Kelebihan dan kekurangan perkembangbiakan vegetatif buatan

Keuntungan dan kerugian perbanyakan tumbuhan secara vegetatif – Perbanyakan tumbuhan secara vegetatif alami dan buatan ternyata memiliki keuntungan sekaligus juga terdapat kekurangannya. Namun kecenderungan orang lebih tertarik dengan perbanyakan secara vegetatif ini.Kenapa?


Kelebihan dan kekurangan perkembangbiakan vegetatif buatan

Ilustrasi untung rugi perbanyakan vegetatif (matrapendidikan.com)


Ada beberapa keuntungan jika tanaman diperbanyak secara vegetatif:


1.Sifat tanaman sama dengan induknya

Perbanyakan tanaman dengan cara vegetatif memungkinkan orang untuk memiliki tanaman dengan sifat dan karakter yang dikehendaki, yaitu sama dengan induknya. Namun perbanyakan secara generatif berasal dari biji sulit diperoleh.


Pada perbanyakan generatif terjadi penyatuan sifat yang dimiliki oleh induk jantan maupun betina. Penyatuan terjadi pada saat pembuahan dimana inti sel telur bersatu dengan inti spermatozoa. Hal ini akan menghasilkan tanaman baru dengan siifat yang berbeda satu sama lainnya.


2.Cepat menghasilkan buah

Tanaman hasil perbanyakan vegetatif, misalnya mencangkok akan cepat menghasilkan buah. Berbeda jika tanaman diperbanyak dengan biji, akan membutuhkan proses dan waktu lama untuk menunggu tanaman ini berbuah.

Lihat juga : Cara Mencangkok Tanaman Dengan Mudah


3.Perbanyakan dilakukan kapan saja

Untuk memperbanyak tanaman yang diinginkan dapat dilakukan lebih cepat dan tidak perlu menunggu tumbuhan induk berbuah. Artinya dapat dilakukan lebih cepat dan dilakukan kapan saja.

Baca juga : Keuntungan dan Kerugian Mencangkok Tanaman

Di balik keuntungan tersebut, perbanyakan tanaman secara vetatif juga memiliki kekurangan atau kerugian. Apa saja kerugiannya?


1.Mudah tumbang

Tanaman dari hasil perbanyakan vegetatif umumnya memiliki akar yang tidak kuat karena kurang panjang dan kurang dalam tertanam ke tanah sehingga mudah tumbang jika ditiup angin kencang.


2.Sedikit keturunan baru

Perbanyakan vegetatif hanya menghasilkan tanaman baru yang terbatas. Tergantung berapa sanggup orang memperbanyaknya. Namun perbanyakan generatif mampu menghasilkan banyak individu baru.


3.Induk tanaman menjadi terganggu

Perbanyakan vegetatif seperti setek dan cangkok yang terlalu sering pada ranting tanaman induk akan menyebabkan pertumbuhan tanaman induk terganggu sehingga produksinya menurun dan mati.

Lihat juga : 5 Cara Perkembangbiakan Vegetatif Buatan pada Tumbuhan
Demikian keuntungan maupun kerugian dari perbanyakan tumbuhan secara vegetatif.***

Ilustrasi tanaman foto: Unsplash

Vegetatif buatan merupakan salah satu metode perkembangan vegetatif pada tumbuhan. Metode ini dilakukan untuk menghasilkan individu baru yang sifatnya sesuai dengan induknya.

Secara garis besar, vegatatif buatan adalah perkembangbiakan tanaman yang melibatkan campur tangan manusia. Dengan kata lain, metode ini adalah perkembangbiakan secara aseksual atau tanpa peleburan antara sel kelamin jantan dan betina.

Metode vegetatif buatan memiliki sejumlah keuntungan untuk tanaman, di antaranya:

• Menghasilkan tumbuhan yang sifatnya persis dengan tanaman induk.

• Dapat memperoleh sifat unggulan pada tumbuhan.

• Tumbuhan lebih cepat berbuah dibandingkan vegetatif generatif.

• Menghasilkan tumbuhan yang lebih kuat dan banyak buahnya.

Ilustrasi vegetatif buatan foto: Pixabay

Terdapat beberapa contoh perkembangbiakan vegetatif buatan yang bisa diterapkan. Apa saja? Simak ulasannya di bawah ini.

Cangkok menjadi salah satu metode vegetatif buatan yang paling mudah diterapkan. Cara ini dilakukan dengan memotong dahan tumbuhan dari tumbuhan induknya.

Metode cangkok dapat menghasilkan tanaman baru dengan sifat unggul dari induknya. Sayangnya, tanaman hasil cangkok mudah rubuh lantaran hanya memiliki akar serabut.

Stek dilakukan dengan menanam potongan batang, daun, atau tangkai dari suatu tumbuhan. Namun, tidak semua tanaman bisa menerapkan metode ini. Beberapa tanaman yang bisa distek yaitu singkong, tebu, mawar, dan melati.

Okulasi adalah metode perkembangbiakan dengan menempel mata tunas suatu tumbuhan ke batang tumbuhan lain. Nantinya, tumbuhan baru akan memiliki dua jenis buah atau bunga yang berbeda.

Mengenten atau menyambung biasanya diterapkan pada tumbuhan sejenis buah-buahan atau ketela pohon. Metode ini dilakukan dengan menggabungkan batang bawah dan batang atas dua tanaman yang sejenis. Tujuannya agar dua batang tersebut menggabungkan sifat unggulnya kepada individu baru.

Merunduk atau layering merupakan metode perbanyakan tanaman dengan merundukkan batang ke dalam tanah. Nantinya, ruas batang yang ditanam akan tumbuh dan menghasilkan tanaman baru.