Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.

Show

You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.

Thank you!

View updated privacy policy

We've encountered a problem, please try again.

  1. Repositori Institusi | Universitas Kristen Satya Wacana
  2. Final Year Projects
  3. Undergraduate Theses
  4. Faculty of Education and Teaching
  5. T1 - Guidance and Counseling

Please use this identifier to cite or link to this item: https://repository.uksw.edu//handle/123456789/14357

Title:  Penyelenggaraan Bimbingan Klasikal oleh Guru BK SMK PGRI 1 Salatiga di Sekolah yang Tidak Ada Jadwal Masuk Kelas
Sidhawati, Chyntia Ayung
Keywords:  layanan klasikal;tidak terjadwal;SMK
Issue Date:  2017
Publisher:  Program Studi Bimbingan dan Konseling FKIP-UKSW
Abstract:  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kelebihan dan kelemahan penyelenggaraan layanan BK secara klasikal oleh Guru BK SMK PGRI 1 Salatiga di sekolah yang tidak ada jadwal masuk kelas. Subjek penelitian ini sebanyak 4 orang diantaranya 1 Guru BK, 2 Siswa Pengurus OSIS dan 1 Kepala Sekolah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi sumber dengan melakukan kegiatan wawancara terhadap informan yang dibantu dengan pedoman wawancara. Hasil penelitian yang mengacu pada Petunjuk Teknis Layanan BK, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014 Pasal 6 ayat (3), dan Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan, Tahun 2016 sehingga diperoleh beberapa kelebihan dan kelemahan penyelenggaraan layanan BK di sekolah ini dalam melaksanakan Layanan BK diantaranya meskipun tidak ada jam khusus BK, layanan BK tetap berjalan dengan baik.
URI:  http://repository.uksw.edu/handle/123456789/14357
Appears in Collections: T1 - Guidance and Counseling

Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH (SD/MI, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB DAN SMK) KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2013 KATA PENGANTAR - Panduan Pelayanan BK vMungin

Sejak diberlakukannya kurikulum 1994, sebutan untuk Guru BP berubah rnenjadi Guru Pembimbing, sebutan resmi ini diperkuat dengan Surat Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 84 Tahun 1995 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, serta Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.025/0/1995 tentang Petunjuk Teknis Ketentuan Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya antara lain mengandung arahan dan ketentuan pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling di Sekolah/Madrasah oleh guru kelas di SD dan guru pembimbing di SLTP dan SLTA. Walaupun kedua aturan tersebut mengandung hal-hal yang berkenaan dengan pelayanan bimbingan dan konseling, tetapi tugas itu dinyatakan sebagai tugas guru (dengan sebutan guru pembimbing) dan tidak secara eksplisit dinyatakan sebagai tugas konselor. Hal ini dapat dipahami karena sebutan konselor belum ada dalam perundangan. Penggunaan sebutan guru, sangat merancukan konteks tugas guru yang mengajar dan konteks tugas konselor sebagai penyelenggara pelayanan ahli bimbingan dan konseling. Guru pembimbing yang pada saat ini ada di lapangan pada hakikatnya melaksanakan tugas sebagai konselor, tetapi sering diperlakukan dan diberi tugas layaknya guru mata pelajaran. Bimbingan dan konseling bukanlah kegiatan pembelajaran dalam konteks adegan belajar mengajar di kelas yang layaknya dilakukan guru sebagai pembelajaran bidang studi, melainkan pelayanan ahli dalam konteks memandirikan peserta didik. (ABKIN: 2007).

Baca lebih lanjut

45 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

T1 Abstract Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Bimbingan Klasikal oleh Guru BK SMK PGRI 1 Salatiga di Sekolah yang Tidak Ada Jadwal Masuk Kelas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang kelebihan dan kelemahan penyelenggaraan layanan BK secara klasikal oleh Guru BK SMK PGRI 1 Salatiga di sekolah yang tidak ada jadwal masuk kelas. Subjek penelitian ini sebanyak 4 orang diantaranya 1 Guru BK, 2 Siswa Pengurus OSIS dan 1 Kepala Sekolah. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan triangulasi sumber dengan melakukan kegiatan wawancara terhadap informan yang dibantu dengan pedoman wawancara. Hasil penelitian yang mengacu pada Petunjuk Teknis Layanan BK, Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 111 Tahun 2014 Pasal 6 ayat (3), dan Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan, Tahun 2016 sehingga diperoleh beberapa kelebihan dan kelemahan penyelenggaraan layanan BK di sekolah ini dalam melaksanakan Layanan BK diantaranya meskipun tidak ada jam khusus BK, layanan BK tetap berjalan dengan baik.

Baca lebih lanjut

1 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi belajar Bahasa Inggris, maka seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarnya pada pelajaran Bahasa Inggris. Dalam kaitan pentingnya peningkatan motivasi belajar Bahasa Inggris siswa sebagai salah satu faktor penting untuk meraih prestasi yang baik pada pelajaran Bahasa Inggris. Dalam kegiatan pembelajaran, motivasi belajar Bahasa Inggris merupakan peranan yang penting dalam menciptakan kondisi atau suatu proses yang menggambarkan siswa untuk melakukan aktivitas belajar Bahasa Inggris. Siswa dapat menjadikan aktivitas belajar Bahasa Inggris sebagai kebutuhan, karena seseorang akan terdorong untuk melakukan sesuatu karena merasa ada suatu kebutuhan sehingga timbul motivasi dalam dirinya.

Baca lebih lanjut

76 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Peran motivasi dalam memperjelas tujuan belajar Bahasa Inggris erat kaitannya dengan kemaknaan belajar Bahasa Inggris. Siswa akan tertarik untuk belajar Bahasa Inggris, jika yang dipelajari itu sedikitnya sudah dapat diketahui atau dinikmati manfaatnya bagi siswa. Sebagai contoh, siswa akan termotivasi belajar Bahasa Inggris karena tujuan belajar Bahasa Inggris itu dapat melahirkan kemampuan anak dalam bidang Bahasa Inggris. Dalam suatu kesempatan misalnya, siswa tersebut diminta membawakan pidato Bahasa Inggris, dan berkat pengalamannya dari bidang Bahasa Inggris, siswa dapat membawakan pidato dengan sangat baik. Dari pengalaman itu, siswa makin hari makin termotivasi untuk belajar, karena sedikit siswa sudah mengetahui makna dari belajar itu.

Baca lebih lanjut

82 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING TANPA ALOKASI JAM PEMBELAJARAN DI SMA NEGERI 3 SEMARANG TAHUN AJARAN 2012 2013

kita koordinasikan. Karena semua data siswa ada di bagian data, maka kebutuhan masalah data yang terkait kesiswaan melalui bagian data TU. Misal BK ingin mengetahui nilai perorangan siswa, ingin mengetahui nilai seluruh siswa, atau ingin melihat rangking siswa. Tapi kalau data-data yang keluar seperti data siswa yang masuk perguruan tinggi, maka terjadi sebaliknya yaitu dari BK ke kami. Prosedurnya, saat siswa lulus dan diterima di PT maupun kerja maka segera memberitahukan ke sekolah. Dulu waktu belum ada teknologi yang digunakan, kita menggunakan surat pos jadi saat siswa keluar diberi kartu pos. Setelah diterima di PT atau bekerja nanti dikirimkan ke sekolah dan masuknya ke BK. BK merekap berapa jumlah yang diterima di UNDIP, berapa jumlah yang diterima di sini, dan berapa yang diterima di sana. Tapi sekarang kita menggunakan IT, atau menggunakan SMS atau email. Untuk mempercepat proses tersebut, siswa langsung menghubungi masing-masing guru ampuannya, apalagi seorang guru BK memiliki 150 atau lebih siswa ampuan. Disamping itu BK juga bisa download dari masing-masing perguruan tinggi, misal di UNDIP yang diterima jumlahnya 250, yang diterima di kedokteran sekian, teknik sipil sekian, dan yang ini sekian.

Baca lebih lanjut

208 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

Organisasi Pelayanan Bimbingan Dan Konse

siswa secara langsung. Guru dapat mengamati secara rutin tentang perkembangan kepribadian siswa, kemajuan belajarnya, dan bukan tidak mungkin akan langsung berhadapan dengan permasalahan siswa. Oleh karena itu, tidak salah jika dalam pelayanan BK guru ditempatkan sebagai mitra kerja utama, disamping wali kelas.

7 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

Matematika 2013 (1) Matematika 2013 (1) Matematika 2013 (1) Matematika 2013 (1) Matematika 2013 (1)

2. Para guru masih bersikap acuh terhadap adanya suatu inovasi atau pembaharuan. Permasalahan ini akan dapat dikurangi bila ada kepedulian dari Kepala Sekolah/ Pengawas serta pihak Dinas Pendidikan setempat untuk mensosialisasikan adanya Permendiknas nomor 22 tahun 2006 yang menegaskan keharusan melaksanakan pembelajaran tematik untuk kelas I, II, dan III SD/MI. Jadi tidak ada lagi alasan bagi guru untuk tidak mau atau mengulur waktu melaksanakan pembelajaran tematik. 3. Pada umumnya guru-guru SD/MI kita berada pada kondisi sebagai berikut.

Baca lebih lanjut

10 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

Pertanyaan untuk guru BK MTs Negeri 2 Kudus

Dalam melaksanakan wawancara digunakan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun secara terarah dan sistematis sebagai upaya memperoleh informasi dan data objektif. Dilakukan wawancara kepada Guru Bimbingan dan Konseling (BK), dan peserta didik tentang permasalahan yang berkaitan dengan bimbingan konseling Islam individual dalam meningkatkan kepercayaan diri peserta didik kelas VII di MTs Negeri 2 Kudus. Adapun pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam wawancara sebagai berikut:

38 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

S PPB 0901245 Chapter5

2) Guru BK hendaknya dapat bekerja sama dengan pihak sekolah, baik itu kepala sekolah, wali kelas, maupun guru mata pelajaran dalam meningkatkan survival and safety skills peserta didik melalui strategi yang sesuai. Bentuk kerja sama tersebut dapat berupa pemberian layanan responsif kepada peserta didik yang dilakukan oleh seluruh warga sekolah yang bekerja sama dengan orang tua peserta didik. Layanan responsif tersebut dapat berupa konseling kelompok maupun konseling individual.

4 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

Sosialisasi POP BK Dr. Fahrozin

PKB sebagai bagian integral dari sistem pendidikan secara utuh diarahkan untuk memberikan kesempatan kepada guru BK/ konselor untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi melalui serangkaian pendidikan dan pelatihan dalam jabatan

127 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

STRATEGI KOLABORASI ORANGTUA DENGAN KONSELOR DALAM MENGEMBANGKAN SUKSES STUDI SISWA Ariadi Nugraha Fuad Aminur Rahman

tujuan pendidikan, baik pihak dari dalam maupun dari luar lembaga pendidikan. Program bimbingan dan konseling sekolah juga menekankan adanya kolaborasi. Adapun kolaborasi dalam bimbingan itu sendiri melibatkan berbagai stakeholder, mulai dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah, koordinator BK, guru BK, guru mata pelajaran, wali kelas, staf administrasi, komite sekolah sampai dengan orang tua. Orang tua sejatinya merupakan pendidik utama bagi siswa ketika berada di luar lingkungan sekolah. Orang tua terlibat dalam proses komunikasi timbal balik tentang program BK dan perkembangan peserta didik. Orang tua juga membantu dalam pengumpulan data dan informasi, serta membantu kesuksesan layanan BK dengan monitoring di luar sekolah. Berbagai peranan di atas menjadi kontribusi penting dalam penyelenggaraan program BK di sekolah secara efektif dan efisien. Sehingga berbagai keterlibatan orangtua di sekolah tersebut dapat memberikan dukungan serta hal positif bagi perkembangan siswa di sekolah.

Baca lebih lanjut

9 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

IMPLEMENTASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING (BK)DALAM BIMBINGAN BELAJAR SISWA DI SD NEGERI Implementasi Program Bimbingan Dan Konseling (BK) Dalam Bimbingan Belajar Siswa Di SD Negeri Gemolong 1 Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen Tahun 2014/2015.

Penelitian ini bertujuan untuk: a) Untuk mendeskripsikan pelaksanaan BK sudah sesuai dengan program BK di SD Negeri Gemolong 1 tahun 2014/2015, b) Untuk mendeskripsikan peran guru dalam pelaksanaan program BK di SD Negeri Gemolong 1 tahun 2014/2015, c) Untuk mendeskripsikan upaya yang dilakukan guru dalam pelaksanaan bimbingan belajar siswa di SD Negeri Gemolong 1 tahun 2014/2015. Penelitian mengambil lokasi di SD Negeri Gemolong 1 Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Penelitian ini termasuk jenis penelitian lapangan (field research) denga menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif sedangkan metode yang digunakan yaitu, observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualitatif, yaitu data yang diterangkan dengan kata-kata atau kalimat kemudian diambil kesimpulan dengan langkah-langkah: a) reduksi data, b) penyajian data (display data), c) penarikan kesimpulan (verification). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di SD Negeri Gemolong 1 sudah terdapat program bimbingan konseling (BK) yang didalamnya terdapat layanan bimbingan belajar siswa. Guru sebagai pelaksana pemberi bimbingan sudah memberikan bimbingan belajar kepada siswa yang mengalami kesulitan dengan baik.

Baca lebih lanjut

15 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

BK 2 bimbingan konseling

Untuk mencapai tujuan dari pola sosialisasi dewasa, remaja harus membuat banyak penyesuaian baru. Pada fase ini remaja lebih banyak di luar rumah bersama-sama temannya sebagai kelompok, maka dapatlah dimengerti kalau pengaruh teman sebaya dalam segala pola perilaku , sikap, minat, dan gaya hidupnya lebih besar daripada pengaruh dari keluarga. Perilaku remaja sangat tergantung dari pola-pola perilaku kelompok. Yang menjadi masalah apabila mereka salah dalam bergaul,dalam keadaan demikian remaja cenderung akan mengikuti pergaulan yang salahtersebut tanpa mempedulikan berbagai akibat yang akan menimpa dirinya karenakebutuhan akan penerimaan dalam kelompok sebaya dianggap paling penting.

Baca lebih lanjut

14 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

Program Kerja Bimbingan dan Konseling SD MI Terbaru

1. Penilaian hasil kegiatan layanan digunakan untuk mengetahui keberhasilan layanan bimbingan dan konseling. Dengan penilaian ini dapat diketahui apakah layanan tersebut efektif dan membawa dampak positif terhadap siswa yang mendapat layanan. Penilaian ini ditujukan kepada perolehan siswa yang diorientasikan kepada pengentasan masalah client, perkembangan aspek-aspek kepribadian siswa seperti : sikap, motifasi, kebiasaan, ketrampilan, dan keberhasilan belajar. Serta konsep diri kemampuan berkomunikasi, kreatifitas, apresiasi terhadap nilai dan moral.

Baca lebih lanjut

19 Baca lebih lajut

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

Kelemahan panduan operasional penyelenggaraan bk

Materi Bimbingan dan KOnseling BK

Perjalanan program bimbingan dan konseling diawali pada masa perintisan awal tahun 1960-an. Selanjutnya dengan berlakunya kurukulim tahun 1975 untuk SD, SMP, dan SMA, serta kurikulum 1976 untuk SMK bimibngan dan konseling menjadi bagian kurikulum sekolah jalur pendidikan formal. Secara berturut-turut sebagai berikut:

7 Baca lebih lajut

Aspek apa saja yang harus dipertimbangkan dalam penyelenggaraan layanan bimbingan di sekolah dasar?

Hal-Hal yang perlu Diperhatikan untuk Menjamin Keseimbangan dan Kesinambungan Pelayanan Bimbingan dan Konseling (BK).
Pelayanan kelompok dan individu..
Pelayanan yang diberikan oleh petugas bimbingan..
Penggunaan alat pengukur yang objektif dan subjektif..
Penelaah tentang siswa dan pemberian bimbingan..

Mengapa program BK di sekolah mengacu pada Pop BK?

Penerapan POP BK dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling, bertujuan agar guru BK dapat memberikan layanan yang dapat membantu peserta didikdalam mencapai tugas-tugas perkembangannya, yang meliputi aspek fisik, intelektual, emosi, moral, sosial dan spiritual.

Apa saja aspek aspek dukungan sistem dalam penyelenggaraan layanan BK?

Hasilnya, aspek-aspek dukungan sistem adalah kolaborasi guru BK dengan wali kelas/guru bidang studi dalam penanganan siswa yang memiliki prestasi belajar rendah (87,5%), kolaborasi guru BK dengan orang tua siswa dalam rangka pengumpulan data kegiatan belajar siswa di rumah (87,5%), kolaborasi guru BK dengan psikolog ...

Mengapa layanan BK dianggap perlu diterapkan?

Bimbingan dan konseling berguna untuk membantu peserta didik baik secara individu maupun kelompok mengenai permasalahan yang dihadapi agar terbentuk peserta didik yang mandiri dan bisa berkembang kearah yang lebih baik. Psikologis erat hubungan nya dengan pemahaman tingkah laku diri individu.