Kebijakan yang diambil oleh perusahaan dalam menentukan harga jual produk adalah

Ada kalanya Anda akan menemui kesulitan saat menerapkan strategi penetapan harga. Namun Anda tidak perlu khawatir, sebab hal ini memang sering terjadi baik di kalangan pemula bahkan pengusaha yang sudah berkembang.

Tentu tidak bisa dipungkiri lagi bahwa harga adalah salah satu aspek terpenting pada suatu produk. Harga adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak pembeli untuk bisa memiliki produk Anda.

Penetapan harga memang sangatlah penting, dengan menerapkan harga yang sesuai dan pas, tentunya akan lebih memudahkan sebuah perusahaan dalam melakukan persaingan dengan kompetitor lainnya.

Dalam dunia bisnis, harga menjadi salah satu pertimbangan utama ketika konsumen akan membeli suatu produk. Dalam menentukan harga jual juga harus bisa sesuai dengan nilai yang diberikan dan dapat diterima oleh kalangan konsumen.

Sebab jika harga yang Anda berikan terlalu tinggi dari pada nilai yang diterima oleh konsumen, maka perusahaan kemungkinan akan kehilangan konsumen.

Sedangkan jika harga yang Anda tetapkan terlalu rendah dari pada nilai yang diterima, maka perusahaan Anda kemungkinan tidak akan berhasil dalam mendapatkan laba.

Oleh karena itu, Anda harus benar-benar melakukan penetapan harga yang tepat bagi produk Anda, yang tentunya juga sesuai dengan kualitas yang ditawarkan.

Apa Saja Tujuan Penetapan Harga?

• Dapat Memaksimalkan Keuntungan atau Laba

Tujuan utama penetapan harga produk atau jasa adalah memaksimalkan keuntungan atau laba yang ingin diraih oleh sebuah perusahaan.

Namun untuk mendapatkan keuntungan secara maksimal, maka perusahaan harus menetapkan range yang cukup besar dari harga beli dan harga produksi suatu barang. Semakin besar range, semakin besar pula keuntungannya.

• Meraih Daya Tarik dan Mendapatkan Pasar

Dalam persaingan usaha pelaku UKM yang sukses haruslah memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan dengan pesaing lainnya.

Dengan meraih daya tarik pelanggan dan mendapatkan pasar juga menjadi salah satu tujuan sebuah perusahaan dalam menetapkan biaya yang akan dilepas. Perusahaan harus bisa memetakan target dan daya beli pasar.

Meskipun tujuan Anda untuk mendapatkan keuntungan, tetapi perusahaan juga harus melihat kemampuan pasar untuk membeli produk Anda sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan. Maka dengan begitu perusahaan dapat menarik perhatian pasar.

• Melakukan Stabilitas Harga

Tujuan dari penetapan harga jual suatu produk adalah agar dapat melakukan stabilitas harga. Dampak dari stabilitas harga tidak hanya pada satu perusahaan saja tetapi juga pada perusahaan lainnya yang bergerak pada industri yang sama.

Stabilitas harga juga sangat penting untuk mencegah perang harga yang kapan saja bisa terjadi. Namun selain itu dengan stabilitas harga juga dapat mempertahankan keutuhan sebuah perusahaan dan memunculkan persaingan yang sehat.

• Meningkatkan Perkembangan Usaha

Apabila perusahaan sudah mendapatkan pangsa pasar yang luas, maka hal yang harus dilakukan adalah dengan mempertahankan dan mengembangkan pangsa pasarnya. Maka untuk itu kebijaksanaan dalam penetapan harga sangat penting untuk Anda lakukan dan jangan sampai merugikan bisnis Anda.

Metode Penetapan Harga

Selain tujuan yang terdapat dalam penetapan harga, adapun berikut ini beberapa metode dalam penetapan harga yaitu:

a. Metode Berbasis Biaya

Perusahaan selalu memperhitungkan dan menetapkan biaya produksi, operasional dan biaya pemasaran serta tingkat laba yang diharapkan.

Jenis pada metode yang berbasis biaya lebih mengutamakan aspek penawaran daripada aspek permintaan. Tentu saja fungsi utamanya adalah sebagai langkah untuk mendapatkan laba sebesar-besarnya.

b. Metode Berbasis Permintaan

Dalam metode berbasis permintaan ini lebih mengutamakan perilaku konsumen akan aspek permintaan, atau situasi pasar, dari aspek yang umum dipakai yaitu biaya.

Namun adapun beberapa hal yang menjadi alasan penggunaan metode ini adalah, daya beli, jenis segmen yang dilayani, posisi produk di pasar, manfaat atau benefit produk, serta tingkat potensial pasar.

c. Penetapan Harga Berbasis Persaingan

Tentu saja tidak hanya berpedoman dari lingkup personal, dalam menetapkan harga jual, bisa juga dengan berpedoman atau menetapkannya dengan harga dari pesaing. Dengan adanya kompetitor tentu saja dapat memepertimbangkan untuk memberikan harga dibawah harga pasar, tujuan utamanya adalah untuk mendapat pangsa pasar.

Yang perlu diperhatikan juga adalah jangan terlalu menetapkan harga yang paling rendah, karena dampaknya bisa merusak harga pasar, dan juga dapat membuat perusahaan atau produsen terkait malah mendapat kerugian. Hal tersebut bisa saja terjadi jika terlalu mengedepankan untuk mendapat banyak konsumen atau pelanggan.

Baca Juga : Perbedaan Harga Pokok Penjualan dan Harga Pokok Produksi

Lalu, Bagaimana Cara Melakukan Penetapan Harga?

• Skimming Price

Cara ini meliputi penetapan harga tinggi ketika suatu produk baru diperkenalkan (launching), dan kemudian secara bertahap menurunkan harga setelah banyak pesaing memasuki pasar. Dalam jenis strategi ini sangat cocok diterapkan untuk bisnis yang baru memasuki pasar negara berkembang.

Strategi ini menciptakan peluang untuk memanfaatkan pengadopsi awal sekaligus mengurangi pesaing masa depan saat bergabung dengan pasar yang sudah berkembang

• Market Penetration Pricing (Penetrasi Harga Pasar)

Penetapan harga dalam strategi ini justru kebalikan dari skimming price. Jika dalam skimming price memulai dengan harga tinggi, maka dalam strategi market penetration pricing memulai dengan harga rendah. Tujuan dari strategi ini ialah untuk membangun pijakkan yang kuat di pasar.

Apabila Anda sudah berhasil mengambil perhatian pelanggan di pasar, maka Anda dapat menaikkan harga produk Anda. Terdapat beberapa faktor yang menentukan keberhasilan strategi ini, salah satunya ialah kemampuan bisnis untuk menanggung proyeksi kerugian di muka.

Dalam melakukan strategi pada produk yang telah beredar di masyarakat umumnya tidak lepas dari posisi produk dalam siklus produk. Berikut 3 tingkatan dalam tahapan siklus, diantaranya:

• Tahap Pertumbuhan

Dalam tahap ini, penjualan serta juga laba akan meningkat dengan sangat cepat. disebabkan permintaan sudah sangat meningkat serta juga masyarakat sekitar sudah mengetahui produk tersebut, maka usaha promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut tidak seagresif tahap sebelumnya.

Di dalam tahap ini lahan pesaing sudah mulai memasuki pasar sehingga terdapat persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang dapat dilakukan untuk dapat memperluas serta juga meningkatkan distribusinya adalah dengan cara menurunkan harga jualnya.

• Tahap Kematangan

Di tahap kematangan ini juga memiliki ciri seperti penyesuaian terhadap harga. sehingga hal ini dapat menjadi tahap yang efektif untuk menentukan penetapan harga.

Pada dasarnya hal ini juga menjadi kwajiban bagi setiap perusahaan untuk menjadi perilaku yang cepat untuk menanggapi situasi pasar, konsumen, bahkan pesaing.

• Tahap Penurunan

Dalam tahapan yang satu ini, pasti setiap siklus hidup produk akan memiliki tahapan dimana produk yang dipasarkan mengalami penurunan agresivitas, dan mengalami penurunan jumlah permintaan konsumen terhadap produk.

Maka untuk melakukan daur hidup produk yang mungkin sudah sedikit diminati oleh para konsumen, Anda dapat memberikan diskon atau pemotongan harga pada produk yang Anda miliki.

Selain itu setiap produsen juga harus memiliki strategi baru yang tentu saja wajib diberikan dalam mengembangkan produk baru yang diminati oleh masyarakat.

Selain itu, Anda juga membutuhkan strategi pemasaran dan pencitraan merek untuk menarik pelanggan. Umumnya diterapkan pada kondisi pasar yang tidak terfragmentasi ke dalam aspek berbeda produk dan itu tidak memiliki nilai simbolis yang tinggi.

Setelah mengetahui secara detail tentang cara menetapkan harga jual produk tersebut, diharapkan Anda dapat memperhitungkan harga pokok dan keuntungan yang didapatkan dalam bisnis yang sedang Anda buat.

Untuk mencatat keuangan dengan baik dan rapi perlu suatu sistem pencatatan keuangan yang tidak hanya sekedar mencatat saja, namun sistem tersebut mampu secara fleksibel digunakan dan cocok pada bisnis. Sistem pencatatan keuangan tersebut Harmony Smart Accounting Solution.

Untuk menggunakan software akuntansi Harmony, segera lakukan registrasi disini. Anda akan segera menggunakan software ini secara free trial selama 30 hari.

Untuk Anda yang sibuk dan tidak memiliki waktu untuk mengurus pembukuan perusahaan, Anda memerlukan jasa pembukuan seperti Harmony Accounting Service.

Jasa pembukuan Harmony akan membantu Anda untuk merapikan pembukuan bisnis Anda, sehingga Anda dapat fokus dalam mengembangkan bisnis. Dapatkan update informasi dari Harmony dengan mengikuti media sosialnya di Facebook, Instagram dan LinkedIn.

Cara menentukan harga jual produk– Harga jual produk adalah salah satu hal penting yang harus diputuskan oleh penjual atau pengusaha. Pasalnya harga akan mempengaruhi banyak aspek dalam bisnis Anda. Sudahkah Anda mengetahui cara menentukan harga jual produk?

Cara menentukan harga jual produk didasari oleh berbagai banyak faktor. Mungkin cara menghitung harga jual sebuah produk terlihat mudah. Namun, jika Anda tidak bisa menentukan harga jual dengan baik, maka akan berpotensi pada kegagalan bisnis Anda.

Sebagai seorang pebisnis yang baik, sudah seharusnya Anda mengetahui cara menentukan harga jual produk agar tidak mengalami kerugian. Pahami lebih lanjut terkait cara menghitung harga jual di bawah ini.

BACA JUGA: Biar Untung, Ini 10 Cara Mengelola Keuangan Usaha dengan Baik & Efektif

Mengenal Harga Jual dan Cara Hitungnya

Kebijakan yang diambil oleh perusahaan dalam menentukan harga jual produk adalah

Sebelum kita membahas cara menentukan harga jual produk, ada baiknya kita memahami dulu apa yang dimaksud dengan harga jual. Pada dasarnya, yang dimaksud dengan harga jual adalah saran harga yang dibebankan kepada pelanggan, dan diperoleh atau dihitung dari biaya produksi ditambah non produksi, dan laba yang diharapkan.

Banyak variabel yang bisa mempengaruhi penentuan harga jual produk. Hal ini meliputi elastisitas permintaan, laba perusahaan, produk, sasaran produk, hingga persaingan pasar dan permintaan pelanggan.

Sederhananya, cara menentukan harga jual produk didapatkan dari hasil biaya produksi + biaya non produksi + laba yang diharapkan.

Jika tidak mempertimbangkan tiga variabel tersebut, ada dua risiko yang akan Anda hadapi.

  • Jika Anda menetapkan harga jual produk murah, maka imbasnya produk Anda banyak yang terjual. Namun, kemungkinan besar Anda akan mendapatkan keuntungan yang sedikit
  • Jika Anda menetapkan harga jual produk mahal, maka imbasnya produk Anda sedikit terjual. Dengan demikian, Anda juga tidak bisa memperoleh keuntungan yang diinginkan.

Maka dari itu, ada baiknya Anda mengetahui dan memahami cara menentukan harga jual agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan harga pokok penjualan.

Faktor yang Mempengaruhi Harga Jual Produk

Kebijakan yang diambil oleh perusahaan dalam menentukan harga jual produk adalah

Dalam cara menentukan harga jual produk, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya. Bahkan Anda juga harus mempertimbangkan strategi seperti apa yang akan digunakan.

Berikut beberapa faktor yang bisa mempengaruhi cara menentukan harga jual produk.

1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Faktor pertama yang bisa mempengaruhi cara menentukan harga jual produk adalah biaya tetap atau fixed cost. Biaya tetap adalah biaya yang tetap harus dikeluarkan berapapun volume produksi perusahaan. Seperti, biaya perawatan mesin, tagihan listrik, sewa gedung, upah pekerja, dan hal lainnya.

Artinya, biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan produksi tidak tergantung pada perubahan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan dalam kisaran tertentu. Biaya tetap tidak akan mempengaruhi perubahan dalam kegiatan bisnis yang Anda lakukan.

2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Faktor kedua yang bisa mempengaruhi cara menentukan harga jual produk adalah biaya variabel. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan sesuai jumlah produksi. Seperti, biaya bahan baku, upah pekerja tambahan (jika ada), dan hal lainnya.

Artinya, biaya perusahaan bisa saja berubah mengikuti jumlah produksi yang dikeluarkan. Umumnya, biaya variabel mengalami naik turun tergantung pada volume produksi yang dilakukan oleh perusahaan. Ketika produksi meningkat, maka biaya variabel ikut bertambah, dan sebaliknya.

3. Break Even Point (BEP)

Satu lagi faktor yang bisa mempengaruhi cara menentukan harga jual produk adalah break even point atau BEP. Adalah sebuah istilah akuntansi yang dikenal dengan analisis titik impas. Artinya perusahaan tidak mengalami kerugian dan/atau mendapat keuntungan.

Break even point adalah sebuah kondisi dimana jumlah pengeluaran untuk biaya produksi memiliki jumlah yang sama dengan pendapatan atau laba yang diterima dari hasil penjualan.

Perhitungan BEP sangatlah penting dalam cara menghitung harga jual produk. Sebab bisa menjadi dasar untuk melakukan analisis proyeksi berapa jumlah produk yang harus diproduksi hingga biaya yang dibutuhkan, dan harga penjualan yang harus ditentukan agar tidak mengalami kerugian.

BACA JUGA: 4 Strategi Business Development Terbaik Agar Bisnis Berkembang Pesat

Cara Menentukan Harga Jual Produk dengan Berbagai Metode

Kebijakan yang diambil oleh perusahaan dalam menentukan harga jual produk adalah

Tiga faktor di atas memang bisa mempengaruhi cara menentukan harga jual produk. Tetapi, ada beberapa metode penerapan harga yang bisa Anda gunakan sebagai cara menghitung harga jual per unit produk.

Berikut beberapa cara menentukan harga jual produk yang bisa Anda pilih sesuai kebijakan bisnis Anda.

1. Margin Pricing

Margin pricing adalah salah satu cara menentukan harga jual produk yang bisa Anda lakukan. Cara menghitung keuntungan jualan dengan metode penerapan harga ini bisa membantu Anda menentukan seberapa besar profit untuk setiap produk yang dijual.

Selain itu, Anda juga bisa melihat perbandingan harga yang dimiliki pesaing bisnis Anda dan sekaligus untuk mengetahui apakah harga yang ditentukan terlalu tinggi atau rendah.

Berikut rumus harga jual produk dengan menggunakan metode penerapan harga margin pricing adalah:

Margin = (harga jual – harga modal) / harga jual x 100%

Sebagai contoh, bisnis Anda bergerak di bidang makanan dan menjual berbagai macam donat dan kue-kue. Satu donat yang Anda jual berkisar Rp15.000,00 dengan modal Rp10.000,00. Maka cara menghitung keuntungan jualan dengan margin pricing adalah:

(Rp15.000,00 – Rp10.000,00) / Rp15.000,00 x 100%

= Rp5.000,00 / Rp15.000,00 x 100%

= 0,33 x 100%

= 33%

Jadi, keuntungan untuk setiap satu donat yang terjual, Anda akan mendapatkan keuntungan sebesar 33%. Perlu diketahui bahwa, batas wajar keuntungan yang ideal adalah 50% dari modal yang Anda keluarkan. Sehingga, Anda masih bisa menaikan harga untuk satu donat yang dijual.

2. Markup Pricing

Cara menentukan harga jual produk selanjutnya adalah dengan menggunakan markup pricing. Metode penerapan harga dengan markup pricing adalah untuk menambahkan persentase profit pada harga jual.

Cara menghitung keuntungan jualan ini bisa Anda gunakan apabila Anda sudah mengetahui besaran persentase profit yang akan diambil. Berikut rumus harga jual produk dengan menggunakan markup pricing adalah:

Harga jual = modal + (modal x persentase margin)

Sebagai contoh, Anda mengeluarkan modal Rp10.000,00 untuk satu buah donat dan Anda ingin mendapatkan keuntungan sebesar 50%. Maka cara menghitung keuntungan jualan dengan markup pricing adalah:

Rp15.000,00 + (Rp15.000,00 x 50%)

= Rp15.000,00 + Rp7.500,00

= Rp22.500,00

Jika Anda ingin mendapatkan persentase profit hingga 50%, berarti Anda harus menaikan harga satu porsi donat menjadi Rp22.500,00.

3. Cost Plus Pricing

Salah satu cara menentukan harga jual produk lainnya adalah cost plus pricing. Dengan cara menghitung harga jual per unit ini, Anda cukup menjumlahkan seluruh biaya yang dikeluarkan untuk produksi.

Artinya, Anda bisa menjumlahkan biaya produksi per jumlah produk kemudian ditambahkan dengan margin profit yang diinginkan. Berikut rumus harga jual produk dengan cost plus pricing adalah:

Harga jual = total biaya yang dikeluarkan + (persentase margin x total biaya yang dikeluarkan)

Sebagai contoh, bisnis yang Anda jalankan bergerak di bidang retail yang menjual baju anak-anak. Setiap harinya Anda bisa memproduksi 100 baju anak-anak dengan jumlah biaya tetap mencapai Rp12.500,00 dan total biaya variabel mencapai Rp25.000,00. Anda berkeinginan untuk mendapatkan persentase profit sebesar 10% untuk setiap produk yang terjual, maka cara menentukan harga jual produk adalah:

Rp37.500.000,00 + (10% x Rp37.500.000,00)

= Rp37.500.000,00 + Rp3.750.000,00

= Rp41.250.000,00

Karena setiap harinya Anda bisa memproduksi 100 baju anak-anak, maka dari total Rp41.250.000,00 dibagi dengan 100 pcs baju. Maka Anda bisa menetapkan harga jual adalah sebesar Rp412.500,00 untuk setiap 1 pcs baju anak-anak.

4. Break Even Pricing

Kebijakan yang diambil oleh perusahaan dalam menentukan harga jual produk adalah

Cara menentukan harga jual produk berikutnya adalah dengan break even pricing. Metode penerapan harga ini fokus pada biaya produksi dan permintaan pasar sebagai cara menghitung harga jual per unit.

Hal yang perlu diperhatikan adalah, jika dari hasil penjualan produk Anda berada di bawah batas break even, maka artinya bisnis Anda mengalami kerugian. Namun, jika Anda mendapatkan hasil penjualan di atas batas break even, maka artinya bisnis Anda mendapatkan keuntungan.

Dalam metode penerapan harga break even pricing, jika permintaan akan produk meningkat, maka harga produk bisa ikut naik. Sebaliknya, jika permintaan akan produk menurun, maka harga produk bisa ikut turun.

5. Keystone Pricing

Keystone pricing termasuk salah satu cara menentukan harga jual produk yang bisa Anda gunakan. Metode penerapan harga ini dilakukan dengan menetapkan harga jual dua kali lipat dari total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.

Umumnya, cara menghitung harga jual per unit ini digunakan oleh perusahaan yang bergerak di bidang retail. Misalnya, biaya produksi yang dikeluarkan untuk membuat satu buah baju laki-laki dewasa adalah Rp250.000,00. Dengan menggunakan cara menentukan harga jual produk ini, Anda bisa menetapkan harga jual adalah Rp500.000,00.

Hal yang harus Anda perhatikan ketika ingin menggunakan cara menentukan harga jual produk ini adalah, ada harga ada kualitas. Jangan sampai dengan cara menghitung harga jual per unit ini, Anda tidak bisa memberikan kualitas produk yang tidak sepadan dengan harganya.

6. Manufacturer Suggested Retail Price

Cara menentukan harga jual produk selanjutnya adalah manufacturer suggested retail price. Metode penerapan harga ini bisa dibilang cukup mudah dan praktis, karena Anda tidak perlu pusing untuk memikirkan cara menghitung harga jual per unit.

Sebab, dengan cara menentukan harga jual produk ini, harga jual adalah harga yang dikeluarkan oleh pabrik. Umumnya, perusahaan yang menggunakan cara ini adalah yang bergerak di sektor manufaktur yang membuat kendaraan bermotor, produk elektronik, produk lainnya.

Namun, bukan berarti Anda tidak bisa menggunakan cara menentukan harga jual produk sendiri. Untuk mendapatkan keuntungan, banyak pebisnis yang merubah harga jual produk dari harga yang ditetapkan pabrik.

7. Value Based Pricing

Kemudian, ada value based pricing sebagai cara menentukan harga jual produk yang bisa Anda gunakan. Umumnya, cara menghitung harga jual per unit dengan value based pricing ditentukan oleh pelanggan.

Artinya, sebagai pebisnis, Anda harus melakukan survey ke beberapa responden sebagai cara menentukan harga jual produk. Cara menghitung harga jual per unit ini sering digunakan untuk mereka yang memiliki bisnis barang antik atau barang koleksi langka.

Pada umumnya, cara menghitung keuntungan jualan dengan value based pricing ditentukan oleh pelanggan. Dengan kata lain, pelanggan akan berani membayar dengan harga tinggi apabila nilai yang ditawarkan pun sama tingginya.

8. Harga Pasar

Satu lagi cara menentukan harga jual produk yang bisa Anda gunakan, yaitu berdasarkan harga pasar. Artinya, Anda bisa menggunakan biaya modal yang dikeluarkan sebagai cara menghitung harga jual per unit.

Metode penerapan harga ini menggunakan harga pasar untuk menentukan jumlah modal yang harus dikeluarkan dan juga untuk menentukan keuntungan yang Anda dapatkan.

Misalkan, harga jual satu porsi nasi uduk di daerah Anda adalah Rp5.000,00. Jika Anda ingin dapat untung, cara menentukan harga jual produk adalah dengan menambah beda harga bisa lebih murah atau lebih mahal sedikit dari harga pasaran. Sehingga Anda bisa memperhitungkan modal yang harus dikeluarkan.

Demikianlah penjelasan mengenai beberapa cara menentukan harga jual produk, rumus harga jual produk yang bisa digunakan, dan beberapa faktor yang mempengaruhi harga jualnya.

Gunakan salah satu cara menentukan harga jual produk yang sesuai dengan kondisi bisnis Anda agar tidak mengalami kerugian. Nah, jika Anda membutuhkan karyawan untuk kegiatan operasional produksi bisnis, Anda bisa menaruh informasi lowongan kerjanya di KitaLulus.

Jadi tunggu apa lagi? Daftarkan diri Anda untuk memasang iklan lowongan pekerjaan di KitaLulus. Dapatkan karyawan terbaik untuk kelancaran bisnis Anda hanya dalam hitungan hari!