesar 8, 894 sedangkan F tabel dengan

derajat bebas k ( n k ) : ( 5 : 20 ) pada taraf kesalahan 0,05 = 2, 70. Sehingga

diketahui bahwa F hitung F tabel . Selain dari perbandingan antara F hitung

dengan F tabel, pengaruh tersebut bisa dilihat dari tingkat probabilitas. Diketahui

signifikan sebesar 0,0003 yang berarti lebih kecil dari taraf kesalahan 0,05. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan bahwa karakteristik

kualitatif laporan keuangan secara simultan berpengaruh positip terhadap penggunaan

laporan keuangan dalam keputusan kredit dapat diterima.

Besarnya R Square = 0,6401 yang berarti dari nilai tersebut bahwa sebesar 64,01 %

penggunaan laporan keuangan untuk pengambilan keputusan kredit oleh bank-bank

umum di Kota Banjarmasin dipengaruh secara simultan oleh variabel dapat dipahami,

relevan, keandalan dan dapat diperbandingkan. Sedangkan sisanya sebesar 35,99 %

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil Uji hipotesis

1 disajikan sebagai berikut:

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 69

Tabel 2

Hasil Analisis Regresi

Model Summary

Std. Error of the Estimate

Tabel 3

F Hitung

ANOVA b

Uji Hipotesis 2

Berdasarkan hipotesis 2 yang diajukan hasilnya dapat diketahui dari hasil perhitungan

uji t. Dengan perkataan lain Uji t dilakukan untuk mengetahui signifikansi dari variabel

independen terhadap variabel dependen secara individual (parsial), yaitu dengan

membandingkan antara angka signifikansi dengan taraf signifikansi yang telah ditetapkan

sebesar 0,05. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel 4 berikut:

Tabel 4

Hasil Uji t

Coefficients a

Unstandardized

Coefficients

Unstandardize

d

Coefficients

1 ( Constant )

X1

X2

X3

X4

. 5643

. 2107

. 2015

. 1197

. 3302

4.2398

. 0679

. 0052

. 0502

. 0677

. 4378

. 5706

. 3452

. 7428

.103

3.103

3.645

2.385

4.874

. 8954

. 0056

. 0016

. 0271

. 0001

70 Ekuitas Vol.12 No.1 Maret 2008: 53 73

Dari data yang disajikan pada tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa variabel dapat

dipahami ( X 1 ) mempunyai t hitung 3,103 sedangkan nilai kritis t tabel pada derajat

bebas 20 (25 5) dan taraf kesalahan 0,05 sebesar 1,725. Berarti t hitung t tabel .

Apabila dilihat dari segi probabilitas diketahui bahwa T signifikan 0,0056 yang berarti

nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan demikian sub variabel X 1 (dapat dipahami),

secara nyata berpengaruh positif terhadap variabel Y (penggunaan laporan dalam

pengambilan keputusan kredit oleh bank). Sehingga hipotesis yang menyatakan laporan

keuangan yang dapat dipahami berpengaruh positip terhadap penggunaan laporan

keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh bank- bank umum dapat diterima.

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa variabel

relevan (X 2) mempunyai t hitung sebesar 3, 645 sedangkan nilai kritis t tabel

sebesar 1,725 berarti t hitung t tabel . Jika dipandang dari segi probabilitas

diketahui bahwa T signifikan 0,0016 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05.

Dengan demikian sub variabel X 2 ( relevan ), secara nyata berpengaruh positif terhadap

variabel Y (penggunaan laporan dalam pengambilan keputusan kredit oleh bank).

Sehingga hipotesis yang menyatakan laporan keuangan yang relevan berpengaruh positip

terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh bank

bank umum dapat diterima.

Dari data yang ditampilkan pada tabel di atas dapat diketahui bahwa bahwa variabel

keandalan (X 3) mempunyai t hitung 2,385 sedangkan nilai kritis t tabel sebesar

1,725 berarti t hitung t tabel . Jika dipandang dari segi probabilitas diketahui

bahwa T signifikan 0,0271 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05. Dengan

demikian sub variabel X 3 (keandalan), secara nyata berpengaruh positif terhadap variabel

Y (penggunaan laporan dalam pengambilan keputusan kredit oleh bank). Sehingga

hipotesis yang menyatakan karakteristik kualitatif berupa laporan keuangan andal

berpengaruh positip terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan

keputusan kredit oleh bank dapat diterima.

Berdasarkan data yang ditunjukkan pada tabel 4 di atas dapat diketahui bahwa variabel

dapat diperbandingkan (X 4) mempunyai t hitung 4,874 sedangkan nilai kritis t tabel

sebesar 1,725 berarti t hitung t tabel. Jika dipandang dari segi probabilitas

diketahui bahwa T signifikan 0,0271 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari 0,05.

Dengan demikian sub variabel X 4 (dapat diperbandingkan), secara nyata berpengaruh

positif terhadap variabel Y (penggunaan laporan dalam pengambilan keputusan kredit

oleh bank-bank umum. Sehingga hipotesis yang menyatakan karakteristik kualitatif

berupa laporan keuangan andal berpengaruh positip terhadap penggunaan laporan

keuangan dalam pengambilan keputusan kredit oleh bank dapat diterima.

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 71

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dipaparkan sebelumnya dibuat

kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil analisis menunjukkan bahwa hipotesis pertama yang menyatakan karakteristik

kualitatif laporan keuangan berupa dapat dipahami (X1), relevan (X2), keandalan

(X3) dan dapat diperbandingkan (X4) secara simultan berpengaruh positif terhadap

penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan kredit (Y) oleh bank-

bank umum di Kota Banjarmasin dapat diterima. Kesimpulan tersebut diperoleh dari

hasil uji F yang diperoleh F hitung sebesar 8, 894 sedangkan F tabel sebesar 2,

70. Sehingga diketahui bahwa F hitung F tabel. Berdasarkan nilai R Square =

0,6401 yang berarti dari nilai tersebut bahwa sebesar 64,01 % penggunaan laporan

keuangan untuk pengambilan keputusan kredit oleh bank-bank umum di Kota

Banjarmasin dipengaruh secara simultan oleh variabel dapat dipahami, relevan,

keandalan dan dapat diperbandingkan. Sedangkan sisanya sebesar 35,99 %

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

2. Hipotesis kedua yang menyatakan bahwa karakteristik kualitatif laporan keuangan

berupa dapat dipahami (X1) relevan (X2), keandalan (X3) dan dapat diperbandingkan

(X4) secara parsial berpengaruh positif terhadap penggunaan laporan keuangan

dalam pengambilan keputusan kredit (Y) dapat diterima berdasarkan perbandingan

antara t hitung dengan sedangkan t tabel. Semua variabel tersebut menunjukkan

t - hitung lebih besar dari t tabel. Sedangkan variabel yang paling dominan

berpengaruh adalah dapat diperbandingkan ( X4 ) karena mempunyai nilai t hitung

yang paling besar. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa pada saat calon debitur

mengajukan permohonan kredit, laporan keuangan yang dilampirkan minimal untuk

dua periode akuntansi sehingga pihak bank dapat mengetahui kinerja perusahaan

berdasarkan laporan keuangan baik untuk periode yang lalu, saat sekarang maupun

di masa yang akan datang. Selain itu pihak analisis kredit dapat melihat

kekonsistenan penerapan dan penyajian laporan keuangan yang sesuai dengan

Standar Akuntansi Keuangan. Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa

seorang calon debitur layak diberi kredit atau ditolak kredit yang diajukannya. Oleh

karena itu variabel dapat diperbandingkan mempunyai pengaruh yang paling

dominan terhadap penggunaan laporan keuangan dalam pengambilan keputusan

kredit oleh pihak bank-bank umum di Kota Banjarmasin.

72 Ekuitas Vol.12 No.1 Maret 2008: 53 73

Saran-Saran

1. Sebaiknya dalam pengambillan keputusan pemberian kredit bank-bank umum di Kota

Banjarmasin memberikan pertimbangan yang seimbang antara penggunaan laporan

keuangan dengan prinsip-prinsip perkreditan

2. Dilakukan penelitian mengenai penggunaan laporan keuangan untuk pengmbian

keputusan kredit yang memperhitungkan karakteristik kualitatif dan kuantitatif dari

laporan keuangan serta keterbatasan-keterbatasan laporan keuangan terhadap

pengembalian kredit.

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Khalik, A.Rahsad.1986. Financial Reporting By Private Companies Analysis

And Diagnosis In The Vernon Kam Accounting Theory. John Willey And Sons.

New York

Dahlan Siamat,2000. Manajemen Lembaga Keuangan. Edisi kedua. Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta

Hadli, 1999. Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Terhadap

Penggunaan Laporan Keuangan Dalam Pengambilan Keputusan Kredit di

Kotamadya Palembang. Tesis, Universitas Padjadjaran Bandung.

Helkamp, John G., Leroy F.Imedieke., Ralph E. Smith. 1989. Principles Of Accounting.

Third Edition. John Willey And Sons. New York.

Ida Mentayani, 2001. Pengaruh Informasi Akuntansi Dan Informasi Non Akuntansi

Terhadap Keputusan Kredit Yang Disetujui Oleh Bank Bank Umum Di Propinsi

Kalimantan Selatan, Tesis. Universitas Padjadjaran Bandung.

Ikatan Akuntan Indonesia, 1999. Standar Akuntansi Keuangan. Buku Satu. Penerbit

Salemba Empat. Jakarta.

Jalaludin Rakhmat, 1989. Metode Penelitian Komunikasi. CV.Remadja Karya. Bandung

Keiso, Donald E., and Jerry J.Weygant, 1995. Intermediate Accounting. Edisi Ke tujuh.

Alih bahasa Herman Wibowo. Bina Aksara. Jakarta.

Rachmat Firdaus, 1985. Teori Dan Analisis Kredit. PT. Purna Sarana Lingga Utama,

Bandung,

Pengaruh Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan (Rusmanto) 73

Sofyan Syafri Harahap, 1997. Teori Akuntansi. Cetakan ketiga. PT Raja Grafindo

Persada. Jakarta.

---------------------------, 1999. Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan. Cetakan kedua. PT

Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Undang-Undang , 1998. No.10 “ Tentang Perbankan