Kebutuhan energi pada setiap orang berbeda-beda karena dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu

Cara Praktis Menakar Porsi Makan untuk Menjaga Berat Badan

2. Rumus WHO

Rumus WHO lebih sederhana dibandingkan rumus Harris-Benedict. Rumus ini tidak memperhitungkan tinggi badan, melainkan dibagi berdasarkan kategori usia.

Sebagai contoh, untuk mencari kebutuhan energi seorang wanita berusia 18 – 29 tahun, digunakan rumus 14,7 × [berat badan dalam kilogram] + 496.

Sementara untuk mencari kebutuhan energi pria usia 18 – 29 tahun, digunakan rumus 15,3 × [berat badan dalam kilogram] + 679. Hasilnya kemudian dikalikan dengan faktor aktivitas fisik seperti pada rumus Harris-Benedict.

3. Kalkulator kebutuhan kalori

Untuk memudahkan perhitungan kebutuhan kalori, sesuai berat badan, tinggi badan, usia, dan tingkat aktivitas, Hello Sehat sudah menyediakan Kalkulator Kebutuhan Kalori yang bisa Anda gunakan dengan mengklik gambar di bawah ini:

Hubungan antara kebutuhan kalori dan kesehatan

Meskipun kemasan makanan sering mencantumkan persen angka kecukupan gizi berdasarkan kebutuhan energi 2.000 kkal, kini Anda tahu bahwa tidak semua orang membutuhkan energi sebanyak ini setiap hari.

Kebutuhan energi Anda bergantung pada jenis kelamin, usia, badan, tinggi badan, keadaan fisik, hingga aktivitas sehari-hari. Mengetahui berapa kebutuhan kalori harian juga dapat membantu menjaga kesehatan.

Dalam mencukupi kebutuhan energi, Anda perlu mengikuti prinsip seimbang. Artinya jumlah kalori yang masuk ke tubuh sama dengan yang keluar. Anda bisa menerapkan ini dengan menghitung kebutuhan kalori terlebih dulu.

Jika Anda mendapatkan asupan kalori lebih dari kebutuhan, ini dapat mengakibatkan peningkatan berat badan. Risiko berbagai macam penyakit seperti penyakit jantung, diabetes melitus, dan stroke pun menjadi lebih tinggi.

Di sisi lain, asupan kalori kurang dari kebutuhan Anda dapat menyebabkan penurunan berat badan sekaligus penurunan fungsi organ-organ tubuh. Hal ini disebabkan karena tidak mendapat asupan yang seharusnya.

Jadi, tidak hanya menghitung seberapa besar kebutuhan kalori harian, Anda juga perlu mendapatkan asupan sesuai kebutuhan tersebut. Hal inilah yang akan menjaga fungsi tubuh tetap optimal.

Berikut ini faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan manusia:
1. Faktor fisik [jenis kelamin dan usia].  Seseorang yang masih muda dan yang sudah tua baik perempuan dan laki-laki berbeda akan kebutuhan yang diinginkan. Perbedaan jenis kelamin, yaitu kebutuhan laki-laki dan perempuan tidak sama, contohnya: kebutuhan jenis pakaian laki-laki dan perempuan tidak sama. 

2. Keadaan alam. 

Mengakibatkan perbedaan kebutuhan. Orang yang tinggal di daerah kutub yang luar biasa dingin membutuhkan pakaian tebal untuk menahan hawa dingin yang serasa menggigit tulang. Sedangkan kita yang tinggal di daerah tropis cukup memakai pakaian tipis. Keadaan alam mendorong manusia membutuhkan barang-barang yang sesuai dengan kondisi alam di tempat yang bersangkutan. 

3. Peradaban baru, berpengaruh terhadap kebutuhan. 

Semakin tinggi peradaban, makin tinggi pula kualitas barang yang dibutuhkan. Kebutuhan pada masa primitif jika dibandingkan dengan kondisi masyarakat kita yang sudah mengenal peradaban yang lebih tinggitentunya akan berbeda. Kebutuhan masyarakat primitif lebih menekankan kebutuhan primer, kebutuhan itu pun dipenuhi secara sederhana. Untuk makanan misalnya, mereka hanya tinggal memungut dari hutan atau sekitar tempat tinggalnya.

4. Adat istiadat dan tradisi masyarakat, berpengaruh terhadap kebutuhan masyarakat. 

Misalnya tradisi upacara perkawinan, tradisi mudik lebaran, dan sebagainya. Untuk kegiatan itu tentunya juga akan berpengaruh terhadap aneka ragam kebutuhan.

5. Agama. 

Agama juga termasuk salah satu faktor yang membuat kebutuhan setiap individu berbeda. Misalnya, penganut agama Islam membutuhkan sajadah untuk salat dan dilarang mengonsumsi daging babi, sedangkan penganut agama Hindu membutuhkan sesajen dalam upacara keagamaannya dan dilarang mengonsumsi daging sapi

6. Faktor ekonomi [pendapatan]. 

Pendapatan setiap orang berbeda, ada yang besar dan ada yang kecil. Pendapatan yang kecil atau tidak cukup alias pas-pasan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja seperti makan dan minum. Sedangkan kebutuhan yang lain seperti ingin punya motor atau mobil dan lain-lain belum bisa terpenuhi.

7. Faktor tingkat pendidikan. 


Faktor pendidikan sangatlah mempengaruhi karena seseorang yang kurang pendidikannya atau tidak pernah menjenjang pendidikan sama sekali akibatnya jadi pengangguran, keterampilan kurang. namun kebutuhan yang semakin lama semakin di butuhkan tidak bisa terpenuhi.  

Pada dasarnya kebutuhan gizi anak terutama di bawah usia 2 tahun, secara umum sama. Yang mana, untuk memenuhi kebutuhan gizi tersebut ialah dengan memberikan ASI secara ekslusif. Karena seperti yang kita tahu, dalam ASI terdapat kandungan nutrisi yang lengkap.

Kemudian bertambahnya usia anak, maka bertambah pula jumlah gizi yang dibutuhkan. Lebih dari itu, banyak hal yang dapat mempengaruhi perbedaan kebutuhan gizi harian setiap orang. Karenanya, jenis dan jumlah asupan makanan akan mengalami perbedaan pula.

Karena, akan berbeda kebutuhan gizi atau asupan makanan bagi penderita maag dan orang yang sehat. Untuk lebih jelasnya, berikut di bawah ini kami paparkan beberapa factor yang mempengaruhi perbedaan dari kebutuhan gizi setiap orang.

Fisik yang di dalamnya berupa usia dan jenis kelamin, merupakan factor pertama yang mempengaruhi perbedaan kebutuhan gizi. Umumnya, laki-laki akan membutuhkan asupan makanan jauh lebih banyak, dibanding dengan perempuan.

Begitupula dengan umur, anak-anak akan berbeda kebutuhannya dengan orang dewasa. Hal ini bisa dilihat dari jumlah dan jenis pangan yang dipilih untuk dikonsumsi.

Perbedaan agama, memunculkan pula pendapat mengenai perbedaan dalam kebutuhan konsumsi asupan makanan. Karena untuk agama Islam sendiri, dianjurkan untuk menyedikitkan makan. Dan alangkah lebih baiknya sering berpuasa selain di bulan Ramadhan. Kemudian lebih mementingkan mengkonsumsi jenis pangan yang halal lagi baik.

Tingkat pendidikan, pada dasarnya akan ikut mempengaruhi pula. Karena masyarakat dengan tingkat pendidikan yang rendah, maka sedikit sekali mereka mengetahui betapa pentingnya mencukupi kebutuhan gizi tubuh. Sehingga mereka akan lebih memilih untuk mengkonsumsi makanan yang memang menurut mereka mengenyangkan dan tidak menimbulkan rasa tidak enak pada tubuh.

Dewasa ini, nampaknya tingkat ekonomi cukup memberikan pengaruh yang besar. Karena bagi masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah, walaupun mengetahui jenis makanan apa yang harus dikonsumsi. Namun, akan sangat terhambat karena ketiadaan biaya untuk membeli sejumlah bahan pangan yang dibutuhkan.

Termasuk, ketika memiliki balita, yang seharusnya diberikan produk susu untuk mendukung tumbuh kembangnya serta memenuhi kebutuhan gizi anak, menjadi terhambat dan hanya diberikan makanan seadanya.

Video yang berhubungan

Bài mới nhất

Chủ Đề