Kata tidak baku yang terdapat dalam teks diatas adalah

KOMPAS.com - Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang diguakan oleh anggota suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasi diri.

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar sudah menjadi kewajiban setiap warga negara Indonesia.

Bahasa Indonesia yang baik merupakanbahasa yang digunakan sesuai dengan kondisi. Sedangkan bahasa Indonesia yang benar adalah sesuai dengan EYD.

Dalam buku Bahasa Indonesia Bebrasis Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal (2012) oleh Kosasih dan Hermawan, kata baku adalah kata yang cara pengucapan atau penulisannya sesuai dengan kaidah yang dibakukan.

Kaidah standar yang dimaksud dapat berupa pedoman ejaan (EYD), tata bahasa baku, dan kamus. Kata baku digunakan dalam konteks ragam baku, baik lisan maupun tulisan.

Baca juga: Fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Sedangka kata tidak baku adalah ragam bahasa yang cara pengucapan atau penulisannya tidak memenuhi kaidah-kaidah standar tersebut.

Ragam bahasa baku

Ragam bahasa baku dibatasi dengan beberapa sudut pandang, yaitu:

  1. Sudut pandang kebakuan bahasa yang digunakan, bahasa yang baik tata tulis, kosakata, maupun tata bahasanya sesuai dengan hasil pembakuan bahasa.
  2. Sudut pandang informasi, ragam bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi tentang ilmu pengetahuan.
  3. Sudut pandang pengguna bahasa, ragam bahasa baku dapat dibatasi dengan ragam bahasa yang lazin digunakan oleh penutur yang paling berpengaruh, seperti ilmuan, pemerintah, tokoh masyarakat, dan lainnya.

Baca juga: Kata Umum dan Kata Khusus dalam Bahasa Indonesia

Fungsi kata baku

Dini Fitri berdasarkan buku Pedoman Kata Baku dan Tidak Baku (2017), menjelaskan secara umum, fungsi bahasa baku sebagai berikut:

  1. Pemersatu, pemakaian bahasa baku dapat mempersatukan sekelompok orang menjadi satu kesatuan masyarakat bahasa.
  2. Pemberi kekhasan, pemakaian bahasa baku dapat menjadi pembeda dengan masyarakat pemakai bahasa lainnya.
  3. Pembawa kewibawaan, pemakaian bahasa baku dapat memperlihatkan kewibawaan pemakainya.
  4. Kerangka acuan, bahasa baku menjadi tolok ukur bagi benar tidaknya pemakaian bahasa seorang atau seklompok orang.

Ciri-ciri kata baku

Ciri-ciri dan contoh kata baku, yaitu:

  • Tidak dipengaruhi bahasa daerah

Kata baku Tidak baku
saya gue
merasa ngerasa
ayah bokap

Baca juga: Empat Tonggak Ejaan Bahasa Indonesia

  • Tidak dipengaruhi bahasa asing

Kata baku Tidak baku
banyak guru banyak guru-guru
itu benar itu adalah benar
kesempatan lain lain kesempatan

  • Bukan merupakan ragam bahasa percakapan

Kata baku Tidak baku
bagaimana gimana
begitu gitu
tidak nggak
menelpon nelpon

  • Pemakaian imbuhan secara eksplisit

Kata baku Tidak baku
Ia mendengarkan radio ia dengarkan radio
Anak itu menangis anak itu nangis
Kami bermain bola kami main bola

  • Pemakaian sesuai dengan konteks kamlimat

Kata baku Tidak baku
terdiri atas/dari terdiri
seorang pasien seseorang pasien
siapa namamu? siapa namanya?

Baca juga: Pentingnya Sistem Ejaan pada Bahasa Indonesia

  • Tidak mengandung makna ganda, tidak rancu

Kata baku Tidak baku
menghemat waktu mempersingkat waktu
mengatasi berbagai ketinggalan mengejar ketinggalan

  • Tidak mengandung arti pleonasme

Kata baku Tidak baku
para juri para juri-juri
mundur mundur ke belakang
hadirin para hadirin

  • Tidang mengandung hiperkorek

Kata baku Tidak baku
khusus husus
sabtu saptu
syah sah
akhir ahir

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.